Beranda / Romansa / Hello Mommy / Bab 151 Mengundang Kafi

Share

Bab 151 Mengundang Kafi

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Kafi begitu senang sekali ketika mendapati fakta jika Kiara adalah kakak Rowan. Dengan begitu dia bisa mendekati Kiara dengan leluasa. Apalagi tadi dia dengar jika suami Kiara sudah meninggal.

“Bagaimana cara aku mendekatinya?” Kafi memikirkan bagaimana mendekati Kiara.

Biasanya wanita mendekatinya. Jadi dia bingung ketika harus mendekati lebih dulu. Karena tidak tahu harus mulai dari mana.

“Aku akan pikirkan saja nanti.” Mobil Kafi sampai di yayasan. Jadi dia harus segera turun untuk menemui sang papa.

Kafi masuk ke kantor. Tepat saat masuk, dia berpapasan dengan sang mama. Tampak sang mama sedang mengobrol dengan karyawannya.

“Kamu ke sini, Fi?” tanya Winda.

“Iya, Papa meminta aku ke sini.” Kafi menautkan pipi pada sang mama.

“Ada apa?” tanya Winda penasaran.

“Entah.” Kafi menaikkan bahunya.

“Sudah sana temui dulu.” Winda pun menepuk bahu sang anak.

Kafi mengangguk. Kemudian berlalu ke ruangan sang papa. Sebelum masuk, dia mengetuk pintu lebih dulu. Saat ada suara dari dala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
Duh yg lagi jatuh cinta buat gundah gulana
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
kafi semangat banget diundang makan malam sama Kiara ,seakan mau kencan hihi
goodnovel comment avatar
vieta_novie
kafi senang banget diundang ghea ma rowan..jadi ada kesempatan buat ketemu kiara diluar sekolah...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hello Mommy   Bab 152 Makan Malam Dengan Kiara

    “Kamu mau ke mana, Fi?” Winda melihat anaknya rapi sekali malam-malam. Tampak Kafi memakai kemeja soft denim dengan celana cream. Kafi memadukan kemeja dengan kaos putih. Memakai kemejanya sebagai kardigan saja. “Ada acara, Ma?” Kafi menjelaskan pada sang mama seraya merapikan kemejanya. “Kencan?” Winda menebak. “Tidak.” Kafi menggeleng. Dia memang tidak sedang pergi berkencan. Jadi mengatakan apa adanya. “Syukurlah. Mama pikir kencan.” Baru Winda mau menjodohkan Kafi dengan Rachel, tiba-tiba sekali anaknya pergi berkencan. Pasti ini akan menyulitkannya. Kafi merasa aneh dengan sang mama. Anaknya tidak pergi berkencan, tetapi tampak senang. “Lalu kamu mau bertemu siapa? Malam minggu Mama justru ditinggal sendiri.” Winda pasti akan merasa kesepian. Mengingat di rumah biasanya hanya berdua dengan Kafi. “Bertemu teman saja, Ma. Mama menonton film atau membaca buku saja.” Kafi memberikan ide pada sang mama. “Iya-iya.” Winda mengangguk saja. “Kamu jangan pulang malam-malam.” Dia me

  • Hello Mommy   Bab 153 Menyukai Kak Kiara

    “Kriteria?” Kafi merasa bingung ketika mendapati pertanyaan itu. “Saya tidak punya kriteria khusus. Yang terpenting saya mencintainya.” Tak banyak yang diinginkan Kafi. “Jika dia punya anak?” Ghea memancing Kafi. Dia ingin tahu reaksi Kafi. “Sayang, kenapa bertanya seperti itu?” Rowan langsung memperingatkan Ghea. “Sayang, aku hanya berpikir jika siapa tahu jika Pak Kafi akan bernasib sama denganku. Dulu aku juga dihadapkan denganmu yang memiliki Gemma. Jadi aku pikir tidak ada salahnya aku bertanya.” Ghea membela dirinya. Merasa jika yang ditanyakan bukan sesuatu yang salah. Rowan tahu maksud sang istri, tapi merasa jika harusnya itu tidak perlu ditanyakan. “Bagi saya tidak masalah. Jika saya menjadi orang kedua yang hadir, maka saya ingin jadi orang terakhir yang hadir di hidupnya.” Kafi sedikit melirik pada Kiara. Entah kenapa hati Kiara merasa begitu senang ketika mendengar jawaban Kafi. Ghea memerhatikan kakak iparnya. Dia merasa jika jawaban Kafi pastinya membuat Kiara se

