Beranda / Romansa / Hot Night with Berondong / Bab 82 - Usulan Marcell

Share

Bab 82 - Usulan Marcell

Penulis: Ainjae
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Beberapa saat sebelumnya, Felicia yang masih gelisah di dalam bilik toilet, tak bisa berpikir jernih. Ia diliputi pemikiran negatif, hingga berakhir menangis seorang diri di sana.

Sedangkan Marcell masih berada di luar, setia menunggu. Sampai setengah jam Felicia tak kunjung keluar, dan itu membuatnya khawatir.

Marcell nyaris menerobos masuk ke dalam toilet seandainya Felicia tak juga keluar dari sana setelah satu jam, tapi untungnya muncullah sosok Felicia dengan berlinang air mata.

“Ma-Marcell?!” kaget Felicia.

Felicia terbelalak, tak menyangka ada Marcell di depan toilet. Sedang apa Marcell di toilet wanita?

Felicia sengaja keluar lama agar bisa bolos kerja hari ini, ia tak mau bertemu rekan kerjanya untuk sementara waktu. Tapi, tak ia sangka malah melihat Marcell di sini.

Felicia langsung menunduk, ia malu jika dilihat oleh orang lain dalam keadaan seperti ini. Ditambah lagi sedang ada gosip negatif tentangnya.

“Feli, kamu nggak apa-apa?” tanya Marcell, raut wajahnya yang biasanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sonia Resa05
ah Theooo semoga kami pria yg Cerdas dan nalar ya walau lebih muda
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hot Night with Berondong   Bab 83 - Kekasih Masing-Masing

    “Ke-kenapa kamu setuju?!” seru Felicia, masih kaget.Theo menatap Marcell, seolah meminta Marcell untuk pergi sejenak agar ia ada waktu bicara berdua dengan Felicia. Dan, untungnya Marcell paham, ia mengangguk dan beranjak pergi dari sana.“Feli, Sayang … ini demi kita,” kata Theo dengan lembut. “Kamu tenang aja.”“Gimana aku bisa tenang?” tanya Felicia.Felicia mendekat pada Theo, ia langsung melingkarkan tangannya ke pinggang Theo. Ia tak memikirkan akan ketahuan karyawan lain, yang ia inginkan saat ini adalah berada di dekat Theo agar bisa merasa tenang.Theo membalas pelukan Felicia dengan segera. Sejenak, ia mengecup puncak kepala Felicia dengan sayang.“Nggak lama lagi aku akan pergi dari sini, magangku selesai. Kita cuma harus berpura-pura sebentar. Setelah itu, kamu akan aman dari gosip buruk,” kata Theo.Felicia mendongak, menatap wajah kekasih berondongnya itu. “Tapi …”Felicia hendak mengeluarkan kalimat penolakan lagi, tapi ia langsung diam. Kalau dipikir-pikir, Theo ada b

  • Hot Night with Berondong   Bab 84 - Gosip Baru

    “Theo, kamu—”“Ssttt!” bisik Theo kepada Sophia.Sophia masih menatap tajam Theo, ia kesal karena tingkah Theo tiba-tiba begini, melibatkannya. Dan, Theo juga menyela ucapannya.Sophia ingin menyingkirkan tangan Theo, tapi Theo malah mengeratkannya. Ah, sungguh menyebalkan!Dulu, Sophia memang sangat menyukai Theo. Namun, setelah ditolak dan Theo lebih memilih wanita seperti Felicia, ia merasa sangat kesal. Untuk apa ia mengejar Theo lagi? Selera Sophia pun berganti, ia ingin mendapatkan pria lain yang lebih keren dari Theo.Namun, Theo malah sekarang mendekatinya seperti ini, dan mengaku kalau mereka pacaran. Apa maksudnya itu?!Sophia memutar bola mata malas. Tapi, mari lihat, akan seperti apa drama ini.“Aku minta tolong sebentar, please,” mohon Theo, berbisik di telinga Sophia.Sophia menoleh, lantas mendongak menatap Theo. Ia sempat tertegun, tak menyangka Theo akan sampai memohon padanya.Sophia senang jika begini, ia suka kalau orang yang ia benci memohon padanya. Baiklah, akan

