Beranda / Romansa / Hot Night With Boss / 31. Doa Seorang Ibu

Share

31. Doa Seorang Ibu

Penulis: Dea Anggie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-13 22:19:04

Keesokan harinya, Amelia dan Yuki berangkat menuju rumah mama Amelia di luar kota. Sesampainya di rumah Mama Amelia, keduanya disambut dengan pelukan hangat dan hidangan makanan mewah beraneka macam.

"Tante nggak tau makanan kesuakaanmu karena nggak tanya ke Amelia. Jadi, tante buat aja semua yang bisa tante buat. Semoga ada cocok sama seleramu," kata Mama Amelia tersenyum cantik pada Yuki.

"Tante berlebihan. Ini terlalu banyak," kata Yuki.

"Udah sih, makan aja. Bungkus juga bawa pulang," sahut Amelia.

"Oh, ide bagus. Nanti pas mau pulang tante bungkusin ya," kata Mama Amelia.

"Nggak usah, tante. Malah ngerepotin. Saya aja enggak bawa apa-apa dateng kesini," kata Yuki merasa tidak enak.

"Nggak bawa apa-apa gimana? Itu buah sama roti yang kamu bawa tadi apa? Itukan juga buah tangan darimu," kata Mama Amelia.

Mama Amelia meminta putrinya untuk mengajak Yuki segera makan siang.

Amelia mengambilkan piring untuk Yuki, "ayo makan. Masakan mamaku enak-enak. Dijamin deh," ucapnya bangga mema
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Hot Night With Boss   32. Nasihat Teman

    Yuki berpamitan pada Mama Amelia. Dia memeluk Mama dari temannya dengan begitu erat."Yuki pulang dulu, tante. Jaga kesehatan ya. Lain waktu kita bertemu lagi," ucap Yuki dengan senyum cantik."Ya, sayang. Kamu juga kesehatan. Titip Amelia ya," jawab Mama Amelia."Ok, siap. Aku bakalan jagain Amelia kok," jawab Yuki, langsung masuk ke dalam mobil. Tidak beberapa lama Amelia keluar dari dalam rumah dan berpamitan."Aku balik dulu, Ma," pamitmya. Masih dengan hati yang setengah kesal.Mama Amelia segera memeluk putri tercintanya dengan erat, "hati-hati di jalan, sayang. Kabari Mama kalau sudah sampai," katanya melepas pelukan."Ok," jawab Amelia singkat.Amelia juga segera masuk ke dalam mobil, dan mobil langsung pergi meninggalkan kediaman Mama Amelia. Terlihat Mama Amelia melambai, Yuki juga langsung membuka kaca mobil dan membalas lambaian tangan Mama Amelia.Yuki menutup kaca mobil, "sayang banget nggak bisa nginep. Kapan-kapan kalau dateng kita nginep yuk," ajak Yuki."Hm, ok," ja

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • Hot Night With Boss   33. Kencan? (1)

    Keesokan harinya ...Cristopher baru saja tiba di parkiran depan gedung apartemen Yuki. Segera setelah tiba, dia menghubungi Yuki. Dilihatnya jam yang melingkar di pergelagan tangan kirinya, jam sudah menunjukkan pukul 10.55 pagi waktu setempat.Beberapa saat kemudian ponsel Cristopher bergetar. Dia mendapat panggilan dadi Thomas."Ya, Tom?" tanya Cristopher. Segera setelah menerima panggilan."Pak, saya sudah siapkan semua keperluan anda. Apa perlu dokumennya saya kirim ke rumah? Atau anda hanya akan memakai data dalam file?""Aku butuh keduanya. Kalau kamu nggak sibuk dan sempat, kamu antarkan saja ke rumah. Kalau kamu sibuk nggak apa. Nanti aku bisa print sendiri di rumah," jawab Cristopher."Saya antar saja, Pak.""Ok, oh ya, kamu jangan lupa kirim semua jadwalku selama aku pergi ya. Aku akan pelajari nanti," kata Cristopher."Baik, Pak.""Jangan lupa makan siang. Aku tutup teleponmu," kata Cristopher. Yang langsung mengakhiri panggilan Thomas.Cristopher manatap layar ponselnya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • Hot Night With Boss   34. Kencan? (2)

