Beranda / Pernikahan / Hijrah Cinta Alisa / Bab 41. Luka Hati

Share

Bab 41. Luka Hati

Penulis: Tessa Amelia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-16 18:22:01

Hujan turun dengan begitu derasnya. Hari ini, matahari tidak menunjukkan keberadaannya. Dia bersembunyi di balik awan gelap yang sejak malam menurunkan hujannya.

Seperti pagi ini, Alisa sudah terbangun sejak tadi dan dia hanya duduk di depan kaca jendela kamarnya. Tiba-tiba yang jadi yang merindukan keluarganya. Dia merindukan umi dan juga Abinya. Alisa merasa bahwa hidupnya benar-benar hampa saat ini.

"Alisa ..." panggil Tika saat membuka pintu kamar wanita itu.

Dia masuk ke dalam dan melihat Alisa yang duduk termenung di depan kaca jendela kamarnya. Entah apa yang dipikirkannya, tapi yang jelas Tika tahu pasti ini berhubungan dengan laki-laki yang terus menghantui pikirannya.

"Aku hari ini akan pergi kunjungan Puskesmas. Jadi aku akan pulang siang atau mungkin sore. Apa kamu tidak apa-apa jika aku meninggalkanmu disini bersama Abi?" tanya Tika pada Alisa.

Dia masih berjuang untuk menyembuhkan luka hati wanita ini. Apalagi saat mereka mengetahui bahwa laki-laki yang menikahi, A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 42. Permata Hati

    Alisa berusaha untuk mengendalikan dirinya. Sambil menggendong putranya, dia sambil melantunkan sholawat untuk Abidzar. Berharap bahwa anaknya bisa tumbuh menjadi anak yang hebat nantinya. Hari terus saja berlalu, dan kini Abidzar sudah tumbuh menjadi anak yang luar biasa hebatnya. Dia terus saja bisa memberikan kebanggaan terhadapnya. Alisa merasa bangga karena Abidzar membuatnya benar-benar bahagia, walau terkadang saat melihat wajah tampan putranya yang sedang tertidur membuat Alisa merasa kasihan dengannya. Tanpa diketahuinya, jika Abidzar sering mendapatkan bullying di sekolahnya, karena dia tidak memiliki ayah. "Hey, Abidzar yang nggak punya Abi!" teriak salah satu teman sekolahnya. Tapi, Abidzar selalu menanggapi mereka dengan begitu hebatnya. Dia tidak pernah marah atau sakit hati dengan perkataan temannya, karena dia tau bahwa dia memiliki ayah. Hanya saja, ibunya yang belum mau memberitahukan siapa ayahnya. "Ada apa, Lean?" tanya Abi dengan mengulas senyum. Dia terli

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 43. Kembali

    Setelah sekian lama, akhirnya Damian bisa kembali lagi ke negara ini. Rasa rindunya sedikit terobati. Setidaknya dia tau bahwa dia menghirup udara yang sama dengan Alisa.Ya, hingga saat ini dia masih memikirkan Alisa. Bahkan saat dia sudah menikah dengan Claudia pun, masih terus memikirkan Alisa.Seperti saat ini, Damian yang sedang menatap jalanan kota yang dilaluinya pun langsung terlihat kesal. "Hah, ternyata wanita itu berada di negara ini. Pantas saja kau terus berusaha untuk pergi ke tempat ini lagi. Sebegitu istimewa kah wanita itu sampai kau tidak bisa melupakannya walau sudah 8 tahun berlalu? bahkan kau masih menyimpan kalung sialan itu!" sindir Claudia.Sayangnya Damian tidak ingin menggapai apapun yang wanita itu katakan. Selama 7 tahun ini memang dia sudah menikah dengan Claudia, sayangnya dia tidak pernah menyentuh wanita itu. Bahkan berapa kali Claudia memberikannya obat perangsang yang membuatnya harus berjuang menahan siksaan itu. "Aku semakin penasaran secantik apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 44. Khawatir