  • Hello Mommy   Bab 154 Dijemput Kafi

    “Selamat pagi.” Kafi menyapa ketika melihat Mommy Shea yang berada di teras. Wanita paruh baya itu tampak sedang bermain dengan Rivans di sana. “Selamat pagi.” Mommy Shea menyapa Kafi yang baru datang. “Ghe ....” Mommy Shea yang melihat Kafi langsung memanggil putrinya. “Duduk dulu, Pak Kafi.” Dia mempersilakan Kafi untuk duduk. Kafi mengangguk. Kemudian segera duduk di kursi teras. Bersebelahan di samping Mommy Shea. Ghea yang mendengar sang mommy memanggil langsung keluar. “Iya, Mom.” Niat hati menghampiri sang mommy, Ghea justru dikejutkan dengan kehadiran Kafi. “Pak Kafi sudah datang.” “Iya, Bu. Baru saja.” Kafi mengulas senyumnya. “Sebentar, saya panggil Gemma dan Kak Kiara dulu.” Ghea kembali masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Kafi dengan sang mommy. Mommy Shea sedikit heran. Dia pikir Kafi datang untuk bertemu Ghea atau Rowan. Namun, ternyata justru ingin mengajak Gemma dan Kiara. Mengajak ke mana, dia penasaran sekali. “Pak Kafi mau pergi dengan Kiara dan Gemma?” Mommy S

  • Hello Mommy   Bab 155 Saling Beradu Pandang

    Kafi sampai di mal. Dengan riang dia menggandeng Gemma. Tampak Gemma yang begitu senang sekali bisa jalan bersama Kafi.Kiara tampak semringah juga. Entah kenapa perasaannya begitu bahagia sekali. Perasaan ini membuatnya jauh lebih baik dari sebelumnya. “Masih jam setengah sebelas. Apa Gemma sudah lapar?” Kafi menatap Gemma.“Tidak. Gemma belum lapar.” Gemma dengan penuh semangat menjawab.“Kalau begitu bagaimana jika kita main dulu.” Kafi memberikan ide pada Gemma.“Mau-mau.” Gemma tentu saja senang ketika diajak untuk bermain lebih dulu.Kafi segera beralih pada Kiara. “Apa kamu tidak keberatan Gemma main dulu?” tanyanya.“Tidak.” Kiara menggeleng.Mendapati jawaban dari Kiara membuat Kafi merasa senang. Akhirnya dia memutuskan untuk segera mengajak Gemma ke taman bermain.Kafi dan Kiara ikut masuk ke dalam area permainan. Gemma langsung senang ketika melihat kolam bola. Dia segera main di kolam bola.Kiara dan Kafi mengekor di belakang Gemma.“Mommy, sini.” Gemma memanggil Kiara.

  • Hello Mommy   Bab 156 Apa Kamu Suka Aku?

    Saat Gemma mengatakan hal itu membuat Kiara dan Kafi saling pandang. Kiara merasa malu ketika anaknya menyamakan dengan Ghea dan Rowan. Ghea dan Rowan adalah pasangan suami dan istri, sedangkan Kiara dan Kafi bukan.Bagi Kafi, dia justru suka sekali ketika dibandingkan oleh Gemma. Artinya Gemma menyamakan dirinya dengan Rowan sang daddy.Akhirnya mereka sampai di restoran Korea. Mereka segera memesan makanan. Beberapa jenis sushi dan beberapa menu andalan di restoran.Setelah memesan makanan, Gemma mencuci tangan bersama Kiara. Kemudian bergantian Kafi mencuci tangan.“Gemma suka sekali dengan Pak Kafi.” Gemma begitu senang sekali bersama Kafi. Ternyata Kafi benar-benar sangat baik.“Wah ... Pak Kafi jadi senang mendengarnya.” Kafi langsung semringah. “Kalau kamu, apa kamu juga suka denganku?” Kafi dengan percaya dirinya menatap Kiara.Sontak pertanyaan itu membuat Kiara terkejut. Dia langsung membulatkan matanya.“Tidak perlu dijawab.” Kafi langsung menenangkan Kiara. Dia tahu jika K