  • Hot Night with Berondong   Bab 85 - Perpisahan; Tidur Bersama

    “Makan malam akan diadakan di restoran yang sama seperti saat penyambutan kalian ya,” kata sang mantan manajer di divisi Felicia.Baru saja hari ini, sang mantan manajer mereka mendatangi mereka, mengajak makan malam dalam rangka perpisahan dengan para anak magang.Memang, hari ini adalah hari terakhir para anak magang di sini. Dan, sang mantan manajer ingin memberi kesan baik kepada mereka, lebih tepatnya kepada Theo yang merupakan anak bosnya.“Oke, Pak!” angguk para anak magang dengan semangat.Felicia menunduk, perasaan sedih kembali menghampirinya karena ia hendak berpisah dengan Theo. Tepat besok, Theo tak akan berada di sini lagi, Theo akan kembali ke kehidupan kampus.Sejujurnya, Felicia belum siap. Entah akan seperti apa hari-harinya besok tanpa Theo di tempat kerja.“Fel, kenapa?” bisik Marcell.Felicia terkesiap. Ia memaksakan senyum. “Nggak apa-apa.”Namun, Marcell yakin ada sesuatu, karena dari sorot mata Felicia seperti menunjukkan kesedihan.Marcell masih mengamati Feli

  • Hot Night with Berondong   Bab 86 - Ciuman, Ketahuan oleh ...

    Felicia masih merasakan kantuk, tapi ia terbangun dari mimpi saat merasakan ada yang menciumi permukaan wajahnya. Dan, tepat saat kecupan itu mendarat di bibir, bola mata Felicia langsung terbuka lebar.“Theo!” seru Felicia.Theo menyengir, tanpa rasa bersalah ia memposisikan diri di atas tubuh Felicia, mengungkung Felicia di bawahnya.“Jam berapa ini?” tanya Felicia sambil melirik jam dinding.Felicia melotot ketika melihat jam baru menunjukkan pukul empat pagi.“Kenapa kamu membangunkan aku sepagi ini, Theo?” protes Felicia.“Aku harus kembali ke kamarku, biar nggak ketahuan keluargamu. Aku perlu pamitan ‘kan? Jadi, aku membangunkan kamu.”Felicia berdecak, tapi setelahnya tersenyum. Theo ada-ada saja, mengapa harus pamitan? Padahal nanti juga mereka bertemu lagi.“Iya, sana ke kamarmu,” kata Felicia.Theo mengangguk. Sebelum itu, ia kembali mencuri satu kecupan di bibir Felicia.Cup!“Jorok, ih! Aku baru bangun tidur, belum sikat gigi!”“Tenang, nggak bau. Tadi ‘kan cuma kecup, buka

  • Hot Night with Berondong   Bab 87 - Diculik? Dibawa Pergi

    Sementara itu, lumatan Theo ke bibir Felicia masih berlangsung. Felicia sampai merasa kehabisan napas. Ia bergegas mendorong Theo, dan langsung terengah ketika ciuman terlepas.“Masuk ke dalam dulu!” seru Felicia.“Oke,” kata Theo akhirnya.Theo membuka pintu, kemudian dengan terburu-buru menarik Felicia. Begitu masuk ke dalam, Theo langsung mendorong Felicia hingga menghimpit pintu, tidak sempat mengajak Felicia duduk atau ke kamar, Theo kembali menyerbu bibir Felicia.Felicia mengerti mengapa Theo begini, karena mereka lama tidak bertemu, tidak saling menyentuh, apalagi berciuman. Theo pasti amat merindukannya, seperti ia yang juga merasa begitu.Tangan Felicia mengalung ke leher Theo, kini ia mulai membalas ciuman Theo. Dengan sama bergairahnya, mereka melahap bibir satu sama lain.“Theo …” erang Felicia ketika bibir Theo berpindah menjelajahi lehernya.Theo mencium dan menghirup leher Felicia dengan rakus, ia menghisap dan menggigit di sana untuk meninggalkan jejak, menandakan bah

