Share

Bab 339

Penulis: Hijau
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Hazel memiringkan kepalanya untuk menatap Intan, sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman yang tidak menyenangkan. "Aku nggak marah, tapi kalau aku nggak ke sini, aku nggak akan tahu kalau ini adalah penilaian yang ada di dalam benak para pegawaiku."

Senyum di sudut bibir Intan menegang. Dia berdiri di tempatnya dengan canggung, tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Dia awalnya mengira kalau Hazel adalah orang yang mudah untuk dikendalikan karena dia masih muda dan tidak memiliki pengalaman dalam mengelola perusahaan. Namun, dia tidak menyangka kalau dia bisa melihat temperamen yang dingin dan tegas dari Hazel, layaknya seorang pimpinan.

Terutama sepasang mata tegasnya itu. Dia tersenyum, tetapi terkesan sangat dingin, membuat siapa pun yang melihatnya bergidik ngeri.

Intan adalah orang yang punya banyak pengalaman, tetapi dia tetap dibuat ngeri oleh senyum dan tatapan Hazel.

Dia terbatuk ringan, mengetuk pintu dengan sengaja dan berteriak ke dalam, "Kalian yang bicara sembarangan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 340

    Berita tentang Hazel yang menjadi presdir JY Group yang baru dengan cepat menyebar ke seluruh Kota Palapa.Untuk sementara waktu, Hazel menjadi pusat perhatian di pusat kota.Beberapa orang berpikir kalau Hazel bukan orang sembarangan karena bisa duduk di posisi presdir JY Group di usia yang masih sangat muda. Mungkin setelah ini kondisi JY Group akan segera membaik.Namun, sebagian besar orang tidak optimis dan merasa kalau Hazel yang hanya seorang wanita tidak akan mampu menjalankan perusahaan.Mana mungkin ada gadis baik-baik yang memiliki keberanian menjebloskan ayahnya sendiri ke dalam penjara?Segala macam berita mengalir dan keesokan paginya Darra melihat berita tersebut.Justin sangat marah padanya setelah pulang dari Grand Permata tadi malam.Irma juga menyalahkannya atas semua kekurangannya, bahkan bersikap ketus dan galak kepadanya. Dia juga mengatakan kalau Darra tidak pantas menjadi menantu Keluarga Hardwin dan tidak pantas bersanding dengan Justin.Darra sangat marah saat

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 341

    "Ibu, jangan panik dulu. Kita belum tahu apakah ayah benar-benar melakukan kejahatan atau nggak. Mungkin Hazel sengaja menjebaknya!"Dania tidak menjawab karena dia lebih tahu kebenarannya dibandingkan Darra.Selama ini, apa yang dilakukan Krisna lebih dari sekadar penggelapan pajak.Dania mencengkeram tangan Darra erat-erat dan menyarankan, "Darra, kenapa kamu nggak memohon sama Justin? Dia itu tuan muda Keluarga Hardwin, pasti punya solusinya."Darra tertegun dan matanya memerah saat dia mengingat sikap dingin Justin terhadapnya."Bu, bukannya aku nggak mau membantu, Kak Justin bahkan nggak mau bicara padaku sekarang. Aku merasa dia menjadi orang yang berbeda sejak kami menikah."Wajah Dania berubah muram dan dia langsung mencibir, "Ternyata benar, semua pria sama saja. Mereka nggak bisa menghargai apa yang sudah mereka dapatkan."Darra berhambur ke dalam pelukan Dania dan terisak pelan "Ibu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Ayah nggak ada di sini dan perusahaan sudah diambil sa

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 342

    Keduanya bergandengan tangan dan tampak serasi.Ditambah lagi, fitur wajah mereka sangat memesona. Bahkan di tengah kerumunan orang, mereka langsung bisa dikenali.Pegawai toko sudah menunggu lama, tetapi Darra tidak kunjung menyelesaikan pembayaran. Dia pun menjadi tidak sabar.Pada saat ini, melihat pakaian bagus dan temperamen yang luar biasa dari Sergio dan Hazel, mereka langsung menyambut mereka dengan hangat."Selamat datang. Tuan dan Nyonya bisa masuk dan melihat-lihat dulu. Toko kami penuh dengan model pakaian terbaru dan temperamen kalian berdua sangat cocok dengan gaya pakaian di toko kami."Sergio menoleh dan menatap Hazel dengan penuh kelembutan. "Mau lihat-lihat?""Ya."Setelah seharian tidak bertemu satu sama lain, satu-satunya hal yang ingin Hazel lakukan adalah menghabiskan waktu dengan Sergio.Hanya berada di sisinya, apa pun yang dia lakukan tidak masalah.Sergio menggandeng tangannya dan membawanya ke bagian pakaian wanita. Di sana, Sergio tertarik pada sebuah gaun b

