Share

Bab 23. Meninggalkan Rumah, Menyeberang Pulau

Tanpa diantar oleh siapa pun, Zena tiba di halte bus terdekat, yang berjarak tiga kilometer dari pesantren dan empat kilometer dari desa Parengsek.

"Ini saat yang tepat untuk memecah tabungan. Untung saja, tabunganku selalu aman di bawah akar pohon beringin," gumamnya.

Pikiran Zena melayang kembali ke masa kecil, ketika dia masih tinggal bersama orang tuanya. Dulu, ia sering menabung di dalam kaleng biskuit besar, kemudian menguburnya di bawah akar pohon beringin tua di halaman rumah. Tempat itu terbukti aman; selama enam tahun, tak ada seorang pun yang menemukan tabungannya.

Sambil menunggu bus, Zena menghitung uang yang diambil dari kaleng tersebut. Beberapa lembar uang terlipat sembarangan, ada yang tergulung asal, dan sebagian lainnya tampak kusut.

Ketika bus tiba, Zena segera menyebutkan tujuan kepada kenek yang bergelantungan di pintu.

"Silakan naik, Mbak cantik," ujar kenek itu dengan senyum lebar.

Zena merasa mual mendeng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status