Setelah kemarin, Alden mendengar keinginan istrinya ingin bertemu Kakek Adi dan Nenek Liana diam-diam ia akan memberi kejutan karena kebetulan libur panjang."Sayang, ayo bangun," ucap Alden membangunkan Yasmine"Al, ini jam berapa.""Jam 5 pagi sayang, udah ayo bangun aku akan tunjukkan tempat indah.""Dimana?" tanya Yasmine mengerutkan dahi"Nanti juga tahu, buruan sayang.""Iya."Yasmine bangun dan menuju kamar mandi. Ia mengendus bau sabun di sebelahnya sontak ia ingin muntah segera melihat di laci sabun yang lain untunglah ada yang sesuai dengan hidungnya."Aneh banget hidungku apakah ada gangguan," Yasmine sambil memegang hidung mancungnya.Di luar, Alden melihat istrinya sudah hampir setengah jam. Segera cowok tampan mengetuk pintuTokTok"Sayang, kau masih di situ?" tanya Alden cemas sambil telinganya di tempelkan pada pintu tiba-tiba pintu itu di buka, alhasil Alden terjatuhBrugh"Aw," ringis Alden karena pintu terbuka"Eh Sayang, maaf ... maaf. Mana yang sakit," cemas
Tak lama Yasmine bangun tapi kepalanya masih terasa berat. Ia mencoba untuk bersandar dan mencari sosok suami ternyata tengah fokus di depan laptop. Lelaki tampan itu tak sadar jika istrinya sudah sadar.Al," panggil Yasmine pada suaminyaAlden seketika menoleh ternyata istrinya sudah sadar. Ia beranjak dari sofa lalu menghampiri istri tercinta."Sayang, kau sudah bangun sejak kapan?""Baru saja, kau mengerjakan apa.""Aku ingin mengembangkan bisnis bengkel mobil sayang.""Aku dukung kamu, Al.""Makasih sayang, oh ya sayang apa ada yang sakit?" tanya Alden lembut"Sedikit pusing aja.""Kau tahu apa yang terjadi, itu karena kita akan jadi orangtua," Alden tersenyum bahagia"Ma-maksudnya, Al.""Iya sayang, kamu sedang hamil," ucapnya sambil mengelus pipi istrinyaYasmine seketika meneteskan air mata haru karena dia tengah mengandung buah hati mereka berdua."Hai, kenapa menangis sayang? kau tak suka, hem.""Bukan gitu, Al. Aku bahagia, bahagia banget kita akan punya baby," peluk erat Y
Sudah tiga hari ini, Alden dan Yasmine berada di kampung. Hari ini Yasmine ingin makan rujak bersama, perempuan cantik itu malah hobi makan semenjak mualnya hilang. Yasmine beranjak dari ranjang pelan-pelan agar suaminya tak terbangun. Setelah membersihkan diri Yasmine menuju dapur mencai Nenek."Nek, lagi apa?" tanya Yasmine sambil melihat apa yang di kerjakan Liana"Yasmine udah bangun nak, ini Nenek lagi buat ikan bumbu rujak. Enak lo kau harus coba.""Boleh Nek, kayaknya enak. Oh ya nanti kita buat rujak yuk Nek, mumpung Yasmine udah nggak mual.""Boleh, nanti kita belanja bahan ke pasar.""Ah siap Nek. Oh ya nanti ngajak tetangga sekalian Nek, pasti rame.""Iya sayang."Di kamar, Alden meraba sebelahnya namun tak ada penghuninya sontak ia bangun dan melihat jam dinding. Ia turun ranjang lalu membersihkan diri. Setelah 15 menit si tampan Alden sudah wangi, aura ke tampanan dan aura ke bapakan terpancar."Perfect," Alden percaya diri menatap cermin di depannyaAlden keluar kam
Alden dan Yasmine baru saja sampai di apartemen tiba-tiba ponsel Yasmine berdering."Assalamualaikum, Pa.""Waalaikumsalam nak, kalian udah di apartemen kah?""Udah Pa, baru aja.""Ya udah nanti malam, Papa ke sana ada yang akan Papa omongin.""Baik Pa. Assalamulaikum.""Waalaikumsalam."Yasmine menutup telpon lalu membersihkan diri bergantian dengan Alden. Sekitar 20 menit mereka sama-sama sudah rapi dan wangi."Sayang, nanti Papa mau ke sini, nggak apa kan?""Nggak apa sayang. Kayak mau ada apa saja kau ini, oh ya mau makan apa?""Aku mau jengkol.""What!" pekik Alden terkejut"Kamu nggak salah sayang," Alden memastikan"Nggak Apa. Udah ah pesenin itu sama minumnya apa aja.""Baik tuan putri."15 menit akhirnya makanan mereka datang"Tuan Alden," tanya kurir"Ini mas. Makasih," sambil memberikan tip"Makasih tuan."Alden mengangguk dan membawa makanannya di ruang makan."Sayang, ayo kita makan dulu," teriak Alden"Waw, banyak banget.""Persediaan, aku tau kamu bakal makan semua."
