Home / Romansa / Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing / Dua Puluh Tujuh : Biarkan seperti ini dulu

Share

Dua Puluh Tujuh : Biarkan seperti ini dulu

Author: Rilla
last update Last Updated: 2023-03-24 12:36:02

Tian, Alin tak ada di penginapan.

Satu kalimat yang baru saja ia baca saat ia sudah sampai di Jakarta ini berhasil membuat syok. Jika dihitung, sejak pesan terkirim dan ia baca, jaraknya sudah hampir dua jam.

Tian langsung menghubungi Delon. Ia mengumpat kasar saat panggilan pertamanya tak dijawab oleh Delon. Ia mencoba kembali menghubungi Delon.

"Ha--"

"Jelaskan kenapa dia tak ada di penginapan!!"

Terdengar helaan nafas dari Delon.

"Kau memintaku ke penginapan untuk bawa Alin jalan-jalan keliling Bali. Tapi pas aku sampai di penginapan, Alin tak ada. Pihak penginapan mengatakan kalau Alin sudah keluar dan menitipkan kunci penginapan pada mereka." Jelas Delon. Tian mengumpat kasar.

"Lalu bagaimana? Apa sudah ada kabar?"

"Sudah. Dia kembali ke Jakarta menggunakan sleeper bus. Mungkin akan tiba lima belas jam sampai tujuh belas jam lagi."

"Aku tak suka menunggu. Cari bus tersebut, cegat dan bawa Alin turun."

"Kau gila! Aku bahkan tak tahu bus itu dimana sekarang. Bali dan Jawa itu mele
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Dia Puluh Delapan : Kesalahpahaman

    "Alin?" Alin yang sedang melangkah menuju ruang rawat Tian, langsung menghentikan langkahnya. Ia kenal suara itu. Dengan cepat Alin memutar tubuhnya ke belakang. Betapa terkejutnya Alin saat ia melihat Zaki ada di depan matanya."Za--Zaki? Kau--"Kalimat Alin terhenti karena Zaki menarik Alin masuk ke dalam pelukannya."Syukurlah aku bisa ketemu kamu di sini. Alin, aku mau--""Zaki, tunggu dulu!" Alin mencoba melepaskan pelukan Zaki di tubuhnya, "Zaki, untuk saat ini aku tak punya banyak waktu dulu. Aku--""Nggak. Kamu harus dengar ini. Uangnya sudah ada.""Ha?""Uangnya sudah ada Alin. Aku berhasil mengumpulkan dua miliar itu." Alin seketika terdiam membisu. "Kamu nggak perlu lagi kembali ke rumah itu. Aku akan lunasi semua hutang-hutangmu.""Zaki, aku--""Apa pria itu ada di sini? Kita bisa kabur. Saat mengembalikan uang itu, kita akan pergi berdua.""Zaki--" Zaki tak menghiraukan panggilan Alin padanya. Ia langsung menarik Alin untuk keluar dari rumah sakit. Alin ingin memberontak

    Last Updated : 2023-03-25
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Dua Puluh Sembilan: maaf Aku Melibatkan Hati

    Selama di perjalanan menuju kediaman Tian, Alin merasa jantungnya kian berdegup kencang. Ia tak tahu apa yang nanti akan terjadi di sana. Sungguh, ini tak ada dalam konsep hidup Alin setelah lebih dari enam bulan ia bersama Tian. Untuk jauh dari Tian saja tak pernah ia pikirkan, apalagi pergi dengan cara seperti ini."Nggak apa-apa Lin. Semua akan selesai. Kamu akan kembali hirup udara segar."Alin hanya tersenyum kaku pada Zaki.Zaki mencoba meraih jemari Alin, namun Alin langsung menghindarinya.Dari kejauhan, Alin bisa melihat rumah megah milik Tian. Ia ingin menangis saat itu juga. Bukan ini yang ia mau.Bahkan sampai mobil Zaki memasuki gerbang pun ia tetap tak bisa tenang."Turun yuk!" Pinta Zaki. Alin memejamkan matanya sejenak. Ia menghela nafas berat. Alin turun dari mobil Zaki. Hatinya sudah menangis, tapi ia tak mau memperlihatkan pada semua. Melihat cara Delon menatapnya saja sudah membuatnya hancur."Silahkan masuk." Delon menyuruh Zaki untuk masuk. "Apa kau juga harus k

    Last Updated : 2023-03-25
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Tiga Puluh : Bisakah Aku Mati?