    Selesai dari galeri seni, Cristopher mengajak Yuki makan siang ke tempat yang biasa dia datangi karena bagi Cristopher masakan di tempat tersebut cukup enak dan harganya juga murah."Capek ya? Kamu pasti lapar. Ayo, kita makan dulu," kata Cristopher. Mengajak Yuki untuk makan dulu sebelum lanjut pergi ke tempat lain.Yuki menganggukkan kepala, "Ya, Pak.""Kebetulan memang laper. Pak Boss ku memang super peka dan pengertian ya," batin Yuki yang mengikuti langkah kaki Cristopher masuk ke dalam sebuah restoran."Halo, selamat siang, selamat datang. Apakah anda sudah memesan layanan?" sapa seorang pelayan dilanjutkan dengan bertanya apakah Cristopher sudah memesan layana dari restorannya atau belum."Sudah. Atas nama Cristopher," jawab Cristopher. Yang langsung menunjukkan bukti pemesanan pada pelayan di ponselnya," Pelayan dengan segera memeriksa dan langsung mengantar Cristopher dan Yuki menuju ruangan yang sudah dipesan.Pelayan mempersilakan Cristopher dan Yuki melihat menu, "silaka

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • Hot Night With Boss   35. Kencan? (3)

    Di toko buku, Cristopher menemui pemilik toko dan bertanya tentang buku novel "Boss Dingin dan Nona Manja" padanya. Pemilik toko langsung mengantar Cdistopher dan Yuki ke tempat di mana buku novel tersebut dipajang. "Kamu tahu yang sedang tren ya, Nak. Buku ini sedang laris-larisnya," ucap penjua sembari tersenyum. "Ya, Pak. Terimakasih sudah mengantar saya," ucap Cristopher. "Ya, sama-sama. Silakan lihat-lihat dulu. Saya mau menata buku," ucap si pemilik toko yang langsung pergi. Yuki menatap Cristopher dan segera menarik tangan Cristopher agar memiringkan kepalanya. Segera Cristopher tahu maksudnya dan memiringkan kepalanya. Yuki berbisik, "Pak, untuk apa beli buku novel itu?" tanyanya. "Untukmu," jawab Cristopher berbisik lembut. Yuki kaget, "ya? Untuk saya? Ke-kenapa? Kan saya sudah membaca setengahnya," jawab Yuki lagi berbisik. Cristopher mengambil satu buu novel "Boss Dingin da Nona Manja" dan diberikannya pada Yuki. "Yang kamu pinjam besok kembalikan ke Thomas

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15
  • Hot Night With Boss   36. Kencan? (4)

    Thomas meminta Cristopher melakukan video call. Cristopher menuruti dan menunjukkan seluruh varian yang ada di toko roti pada Thomas. Agar lebih mudah Cristopher menggumakan kamera belakang ponselnya."Yang itu, Pak."Cristopher mengambil satu roti pilihan Thomas, "yang ini?" tanyanya."Ya, Pak. Terus yang sebelahnya, Pak. Rasa keju dan sebelahnya lagi, lalu sebelahnya lagi yang rasa cokelat. Apa ada puding, Pak? Kalau ada belikan saya puding cokelat ya." "Ya, nanti aku tanyakan ke yang jual ada tidak puding cokelat. Seharusnya ada sih," jawab Cristopher."Ok, Pak. Saya mau memeriksa dokumen dulu. Bapak silakan bersenang-senang.Segera Cristopher mengakhiri panggilan dan mengambil apa yang sudah dipilih Thomas dan memasukannya ke dalam keranjangnya."Wah, bapak belikan pak Thomas ya?" goda Yuki."Iya nih. Mumpung saya inget," jawab Cristopher."Baiknya. Sampai inget segala," sahut Yuki."Begitu-begitu dia itu sudah lama kerja sama saya loh. Pokoknya dia orang yang paling bisa saya pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15
  • Hot Night With Boss   37. Pacar yang Selingkuh