  • Hot Night with Berondong   Bab 88 - Menghilang

    Theo panik bukan main. Ia tak tahu sudah berapa lama tak sadarkan diri, dan sekarang terbangun dengan kondisi berada di atas kasur, di dalam sebuah kamar yang luas.Saat Theo menatap jendela, di luar sedang turun salju. Yang jelas, ini pasti di luar negeri.Theo panik, ia bergegas beranjak dari atas kasur lantas berlari ke pintu. Ketika pintu terbuka, ada beberapa pria berbadan besar yang sempat menculiknya.“Di mana saya sekarang?!” teriak Theo.“Anda berada di Inggris. Pak Martin memerintahkan kami untuk membawa anda kemari dan melanjutkan kuliah di sini. Semuanya sudah diurus, anda cukup menurut dengan patuh,” kata salah satu dari mereka.Theo yang mendengar itu langsung mengepalkan tangannya lalu mengumpat dengan kasar. Ia benci ini! Kehidupan yang diatur oleh Papanya, menjadi boneka Papanya. Sejak kecil hingga sekarang, apakah ia hanya bisa menurut?Theo duduk diam, meratapai nasibnya yang selalu menjadi boneka Martin, diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan keinginan Martin. I

  • Hot Night with Berondong   Bab 89 - Diawasi

    Felicia masih mematung di tempat usai mendengar perkataan Sophia, rasanya dunia di sekelilingnya seperti berhenti berputar.Harus ke mana ia mencari Theo?Sophia memperhatikan Felicia sekilas.Sophia masih menaruh rasa tak suka pada Felicia karena merasa Theo direbut oleh Felicia, padahal ia yang lebih dulu menyukai Theo. Namun, sekarang, melihat Felicia tampak syok sampai terdiam lama seperti itu jadi membuat Sophia sedikit iba.Ya, hanya sedikit, ia tidak ingin peduli pada orang seperti Felicia yang sempat dibencinya.Maka, tanpa bicara apa pun lagi, Sophia berjalan pergi dari hadapan Felicia.“Theo …” gumam Felicia dengan suara bergetar menahan tangis.Felicia rasanya sulit untuk melangkah sekarang, jadi ia memutuskan untuk duduk sejenak. Ia tak tahu harus bagaimana setelah ini, apa Theo benar-benar pergi meninggalkannya tanpa kabar? Tapi, kenapa? Alasannya apa?Tunggu, Martin!Felicia terbelalak ketika menyadari soal Papa Theo. Bisa saja ini ulah Martin yang ingin memisahkannya de

  • Hot Night with Berondong   Bab 90 - Felicia akan Menikah?! No!

    2 tahun kemudian.Perkiraan Theo meleset.Theo mengharapkan bisa lulus hanya dengan menghabiskan waktu satu semester alias enam bulan. Namun, ternyata ia tak bisa. Akhirnya, ia baru lulus setelah satu tahun meneruskan kuliah di Inggris.Dan, rencana Theo untuk kabur belum matang.Theo merasa tidak bisa menemui Felicia hanya berbekal ijazah, ia ingin menjadi pria keren yang sudah berpengalaman dan nantinya bisa langsung mencari kerja saat di Indonesia. Jadi, Theo menyempatkan untuk bekerja di Inggris selama satu tahun.Setelah mendapatkan pengalaman kerja sekaligus mengumpulkan uang, Theo sudah siap untuk kembali ke Indonesia. Ia akan langsung mengajak Felicia menikah, entah bagaimanapun caranya.Meskipun sudah dua tahun tak saling bertukar kabar dan tak bertemu, Theo yakin perasaan Felicia masih sama untuknya. Dan, ia yakin Felicia pasti masih setia menunggunya.“Pak Martin baru saja menghubungi, beliau berkata akan berkunjung besok,” beri tahu salah satu bodyguard.Theo hanya mengang