    "Ini sisa 500 juta yang sudah Alin bayarkan. Dia sudah bebas sekarang." Delon menyerahkan uang tersebut pada Zaki. Namun tatapan sinis pria itu pada Delon tak bisa dielakkan. Bagaimana tidak, Zaki seolah terjebak dalam permainan antara Alin, Tian dan pria di hadapannya ini.Sudah tak perawan? Yang benar saja. Apa yang orang-orang katakan nanti jika ia mendapatkan Alin yang ternyata sudah tak perawan.Tak ada tanggapan dari Zaki, Delon pun pamit pergi. Ia juga tak mau berlama-lama di tempat itu. Tatapan Zaki membuatnya sangat ingin menghajar pria itu sampai dinyatakan meninggal oleh dokter."Brengsek!!" Teriak Zaki dari sepeninggalan Delon. Ia melempar sisa uang tersebut sampai berhamburan di lantai ruang kerjanya.Zaki membenci semuanya. Harusnya ia dengarkan apa kata Ruli untuk tak memikirkan Alin lagi. "Sial! Kamu nggak akan bisa lepas dariku Alin. 1,5 M itu harus kamu bayar."Zaki mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang. Ia memerintahkan orang tersebut untuk mencari keberad

    Last Updated : 2023-03-26
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Tiga Puluh Satu: Irene dan CCTV yang Manis

    "Dia berada dalam pengawasan pria bernama Delon, bos." Satu kalimat yang orang suruhan Zaki ucapkan, berhasil membuat emosi Zaki naik sampai puncaknya.Jika begini, ia tak akan bisa membuat Alin membayar semua kekecewaan yang sudah wanita itu berikan padanya."Berikan padaku terus info tentang Alin. Jangan sampai kau lengah. Culik dia saat tak ada yang mengawasinya."Pria itu mengangguk. Ia lalu pamit dari ruang tamu kediaman Zaki.Ia tak akan duduk tenang sebelum Alin membayar semua uang itu.*****Alin menggeliat dari tidurnya. Ia merasa nyaman untuk waktu sesaat sebelum ia dibuat ketakutan dengan sekelilingnya. "Ini di mana?" Tanya Alin panik. Ia nyaris hampir berteriak, namun tak jadi karena netranya melihat Delon sedang tertidur di sofa yang ada di sudut kamar.Dengan cepat Alin turun dari tempat tidur dan langsung berjalan mendekati Delon.Ia mencoba memanggil Delon dan membangunkan pria tersebut."Kau bangun? Bagaimana kondisimu?" Tanya Delon yang belum sepenuhnya sadar."I--i

    Last Updated : 2023-03-26
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Tiga Puluh Dua : Alin bisa kenapa Irene Tidak

    Irene baru saja sampai di apartemennya. Ia melempar tas kecil yang ia bawa. Membaringkan tubuhnya di atas sofa di ruang tamunya, Irene menatap langit-langit menerawang yang sebenarnya terjadi pada Tian.Kejadian kemarin di rumah Tian membuatnya sangat berpikir keras. Sebenarnya apa yang terjadi antara Tian dan juga gadis bernama Alin tersebut? Tian seperti menyembunyikan sesuatu darinya, bahkan sesuatu ini sangat berharga untuk pria tersebut."Aku sudah jelaskan kenapa aku pergi dari kamu Tian, tapi kenapa kamu justru semakin berubah. Sikap kamu nggak seperti dulu lagi. Aku harus gimana untuk agar sifat kamu tetap sama seperti dulu ke aku." Ucap Irene yang tentu saja untuk dirinya sendiri.Ia menghela nafas panjang. Harinya sangat berat, bahkan saat ia meninggalkan Indonesia. Sampai saat ini, tak ada kebahagiaan yang ia dapatkan dan yang ia ceritakan pada Tian itu benar adanya. Ia yang dijodohkan dengan rekan bisnis kedua orang tuanya, tak bisa menolak sama sekali, harus menerima perj