    Yuki mendekati Amelia dan langsung memeluk Amelia dengan erat."Mel," panggil Yuki dengan perasaan sedih.Amelia mendorong Yuki dan segera menadahkan kepala, "Yuki ... " panggilnya yang langsung menangis tersedu-sedu.Yuki memeluk Amelia lagi. Mencoba menenangka Amelia."Kenapa kamu di sini, huh?" tanya Yuki mengusap air mata teman baiknya."Maafin aku. Aku nggak mau dengerin nasihatmu atau mamaku. Aku bener-bener bodoh banget," ucap Amelia."Coba tenang dulu," kata Yuki."Minum dulu," kata Cristopher menyodorkan botol berisi air mineral pada Amelia.Amelia kaget, "Pak CEO," katanya melongo."Nggak apa-apa. Kamu bisa santai kalau di luar kantor. Minum dulu, baru kita pindah tempat. Enggak enak dilihatin banyak orang," kata Cristopher.Amelia menerima botol pemberian Cristopher dan segara minim. Setelah minum sedikit, Cristopher meminta Yuki memapah Amelia berjalan mengikutinya. Mereka singgah disebuah kafe. Di sana Cristopher memesankan Yuki dan Amelia minum. Setelah menunggu beberap

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15
  • Hot Night With Boss   38. Keranjang Bunga

    Hari senin di mulai. Yuki mengawali paginya dengan sukacita dan senyuman. Berharap hari seninnya lancar dan baik-baik saja.Baru saja dia berpikir demikian, hal menyebalkan terjadi. 5 menit sebelum jam kerja, seorang kurir datang membawa buket bunga dan memberikannya kepada Luna. Dengan suara lantang, kurir tersebut menyebut nama Dion sebagai pengirimnya saat Luna bertanya siapa orang yang mengiriminya bunga. Seketika suasana dalam ruangan menjadi heboh dan ramai."Wah, Luna. Bunganya bagus banget.""Ciyeee yang dapet bunga dari pacarnya. Iri deh.""Mau juga dong. Pacarku gak seromantis pacarmu sih.""Nggak usah iri. Lagian ini kan cuma bunga. Yang nggak pernah dikasih bunga sama pacarnya sabar dulu ya. Hehe ... " ucap Luna melirik ke arah Yuki."Lihat nih, Dion ngasih aku bunga lagi. Gimana denganmu, Yuki?" batin Luna sombong.Yuki dan Luna sempat bertatapan sesaat. Sampai Yuki memilih untuk memalingkan pandangan karena merasa jijik dengan kelakuan Luna yang terang-terangan memusuhin

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • Hot Night With Boss   39. Curiga

    Yuki, Amelia dan Thomas makan siang bersama di kantin. "Wah, menu makan siang hari ini enak sekali ya," ucap Amelia yang lahap makan."Nggak usah buru-buru makan. Besok, lusa dan seterusnya makanan kantin bakalan enak terus kok," sahut Thomas."Loh, kok bisa?" tanya Amelia kaget."Kan Pak Cristopher meninjau langsung bagian dapur dan meminta koki memperbaiki menu makanan. Beliau juga menambah biaya operasional dapur dengan uang pribadinya. Makanya menunya enak-enak," jelas Thomas bangga."Apa ada alasan, kenapa beliau bertindak demikian?" tanya Yuki ingin tahu alasan dibalik Cristopher yang langsung meninjau dapur kantin."Hm, kayaknya karena pas makan siang pertama kali deh. Beliau ngerasa makanan kantin kurang memuaskan, baik rasa ataupun menu. Beliau langsung kepikiran sama semua karyawannya. Dan saat beliau tanya kepala beberapa orang yang sedang makan, beliau mendapat jawaban yang mencengangkan. Beberapa orang itu menjawab mereka terpaksa makan karena makan siang kantor kan grat