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 343

    Setelah mengatakan itu, Darra merapikan rambutnya dengan gerakan pelan. Matanya berbinar cerah saat melirik ke arah Sergio.Hal yang paling dibanggakan Darra adalah wajahnya.Meskipun tidak tergolong sangat cantik, sepasang matanya terlahir dengan penuh cinta. Ketika dia menatap orang lain dengan binar di matanya, rasanya seperti ada perasaan yang begitu dalam yang dia pancarkan.Setiap pria normal yang dipandang seperti itu pasti akan tergerak olehnya.Namun, reaksi Sergio benar-benar di luar dugaannya.Melihat godaannya ini, Sergio bukan hanya tidak bereaksi, dia malah mengerutkan kening, tidak setuju dengan apa yang dikatakan Darra barusan. "Kamu salah, bisa menikahi istri sebaik Hazel adalah berkah terbesarku."Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan berjalan ke arah ruang ganti."Hazel, sudah dicoba belum?"Suaranya rendah dan lembut, menyalurkan sedikit daya tarik seksi yang tak terlukiskan."Sebentar lagi!"Suara Hazel terdengar dari dalam, diikuti dengan pintu kamar pas yang d

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 344

    Hazel mendengar perkataan Darra tepat pada saat dia keluar dari ruang ganti.Matanya membelalak tak percaya.Bagaimana Darra bisa berani mengucapkan kata-kata itu?Dulu, saat dia masih belum membatalkan pertunangannya dengan Justin, Justin selalu menggunakan kartu milik Sergio untuk membelikan hadiah untuk Darra seperti orang gila.Sudah menjadi pengampunan terbesar bagi mereka kalau Sergio dan Hazel tidak meminta uang itu kembali.Hazel tidak percaya Darra masih berani meminjam uang kepada Sergio.Hazel dengan cepat berjalan mendekat dan menghadang di depan Sergio. "Kalau mau pinjam uang, kamu harus bicara padaku. Dia terserah padaku."Melihat Hazel keluar, hati Darra menjadi tidak enak. Wajahnya terasa panas karena malu. Rasanya, dia ingin mencari celah di tanah untuk bersembunyi."Kak, aku benar-benar nggak tahu lagi harus gimana, karena itulah aku pinjam uang. Kalau aku sudah punya uang, pasti akan aku ganti."Hazel mencibir, "Kalau begitu, tunggu saja sampai kamu membayar utangmu

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 345

    Hazel mendongak dan memberikan ciuman lembut di sudut bibir Sergio. "Apa itu cukup?"Mata cantik Hazel begitu jernih dan jelas, diselimuti oleh kabut tipis yang mampu membangkitkan hasrat dalam hati seseorang.Simpul tenggorokan Sergio yang seksi bergulir naik turun, garis pandangnya bergeser ke bawah, mendarat di bibir merah dan lembut milik Hazel. Dia menunduk dan mencium bibir Hazel.Untuk membuat Hazel lebih nyaman, tangan Sergio menahan pinggang ramping Hazel, membuat Hazel duduk di atas kakinya.Hazel melingkarkan tangannya di leher Sergio dan menerima ciumannya.Gerakannya tidak dianggap lembut, tetapi mampu menggelitik ujung hatinya.Hingga akhirnya, Hazel merasa seperti akan kehabisan napas.Sergio melepaskan pagutan bibirnya dan berganti posisi, bergabung dengannya di tempat tidur.Hazel dan Sergio saling berpelukan. Keduanya bisa merasakan dengan jelas detak jantung satu sama lain. Napas keduanya terengah-engah dan saling beradu.Karena rasa malu, pipi Hazel mulai memerah, s

