Beranda / Pernikahan / Hutang suami membawa petaka / Nasi sudah menjadi bubur

Share

Nasi sudah menjadi bubur

***

POV Tama

Kami memasuki sebuah club besar di kawasan Thamrin. Yanto menyuruh kami ke atas sedangkan dia akan menemui bosnya--pembeli Alya.

Aku melirik Alya yang kugenggan tangannya. Tangan itu sedingin es, dapat ku rasakan ketakutan Alya karena sebentar lagi mahkota yang selama ini dijaganya akan diserahkan bukan pada suaminya nanti, tapi pada orang asing yang tidak dikenalnya. Beginikah hidup yang sebenarnya, ada harga untuk sebuah pengorbanan, lagi harga itu dinilai dengan nominal.

Aku melihat Yanto yang sedang berbincang dengan seseorang, dia menerima sebuah kertas dan segera naik ke atas menuju tempat kami berdiri.

"Alya akan kuantar ke tempat bos dulu, Tam. Kamu tunggu di sini." Yanto berteriak karena iringan music yang keras memekakan telinga. Alya memegang tanganku erat, dia tak mau melepaskan ketika Yanto mengajak pergi.

"Alya takut kak," Dia mencicit lagi. Tubuh itu gemetar, nampak bulir keringat keluar dari dahi Alya.

"Sudah pergi sana Al, Kak Tama tunggu di sini sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
D'naya
Kasihan Alya, tapi semuanya sudah terjadi
goodnovel comment avatar
D Lista
semangat ya thor
goodnovel comment avatar
Goresan Pena93
ditunggu kelanjutannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status