    Last Updated : 2023-03-31
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Tiga Puluh Tiga

    Alin berlari-lari kecil dari kamarnya menuju dapur. Setelah hampir satu jam lebih ia bersemedi di kamar mandi kamarnya sambil membawa ponsel pintarnya, Ia baru saja menemukan resep masakan yang menurutnya sangat amat menggiurkan. Dan ia yakin, jika ia mencobakan kepada orang-orang tentang resep ini, pasti mereka akan suka. Siapa tahu dari sini, ia bisa membuat menunya sendiri dan menjualnya pada orang-orang. Ya paling tidak, ia harus mencoba dulu. Memulai semuanya dari nol adalah tujuan hidup Alin saat ini. ia tak ingin lagi meratapi nasib yang tak kunjung membuatnya tersenyum. Ia harus keluar dari zona hitam dalam hidupnya. Membuang semua kenangan buruk masa lalu. Lebih tepatnya mengubur rapat-rapat dan menguncinya lalu menyimpannya di sudut hati Alin yang akan sulit untuk ditemukan.Alin sangat yakin dengan kalimat , USAHA TAK AKAN MENGHIANATI HASIL. Selalu dikecewakan sejak ia kecil sampai sekarang, bahkan dikecewakan berkali-kali lipat membuatnya terpuruk dan benar-benar terpur

    Last Updated : 2023-04-01
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Tiga Puluh Empat : Merindukannya

    Alin meregangkan tubuh lelahnya. Ia baru saja sampai di apartemen. seharian ini ia menghabiskan waktunya di toko roti milik Tiara. Jujur ia sangat senang karena penyambutan dari pegawai Tiara yang lainnya sangatlah baik dan ia sudah mulai bekerja hari ini."Ini awal mula perjalananmu kembali Alin. kau harus semangat dan jangan mudah menyerah." Alin mengepalkan kedua tangannya memberikan semangat untuk dirinya sendiri.Alin melirik jam dinding yang terpajang. Sudah hampir jam setengah sebelas malam. Sebenarnya toko tutup jam delapan malam, namun kesempatan untuk memakai dapur dimanfaatkan oleh Alin. Ia memilih belajar lebih dulu dengan dapur yang ada di toko Tiara, jika sudah mantap, baru ia akan membeli peralatannya.Perjalan dari apartemen menuju toko cukup memakan waktu. Beruntung mulai besok, Ia pergi menggunakan sepeda motor milik Delon. Pria itu meminjamkannya pada Alin.Alin kembali meregangkan tubuhnya ia berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamar tidur. Sesampainya di dala

    Last Updated : 2023-04-04
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Tiga Puluh Lima : Bertemu Kembali

    Malam ini Tian tak bisa tidur sama sekali. Entah kenapa dirinya sangat merindukan Alin dan ingin memeluk gadis tersebut. Sebenarnya rasa rindu ini sudah ada sejak lama, Namun ia selalu memungkiri di hatinya jika ini bukanlah hal yang penting. Tapi sepertinya tidak untuk kali ini. Karena ia benar-benar dibuat uring-uringan. Seolah-olah ia akan mati jika tak bertemu dengan Alin.Seperti biasa, Tian mengecek CCTV lagi untuk melepaskan rindunya pada Alin. Walaupun ia melihat Alin dari balik layar, Namun sepertinya hal itu tak berlaku untuknya saat ini. Mungkin karena rindu yang semakin tak bisa ia kontrol. Bertemu adalah jalan satu-satunya.Tian menatap jam yang ada di pergelangan tangannya. Waktu masih menunjukkan pukul 08.00 malam dan memang dari layar besar yang ada di kamarnya pun terlihat jika Alin belum tidur sama sekali. Gadis itu sedang menikmati beberapa cemilan sembari menonton drama China yang ada di TV.Tian kembali menatap layar besar yang ada di kamarnya, berharap hanya meli