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16

Bab terbaru

  • Hot Night With Boss   66. Pikiran Kalut

    Dion sedang duduk termenung di ruang tamu rumahnya. Dia berpikir tentang apa yang harus dilakukannya dengan Luna yang terus membuatnya sakit kepala. Mamanya yang baru keluar kamar melihat dan langsung bertanya apa hal yang terjadi pada putranya?"Ada apa?" tanya mama Dion duduk di samping Dion. "Mama nggak tidur?" tanya balik Dion, tanpa menjawab pertanyaan dari mamanya. "Mama mau ambil minum, waktu keluar kamar lihat kamu diam melamun. Makanya mama datang dan tanya, kamu kenapa?" jawab mama Dion menjelaskan."Aku nggak apa-apa kok Ma. Mama bisa ninggalin aku sendiri," jawab Dion. Dion dan Mamanya saling Diam. Sampai saat Mama Dion memulai pembicaraan lagi."Mama mau dengar ceritamu. Apa nggak boleh? kamu udah lama nggak cerita-cerita sama mama," pinta Lusiana, Mama Dion."Aku pusing, Ma ... " jawab Dion. "Ya sudah. Kamu cerita sama mama. Ada apa?" tanya Lusiana penasaran. Apa yang membuat anaknya begitu khawatir dan murung. "Aku lagi ada masalah. Mama tau 'kan alasan aku putus

  • Hot Night With Boss   65. Pengantin Baru?

    Saat antri di kasir, Yuki dan Cristopher asik mengobrol. Keduanya bicara dengan berbisik."Pak, dasinya nggak dilonggarin aja? Kan udah nggak di kantor. Mau saya bantu longgarin nggak?" bisik Yuki bertanya."Boleh aja. Tolong ya," bisik Cristopher.Cristopher segera membungkukkan badan dan menundukkan kepala agar Yuki tak perlu berjinjit untuk melonggarkan dasi dan melepas kancing kemejanya. Yuki segera melonggarkan dasi dan melepas kancing kemeja Cistopher. Keduanya sempat bertatapan dan saling tersenyum satu sama lain."Sudah," bisik Yuki."Makasih ya," bisik Cristopher.Karena terlalu asik berbincang, Yuki dan Cristopher sampai di tegur seorang nenek yang sedang mengantri di belakang keduanya."Hei, kalian berdua. Kalian pengantin baru, ya? Mesra-mesranya dilanjut di rumah saja. Bisa tolong maju? Antrian di depan kalian sudah maju," kata si nenek.Yuki dan Cristopher tersentak kaget. Keduanya Saling memandang, lalu bersamaan menatap si nenek."Nenek bicara pada kami?" tanya Yuki.

  • Hot Night With Boss   64. Belanja Bersama

    Yuki dan Cristopher sampai di Giant Market. Supermarket besar super lengkap langganan Yuki."Sering ke sini?" tanya Cristopher.Yuki menganggukkan kepala, "ya, nggak sering juga. Biasa mampir sebulan satu sampai dua kali buat beli kebutuhan harian. Karena menurut saya disini barangnya super lengkap dan lumayan murah. Cocoklah untuk kaum mendang-mending kayak saya," jawabnya.Cristopher menganggukkan kepala, "hm, gitu."Saat Yuki ingin mengambil troli, dia sudah keduluan Cristopher."Aku yang dorong trolinya. Kamu yang pilih-pilih," kata Ceistopher."Ok," jawab Yuki tersenyum senang.Yuki berjalan berkeliling diikuti Cristopher. Diam-diam mata Cristopher menyelisik sekitaran untuk mengamati situasi dan pelayan dari Giant Market. "Silakan dicoba tasternya," kata seorang ibu-ibu pada Yuki dan Cristopher saat keduanya lewat.Yuki mengintip sekilas, "apa ini?" tanyanya."Silakan, Nona. Ini adalah ... produk terbaru dari kami. Ada dua varian rasa, original dan pedas.""Permisi ya," kata Yu