    Alisa yang sedang merapikan dagangannya pun menangis ketika melihat putranya pulang dengan keadaan seperti itu. Entah apa yang terjadi hingga membuat wajah Abidzar lebam, kancing seragam sekolahnya terlepas dan seragamnya kotor. "Ada apa ini, Nak? kenapa seperti ini Abidzar?" Alisa panas ketika melihat keadaan putranya yang seperti itu. Sedangkan Abidzar sendiri hanya bisa tersenyum saja. Dia tahu bahwa ibunya pasti khawatir melihat keadaannya seperti itu. Tapi, dia tetap tersenyum agar ibunya tidak terlalu khawatir karena dia baik-baik saja. "Katakan Abi, kenapa kamu seperti ini? apa kamu berkelahi? ibu tidak pernah mengajari kamu berkelahi kan?" ujar Alisa yang membuat Abidzar menyesal. Dia tidak ingin melihat ibunya menangis. Ibunya tidak boleh menangis dan dia tidak boleh melakukan hal itu. "Maafkan, Abi, Ibu. Abi tidak berkelahi. Abi tidak melakukan semua itu," jawabnya dengan jujur karena dia tidak berkelahi. "Bukan Abi yang memulainya lebih dulu. Mereka yang teru

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 45. Pertanggungjawaban

    Hari ini, Alisa benar-benar pergi ke sekolah anaknya, bersama dengan Tika. Hari ini dia benar-benar berkunjung ke sekolah untuk meminta pertanggungjawaban dari anak-anak yang membullly putranya. Dia ingin tau apa yang mereka katakan tentang Abidzar, hingga membuat putranya itu langsung marah. "Begini, Bu. Sebenarnya hal ini sudah saya ketahui sejak beberapa waktu yang lalu. Hanya saja, karena tidak ingin ibunya merasa khawatir, Abidzar meminta saya untuk merahasiakannya. Dia hanya ingin bersekolah dengan tenang, dan membahagiakan ibunya. Itu yang Abi katakan," jelas gurunya yang membuat hati Alisa bagai teriris pisau yang tajam. Di benar-benar tidak menyangka, jika sebegitu inginnya Abidzar membahagiakan dirinya, bahkan dia sampau rela menahan semua rasa sakitnya... "Bagaimana bisa anakku menahan semua rasa sakitnya, dan kalian sebagai tim pengajar hanya bisa diam saja. Anakku menjadi korban bullying dan pihak sekolah tidak mengetahuinya? jika begitu, aku ingin orang tua dari an

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 46. Ibu Khawatir

    Alisa terus saja menangis karena dia tidak menemukan keberadaan putranya. Pikiran buruk mulai menghantuinya. Dia takut jika terjadi sesuatu pada putranya. Hanya Abidzar saja yang Alisa miliki. Dia bahkan tidak pernah kembali lagi setelah sekian lama berada di luar. Walau Alisa merindukan keluarganya, tapi dia tidak berani menginjakkan kakinya untuk menghampiri keluarganya lagi. Seperti saat ini, dia semakin takut saat hari mulai sore dan Abidzar belum juga kembali. "Tenanglah, Alisa. Aku yakin Abi akan pulang," ucap Tika yang berusaha meyakinkan Alisa, walau rasanya dia juga sangat bingung saat ini. Dia juga merasakan hal yang sama, walau dia bukan ibu yang melahirkan Abidzar. Tapi, tetap saja dia mengkhawatirkan keadaan putranya itu. "Bagaimana aku bisa tenang, Tika. Anakku belum pulang sejak pagi tadi. Lalu bagaimana aku harus tenang? ini pertama kalinya Abi pergi dan belum juga kembali." jawab Alisa. Sungguh, rasanya tidak bisa berkata-kata lagi untuk menggambarkan perasaan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 47. Ibu Marah

    Melihat Abidzar sudah pulang membuat Alisa langsung mencari keberadaan anaknya itu. Dia benar-benar sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan anak itu, jadi dia langsung datang menghampirinya ke kamar. "Dari akan saja kamu, Abidzar?" tanya Alisa dengan nada yang lebih tinggi dari biasanya. Abidzar tahu jika saat ini ibunya pasti sangat marah. Tidak pernah-pernahnya dia melihat wanita itu terlihat marah seperti ini. Jadi, Abidzar harus bisa meminta maaf atas semua ini."Maafkan, Abi, Ibu. Abi-""Apa ini? apa ini Abidzar?" tanya Alisa melihat barang-barang yang dibawa pulang oleh anaknya. Dia tahu bahwa barang itu bukan barang sembarangan. Itu barang-barang mahal yang memiliki harga jual yang cukup tinggi. Tidak pernah sedikitpun dia bermimpi untuk membelikan anak yang mainan seperti itu karena menurutnya percuma. "Apa ini Abidzar?" tanya Alisa dengan tegas. Dia ingin tau dari mana anak yang bisa mendapatkan barang-barang mahal itu. "Ibu tak pernah mengajari kamu untuk meminta p

