Share

Bab 346

Hazel mendongakkan kepalanya saat mendengar suara yang tidak asing itu.

Sosok pria itu tegap dan wajahnya cukup menawan. Matanya menyunggingkan senyum tipis, memberikan perasaan hangat dan nyaman.

Yudhis?

Kenapa dia bisa ada di sini?

Melihat Hazel tidak berkata apa-apa untuk waktu yang lama, senyum di pelupuk mata Yudhis makin lebar. "Kenapa? Sudah nggak kenal lagi?"

Pewawancara yang lain saling bersitatap, ada tanda tanya besar di benak mereka.

Mereka semua bertanya-tanya ada hubungan apa antara Hazel dan pria tampan di depan mereka ini.

Hazel pun akhirnya tersadar dan bertanya dengan alis berkerut, "Tuan Yudhis, aku ingat kalau kamu belajar kedokteran. Kenapa melamar pekerjaan sebagai desainer?"

Raut wajah Yudhis tidak berubah dan jari rampingnya menunjuk resume di tangan Hazel. "Nona Hazel, selain kuliah di kedokteran, saya juga kuliah di jurusan desain. Silakan lihat resume saya dengan serius."

Hazel agak malu. Dia baru menerima resume ini pagi tadi dan bahkan belum sempat membacan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status