Share

Bab 19. Tidak Ada Hantu, Hanya Manusia Berhati Iblis

Zena menggeleng pelan. Sampai mati pun Zena takkan menginjakkan kaki di tempat seperti itu.

Meskipun nakal, Zena punya kontrol nafsu yang sangat baik, ditambah ilmu agama yang cukup mumpuni. Zena tahu mana yang benar dan salah. Kejadian Ilmi waktu itu murni terjadi karena kecelakaan dan kelengahan Zena.

"Yakin gak mau Neng? Lumayan loh gajinya. Kerjaan kamu juga cuma mijit-mijit doang kok, sombong banget nih penghuni dapur!" ejek orang itu dengan logat khasnya.

Zena menutup telinga. Punggung orang kasar itu sudah menghilang di perempatan. Zena melanjutkan perjalanan hingga ke ujung desa.

Menginjakkan kaki di depan gapura selamat jalan, fokus Zena tertumpuk pada penampakan seorang gadis muda yang sedang menjaga dagangan di ujung jalan sana.

"Pedagang Kaki Lima kah? Tapi disana kan, tidak ada rumah warga."

Ada dua keanehan yang dirasakan Zena. Pertama, kenapa ada pedagang kaki lima mangkal di tempat yang sepi. Kedua, kenapa dia bis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status