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 346

    Hazel mendongakkan kepalanya saat mendengar suara yang tidak asing itu.Sosok pria itu tegap dan wajahnya cukup menawan. Matanya menyunggingkan senyum tipis, memberikan perasaan hangat dan nyaman.Yudhis?Kenapa dia bisa ada di sini?Melihat Hazel tidak berkata apa-apa untuk waktu yang lama, senyum di pelupuk mata Yudhis makin lebar. "Kenapa? Sudah nggak kenal lagi?"Pewawancara yang lain saling bersitatap, ada tanda tanya besar di benak mereka.Mereka semua bertanya-tanya ada hubungan apa antara Hazel dan pria tampan di depan mereka ini.Hazel pun akhirnya tersadar dan bertanya dengan alis berkerut, "Tuan Yudhis, aku ingat kalau kamu belajar kedokteran. Kenapa melamar pekerjaan sebagai desainer?"Raut wajah Yudhis tidak berubah dan jari rampingnya menunjuk resume di tangan Hazel. "Nona Hazel, selain kuliah di kedokteran, saya juga kuliah di jurusan desain. Silakan lihat resume saya dengan serius."Hazel agak malu. Dia baru menerima resume ini pagi tadi dan bahkan belum sempat membacan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 347

    Pada saat wawancara terakhir selesai, hari sudah gelap.Hazel memijit lehernya yang pegal dan mengambil ponselnya untuk melihatnya. Dia terkejut saat melihat beberapa panggilan tak terjawab yang semuanya dari Sergio.Bahkan tanpa melihat sosok Sergio secara langsung, dia bisa menebak betapa cemasnya Sergio.Entah kenapa, Hazel merasa sedikit bersalah dan menelepon balik Sergio.Panggilan dijawab dengan cepat, suara rendah dan serak pria itu terdengar, "Hazel?"Tidak ada kekesalan dan kemarahan yang terdengar.Suaranya tenang dan lembut seperti biasa.Mendengar ini, entah kenapa malah hati Hazel lah yang sedikit bergejolak. Dia menjawab dengan suara pelan, "Om, maaf. Hari ini aku sangat sibuk dan ponselnya nggak aku bunyikan.""Nggak apa-apa, apa kamu sudah selesai? Aku sudah di depan."Jantung Hazel berdegup kencang. Dia bergegas keluar sambil membawa ponselnya. "Om, tunggu, aku akan segera keluar."Suara Sergio tidak tegang, malah menenangkan, "Nggak perlu terburu-buru. Aku nggak ke m

Bab terbaru

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 444

    Mendengar pengakuan Hazel yang tiba-tiba, hati Sergio langsung luluh.Dia mengulurkan tangan dan mengusap kepala Hazel, dengan lembut mendaratkan ciuman di puncak rambutnya."Hmm."Bisa mendapatkan pengakuan dari istrinya, Sergio merasa bahwa apa yang dia lakukan kali ini tidak sia-sia.Tidak sia-sia dia menunda pembicaraan kerja sama yang sangat penting untuk datang ke sini dan mendukung Hazel.Setelah waktu yang tidak diketahui, Hazel akhirnya melepaskan Sergio dan mengangkat wajahnya dari dada bidang pria itu.Matanya masih tertutup lapisan kabut berair karena menangis, menambah sedikit kesan sayu pada diri Hazel.Sergio tidak berdaya, menyapukan ujung jarinya dengan lembut di ujung matanya yang memerah. Sudut bibirnya tanpa sadar terangkat naik."Dasar cengeng. Kamu menangis saat sedih dan kamu menangis saat senang ...."Hazel yang mendengar itu langsung menatapnya, terlihat sangat menyedihkan."Bagaimana lagi, aku nggak bisa menahannya ...."Saat Sergio membela dan melindunginya,

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 443

    Di tengah-tengah kalimatnya, dahi Hazel terkena sentilan dari Sergio.Sambil menutupi dahinya dengan rasa sakit, Hazel mengangkat kepalanya dan menatap pelakunya dengan wajah memelas. "Sakit! Om apa sih?""Memberimu pelajaran!"Sergio menjawab pelan. Melihat Hazel benar-benar kesakitan, dia pun menjadi tidak tega. Dia mengulurkan tangan dan mengusap tempat yang baru saja dia pukul.Dia melanjutkan, "Kamu selalu jadi yang nomor satu di mataku, jadi nggak ada yang namanya merepotkan. Hazel, aku malah senang kalau kamu sering menggangguku. Itu menandakan kalau aku cukup berharga di hatimu."Hazel tersentak tersadar, tidak menyangka akan mendengar kata-kata seperti itu dari bibir Sergio.Meskipun suara pria itu tenang, nadanya bercampur dengan nada pasrah yang tidak kentara.Entah kenapa jantung Hazel terasa seperti ditusuk dengan keras oleh sesuatu, hatinya terasa masam."Om, terima kasih ...."Tidak pernah ada orang yang membela dan mencintai Hazel seperti yang dilakukan Sergio.Perasaan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 442