  • Hello Mommy   Bab 157 Memerhatikan Kiara

    “Daddy.” Gemma langsung berlari menghampiri Rowan.Rowan langsung memeluk sang anak dan menggendongnya. “Daddy, Pak Kafi belikan Gemma boneka.” Gemma memamerkan boneka yang diberikan oleh Kafi.“Sudah bilang terima kasih belum?” tanya Rowan.“Sudah.” Dengan percaya diri Gemma menjawab.“Anak pintar.” Ghea memuji sang anak yang pintar. Dia kemudian beralih pada Kafi. “Terima kasih, Pak Kafi. Jadi merepotkan.”“Tidak apa-apa. Saya justru senang.” Kafi mengulas senyum di wajahnya. “Kalau begitu saya permisi dulu.” Kafi langsung berpamitan. Dia tidak bisa berlama-lama, karena ada janji dengan sang mama.“Baiklah.” Ghea mengangguk.“Sekali lagi terima kasih, Pak Kafi.” Rowan mengulurkan tangannya.“Sama-sama, Pak.” Kafi menerima uluran tangan Gemma. “Da ... Gemma.” Dia melambaikan tangan pada Gemma.“Da ... Pak Kafi. Nanti kita pergi lagi kapan-kapan.” Gemma senang sekali bisa pergi dengan Kafi. Jadi dia mau mengulang lagi.“Boleh, asal daddy dan mommy memberikan izin.” Kafi mencubit pipi

  • Hello Mommy   Bab 158 Gemma Pamer

    Kiara sampai di sekolah. Saat turun dari mobil, dari kejauhan dia melihat Kafi. Pria itu berdiri di dekat kelas Gemma. Tentu saja itu membuat hati Kiara berdebar.“Ayo, Mommy.” Gemma menarik tangan Kiara. Mengajaknya untuk ke ruang kelasnya.Kiara mengangguk. Kemudian meraih tangan Gemma. Mengajaknya untuk pergi ke ruang kelas.Tepat saat mereka berjalan, ada Freya yang kebetulan mengantarkan Kean dan Lean.“Hai, Ki.” Freya menyapa Kiara.“Hai, Freya.” Kiara menyapa Freya.“Hai, Gemma.” Freya menyapa keponakannya itu.“Hai, Mommy. Hai, Kean. Hai, Lean.” Gemma menyapa semuanya.“Hai.” Kean dan Lean menjawab singkat.Mereka bersama-sama berjalan ke kelas. Tepat di depan kelas anak-anak, mereka bertemu dengan Kafi.“Selamat pagi, Pak Kafi.” Kean, Lean, dan Gemma menyapa secara bersamaan.“Selamat pagi anak-anak.” Kafi dengan wajah semringahnya menyapa. “Selamat lagi Bu Kiara.” Dia beralih menyapa Kiara.“Selamat pagi, Pak Kafi.” Kiara menyapa balik Kafi. Senyum tipis menghiasi wajahnya.

  • Hello Mommy   Bab 159 Meminta Nomor Telepon

    Siang ini Kiara menjemput Gemma seperti biasa. Selain ingin menjemput Gemma, Kiara juga ingin bertemu Kafi. Entah dorongan apa yang membuat Kiara ingin selalu melihat Kafi. Kiara hanya mengikuti apa yang dirasakannya saja.Saat sampai, sekolah tampak masih sepi. Kiara datang lebih awal. Jadi ibu-ibu yang lain belum ada yang datang. Kiara memilih menunggu di ruang tunggu di dekat kelas Gemma. Sayangnya, dia tidak melihat Kafi di mana pun. Ada rasa kecewa ketika tidak mendapati Kafi di sekolahan. Entah ke mana perginya Kafi. Biasanya pria itu selalu ada di jam seperti ini.“Kiara.”Seseorang yang memanggilnya membuat Kiara mengalihkan pandangan. Tampak Freya di sana. Sedang berjalan ke arahnya. Padahal Kiara sedang menunggu Kafi, tetapi yang muncul justru Freya.“Kamu sudah datang saja, Ki.” Freya melihat Kiara sudah lebih dulu datang dibanding dirinya.“Tadi Rivans tidur. Jadi aku pikir segera berangkat saja.” Kiara menjelaskan.Freya tersenyum. Sebenarnya dia kurang percaya. Lebih per

