Share

Bab 382

Hazel merasakan panas di pipinya begitu memahami jawaban Sergio.

Tanpa sadar dia ingin menarik kakinya dan menghindari Sergio. Namun, Sergio sudah terlebih dahulu menyadari akan hal ini dan tidak memberinya kesempatan untuk melarikan diri.

Sentuhan di pergelangan kakinya terasa kering dan hangat, seolah-olah ada arus listrik yang menyambar seluruh tubuhnya di tempat itu, menimbulkan gelombang kesemutan.

Dia memelototi Sergio dengan kecewa. "Om ...."

Melihat sikap malu-malu Hazel, Sergio pun tidak menggodanya lebih jauh. Dia tersenyum dan melepaskan kaki Hazel. "Sudah, aku nggak mau bercanda lagi. Kamu pasti capek setelah sibuk seharian. Istirahatlah."

"Hmm." Hazel mengangguk patuh dan perlahan-lahan memejamkan matanya.

Mungkin Hazel benar-benar kelelahan atau mungkin pelukan Sergio terlalu nyaman, membuatnya dengan cepat tertidur.

Sergio tidak tidur. Matanya yang dalam menatap wajah Hazel yang tertidur tanpa berkedip, terjebak dalam pesona Hazel.

Mendengar napas Hazel yang mulai teratu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status