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 48. Bertemu Lagi

    Sudah beberapa hari ini Damian terus saja menunggu, Abidzar. Dia merasa begitu sangat merindukan anak laki-laki itu. Namun, sayangnya hingga saat ini dia belum bisa bertemu dengannya. Dia belum bisa bertemu dengan Abidzar, bahkan dia tidak berani hanya untuk mendatangi rumah anak itu, walau dia tahu di mana tempat tinggalnya. Damian masih ingin menghargai privasi keluarga, Abidzar, karena dia tahu bahwa keluarga itu adalah keluarga seorang dokter dan dia tidak mungkin mengganggu privasi mereka.Sampai di mana, saat dia sudah lelah menunggu anak laki-laki itu di taman, tiba-tiba saya terdengar ada seseorang yang memanggil namanya. "Om, Damian!" mendengar suara teriakan itu membuat Damian langsung berbalik arah, dan dia kaget ketika melihat siapa yang datang. Abidzar, anak laki-laki itu datang dengan senyum yang begitu lebar. Begitu juga dengan Damian, dia langsung menyambut kedatangan Abidzar dengan penuh kebahagiaan. "Abidzar?" Damian tersenyum ketika melihat anak laki-laki itu da

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 49. Kecelakaan

    Pyar...Alisa yang sedang membersihkan kamar putrinya tiba-tiba saja kaget ketika melihat foto dirinya bersama dengan Abidzar tiba-tiba saja jatuh dan pecah hingga berserakan di lantai. Penasaran, Alisa melihat kaca yang berserakan di lantai. Saat dia hendak membersihkan serpihan kacanya, tiba-tiba saja tangannya tergores oleh pecahan kaca tersebut. "Astaghfirullah, ada apa ini?" Alisa melihat jarinya yang berdarah. Dadanya juga merasa sesak ketika dia memikirkan tentang putranya. Dia takut jika terjadi sesuatu pada anak laki-lakinya itu, karena tadi Dia pamit untuk bertemu dengan paman yang memberikannya begitu banyak mainan. Alisa memang sudah mengatakan pada Abidzar untuk mengembalikan semua barang-barang tersebut. Tapi, kenapa hingga saat ini putranya itu belum bisa kembali. Terlebih lagi saat ini perasaanmu semakin tidak karuan. Pikiran buruk mulai menghantuinya. Dia terus saja memikirkan Abidzar.Saat dia sedang membersihkan serpihan kaca tersebut, tiba-tiba saja Tika datang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25

Bab terbaru

  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 63. Setitik Rasa

    Semakin hari hubungan mereka berdua semakin dekat. Alisa dan Damian semakin dekat, karena dia merasa bahwa perjuangan pria itu untuk mereka benar-benar sangat luar biasa. Apalagi saat melihat perhatian Damian pada Abidzar yang sangat luar biasa berhasil membuat Alisa mulai luluh. Dia merasa ada sesuatu dalam dirinya, yang mulai bisa menerima semuanya. Begitu juga dengan Damian. Dia merasa bahwa Alisa mulai menerima kehadiran dirinya. Tapi, di saat dia merasakan kebahagiaan itu tiba-tiba saja ada seseorang yang masuk ke ruangan kerjanya tanpa permisi dan dia adalah Claudia.Melihat Damian yang terlihat berseri-seri seperti itu membuat Claudia kesal. "Lihat, kamu bisa tersenyum seperti itu di saat kamu menceraikan ku! di mana pikiranmu Damian?" seru Claudia yang tidak bisa menerima semua ini. Sulit sekali untuk bertemu dengan pria ini. Bahkan sejak pertama kali dia mendapat surat gugatan perceraian itu, Claudia tidak bisa menemui Damian. Dan beruntungnya mendapatkan kabar bahwa pria i

  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 62. Memulai Dari Awal

    Damian dan Alisa berusaha menguatkan diri mereka untuk menjalani semuanya. Mereka berdua masuk ke ruangan Abidzar setelah bicara dengan dokter dan mereka harus siap dengan semua ini. Saat keduanya masuk, Mereka melihat Abidzar yang sudah duduk di atas tempat tidur rumah sakit, bersama dengan seorang perawat. Mereka berdua tersenyum, dan itu membuat Abidzar merasa ada sesuatu yang janggal di sini. "Assalamu'alaikum, anak ibu," ucap Alisa ketika melihat putranya sudah terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya. Abidzar juga tersenyum sambil menjawab ucapan salam dari wanita yang memakai cadar berwarna hijau tersebut. "Waalaikumsalam." jawab Abidzar dengan sedikit canggung, dengan semua ini. Damian ikut merasa senang dan bahagia karena putranya bisa menjawab ucapan salam dari Alisa. Mereka berdua mendekat ke arah Abidzar, dan duduk di dekat putra mereka. Alisa sendiri bingung dan harus melakukan apa. Dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya saat ini. Terlalu canggung d

