Beranda / Pernikahan / Hati Wanita yang Tersakiti / Part 78; Perasaan Tertekan

Share

Part 78; Perasaan Tertekan

Penulis: Thearraaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-19 22:08:02

Sikap yang ditunjukkan Rave pada Levana beberapa jam yang lalu masih teringat jelas di pikirannya. Levana tidak mampu menyembunyikan perasaan sedihnya begitu menyaksikan sikap Rave yang terlihat begitu menyayangi anak di kandungan Levana.

Tangisan Levana bukan tanpa alasan, dan bukan juga karena dirinya ingin mengacaukan momen kebersamaan mereka. Bukan begitu, karena Levana mendadak terpikirkan jika dirinya suatu hari nanti akan kehilangan kebahagiaan yang baru saja bisa dirasakannya.

“Sebenarnya apa yang tengah kau pikirkan?”

Jika tadi pagi Levana yang menanyakan itu kepada Rave, yang barusan terjadi adalah Rave yang menanyakan pertanyaan tersebut pada dirinya.

Levana yang semula hanya diam memandangi wajah Rave yang terpejam pun kini mengembuskan napas beratnya. Ia pikir suaminya itu masih terlelap, tetapi ternyata Rave menyadari jika dirinya sejak tadi terus memandangi wajah sang suami.

Tubuh Levana seketika ditarik semakin merapat ke dalam pelukan Rave. Kini wajah mereka berdua sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 79; Tuduhan Terbantah

    “Levana!”Tubuh Rave langsung bereaksi begitu dirinya melihat Levana yang mendadak goyah ketika bangkit dari duduknya. Tangan Levana tak sengaja menyenggol cangkir teh yang kini pecah berantakan di lantai. Beruntung Rave berhasil menangkap tubuh Levana dalam pelukannya hingga tidak membuat Levana jatuh terkena pecahan kaca.“Oh, Nyonya, apa yang terjadi?” tanya Eva yang tiba-tiba datang bersama dengan Damian di belakangnya.“Aku tidak apa-apa. Maaf telah membangunkan kalian berdua, Eva, Damian,” ujar Levana yang suaranya terdengar begitu lemah.“Tolong segera dibersihkan dan jangan sampai meninggalkan serpihan kacanya,” perintah Rave, baik pada Eva maupun pada Damian.“Tak perlu, aku bisa jalan sendiri,” tolak Levana begitu Rave hendak menggendongnya.Akan tetapi, ucapan Levana tidak didengarkan oleh Rave yang mana tetap memilih untuk menggendong Levana dan membawanya kembali ke kamar.“Kau merasa pusing?” tanya Rave begitu selesai membaringkan tubuh Levana di atas ranjang. Tangannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 80; Waktu Berharga

    Semenjak pertengkaran saat sarapan tadi pagi, Levana hanya memilih diam. Begitu juga dengan Rave yang mana seolah tidak menganggap keberadaan Levana.Dirinya bahkan sempat terkejut jika Rave kembali pulang ke rumahnya setelah mereka bertengkar tadi pagi. Namun, melihat kedatangan Rave dirinya kembali merasa jika ia tengah dimanfaatkan oleh suaminya itu.Sudah hampir satu jam Levana duduk di meja kerjanya. Sewaktu Rave masuk ke dalam kamarnya, suaminya itu sempat melirik ke arah Levana yang tengah fokus membaca diagnosis pasiennya. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah Levana pura-pura sibuk karena terpikirkan hal lain.Ponsel yang ia pegang berulang kali diketukkannya di meja, sedangkan mata Levana terus melirik ke arah Rave yang tengah sibuk dengan tablet miliknya sembari bersandar di atas ranjang. Tiba-tiba ia merasa dehaman Rave terdengar dan matanya tiba-tiba menangkap tatapan mata Levana.“Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?” tegur Rave yang membuat Levana terlonjak kaget dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 81; Dekapan Hangat

    Levana tidak tahu apa yang terjadi pada sang suami hari ini. Yang pasti, setelah keduanya pulang sehabis kontrol ke dokter kandungan, Rave terlihat begitu bahagia dan tak hentinya menggenggam erat tangan Levana. Saat mereka tiba di rumah, Levana langsung membersihkan dirinya dan Rave sibuk menelepon. Entah siapa yang tengah dihubungi oleh suaminya itu, tetapi dari ekspresinya yang terlihat begitu bahagia, sepertinya ada kabar baik yang tengah diterimanya. “Oh, kau sudah selesai?” sapa Rave begitu melihat Levana yang keluar dari kamar mandi. “Ya,” balas Levana singkat. “Kau ingin makan malam di rumah? Kalau ya, biar aku minta Eva memasakkan sesuatu untuk kita nanti malam.” Ucapan Levana barusan langsung ditolak oleh Rave dengan menggelengkan kepalanya. “Tidak perlu. Kita akan makan malam bersama di luar. Kedua orang tuaku dan kedua orang tuamu juga akan ikut,” ujar Rave tiba-tiba yang berhasil membuat Levana begitu terkejut mendengarnya. “Ada apa? Kenapa tiba-tiba sekali?” tanya L