  • Hot Night With Boss   63. Pertengkaran

    Yuki sengaja berlama-lama mengerjakan pekerjaannya. Saat semua teman-temanya sudah bersiap pulang, dia masih sibuk mengetik keyboard dan menatap layar komputer. Saat Amelia mengajak turun bersama, Yuki meminta Amelia pulang duluan karena masih ada sedikit pekerjaan yang akan dilakukannya."Loh, belum selesai? Kayaknya tadi santai-santai, aku kira udah selesai," kata Amelia yang baru selesai bersiap."Iya nih. Tadi ada salah ketik. Hehe ..." jawab Yuki beralasan."Mau aku tungguin, atau dibantu mungkin?" tanya Amelia.Yuki menggelengkan kepala, "e-enggak perlu. Aku kerjain sendiri aja. Kamu bisa pulang dulu," jawabnya tersenyum."Ok, aku duluan kalau gitu. Kamu cepet tuh selesaikan biar bisa pulang. Jangan pulang malam-malam," kata Amelia memperingatkan."Siap, Bu. Hati-hati dijalan ya," kata Yuki."Ya, kamu juga hati-hati pulangnya nanti. Aku pergi dulu. Dah ..." Amelia berpamitan melambaikan tangan pada Yuki."Dah," jawab Yuki. Membalas lambaian tangan Amelia.Amelia pergi setelah be

  • Hot Night With Boss   62. Bagaimana Kabarmu?

    Suasana begitu hening. Papa dan anak hanya saling diam. Sampi sang Papa mulai angkat suara."Bagaimana kabarmu?" tanya Stevano.Cristopher menatap Stevano, "ada angin apa Papa tanya kabarku? Bersikaplah seperti yang biasa Papa lakukan. Nggak usah sok dekat atau sok perhatian," jawab Cristopher."Apa salahnya papa tanya kabarmu?" tanya Stevano."Nggak salah, tapi aneh. Aku dengernya aneh. Papa yang kukenal nggak pernah tuh tanya kabar," jawab Cristopher."Kamu masih nggak berubah ya," kata Stevano."Kenapa harus berubah? Yang membuatku seperti ini 'kan papa sendiri. Cuma papa di dunia ini yang tega membiarkan anaknya sendirian melawan kerasnya hidup di saat anak itu masih membutuhkan sosok Papa dalam hidupnya," sahut Cristopher.Stevano duduk bersandar menatap Cristopher, "Cris ... tahukah kamu? Papa juga dalam keadaan yang sulit setelah kehilangan mamamu. Mamamu itu segalanya buat papa. Mungkin sekarang kamu anggap ucapan papa ini lelucon. Papa yakin, kamu pasti akan merasakannya nant

  • Hot Night With Boss   61. Anak Vs Papa

    Seorang laki-laki paruh baya sedang melihat sebuah dokumen dan sebuah foto. Disampingnya ada laki-laki sebaya yang merupakan sekretarisnya."Jadi maksudmu, Cris tinggal di apartemen perempuan ini?" tanya laki-laki paruh baya pada sekretarisnya. Menunjuk sebuah foto yang ada di atas meja dihadapannya."Ya, Pak. Informasi yang saya dapat tidak mungkin keliru karena sekretaris Tuan Muda sendiri yang memberitahu saya," jawab sekretaris."Anak yang nggak pernah membuka hati buat siapapun, tiba-tiba mau tinggal bersama perempuan. Apa pemikiranmu sama denganku?" tanya Stevano, yang adalah Papa dari Cristopher."Sepertinya begitu. Kata sekretarisnya, mereka sudah terlibat dalam sebuah hubungan semalam sebelum menjadi atasan dan bawahan di kantor," jawab Nicholas, Sekretaris Stevano."Hubungan semalam? Apa itu namanya, yang biasa dipakai anak zaman sekarang itu loh," kata Stevano berusaha mengingat."One night stand, Pak. Anak muda zaman sekarang menyingkatnya menjadi ONS," jawab Nicholas."Ya