  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 61. Sadar

    Damian bersama dengan Alisa pergi menemui dokter untuk membahas tentang kesehatan putra mereka. Di sini, Alisa benar-benar mendengarkan dengan seksama walau dia tidak tahu apa yang dibicarakan dokter itu dengan Damian karena mereka bicara dengan menggunakan bahasa Inggris. Tapi, saat melihat reaksi Damian, Alisa yakin bahwa ada sesuatu yang tidak beres di sini. Terlebih saat mereka mengetahui bahwa Abidzar seperti tidak mengenal mereka tadinya. Setelah bicara dengan dokter, dan berjabatan tangan, Damian membawa Alisa keluar dari ruangan itu setelah mengetahui penjelasan dari dokter. "Sebenarnya apa yang terjadi? Abidzar baik-baik saja bukan?" tanya Alisa karena dia juga penasaran mendengar apa yang dijelaskan dokter tadi pada Damian. Damian sendiri juga bingung jelaskannya. Bagimana cara dia menjelaskan semua ini pada Alisa, tentang apa yang terjadi pada putra mereka. "Tenang, Alisa. Abidzar akan baik-baik saja." jawaban yang Damian berikan tidak membuat Alisa merasa puas. Bahka

  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 60. Kasih Ibu

    Alisa tidak menyangka jika Damian benar-benar mempersiapkan segalanya untuk sang Putra. Semua dipersiapkan dengan begitu baik, sampai Alyssa terkenal dengan semua fasilitas yang di dapatkan Abidzar. Ada sedikit rasa yang membuatnya terharu, bahwa pria itu benar-benar bertanggung jawab atas putra mereka. Putra mereka? entah mengapa tiba-tiba saja Alisa berpikir demikian. Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa Abidzar memang putra mereka. Bahkan semuanya sangat mirip dengan Damian. "Alisa?" panggil Damian tiba-tiba hingga membuat wanita itu langsung menjauh. Dia baru saja memikirkan hal itu, tapi pria itu sudah datang dan membuatnya terkejut.Tapi, Damian sendiri langsung mengerti dengan ketakutan Alisa. Dia tetap berdiri di tempatnya, dan tidak mendekat ke arah Alisa."Aku tidak akan menyakitimu, Alisa. Aku hanya ingin bicara saja. Maksudnya, kau bisa pulang lebih dulu dan biarkan aku yang menunggu Abidzar di sini. Aku-""Tidak perlu. Aku akan tetap di sini. Lagi pula aku membawa pakai

  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 59. Perhatian

    Damian buru-buru datang ke rumah sakit setelah berdebat dengan ayahnya. Dia tidak peduli dengan apa yang dipikirkan pria itu tentang dirinya. Yang jelas, dia benar-benar harus bercerai dengan Claudia. Seperti saat ini, dia yakin bahwa Claudia sedang menerima kabar tentang perceraian mereka, maka Claudia terus saja menghubunginya. Tapi, Damian sama sekali tidak peduli. Dia tidak ingin diganggu oleh siapapun, karena dia hanya fokus pada Alisa dan juga Abidzar saja. "Maaf, aku terlambat," ucap Damian ketika dia sampai di rumah sakit. Dia melihat Alisa yang sedang duduk ditemani oleh sopir yang sudah dia siapkan. "Bagaimana hari mu, Alisa?" tanya Damian yang memulai pembicaraan di antara mereka. Berharap bawa Alisa mau menjawab dirinya. "Aku baik-baik saja," jawab alis adalah itu membuat Damian tersenyum walau hanya jawaban sederhana seperti itu sudah membuatnya bahagia. Setidaknya Alisa mulai mau bicara dengannya dan itu membuat Damian semakin bersemangat untuk meluluhkan hati wan