    Sebahagia apa Hazel saat ini, sebesar itu pula rasa pahit yang ada di hati mereka yang dipaksa untuk meminta maaf.Mereka menyesalinya.Mengapa mereka tidak tahu diri dan berani menyinggung Hazel?Mengapa mereka mengatakan sesuatu seperti Hazel sudah mengkhianati Sergio dan Sergio akan marah dan meninggalkannya?Cara Sergio menatap Hazel begitu lepas dan penuh cinta.Di bagian mana itu menunjukkan rusaknya hubungan mereka?Orang yang awalnya bersikap sombong sekarang menundukkan kepala mereka. Rasanya, mereka ingin sekali mengecilkan tubuh mereka, meminimalkan rasa kehadiran mereka di ruangan ini."Kita nggak seharusnya mengganggu Hazel karena dia masih muda.""Apa lagi?"Sergio mengangkat matanya dengan dingin, menyalurkan penindasan yang kuat di bawah matanya.Apa lagi ....Semua orang diam-diam berteriak di dalam hati.Kenapa mereka malah mengganggu dewa kematian ini!"Kita nggak bisa menilai dengan baik dan salah paham dengan Bu Hazel.""Kita seharusnya nggak menyebutkan rumor ngga

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 441

    Namun, Sergio tidak berniat membiarkan mereka lolos begitu saja.Matanya sedikit menyipit, aura dingin yang gelap terpancar dari kedalaman matanya. "Hmm? Maksud kalian aku berbohong?"Saat kata-kata ini terlontar, mereka menjadi makin panik."Bukan, bukan begitu!""Kesalahpahaman, itu semua salah paham!""Tuan Sergio, kami harusnya menghormati Bu Hazel, mana mungkin kami mengancamnya? Kami hanya ingin bertanya tentang video itu, itu saja."Sergio tertawa dingin, matanya yang tajam seperti elang menyapu semua orang yang hadir.Bibirnya yang tipis terbuka sedikit, suaranya yang dingin sangat menindas. Kata-kata yang diucapkannya membuat semua orang gemetar."Kesalahpahaman? Aku sudah melihat video itu, jelas sekali kalau sudut pengambilan gambarnya lah yang salah. Kalian bahkan nggak paham soal beginian, kenapa nggak ganti saja posisi dewan direksi JY Group dengan orang lain?"Walaupun nada suara Sergio datar, semua orang bisa merasakan kalau dia sedang marah!Mereka ingin melarikan diri

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 440

    Suara rendah dan dingin, yang menyalurkan penindasan itu bergema dengan tajam di ruang konferensi yang besar, membuat siapa pun yang mendengarnya bergidik ngeri.Semua orang yang hadir menoleh secara bersamaan. Seketika, mata mereka membelalak kaget."Tu ... Tuan Sergio?"Kenapa sosok agung ini datang ke mari?Perasaan menindas yang dibawa Sergio kepada mereka saat Sergio terakhir kali muncul di ruang konferensi tampaknya masih tersisa sampai hari ini.Banyak orang secara tidak sadar menahan napas, tidak berani bernapas keras-keras. Mereka menatap lurus ke arah Sergio, ingin melihat apa yang ingin dia lakukan.Sergio bahkan tidak melirik mereka satu detik pun, langsung berjalan ke arah Hazel dan berdiri di depannya."Hazel, apa semuanya baik-baik saja? Apa kamu diganggu?"Hazel juga terkejut dengan kedatangannya. Lalu, dia bertanya dengan tidak percaya, "Om, kenapa kamu datang?"Sorot mata pria yang gelap dan dalam itu tiba-tiba menjadi lebih lembut. Dia mengulurkan tangan untuk mengus