Bab terbaru

  • Hello Mommy   Bab 180 Bulan Madu (TAMAT)

    Kiara dan Kafi sampai di hotel. Hotel bertema Santorini tampak begitu indah sekali. Dominasi warna putih dan biru tampak cantik.“Cantik sekali.” Kiara yang melihat kamar yang dapat melihat laut, begitu terpesona. Apalagi suasananya benar-benar serasa di luar negeri.Dia segera membuka pintu balkon. Kolam renang yang berada di depan kamar menghadap ke laut. Warna air yang biru seperti laut membuat hati menjadi begitu tenang sekali. Suasana ini benar-benar memberikan kenyamanan luar biasa.“Kamu suka?” Kafi memeluk Kiara dari belakang. Mendaratkan kecupan di pipi Kiara.Pipi Kiara menghangat. Dia merasa malu dengan apa yang baru saja dilakukan Kafi.“Suka.” Kiara menjawab lirih.“Kita akan menikmati waktu di sini dan menikmati keindahan di sini.” Kafi akan menghabiskan waktu dengan sang istri nanti.Kiara tidak sabar untuk melihat keindahan tempat ini. Apalagi semua orang tahu laut di sini menyajikan keindahan yang luar biasa.Kafi memutar tubuh Kiara. Membuat sang istri berhadapan den

  • Hello Mommy   Bab 179 Malam Pertama

    Gemma akhirnya ikut ke kamar hotel. Dia tampak begitu senang sekali. Apalagi dia akan tidur dengan daddy barunya. Kiara dan Kafi pun tidak keberatan sama sekali. Mereka jadi bersemangat ketika melihat Gemma.Saat masuk ke kamar, Kafi segera menyalakan lampu. Gemma yang bersemangat, langsung masuk lebih dulu. Membuat Kiara dan Kafi hanya bisa tersenyum. “Ada bunga.” Gemma yang melihat bunga di atas tempat tidur begitu senang. “Bunganya bentuk love.” Gemma merasa bentuknya begitu bagus sekali.Kiara dan Kafi yang masuk, melihat kamar yang didekor untuk malam pertama. Ada bunga yang ditata di atas tempat tidur. Mereka berdua merasa jika sepertinya memang salah mengajak Gemma ke kamar pengantin. Namun, mau bagaimana lagi, anaknya begitu ingin sekali tidur bersama.“Mommy boleh naik ke tempat tidur?” tanya Gemma.“Gemma bersihkan diri dulu. Ganti baju dulu, baru nanti naik.” Kiara menasihati sang anak.“Baiklah.”Akhirnya Gemma, Kiara, Kafi memilih segera membersihkan diri dulu sebelum ti

  • Hello Mommy   Bab 178 Pernikahan

    Kiara berjalan ke ballroom hotel diantar oleh Rowan. Rowan mengantarkan Kiara pada pria yang akan menjaga Kiara seumur hidupnya. Kiara berjalan dengan perlahan sambil melingkarkan tangannya di lengan Rowan. Kiara tampak gugup sekali hingga Rowan berusaha untuk menenangkan Kiara. Menggenggam tangan Kiara untuk menenangkannya. Saat Rowan memegangi tangannya Kiara jauh lebih tenang.Dari kejauhan tampak Kafi menunggu Kiara di sana. Kafi begitu tampan dengan setelan jas dengan hiasan dasi. Pin bunga yang tersemat di dada sebelah kirinya tampak pas dengan jas yang dipakai. Saat melihat Kiara, Kafi begitu terpesona. Kiara tampak cantik dengan gaun yang dipakainya. Gaun itu membentuk tubuh Kiara. Wajah Kiara yang dirias pun membuat wajahnya semakin cantik. Jelas Kafi dibuat terpesona dengan kecantikan Kiara.Tidak melihat Kiara selama tiga hari karena sang mama melarangnya, membuat Kafi begitu senang ketika melihat Kiara untuk pertama kali. Rasa rindunya sedikit terobati.Kiara melihat Kafi