Bab terbaru

  • Hot Night with Berondong   Bab 97 - Our Daughter (End)

    Tahun pertama memimpin perusahaan tidaklah mudah. Tapi, Theo merasa beruntung karena didampingi oleh orang-orang yang baik yang mau membantunya. Untungnya, tak ada yang seperti Martin dalam memperlakukannya.Saat laporan keuangan kuartalan dirilis, laba bersih perusahaan yang mulai dipimpin oleh Theo turun sampai lebih dari sembilan persen, dan itu sempat membuat Theo tertekan. Meskipun bawahannya banyak yang menenangkannya, tapi Theo tetap kepikiran.“Nggak masalah, Pak Theo. Turun sembilan persen juga nggak terlalu besar untuk Pak Theo yang baru pertama kali menjabat,” ucap Brandon—sekretaris Theo.Theo menatap sekretarisnya yang sekarang itu, si Brandon. Dia direkomendasikan oleh sekretaris Martin, masih muda, dan merupakan adik dari sekretaris Martin. Sedangkan sekretaris Martin sudah ditempatkan di posisi lain yang tak kalah penting.“Tapi ini berdampak ke harga saham yang langsung anjlok,” sahut Theo. Saat ini dia sedang menatap grafik saham perusahaannya yang berada di fase down

  • Hot Night with Berondong   Bab 96 - Menjadi CEO

    Setelah mendengar cerita sekretaris Martin, Theo langsung mengusir pria itu. Theo takut lepas kendali dan emosi lalu menghajar sekretaris Martin, jadi lebih baik dia suruh pria itu pergi secepatnya.Selepas kepergian sekretaris Martin, Theo melemas, dia jatuh terduduk di sofa. Menunduk, dia mengusap wajahnya sambil menahan tangis.Felicia turut duduk di sebelah Theo, dia meraih tubuh Theo ke dalam pelukan, diusapnya lembut punggung Theo.“A-aku nggak nyangka, Mama …” Theo mulai terisak. Dia sedih membayangkan Mama kandungnya mengalami banyak penderitaan, bahkan meninggal karena diracun oleh Regina.Felicia tak sanggup berkata-kata, dia pun turut merasakan sedihnya. Sebagai istri Theo, dia hanya bisa terus mendekap Theo dan membiarkan Theo menumpahkan tangisnya.Namun, di saat kebenaran terungkap seperti ini, sayang sekali sang pelaku telah tiada. Regina bisa saja dipenjara atas perbuatannya kepada Mama kandung Theo, tetapi Regina telah meninggal.“Mama pasti menderita selama ini,” cic

  • Hot Night with Berondong   Bab 95 - Kebenaran

    “A-apa? Jangan bercanda!” seru Theo.Suara keras Theo mengejutkan semua orang, termasuk para tamu. Felicia juga merasa kaget, dia pun mengajak Theo untuk pergi dari keramaian bersama dengan sekretaris Martin yang mengikuti.“A-apa maksud ucapan anda tadi?” tanya Theo masih dengan raut kagetnya.Di sebelahnya, Felicia menggenggam tangan Theo, menguatkan Theo.“Saya nggak bercanda, Papa anda dan Mama tiri anda telah meninggal dunia,” jawab sekretaris Martin dengan raut sedih dan lelah yang tercetak jelas di wajahnya.Theo memang membenci Papanya, sangat. Tapi, kabar mendadak seperti ini tentu saja mengejutkannya.Sekretaris Martin lantas menjelaskan bahwa Martin telah mengetahui kabar pernikahan Felicia dan Theo. Martin berniat mencegatnya. Dan Regina pun mengikuti, berada dalam satu mobil yang sama dengan Martin.Namun, nahas, karena terlalu mengebut dan terburu-buru kemari, Martin dan Regina pun mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat.“Saat ini jenazah Pak Martin dan Bu Regina m