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 439

    Hazel berkata dengan suara dingin, "Daripada peduli dengan hal ini, kamu harusnya merenungkan seberapa besar kontribusimu kepada perusahaan."Pria itu terdiam, lalu menjadi jengkel dan menggebrak meja di depannya. "Apa maksudmu?""Seperti apa yang sudah aku katakan." Ekspresi di wajah Hazel tidak berubah, nada suaranya sangat tenang, "Alasan kenapa perusahaan jatuh ke dalam situasi saat ini nggak terlepas dari orang-orang sepertimu yang hanya tahu cara mengacau dan berpuas diri."Pria itu membuka mulutnya, ingin membalas sesuatu, tetapi dia melihat tatapan Hazel yang sedingin es."Kalau kamu nggak mau aku menguak semua tabiatmu, lebih baik diam."Suara Hazel jernih dan dingin, matanya menyalurkan ketegasan di dalamnya dan tubuhnya memancarkan aura kuat yang membawa tekanan tak terlihat."Kamu ...."Wajah pria itu memerah, tetapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk membalas. Dia terpaksa diam.Ruang konferensi menjadi hening, semua orang memiliki persepsi baru tentang Haze

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 438

    Hazel memijit punggungnya yang, lalu berjuang untuk bangun dari tempat tidur untuk mandi.Apa yang terjadi semalam memang sangat berlebihan, membuat wajah Hazel terlihat lebih pucat.Jarak yang dekat ke kamar mandi saja membutuhkan waktu beberapa menit untuk berjalan ke sana.Usai selesai mandi dan berganti pakaian, dia hampir terlambat ke kantor.Hazel segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar sambil menyapa Adam."Selamat pagi, Pak Adam. Aku berangkat dulu, sampai jumpa nanti malam ....""Nyonya, sarapan dulu sebelum berangkat. Yang namanya pekerjaan pasti nggak ada selesainya."Adam menghentikan Hazel, mencoba menasihatinya dengan cemas.Hazel melambaikan tangannya, terlihat sedikit terburu-buru. "Nggak usah. Pagi ini ada rapat dan aku sudah hampir terlambat."Adam mengerutkan kening tidak setuju dan menariknya kembali. "Jangan sampai nggak sarapan. Nyonya, Tuan secara khusus meminta saya untuk mengawasi Nyonya sarapan sebelum berangkat kerja. Bahaya kalau tekanan dar

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 437

    Meskipun Hazel memiliki tubuh yang kurus, tubuhnya tetap berisi di beberapa bagian.Sergio sangat menyukainya.Hazel menatap tatapan membara yang tersembunyi di bagian bawah mata Sergio, entah bagaimana, pikirannya tiba-tiba teringat kembali saat di mana mereka berada di tempat tidur.Wajahnya langsung memerah. Dia langsung beranjak, mencoba melarikan diri."Om, aku sudah kenyang, mau istirahat dulu!"Namun saat Hazel berdiri, pergelangan tangannya dipegang oleh Sergio.Dengan sedikit tarikan, tubuh Hazel jatuh ke belakang. Saat kembali tersadar, dia sudah berada di pangkuan Sergio.Hazel tersipu malu dan berbisik, "Apa yang kamu lakukan?""Menurutmu?"Sergio mendekat perlahan, menempelkan dahinya ke dahi Hazel. Matanya yang gelap dan teduh menyembunyikan api yang membara.Bulu mata Hazel yang panjang dan lentik berkedip beberapa kali dan menatapnya dengan memelas. "Aku nggak tahu."Sergio menempelkan bibirnya ke bibir Hazel, suaranya serak seolah berisi butiran pasir, "Aku ... menging

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 436

    Sergio tidak bisa menahan tawa saat melihat rasa malu Hazel, sampai menciut seperti ini.Dia mengulurkan tangan dan mengusap rambut Hazel yang sedikit berantakan, suaranya jelas dan pelan, "Ya, nggak akan aku buka."Setelah mengatakan itu, dia meninggikan suaranya dan berkata kepada Adam yang berada di luar pintu, "Ya. Hari ini pasti kalian lelah, istirahatlah lebih awal."Adam terdiam sejenak, lalu dengan cepat menyadari kalau mungkin dia sudah mengganggu kesenangan tuan dan nyonyanya.Dia menunjukkan senyum penuh kasih, lalu mengiakan dengan penuh pengertian, "Baik, saya akan mengatur situasi agar nggak ada yang akan mengganggu kalian malam ini!"Mendengar kata-kata Adam, Hazel tahu kalau Adam sudah salah paham.Dia mengangkat pipinya yang memerah dari dada Sergio dan menatap tajam ke arah pelakunya."Kamu sengaja melakukan ini?"Sergio menarik kembali senyuman di wajahnya. "Ya, aku memang sengaja."Hazel terkesiap dan ingin memukulnya. Namun, belum sempat dia mengepalkan tinjunya ya

DMCA.com Protection Status