  • Hello Mommy   Bab 177 Buru-Buru

    Kiara yang datang langsung menyalami orang tua Kafi. Ini kali pertama mereka bertemu dan langsung lamaran. Tentu saja perkenalan yang cukup mendadak.Orang tua Kafi melihat Kiara yang begitu cantik, terpeona. Pantas saja anak mereka sampai tergila-gila dengan Kiara. Karena ternyata memang secantik itu Kiara.Setelah berkenalan, Kiara langsung duduk di sofa. Duduk di antara Ghea dan juga Rowan. Tentu saja berhadapan dengan keluarga Kafi.“Kak, keluarga Kafi datang ke sini untuk melamar Kak Kiara. Apakah Kak Kiara mau?” Rowan langsung menatap Kiara.Kiara menatap Kafi sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan adiknya. “Aku mau.” Kiara mengangguk.“Syukurlah. Akhirnya lamaran kita diterima.” Winda merasa senang sekali.Kafi yang mendengar jawaban dari Kiara pun tak kalah senang. Akhirnya satu tahapan dapat dilalui juga.Rowan bernapas lega. Akhirnya Kiara dapat memulai hidup baru. Ini adalah gerbang pembuka untuk Kiara menuju ke masa depan.“Kapan kira-kira pernikahan diadakan? Apa ak

  • Hello Mommy   Bab 176 Aku Mau

    Kafi mengajak Kiara ke restoran hotel Maxton. Kafi memesan satu tempat di sana untuk menikmati makan malam romantis dengan Kiara.Restoran berada di rooftop hotel. Saat sampai sampai mereka langsung disuguhi pemandangan dari atas. Tampak gedung-gedung bertingkat menjulang tinggi. Lampu-lampu yang menyala tampak indah saat dilihat dari ketinggian. Langit malam pun tampak indah dengan bintang-bintang yang bersinar.“Kenapa sepi?” Kiara tidak mendapatkan satu orang pun di restoran.“Aku memesan semuanya.” Kafi ini makan malam romantis. Karena itu dia memesan satu tempat untuk beberapa jam.Kiara benar-benar tidak menyangka Kafi akan melakukan hal semacam itu. Itu membuat bahagia sekali, karena dengan begitu dia bisa menikmati makan malam romantis dengan Kafi.Kafi menarik mengajak Kiara ke tempat yang sudah dipesan. Alangkankah terkejutnya ketika melihat meja makan dihiasi dengan lampu-lampu kecil. Tampak begitu cantik sekali.“Kamu mempersiapkan ini?” tanya Kiara.“Iya.” Kafi menarik t

  • Hello Mommy   Bab 175 Jadi Daddy Gemma?

    “Kenapa Kak Kiara meminta aku pulang? Apa Kak Kiara baik-baik saja?” tanya Rowan yang panik. Dia takut kakaknya kenapa-kenapa.“Aku baik-baik saja. Hanya saja ada yang aku mau bicarakan denganmu.” Kiara pun menyampaikan apa yang membuatnya menghubungi Rowan.“Ada apa?” tanya Rowan.“Kafi menyatakan cinta padaku. Apa kamu mengizinkan jika aku menerimanya?” Kiara menatap lekat wajah adiknya.Rowan benar-benar tidak menyangka jika Kiara akan menanyakan hal itu. Dia pikir kakaknya sudah menjawab pertanyaan Kafi itu. Namun, ternyata sang kakak menanyakan padanya lebih dulu.“Terima kasih sudah mau bertanya padaku, Kak. Kak Kiara harusnya memberikan jawaban sesuai dengan keinginan Kak Kiara. Sekarang Kak Kiara sudah pulih. Jadi tidak apa-apa jika Kak Kiara menentukan pilihan sendiri.” Rowan menarik tangan Kiara.“Kamu bukan sekadar adikku saja. Kamu adalah waliku. Jadi memang sewajarnya aku meminta izin padamu.” Kiara tidak bisa mengingkari fakta jika Rowan yang bertanggung jawab dengan dir