Viona berjalan tanpa arah dan dia kini tak tahu harus apa, ia berjalan menuju gedung belakang sekolah. Terlintas di benaknya mengakhiri semua, Viona masuk ke dalam gudang ia melihat ada seutas tali lumayan panjang segera diambilnya.Viona mengambil kursi usang yang di pojok lalu ia melemparkan tali keatas dan ia ingat perkataan seseorang membuatnya terngiang, "Ini kesalahan kau tau itu, hah. Denger ya aku nggak suka kau. Ini sebuah salah yang fatal, gugurkan kandunganmu."Rasanya begitu sakit dengan ucapan yang dilontarkan pria itu. Ia tak tahu harus ngomong apa pada keluarganya jika dia sedang hamil dengan pria yang tak mau bertanggung jawab. Dan saat ia mengalungkan tali itu di lehernya, tiba-tiba ada deseorang mencegahnya untuk bunuh diri."Stop! Vi, turun. Masa depanmu masih panjang kenapa kau lakukan itu," teriak Yasmine cemas"Ke-kenapa kamu bisa di sini. Jangan cegah aku," bentak Viona"Aku kebetulan lewat dan lihat kau berjalan ke sini. Please, jangan lakukan itu Vi. Aku akan
Alden pulang ke rumah dengan wajah murungnya, ia bingung apa yang harus di lakukannya. Ia kesal kenapa bisa kena hasutan dari Sella. Lelaki tampan itu kini mulai tertidur sendiri akibat pikirannya yang kacau.Di bawah, Arkha baru saja pulang dari rumahsakit sekitar jam 6 sore. Ia menghembuskan nafas kasar dan bersandar di sofa ruang tamu. Nina melihat Arkha wajahnya nampak gelisah segera mendekati suaminya."Dad, ada apa?""Sayang, maaf aku," ucapnya tak dilanjutkan karena merasa tak sanggup mengatakan pada istrinya"Ada apa Dad?""Aku menghukum putra kita lagi akibat kesalahannya. Daddy malu Mami, sama Reyhan seakan aku tak bisa mendidiknya jadi lelaki sejati.""Maksudnya Dad.""Alden membiarkan istrinya pingsan karena kelaparan dan dehidrasi akibat menunggunya. Daddy sudah kesal, maafkan Daddy," ucapnya sambil memijat pelipis"Astaga, kenapa Alden berbuat seperti itu, Dad. Nanti biar Mami yang tanya, sekarang Daddy istirahat ya."Arkha mengangguk dan mereka berjalan menuju kamar
"Aku sudah memaafkanmu, Al," ucap Yasmine sambil membelai pipi mulus suaminya dan dibalas Alden mencium kening istriKedua orang dewasa tak terasa meneteskan air mata haru melihat kedua sejoli itu, banyak liku rumah tangga mereka yang masih seumur jagung.....Dua hari kemudian, Yasmine dan Alden baru saja tiba di sekolah mendapati ada desas desus tentang Viona. Yasmine mengajak suaminya ke kelas Viona"Mau kemana sayang," tanya heran Alden melihat Yasmine berjalan cepat"Stop sayang!""Ih apaan sih, Al.""Kenapa kau berjalan cepat, ingat ya ada janin yang harus dijaga.""Oops, sorry. Maafkan aku suamiku, sekarang ikut istrimu ini ya," ucapnya sambil mengedipkan mata satu genit, Alden geleng-geleng kepala istrinya makin genit dengannya ingin dia pulang dan berdiam di kamar saja.Kini langkah keduanya berhenti di mading sekolah, di situ tertempel foto Viona bersama seorang pria di hotel tapi sayang wajahnya tak terlihat. Yasmine terkejut scandal Viona terpampang."Al, apa Viona udah
Ketiga cewek itu mengerinyitkan dahi melihat ketiga pria di sayangi menjerit. Yasmine sangat shock saat tahu suaminya sampai memegangi lututnya. Yasmine yang tak tega mengajak semua keluar yang sebenarnya film nya belum selesai. Saat di luar teater, Yasmine segera memberi minum pada Alden."Ini Al," memberi air pada suainya cemas terlihat pucatSetelah minum ketiga cowok itu, wajah mereka berangsur normal. Para cewek mengelus dada lega melihat ketiga cowoknya sudah sehat kembali. Seketika celetukan pedas muncul dari para cewek."Terlihat tampan, gagah tapi apaan takut hantu, cih.""Iya, masak most wanted kok penakut, jika para fans jika tahu kelakuannya nggak sepadan," cibir Yasmine"Aku tadi mau ketawa lihat kalian, tapi tak tega karena kalian kayak mayat hidup, hahahhaaha."Ketiga cewek itu akhirnya tumpah ketawanya, Alden, Revan dan Leo tak terima diejek dan dikatain segera menggendong pasangannya masing-masing menuju mobil."Eh."Semua mata tertuju pada ketiga pasangan tersebut k