  • Hot Night With Boss   60. Apartemen Yuki (5)

    Keduanya panjang lebar bercerita satu sama lain. Kini tidak ada lagi kesalahpahaman ataupun rahasia diantara mereka. "Saya kok jadi ngatuk ya," ucap Yuki."Nggak boleh tidur, nanti malah bangun kesiangan. Kita lari pagi aja yuk," Cristopher mengajak Yuki olah raga agar tidak mengantuk."Hm, saya malas lari. Gimana dong?" sahut Yuki malas."Nggak boleh males. Olahraga penting buat kesehatan," kata Cristopher."Iya deh iya. Saya ganti baju dulu kalau gitu," jawab Yuki.Yuki segera pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Dan tidak lama keluar setelah ganti pakaian."Bapak nggak ganti?" tanya Yuki menatap Cristooher."Ganti dong," jawab Cristopher.Cristopher segera masuk kamar Yuki dan mengambil pakaian gantinya di koper. Yuki melihat Cristopher hendak berganti pakaian dan segera menawari bantuan."Perlu saya bantu?" tawar Yuki."Nggak usah. Saya bisa sendiri kok, " jawab Cristopher.Yuki melihat Cristopher membuka baju, terlihat tubuh kekar berotot milik Cristopher. Perut seksi

  • Hot Night With Boss   59. Apartemen Yuki (4)

    "Apa sih yang dia pikirkan. Bisa-bisanya gitu dia mencium bibirku mana digigit, ish ... bikin malu aja," batin Yuki semakin malu.Yuki duduk di sofa dengan memegang erat gelas berisi Cokelat panas. Jantungnya masih berdegup kencang. Cristopher duduk di samping Yuki, "kenapa tiba-tiba pergi?" tanyanya."Nggak tau ah. Bapak nakal," jawab Yuki memalingkan pandangan dari Cristopher."Nakal? Oh, yang tadi? Saya kan cuma batuin ngelap bibirmu. Karena tangan saya di gips ya saya pakai bibir saya. Kenapa? Kamu nggak suka saya cium?" tanya Cristopher."Bukannya nggak suka. Saya tuh kaget. Tiba-tiba gitu bapak cium saya. Mana bapak gigit bibir saya," jawab Yuki."Kalau kamu kesal. Kamu boleh bales kok. Saya malah senang," kata Cristopher tersenyum tampan."Wah, nantangin nih orang. Aku gigit balik tau rasa ntar," batin Yuki."Bener nih saya boleh balas? Ntar saya gigit balik bapak jangan protes loh," sahut Yuki menatap Cristopher."Ayo sini," kata Cristopher mendekatkan wajahnya ke wajah Yuki.

  • Hot Night With Boss   58. Apartemen Yuki (3)

    Yuki tak bisa menolak permintaan Bossnya dan akhirnya tidur di sofa dengan Bossnya. "Ini sempit," keluh Yuki beralasan. Dia tidur membelakangi Cristopher."Jangan banyak beralasan dan cepat tidur. Besok kita masih harus bekerja," sahut Cristopher. "Saya kalau tidur suka guling-guling loh. Nanti bapak kalau kena tendang jangan marah. Kan bapak yang minta saya tidur di sini," kata Yuki."Hm, saya sudah tahu tingkahmu waktu tidur. Nggak usah dijelasin lagi," jawab Cristopher.Yuki mengerutkan dahi, "hah? Sudah tau kataya. Kapan?" batinnya bingung.Seketika Yuki ingat kejadian saat dia bertemu Cristopher pertama kali di bar."Jangan-jangan waktu itu ya? Mati aku," batinnya lagi. Yuki menutup wajahnya dengan kedua tangan karena malu."Apa waktu itu dia kena tendang? Atau dia kena siku? His ... bener-bener deh. Kenapa sih dia harus tau semua sisi burukku. Mau ditaruh mana mukaku ini?" batin Yuki merasa diri sendiri menyedihkan.Tiba-tiba Cristopher melingkarkan tangannya ke perut Yuki. Se

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status