  • Hello Mommy   Bab 174 Menemani Menata Masa Depan

    Rowan sudah menebak jika Kiara akan bertanya hal itu. Senyum manis pun menghiasi wajah Rowan.Bertepatan dengan Kiara yang bertanya, mobil Kafi berhenti tepat di depan rumah.“Kak Kiara tanya sendiri saja pada Pak Kafi.” Rowan langsung melemparkan pada Kafi. Meminta sang kakak mendapat jawab dari Kafi sendiri. Itu akan jauh lebih baik dibanding dirinya yang memberikan jawaban.Kiara langsung mengalihkan pandangan pada mobil Kafi yang berhenti di depan rumah. Tampak Kafi turun dari mobil dan berjalan, menghampiri Kiara dan Rowan.“Apa kamu punya waktu? Aku ingin bicara denganmu.” Kafi menatap Kiara. Ada banyak hal yang harus dibicarakan. Jadi dia ingin mengajak Kiara pergi sebentar.Kiara langsung menatap Rowan. Seolah meminta izin pada adiknya itu. Walaupun Rowan adalah adiknya, tetapi Kiara lebih menganggapnya seorang kakak yang melindungi.“Pergilah, Kak.” Rowan yang mengerti tatapan Kiara itu langsung memberikan izin.Mendapatkan izin dari adiknya, Kiara langsung mengangguk. “Aku a

  • Hello Mommy   Bab 173 Mengizinkan

    “Fi, siapa wanita tadi?” Baru juga Kafa sampai rumah, sudah disambut dengan pertanyaan itu.“Aku baru pulang, Ma. Sabar.” Kafi benar-benar tidak habis pikir, bagaimana bisa sang mama langsung melemparkan pertanyaan seperti itu.“Kamu ini, Mama sudah penasaran sejak tadi.” Winda memang sudah ingin tahu sejak tadi. Jadi dia merasa harus segera tahu.“Kafi jelaskan sambil duduk saja.” Kafi pun segera mengajak sang mama untuk di ruang tamu.Winda yang begitu penasaran dan ingin tahu segera ikut sang anak. Dia langsung duduk di sofa yang berada di ruang tamu.“Wanita tadi namanya Kiara.” Kafi mencoba menjelaskan.“Mama sudah berkenalan tadi. Jadi tidak perlu dijelaskan lagi.” Winda merasa anaknya benar-benar berbasa-basi sekali.Kafi tersenyum. Dia lupa jika sang mama sudah berkenalan. “Kiara adalah ibu dari salah satu anak murid di sekolahan kita. Anak tadi itu adalah anaknya.” Kafi mencoba menceritakan pada sang mama.Winda terdiam sejenak ketika mendengar jika Gemma adalah anak Kiara. T

  • Hello Mommy   Bab 172 Apa Kamu Keberatan?

    Kiara langsung memegangi pipinya. Pipinya memang menghangat. Jadi wajar jika pipinya memerah.“Ini bukan karena matahari.” Kiara langsung mengelak.“Lalu karena apa?” tanya Kafi.“Ini karena aku malu.”Kafi langsung tersenyum. Senang sekali ketika melihat rona merah di pipi Kiara. Ternyata Kiara malu karena dirinya.Gemma yang menarik Kafi membuat Kafi akhirnya harus ikut Gemma. Tangan Kafi yang menggenggam Kiara pun membuat Kiara ikut juga. Mereka bertiga bersama-sama menuju ke permainan lain.Gemma meminta untuk berada di bawah tong air. Mereka menunggu air di bawah tong air. Saat air tumpah, Gemma, Kiara, dan Kafi langsung berteriak. Keseruan begitu terasa sekali.Dari sana mereka bermain di kolam busa. Semburan busa tampak begitu seru sekali. Gemma begitu menikmati. Biasanya hanya bermain di bathtub saja kini dia bisa main di kolam besar. Tentu saja itu begitu mengasyikkan sekali.“Ho ... ho ....” Kafi meletakkan busa si bawah dagunya. Tawa Kiara dan Gemma langsung terdengar. Kafi

DMCA.com Protection Status