  • Hot Night with Berondong   Bab 94 - Hari Bahagia & Kabar Mengejutkan

    Sulit bagi orang tua Felicia untuk menerima kenyataan yang baru saja terjadi. Karena itulah mereka butuh waktu untuk mencerna dan menenangkan diri, begitu juga dengan William yang sejak tadi lebih banyak marah.Sekarang tinggallah Theo dan Felicia berdua di ruang tamu. Semua orang meninggalkan mereka usai terkejut.“The, apa ini akan baik-baik aja?” tanya Felicia dengan gurat kekhawatiran yang terlihat jelas di wajahnya.Theo mengangguk dengan senyum menenangkannya, ia meraih tangan Felicia, menggenggamnya, kemudian mengecup punggung tangannya.“Ya, kamu nggak perlu khawatir,” jawab Theo.Felicia membalas genggaman tangan Theo.“Soal Papamu … gimana?”Senyum Theo luntur seketika. “Papa pasti sedang sibuk mencariku di luar negeri. Nggak lama lagi pasti ketahuan kalau aku ada di sini. Karena itulah aku ingin menikahimu secepatnya, sebelum Papa muncul.”Felicia mengangguk.Tak lama, Marcell kembali ke dalam. Felicia langsung tersenyum kepada Marcell.“Marcell, makasih udah turut bicara d

  • Hot Night with Berondong   Bab 93 - Mengikhlaskan

    "Aku …”Felicia masih tampak ragu.“Please,” mohon Theo.Felicia mendongak, menatap wajah Theo yang terlihat semakin dewasa. Namun, sorot mata Theo tak berubah, sorot mata itu yang selalu meluluhkannya setiap kali Theo membujuknya.“Tapi, kamu tahu kan? Aku udah tunangan sama Marcell, udah mau nikah,” ucap Felicia.“Kalau kamu setuju, ayo kita bicara bareng ke Pak Marcell dan keluargamu. Ganti pengantin prianya jadi aku, aku siap menikahi kamu,” tegas Theo.Felicia nyaris melongo. Apa Theo serius? Sekarang ini Theo seperti sedang melamarnya saja.Felicia hendak bicara, tapi teringat kalau ia harus berangkat kerja, dan tak lama lagi adiknya serta orang tuanya akan keluar rumah.“Kita bicarakan lagi nanti malam,” kata Felicia.Theo mengangguk, terpaksa ia melepaskan tangan Felicia.*Malam harinya, Theo kembali mendatangi rumah Felicia, berdiri di depan gerbang. Ketika Felicia muncul, tiba-tiba Felicia menarik Theo berjalan pergi agak jauh dari rumahnya.Saat berhenti melangkah, tiba-ti

  • Hot Night with Berondong   Bab 92 - Permintaan Maaf

    Felicia meremas nampan di tangannya. Ia menahan diri untuk tidak menangis melihat sosok Theo yang sudah lama tidak ditemuinya, dan menahan diri sekuat tenaga untuk tidak berlari menghambur ke dalam pelukan Theo.Pikir Felicia, Theo sudah melupakannya. Tak pernah sekalipun Theo memberi kabar, dan ia dibuat khawatir selama bertahun-tahun. Tapi, ternyata Theo masih baik-baik saja.“Kenapa kamu diam aja di situ? Kamu nggak lihat kalau di rumah saya sedang ada acara? Kamu bisa pergi sekarang,” usir Felicia sambil menatap tajam Theo.Theo membuka mulut, tapi menutupnya kembali. Ia amat terkejut sampai lututnya terasa lemas. Susah payah ia berjuang untuk kabur, mengumpulkan uang, untuk menemui Felicia, tapi respon Felicia malah begini.Marcell yang tak menyangka respon Felicia akan begitu pun merasa kasihan kepada Theo.“Feli, jangan begitu, Theo juga tamu,” kata Marcell sambil tersenyum untuk mencairkan suasana. “Biarkan Theo masuk dan duduk di dalam.”Felicia tak merespon, ia memalingkan p