  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 58. London

    Alisa langsung menghubungi Tika setelah dia sampai di London. Tak lupa dia juga menceritakan di mana dia berada saat ini, karena pria bernama Damian itu membawanya ke sebuah apartemen untuk di tinggalinya selama di sini. "Terus gimana? Dia tinggal sama kamu juga?" tanya Tika penasaran dengan keberadaan pria itu, karena Tika tau bahwa Alisa tidak akan mungkin mau tinggal satu atap dengan pria yang bukan mahramnya. "Aku tidak tau dimana dia berada saat ini, Tika. Di rumah ini hanya ada aku dan saja. Bahkan sejak dia membukakan pintu untuk ku tidak ada orang lagi di sini. Tapi, yang membuat ku heran kenapa ada begitu banyak pakaian wanita di sini. Bahkan sampai cadarnya juga ada. Dia menyiapkannya dengan begitu lengkap untukku, Tika." jelas Alisa.Dia menceritakan pada Tika tentang apa saja yang terjadi di sini. Sampai apa saja yang di persiapkan untuk dirinya."Sudahlah, nikmati saja dirimu di sana. Fokus untuk kesehatan Abidzar dan segera pulang karena aku merindukan kalian." ujar Ti

  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 57. Ikut

    Akhirnya Alisa ikut, walau rasanya sangat berat sekali. Tapi dia melakukan semua ini demi Abidzar, seperti apa uang Tika katakan padanya. Lakukan semua ini demi putranya. Maka dia akan melakukannya. Selama di dalam penerbangan, dia terus saja diam. Tidak ada pembicaraan apa pun di antara mereka berdua. Dimana Alisa masih tetap diam sambil mengkhawatirkan keadaan putranya. Sedangkan Damian, dia kerap kali mencuri pandang ke arah wanita itu. Sayangnya, Alisa sama sekali tidak peduli dengan hal itu. Bahkan dia tidak tahu jika pria yang berada di dekatnya itu kerap kali menjadi panah ke arahnya, karena dia memang tidak memiliki perasaan sepeka itu. "Tidurlah, Alisa. Kau sudah cukup lelah hari ini," ucap Damian karena dia tahu bahwa wanita itu pasti merasa lelah. Sejak tadi dia memperhatikannya, jika Alisa itu merasa ngantuk. Hanya saja dia menahan semua rasa itu demi menjaga anak mereka. "Aku tidak membutuhkan perhatian darimu." jawaban dari Alisa membuat Damian terdiam.

  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 56. Rujukan

    Walau Alisa tidak membiarkannya membawa Abidzar, Damian masih tetap pada keputusannya untuk membawa Abidzar luar negeri demi kebaikan putranya. Dia sudah tidak peduli jika Alisa marah, yang terpenting baginya adalah kesehatan putranya. Ya, Alisa yang mendengar bahwa putranya akan dibawa pergi ke luar negeri membuatnya langsung menghampiri pria itu. Dia benar-benar tidak percaya bahwa Damian bisa berbuat sesuka hatinya. "Apa-apaan ini hah? kenapa kamu berbuat sesuka hati kamu?" sentak Alisa ketika berhadapan dengan Damian. Alisa langsung meluapkan emosi dan ketika berhadapan dengan pria itu. Bahkan rasanya dia ingin mencakar wajah Damian saat itu juga. "Apa lagi, Alisa? aku melakukan semuanya demi kebaikan Abidzar. Terserah jika kamu tidak ingin menganggap bahwa aku adalah ayah dari putra mu. Kenyatannya, aku adalah ayahnya dan aku berhak atas diri putraku. Aku memiliki hak yang sama dengan dirimu!" jawab Damian yang membuat Alisa langsung meradang. "Atas dasar apa kamu bisa meng

  • Hijrah Cinta Alisa   Bab 55. Membujuk

    Tika berusaha untuk membujuk Alisa agar mau membawa Abidzar. Tapi, wanita bernama Alisa itu tidak mau melakukannya. Egonya masih setinggi langit dan dia belum bisa menerima keadaan saat ini, bahwa Abidzar memang membutuhkan perawatan yang lebih baik dari di negara ini."Ayolah, Alisa. Kamu tidak bisa egois terus-terusan seperti ini. Bagimana pun kamu harus memikirkan keadaan putramu. Bukan aku menyayangkan pengobatan di sini, hanya bisa jadi luar negeri lebih baik fasilitasnya. Tolong jangan pikirkan apapun tentang laki-laki itu. Fokus saja pada kesehatan mentalmu dan juga putramu, karena saat ini hanya itu yang bisa menolong dirimu sendiri." jelas Tika. Dia berharap bahwa Alisa benar-benar bisa mengontrol dirinya dan tidak terus berputar dalam masa lalunya. Dia tidak menyalahkan siapa-siapa di sini, hanya saja Alisa harus memikirkan keadaan putranya yang membutuhkan penanganan secepatnya. Abidzar masih memiliki kesempatan untuk kembali pulih, dan mungkin saja jalan satu-satunya memb

DMCA.com Protection Status