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 82; Kebahagiaan Terganggu

    Levana tidak bisa menebak apa yang tengah dibicarakan Rave dengan Lilian di telepon, tetapi melihat raut wajah sang suami yang tak bisa ditebak, dirinya memutuskan untuk pura-pura tidur saja. Dipejamkan matanya dan berusaha untuk tidak memedulikan apa pun lagi.Dirinya merasakan tangan Rave yang membelai lembut puncak kepalanya, tetapi Levana tetap tidak membuka matanya. Selimut yang semula hanya menutupi pinggangnya pun kini terasa menutupi hingga ke dadanya. Yang paling membuat perasaan Levana campur aduk adalah saat Rave mengecup singkat keningnya dan beranjak bangkit dari duduknya di atas ranjang.“Maafkan aku, Levana,” ujar Rave yang mana tak lama setelah itu terdengar bunyi pintu ditutup.Pertahanan Levana pun seketika hancur saat dirinya perlahan membuka mata. Benar sekali dugaannya yang mana Rave tengah meninggalkannya seorang diri di dalam kamar.Rasa sesal mendadak memenuhi perasaannya saat dirinya teringat jika pertahanan dirinya sudah runtuh semenjak keduanya tengah datang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 83; Kebencian Mendalam

    Di hadapan Levana kini terdapat banyak foto-foto yang diambil oleh paparazzi. Levana hanya memegang salah satu foto saja dan setelahnya mengembuskan napas beratnya.“Seharusnya bukan aku yang Anda panggil, Tuan Maverick,” ujar Levana yang mengembalikan foto yang ia pegang di atas meja.“Kau tahu alasanku memanggilmu membicarakan ini berdua saja, Levana,” balas Francis Maverick.Kepala Levana menggeleng pelan. “Tidak, aku tidak paham tujuanmu memanggilku ke sini. Anda seharusnya memberitahu Rave, bukan aku.”Mendengar ucapan Levana barusan justru membuat Francis tertawa. “Kau ingin aku memberitahu Rave tentang ini?”Mata Levana mendadak terpejam cukup lama, sedangkan tangannya mengepal kuat. “Aku.. Jujur saja aku tidak tahu.” Levana kini terlihat begitu serius menatap ke arah sang ayah mertua. “Tapi, Tuan, yang aku tahu Lilian dan Toby Duggan berteman dekat. Anda juga tahu tentang itu, bukan?”“Tidak ada teman yang berciuman mesra seperti itu, Levana!” tegur Francis yang berhasil membu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 84; Serangan Verbal

    Kedua telapak tangan Lilian mengepal kuat dan Levana bisa merasakan tanda-tanda kemarahan yang begitu besar dari wanita di hadapannya itu. Menghadapi Lilian butuh ketenangan yang luar biasa besar karena bukan hanya sekali saja Levana berhadapan dengan wanita itu, dan ia sudah hapal bagaimana watak dari istri pertama suaminya.“Kontrol emosimu itu jika tidak ingin menjadi sorotan pengunjung lain,” tegur Levana dengan suaranya yang sangat tenang.Tentu saja teguran Levana barusan membuat Lilian kembali mengamuk. “Kau pikir siapa dirimu berani menegurku seperti itu, huh!” bentak Lilian.Tepat seperti yang sudah Levana duga sebelumnya, bentakan Lilian barusan mengundang sejumlah perhatian para pengunjung lain, bahkan beberapa dari mereka menunjukkan rasa tidak sukanya pada Levana dan Lilian saat ini.“Sepertinya tidak ada lagi yang perlu kita berdua bicarakan, bukan? Sebaiknya aku pergi sekarang,” ucap Levana yang kini hendak bangkit berdiri, tetapi dengan cepat ditegur oleh Lilian.“Dudu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 85; Kebohongan Manis

