Share

Bab 42. Permata Hati

Alisa berusaha untuk mengendalikan dirinya. Sambil menggendong putranya, dia sambil melantunkan sholawat untuk Abidzar. Berharap bahwa anaknya bisa tumbuh menjadi anak yang hebat nantinya.

Hari terus saja berlalu, dan kini Abidzar sudah tumbuh menjadi anak yang luar biasa hebatnya. Dia terus saja bisa memberikan kebanggaan terhadapnya. Alisa merasa bangga karena Abidzar membuatnya benar-benar bahagia, walau terkadang saat melihat wajah tampan putranya yang sedang tertidur membuat Alisa merasa kasihan dengannya.

Tanpa diketahuinya, jika Abidzar sering mendapatkan bullying di sekolahnya, karena dia tidak memiliki ayah.

"Hey, Abidzar yang nggak punya Abi!" teriak salah satu teman sekolahnya.

Tapi, Abidzar selalu menanggapi mereka dengan begitu hebatnya. Dia tidak pernah marah atau sakit hati dengan perkataan temannya, karena dia tau bahwa dia memiliki ayah. Hanya saja, ibunya yang belum mau memberitahukan siapa ayahnya.

"Ada apa, Lean?" tanya Abi dengan mengulas senyum.

Dia terli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status