    Last Updated : 2023-04-05

Latest chapter

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 92 (END)

    Tak jauh beda dengan Delon, Haris dan Naura pun baru saja merasakan pelepasan mereka. Dan kini keduanya sedang berada di bawah selimut, setelah tadi Haris berkali-kali melepaskan benihnya dalam rahim Naura. "Capek?" Tanya Haris pada sang istri.Naura mengangguk, "Ngantuk yank." Ucapnya."Ya udah, kamu tidur ya. Aku mandi dulu." Naura lagi-lagi mengangguk. Ia mengeratkan selimutnya untuk kembali tidur, sementara Haris memilih untuk mandi. Tubuhnya terasa begitu lengket setelah pertempuran penuh nikmat yang ia lakukan bersama Naura.Seperempat jam setelahnya, Haris selesai dan kembali masuk ke dalam selimut. Ia memeluk Naura Yang sudah terlelap dan sama-sama mengarungi mimpi.*****Paginya, Kediaman Tian sedang Tak baik-baik saja. Pasalnya sang istri merajuk karena perkara ia minum pakai gelas warna merah. Bahkan keributan itu menarik perhatian pengantin baru.Naura yang saat itu baru masuk ke dalam langsung dibuat heran dengan Alin yang sedang menangis sesenggukan di sofa keluarga. Di

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 91

    Tita masih syok. satu kalimat yang tak ia bayangkan akan keluar dari mulut Mas Delon, satu kalimat yang tak pernah ia bayangkan akan ada yang meminta itu padanya, berhasil membuat kerja jantungnya meningkat. Tita menyentuh dadanya lalu menatap Delon. "Mas, Jantung aku." bisik Tita. Delon langsung panik. ia mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang, namun langsung dicegat Tita. "Mas mau ngapain?" tanya Tita cepat."Nelpon dokter. tapi jantung kamu--""Iiiihh Mas Delon. kok dokter sih." Dengan tanpa sadar dan spontan, Tita menarik telapak tangan Delon dan meletakkannya tepat di dadanya. sebenarnya tujuan Tita ingin meminta Delon merasakan detaknya, namun sepertinya yang Tita lakukan adalah sebuah kesalahan. karena bukan merasakan detak jantung Tita, justru Delon yang dibuat berdetak tak karuan."Kerasa nggak?" Tanya Tita polos.Delon belum menjawab. Ia menatap Tita Lamat. Sampai Tita sadar jika ia sudah sedikit keterlaluan. Tia langsung menarik tangan Delon dari dadany

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 90

    Pesta pernikahan sudah usai. yang tersisa hanyalah lelahnya saja. namun beda dengan penagntin baru. bukan sisa, melainkan hal baru. bagaimana tidak, keduanya bahkan tak canggung lagi sama sekali berbicara soal malam pertama. dan itu membuat Delon menatap keduanya kesal. adn saat ini mereka sedang berkumpul di rumah Tian. di sana juga ada Tita."Bisa disortir sedikit kalimat kalian?" Ucap Delon sewot. Naura menatap Delon dengan tatapan usil, "Makanya, buruan nikah. jangan sampai Tita disalip yang lain."Tita langsung tersipu. sementara Delon menggerutu kesal."Bro, kalimat yang di pesta tadi serius?" kini giliran Tian mengambil alih."Yang mana?""Kamu lihat? Dia yang saat ini sedang abang--"Buugghh!Sebuah bantal kursi melayang ke arah Tian. dan pelakunya adalah Delon sendiri. gugupnya Delon membuat semuanya tertawa."Ngapain malu. kalau benar ya diakui saja. toh nggak ada yang salah kok. kalau Tita sendiri, mau nggak sama om om seperti Delon?" Delon menatap tajam Alin. namun hanya