    “Anda yakin kita sebaiknya pulang ke rumah saja, Nyonya? Aku pikir sebaiknya Anda langsung ke dokter,” usul Damian saat mereka tengah di perjalanan menuju ke rumah.“Aku baik-baik saja, Damian. Tubuhku tidak terluka sedikit pun, aku hanya merasa lemas,” balas Levana dengan suaranya yang terdengar begitu lemah.“Perlu aku menghubungi Tuan Rave?” Damian kembali bersuara, tetapi langsung disambar oleh Levana.“Oh, tidak! Jangan pernah hubungi Rave. Kedatangannya nanti hanya akan menghancurkan dan menyudutkanku saja. Kau paham akan hal itu, bukan?” balas Levana yang langsung direspon anggukan kepala oleh Damian.Baik Damian maupun Eva sudah sama-sama paham dengan hubungan antara Levana dan Rave. Tak hanya sekali, tetapi Rave sering kali tiba-tiba datang ke rumah Levana dan menyalahkan Levana jika terjadi sesuatu pada Lilian. Itu sebabnya perubahan Rave belakangan ini bukan hanya membuat Levana senang, tetapi juga dirasakan oleh Damian dan Eva.Begitu tiba di rumah, Eva langsung menyambut

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 86; Racun Tersembunyi

    “Siapa yang memberikan ini?” tanya Rave yang ikut bertanya perihal kue pie yang baru saja dibuka oleh Levana.Baik Eva maupun Damian terlihat saling berpandangan satu sama lain. Rave yang melihatnya kini menatap mereka curiga karena merasa ada yang tengah disembunyikan.“Siapa yang mengirimkannya?” tegur Rave dengan suara yang sedikit meninggi.“Nyonya Lilian, Tuan,” ujar Damian yang mengambil alih menjawab pertanyaan yang ditujukan pada Eva.“Lilian?” tanya Rave yang mendadak bingung mendengarnya.Levana yang berada di samping Rave pun kini memilih duduk setelah menerima air hangat yang diambilkan oleh Eva. Segera saja Levana meminum obat sakit kepala yang juga dibawakan oleh Eva.“Ya, Tuan, pie ini dari Nyonya Lilian, tetapi Nyonya Lilian memberitahuku jika kue ini buatan Nyonya Maverick,” jelas Eva yang akhirnya bersuara setelah mengumpulkan keberanian.Yang dilakukan oleh Levana sekarang adalah pura-pura tidak mendengar apa pun. Dirinya hanya fokus menenangkan dirinya. Ia juga mer

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28

Bab terbaru

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 132; Terseret Gosip

    Sidang perceraian Rave Maverick dan Lilian Flynn menjadi topik pencarian teratas. Tak hanya di sosial media, beberapa stasiun televisi swasta pun menayangkan siaran langsung sidang perceraian tersebut.Tak ingin terganggu dengan apa yang terjadi, Levana memilih untuk tetap pergi ke kampus. Dirinya tidak ingin hanya diam di rumah dan tidak berbuat apa pun, karena ujungnya ia pasti akan penasaran dan menonton tayangan sidang perceraian sang suami.“Kau baik-baik saja, Levana?” tegur asisten lab yang lain.Tangan Levana pun seketika berhenti dan menoleh ke arah rekan kerja. “Ya? Aku baik-baik saja. Apa aku membuat kesalahan?” tanya Levana yang kebingungan karena dirinya merasa tidak melakukan kesalahan.Kepala sang rekan kerja menggeleng cepat. “Kau … tidak terganggu dengan sidang perceraian Rave Maverick?” Kepala Levana langsung beralih kembali ke arah rekan kerja. “Oh, Levana, maafkan aku, tapi aku penasaran karena namamu terus dibawa oleh beberapa media.”Yang dikatakan oleh rekan ker

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 131; Kabar Mengejutkan

    Tiga hari setelah Freeya datang menemuinya, Levana merasakan kebahagiaan tersendiri. Dirinya seolah terlahir kembali dan semuanya berjalan dengan begitu lancarnya.Pagi ini dirinya hendak berangkat ke kampus, kebetulan ia memiliki jadwal untuk mendampingi para mahasiswa baru dalam meneliti hewan peliharaan. Namun, berita terhangat yang muncul di televisi membuat dirinya tidak bisa meninggalkan rumahnya barang sedikit pun, mengingat para wartawan kini memblokir jalanan menuju ke rumahnya.“Apa yang terjadi?”Tubuh Levana terasa begitu lemas ketika nama dirinya kembali terseret dalam berita terhangat pagi ini. Kedua orang tuanya langsung berusaha menenangkannya mengingat dirinya tengah hamil kembali.“Untuk beberapa hari ke depan, kau tidak boleh keluar dari rumah dahulu, Levana. Akan sangat berbahaya jika kau pergi keluar,” ujar sang ayah yang kini meminta ibunya mengantarkan Levana kembali ke kamar.“Dengar, Levana. Semua berita yang kau dengar pagi ini tidak ada hubungannya denganmu.

