Share

Bab 86 - Ciuman, Ketahuan oleh ...

Felicia masih merasakan kantuk, tapi ia terbangun dari mimpi saat merasakan ada yang menciumi permukaan wajahnya. Dan, tepat saat kecupan itu mendarat di bibir, bola mata Felicia langsung terbuka lebar.

“Theo!” seru Felicia.

Theo menyengir, tanpa rasa bersalah ia memposisikan diri di atas tubuh Felicia, mengungkung Felicia di bawahnya.

“Jam berapa ini?” tanya Felicia sambil melirik jam dinding.

Felicia melotot ketika melihat jam baru menunjukkan pukul empat pagi.

“Kenapa kamu membangunkan aku sepagi ini, Theo?” protes Felicia.

“Aku harus kembali ke kamarku, biar nggak ketahuan keluargamu. Aku perlu pamitan ‘kan? Jadi, aku membangunkan kamu.”

Felicia berdecak, tapi setelahnya tersenyum. Theo ada-ada saja, mengapa harus pamitan? Padahal nanti juga mereka bertemu lagi.

“Iya, sana ke kamarmu,” kata Felicia.

Theo mengangguk. Sebelum itu, ia kembali mencuri satu kecupan di bibir Felicia.

Cup!

“Jorok, ih! Aku baru bangun tidur, belum sikat gigi!”

“Tenang, nggak bau. Tadi ‘kan cuma kecup, buka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status