  • Hot Night with Berondong   Bab 91 - Theo Kembali

    Flashback, sebelum kedatangan Theo.Setelah usaha Felicia tak membuahkan hasil untuk menemukan Theo, Felicia tak menyerah sampai di situ.Setiap hari, tak terlewat satu hari pun, Felicia akan mencoba menghubungi nomor Theo. Tapi, hasilnya nihil, seolah nomor Theo tak aktif lagi atau mungkin Theo sudah ganti nomor.Dan, setiap ada kesempatan, Felicia akan menemui Martin untuk meminta diberitahu lokasi Theo. Namun, Martin masih tutup mulut.Ketika satu tahun berlalu dan ia masih saja menemui Martin, tampaknya Martin emosi dan langsung mengusirnya begitu ia muncul di depan pintu ruangan CEO.Rasanya … Felicia seperti akan gila. Ia begitu putus asa, tak tahu lagi di mana keberadaan Theo, seperti apa kondisi Theo, dan hanya bisa menerka-nerka selama satu tahun.Felicia mulai berubah, menjadi lebih pendiam, dan tak lagi fokus pada pekerjaannya. Dan, satu-satunya yang memahami kemungkinan penyebab Felicia menjadi seperti itu adalah Marcell.“Feli, kamu butuh bantuan?” tanya Marcell.Felicia m

  • Hot Night with Berondong   Bab 90 - Felicia akan Menikah?! No!

    2 tahun kemudian.Perkiraan Theo meleset.Theo mengharapkan bisa lulus hanya dengan menghabiskan waktu satu semester alias enam bulan. Namun, ternyata ia tak bisa. Akhirnya, ia baru lulus setelah satu tahun meneruskan kuliah di Inggris.Dan, rencana Theo untuk kabur belum matang.Theo merasa tidak bisa menemui Felicia hanya berbekal ijazah, ia ingin menjadi pria keren yang sudah berpengalaman dan nantinya bisa langsung mencari kerja saat di Indonesia. Jadi, Theo menyempatkan untuk bekerja di Inggris selama satu tahun.Setelah mendapatkan pengalaman kerja sekaligus mengumpulkan uang, Theo sudah siap untuk kembali ke Indonesia. Ia akan langsung mengajak Felicia menikah, entah bagaimanapun caranya.Meskipun sudah dua tahun tak saling bertukar kabar dan tak bertemu, Theo yakin perasaan Felicia masih sama untuknya. Dan, ia yakin Felicia pasti masih setia menunggunya.“Pak Martin baru saja menghubungi, beliau berkata akan berkunjung besok,” beri tahu salah satu bodyguard.Theo hanya mengang

  • Hot Night with Berondong   Bab 89 - Diawasi

    Felicia masih mematung di tempat usai mendengar perkataan Sophia, rasanya dunia di sekelilingnya seperti berhenti berputar.Harus ke mana ia mencari Theo?Sophia memperhatikan Felicia sekilas.Sophia masih menaruh rasa tak suka pada Felicia karena merasa Theo direbut oleh Felicia, padahal ia yang lebih dulu menyukai Theo. Namun, sekarang, melihat Felicia tampak syok sampai terdiam lama seperti itu jadi membuat Sophia sedikit iba.Ya, hanya sedikit, ia tidak ingin peduli pada orang seperti Felicia yang sempat dibencinya.Maka, tanpa bicara apa pun lagi, Sophia berjalan pergi dari hadapan Felicia.“Theo …” gumam Felicia dengan suara bergetar menahan tangis.Felicia rasanya sulit untuk melangkah sekarang, jadi ia memutuskan untuk duduk sejenak. Ia tak tahu harus bagaimana setelah ini, apa Theo benar-benar pergi meninggalkannya tanpa kabar? Tapi, kenapa? Alasannya apa?Tunggu, Martin!Felicia terbelalak ketika menyadari soal Papa Theo. Bisa saja ini ulah Martin yang ingin memisahkannya de

DMCA.com Protection Status