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 130; Melepas Rindu

    Sebuah pelukan hangat langsung didapatkan oleh Levana begitu dirinya bertemu kembali dengan Freeya. Bukannya sengaja menghindarinya, Levana memang tidak memiliki alasan untuk bertemu dan bicara dengan sang sahabat.“Tidakkah kau merindukanku?” sapa Freeya sembari memegang erat kedua tangan Levana.“Tentu saja aku merindukanmu! Asal kau tahu Freeya, aku sangat merindukanmu,” sahut Levana yang membuat Freeya membuang muka.“Jika kau merindukanku, seharusnya kau menghubungiku, Levana. Setelah aku memberi informasi yang seharusnya tidak kau ketahui, kau langsung menghilang begitu saja tanpa kabar,” ujar Freeya yang berhasil membuat Levana merasa bersalah.“Tunggu sebentar.”Levana pun beralih kecil ke arah parkiran di mana Marcel tengah menunggunya. Ia memberikan pesan kepada Marcel untuk pulang sendiri, tetapi ditolak oleh sang sopir.“Pergilah, Nyonya, tetapi jangan menyruhku untuk pulang. Aku bisa mengikutimu dari belakang, jadi nantinya kau tak perlu meminta temanmu mengantarkan pulan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 129; Keseharian Hidup

    “Kau baik-baik saja, Ms. Sullivan?” tanya salah seorang mahasiswa yang sedang meneliti, menyadarkan Levana dari lamunannya.“Oh, ya, aku baik-baik saja. Jika kalian membutuhkan bantuanku, bisa panggil aku di dalam ruang kerjaku,” ujar Levana yang kini masuk ke dalam ruang pribadinya.Ia menyandarkan punggungnya di punggung kursi, sedangkan matanya fokus membaca berita yang tengah beredar. Saat ini namanya menjadi topik pencarian paling atas, membuat para dosen dan mahasiswa di kampus bertanya-tanya akan apa yang menimpa dirinya.[Selama setahun pernikahannya, Levana Sullivan mendapat ancaman dari kekasih gelap Lilian Flynn tanpa sepengetahuan Rave Maverick sama sekali.] Tawa pahit terlihat jelas di wajah Levana saat membaca berita yang lewat. Ia hanya menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya itu.“Sebenarnya apa yang tengah kau rencanakan? Membawa serta namaku dan bersikap seolah tidak tahu jika Toby Duggan mengancamku selama ini?”Levana meringi

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 128; Rahasia Baru

    Seminggu telah berlalu dan Levana tidak pernah merasa tenang saat malam datang. Dirinya selalu merasa gelisah entah apa yang membuat malamnya selalu tidak nyaman.Hubungan Levana dan sang ayah perlahan juga mulai membaik ketika dirinya memaksa untuk bicara empat mata dengan sang ayah. Dirinya baru menyadari jika ayahnya itu juga menyimpan rahasia besar seorang diri.“Maafkan ayahmu ini, Levana. Aku tidak pernah terpikirkan jika pengkhianatan Flynn Group juga berdampak besar untuk hidup kita,” ujar sang ayah saat Levana memaksa untuk bicara.“Kumohon jelaskan semuanya dengan perlahan karena aku tidak paham apa maksud ucapanmu itu, Dad.” Levana memprotes ayahnya sendiri.Terdengar embusan napas kasar keluar dari mulut sang ayah. Matanya terpejam sejenak dan saat terbuka, sang ayah menatapnya dengan tatapan sedih dan merasa bersalah.“Sebagai mantan reporter, aku memiliki banyak kenalan yang menjual berita para orang kaya, Levana. Aku bekerja sama dengan seorang paparazzi yang mana tidak