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 89

    Hari pernikahan."Kak, selamat ya. Akhirnya nikah juga." Ucap Alin dengan bahagia. Ia tak menyangka jika kakaknya akhirnya berakhir di pelaminan dengan kak Haris.Dan status Naura berubah menjadi istri orang tepat satu jam yang lalu. Pesta pernikahan yang bertemakan white garden itu dihadiri banyak tamu. Khususnya dari rekan-rekan Haris dan Tian di perusahaan dan kawan nongkrong.Di tengah-tengah tamu yang hadir, juga ada Delon dan Tita. Gadis itu terlihat begitu cantik. Delon berhasil menyulap Tita menjadi seorang ratu yang begitu sempurna. Dan selama pesta berlangsung, Tita hanya duduk dan sesekali saja berdiri. Delon juga terlihat melayani Tita dengan sangat baik. Sepertinya pria itu sudah tersihir dengan pesona Tita.Sebelum h-1 pernikahan Haris dan Naura berlangsung, Delon datang ke kediaman Tian. Pria itu berkunjung untuk berkumpul bersama sekaligus mengatakan jika besok Tita akan datang ke pesta dan Delon juga mengatakan bagaimana kondisi Tita sebenarnya membuat Naura dan Alin

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 88

    Haris dan Naura melihat tim dari WO sedang menyulap aula gedung perusahaan di kantor Tian menjadi ruangan yang dipenuhi berbagai jenis bunga dan lebih mendominasi warna putih. Dan persiapan itu sudah hampir rampung. Setelah dua Minggu pengurusan semuanya, mulai dari surat-surat yang dibutuhkan sampai penentuan konsep pernikahan, bahkan Haris menemui ayah kandung Naura yang sudah pindah ke Bandung untuk memberitahukan rencananya tersebut. Dan kini tibalah saatnya memasuki H-3 pernikahan dirinya dan Naura.Haris merangkul pinggang Naura. "Kamu suka?" Tanyanya pada Naura. Naura mengangguk. "Sangat." Jawab Naura penuh haru. Ia tak menyangka jika dirinya dan Haris akan menikah juga. Dan setelah menikah, mereka tak perlu dipisahkan jarak, karena Haris sudah mendapat izin cuti dari Tian untuk menemani dirinya selama kuliah di Aussie."Oya, kamu sudah dapat info terbaru dari Delon?" Haris menatap Naura yang tiba-tiba menanyakan soal Delon. "Jangan mikir yang aneh-aneh dulu. Kamu sadar nggak

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 87

    Alin dan Tian baru saja sampai di Jakarta setelah satu minggu lamanya mereka berbulan madu. dan kedatangan mereka siang ini di sambut oleh Haris dan Naura di bandara. dan sepasang kekasih itu sudah menunggu pengantin baru sejak setangah jam yang lalu.Naura asik menyantap es krim yang Haris belikan di cafe bandara. "Enak banget kayaknya." Goda Haris pada gadis itu."Banget yank. kamu mau?"Haris menggeleng, "Kamu aja. aku lagi nggak mau makan es krim.""Kenapa? panas-panas gini mending makan atau minum yang dingin dingin." Tak tergoda sama sekali, Haris tetap menggeleng. Naura mencibir. Ia kembali menyantap es krim coklat kesukaannya. Dari tempatnya berdiri, Haris bisa melihat pengantin baru tersebut keluar dari pintu kedatangan. Ia segera melambaikan tangannya memberi kode pada Tian di mana posisinya saat ini.Naura yang melihat kehadiran sang adik langsung keluar dari mobil dan berlari mengejar Alin. "Aaaaa kangeeennn." Teriak Naura yang langsung memeluk Alin saat dia sudah sampai