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 127; Puncak pengkhianatan

    “Oh, Levana! Mum tidak tahu jika kau sudah pulang,” sahut sang ibu yang kini melangkah mendekat ke arahnya.“Aku tidak ada hubungannya dengan mereka, Dad. Sungguh!” ucap Levana yang mengabaikan sang ibu dan mendekati ayahnya sendiri.Sang ayah terlihat frustasi sendiri saat ini dan memilih untuk duduk membelakangi Levana. “Ya, aku tahu itu. Aku tahu jika kau tidak ada hubungannya dengan masalah ini, Levana. Aku hanya marah, marah pada semuanya yang selalu mengaitkanmu dan marah pada diriku sendiri.”Sejujurnya Levana tidak tahu apa yang tengah ayahnya bicarakan, tetapi jika ia mengaitkan dengan berita yang beredar, dirinya bisa paham dan mengerti apa yang membuat sang ayah terlihat begitu marah.Ibu Levana pun melangkah mendekati sang suami dan memeluknya erat dari belakang. “Sama seperti sebelumnya, kita juga bisa melewati ini semua bersama-sama.”Yang bisa Levana lakukan hanya diam saja di tempatnya berdiri. Rasa lelah yang semula menghampirinya kini seakan lenyap begitu saja.“Tuan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 126; Pemutusan Sepihak

    Merasa bodoh dan kesal pada dirinya sendiri, Levana memilih bangkit dan berendam di dalam bath tub. Ia mencoba menghilangkan pikirannya tentang Rave dengan sebegitu kerasnya.“Bodoh. Lagi pula bisa-bisanya kau memikirkan pria yang tidak mungkin memikirkanmu?” keluh Levana yang kini memejamkan matanya.Dirinya berjanji akan memulai hidupnya yang baru dan melupakan semua masalah yang pernah menghampirinya. Ia akan hidup kembali menjadi Levana Sullivan, toh dari awal namanya tidak pernah berubah karena negara tidak pernah memberi restu pada pernikahannya.Keesokan harinya, Levana sudah mulai bekerja di laboratorium salah satu universitas di daerahnya. Saat itu proses belajar mengajar sudah selesai, tetapi para mahasiswa yang melakukan penelitian tetap meneliti di dalam lab, dan sudah menjadi tugas Levana untuk membantu mereka.“Ms. Sullivan, aku dengar Anda pernah bekerja di konservasi hewan milik Newall Group. Apa benar begitu?” tanya seorang mahasiswa yang sedang meneliti di dalam lab.

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 125; Kehidupan Baru

    Terakhir kali saat Levana bertemu dengan ayah mertuanya—Francis Maverick, dirinya sudah menekankan jika ia tidak ingin diganggu oleh Rave. Levana juga meminta jika Francis membantunya agar Rave mau menceraikan dirinya.Sebenarnya pernikahan Levana dan Rave tidak terikat hukum apa pun, pernikahan keduanya dianggap tidak sah di mata hukum karena memang peraturan negara yang tidak diperbolehkan memiliki lebih dari satu pasangan di saat yang bersamaan. Perceraian yang diinginkan Levana tidak lain hanya agar Rave melepaskan dirinya. Terkait masalah urusan di media, ia tidak peduli.“Anda bisa langsung bekerja mulai besok, Nona,” ujar seorang wanita yang kini mengantar Levana berkeliling.Pandangan Levana mulai memandangi area sekitar laboratorium yang mana tampak asri dan nyaman. Dirinya berharap dengan pekerjaan barunya ini, ia bisa memulai hidupnya kembali dan melupakan semua masa lalunya yang buruk.“Ngomong-ngomong, Nona, kenapa Anda berhenti bekerja dengan Newall Group? Bagi para lulu

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 124; Akhir Kebersamaan

    Tidak ada pembicaraan di antara Levana dan Rave hingga keesokan paginya. Levana hanya meminta Rave memeluknya erat di pagi hari sebelum mereka terbang ke London.Begitu tiba di bandar udara Kota London, Levana dan Rave bagaikan orang yang tidak saling mengenal. Levana sudah meminta jika dirinya akan pulang sendiri dijemput oleh sopir pribadi ayahnya.Tidak ada kecurigaan apa pun di pikiran Rave tentang Levana, pria itu justru sibuk sendiri karena begitu melihat berita, dirinya pertama kali menemukan gosip tentangnya dan juga Levana. Berita lain yang membuatnya terkejut adalah kabar tentang Toby Duggan yang sudah dilaporkan dengan berbagai tindak pidana, salah satunya kasus suap yang dilakukan agar dirinya bisa menjadi model internasional.“Terima kasih untuk waktunya, aku harap kau sehat selalu,” bisik Levana sebelum kedua berpisah.“Aku akan menghubungimu nanti,” pesan Rave yang langsung masuk ke mobil lain bersama dengan Max.“Kita pulang sekarang, Nyonya?” tegur sopir pribadi kelua

DMCA.com Protection Status