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 86

    Alin melenguh dalam tidurnya. ia merasakan tubuhnya remuk seketika saat ia baru saja terbangun. ia membuka matanya dan melihat suaminya masih terlelap. Alin menatap wajah tenang Tian. ia sangat suka dengan pahatan wajah Tian yang sempurna baginya. bahkan saking sempurnanya, ia akan memasang mata elangnya saat ada perempuan yang melirik pada sang suami. bahkan saat mereka di sini pun, Tian tak lepas dari tatapan para pemangsa. dan ia tak akan pernah mengizinkan pemangsa itu mendekati miliknya.Alin menyentuh pipi Tian lembut membuat Tian terbangun. "Suamiku tersayang, bangun." bisik Alin. Tian tersipu. ia menarik Alin semakin masuk dalam pelukannya membuat Alin tertawa. "bangun sayangku. sudah jam sebelas. kita melewatkan sarapan kita sayang." "Sebentar lagi istriku. atau aku ganti sarapan saja gimana?"Alin menautkan alisnya tak paham. "Ganti sarapan? maksudnya?"Tian tersenyum penuh makna. ia masuk ke dalam selimut dan detik berikutnya Alin memekik saat Tian bermain dengan puncak ke

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 84

    Tian menatap istrinya yang sudah terlelap. Seharian jalan-jalan membuat Alin lelah dan memilih untuk cepat tidur. Baginya juga tak masalah, biar besoknya Alin punya tenaga lagi untuk kembali menjelajahi Jepang. Masih banyak tempat yang ingin ia tunjukkan pada Alin. Tian turun dari tempat tidur. Ia meraih ponselnya lalu berjalan keluar menuju balkon. Ia mencari kontak ponsel Haris dan langsung menghubungi pria tersebut.Tak lama panggilan itu pun tersambung dan langsung diangkat oleh Haris."Bagaimana di Indonesia?" Tanya Tian tanpa basa-basi."Ck! apa kau tak bisa basa-basi terlebih dahulu?" ucap Haris membuat Tian berdecak kesal.. "Kau tahu aku tak terlalu suka hal itu. bahkan darahku mendidih saat melihat pria sialan itu berani masuk ke dalam rumahku. sialnya aku tak meminta orang-orangku untuk berjaga di sana." jawab Tian dengan nada suara yang begitu dingin.Haris paham itu. ia sangat tahu jika Tian tak suka rumahnya dimasuki oleh orang sembarangan. bahkan untuk Naura bisa di sa

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 83

    Haris dan Naura menikmati makanan yang mereka pesan dengan sangat nikmat. Naura yang awalnya ingin Haris makan bersamanya di tempat tidur rumah sakit, berubah menjadi ia yang mengikuti Haris makan di meja beserta sofa yang sudah di siapkan di ruangan tersebut.Setelah makanan habis, Naura belum ingin kembali ke tempat tidur. Toh ia juga tak butuh apa di tempat tidur. Makanya ia mengatakan jika ia sudah bisa pulang sebenarnya. Namun karena dokter mengatakan belum, jadi ia pasrah saja. Dari pada ia ribut lagi dengan pria yang ada di sampingnya ini."Alin kapan balik?" Tanya Naura pada Haris yang sedang mengupas buah."Katanya sih cuma liburan seminggu. Kamu tahu sendiri Tian. Dia bos nya di sini. Jadi seminggu katanya, belum tentu seminggu. Bisa jadi sebulan.""Ih jangan. Kok sebulan."Haris langsung menatap Naura,"kenapa kalau sebulan?""Kalau sebulan, berarti aku udah balik dong ke Aussie, terus kita nikahnya kapan?" Ucapnya cemberut. Tawa Haris nyaris meledak kalau ia tak menahannya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status