“Kau pulang bersamaku,” cetus Rave yang membuat langkah Levana terhenti.Dengan sigap Levana membalikkan badannya saat dirinya baru saja mengantar Francis pulang lebih dulu. “Aku datang bersama Damian, tentu saja aku akan pulang bersamanya,” tolak Levana yang mana membuat Damian yang berada di sana terlihat gugup.“Pulanglah bersama dengan Damian,” perintah Rave pada asistennya diikuti dengan tangannya yang menengadah.Tanpa banyak bicara dan dengan pekerjaannya yang selalu sigap, kunci mobil pun diletakkan sang asisten di atas tangan Rave. Berhasil mendapatkan kunci mobilnya, Rave pun langsung merangkul bahu Levana dan memaksanya untuk masuk ke dalam mobil.“Tidak bisakah kau menanyakan keinginanku dahulu?” tegur Levana yang tidak dipedulikan oleh Rave.“Cepat pakai sabuk pengamanmu,” perintah Rave yang mana mau tidak mau dituruti oleh Levana.Jarak antara Hotel Royal dengan kediamannya di Belgrave tidak terlalu jauh karena berada di pusat kota London. Hanya saja Levana merasa jika R
“Itu sebabnya aku tidak mau menceritakan semuanya padamu karena aku sadar dengan statusku sendiri,” ujar Levana tiba-tiba yang berhasil menghentikan langkah kaki Rave.Sang suami pun langsung membalikkan badannya dan menatap lekat ke arah Levana, menandakan jika suaminya itu menginginkan penjelasan dari Levana. Namun, Levana sendiri hanya memilih diam hingga Rave yang kini memilih bersuara.“Jujur saja aku tidak peduli padamu, Levana, tapi aku benci fakta jika aku tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi padamu, hingga membuat ayahku yang harus turun tangan mengurusnya.” Rave pada akhirnya bersuara.Baru saja Levana hendak menjawab ucapan sang suami, Rave kembali melanjutkan ucapannya. “Terlebih saat kau lebih memilih menuruti apa yang dikatakan oleh ayahku dibanding apa yang aku tawarkan padamu.”Levana langsung bereaksi dengan cepat. “Bukankah sudah kukatakan sebelumnya karena Tuan Maverick, maka perjodohan itu terjadi. Dari awal semuanya atas kehendak ayahmu, itu sebabnya aku m
Embusan napas berat Levana kini terdengar, membuatnya berulang kali menarik dan mengeluarkan napas panjang. Bicara berdua dengan Rave dari hati ke hati cukup sulit dan butuh banyak bersabar.“Sebelumnya kau sendiri yang bilang tidak peduli padaku, lalu kenapa kau kini menanyakan tentang alasan aku pindah?” ujar Levana berusaha mengontrol emosinya.“Tidak ada hubungannya aku peduli padamu atau tidak. Yang aku tanyakan alasan kau mendadak pindah, Levana.” Rave masih teguh pada pertanyaannya.Tangan Levana pun perlahan melepaskan pegangan tangan Rave di lengannya. “Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, kau harus menjawab pertanyaanku dahulu. Apa kau peduli padaku?” tegas Levana yang justru membuat Rave mengembuskan napas beratnya.“Apa susahnya hanya memberitahuku tentang alasanmu pindah!” keluh Rave.Levana yang mendengar keluhan Rave pun tertawa. “Tentu sulit bagiku untuk menjelaskannya padamu karena itu tidak ada gunanya. Kau saja tidak peduli padaku, untuk apa aku menceritakannya padamu
“Aku tidak tahu bagaimana jadinya jika tidak bertemu denganmu, Levana,” seru Freya yang terlihat lega.Baik Levana maupun Freya kini tengah berada di klinik hewan milik Levana. Anjing milik Freya harus dirawat selama beberapa hari dan wanita itu tidak cukup percaya ada yang merawat anjing miliknya. Itu sebabnya Freya memilih anjingnya dirawat di klinik milik Levana.“Kau yakin Winki tidak dirawat di klinik sekitaran Belgrave saja, Freya? Mengingat jarak dari rumahmu lumayan jika Winki dirawat di sini,” ujar Levana yang kembali memastikan.“Tidak, Levana. Aku justru jauh lebih tenang jika kau dan karyawanmu yang merawat Winki,” sahut Freya yang kini dibalas anggukan kepala oleh Levana. “Kau sibuk, Levana? Bagaimana jika kita mengobrol di café?”Tawaran Freya langsung disetujui oleh Levana. Lagi pula dirinya tidak tahu apa yang hendak dilakukan di rumah, walau kedua orang tuanya sedang berada di rumah. Dirinya sedang butuh udara segar sekarang.“Um.. Freya, apa kau tahu café yang cukup
Berulang kali Levana menenangkan dirinya berada di ruang kerja milik Francis Maverick saat ayah mertuanya itu belum juga datang. Dirinya benar-benar gugup untuk menghadiri rapat bersama untuk pertama kalinya.“Ah kau sudah datang rupanya,” ujar Francis yang baru saja datang ke kantor.Segera Levana bangkit berdiri dan basa-basi menyapa sang ayah mertua. “Selamat pagi, Tuan. Bagaimana hari Anda?”“Bersemangat tentunya,” sahut Francis sembari melirik ke arah Levana. “Aku menantikan kerja sama denganmu, Levana. Kau sudah mempelajari apa yang aku kirimkan tadi malam?”Kepala Levana mengangguk cepat merespon ucapan sang mertua. “Ya, Tuan, aku sudah mempelajarinya. Sepertinya aku belum terlalu dibutuhkan saat rapat nanti.”“Keberadaanmu di ruang rapat nanti sudah sangat dibutuhkan, Levana, tapi setidaknya aku lega kau sudah mempelajari proposalnya.” Francis pun bangkit berdiri setelah selesai menandatangani beberapa laporan yang ada di mejanya.“Oh ya, Levana. Kau tidak perlu sungkan jika a
Tangan Levana mengepal kuat saat mendengar Francis Maverick yang membahas kehamilannya di hadapan Kieran dan Peter Newall. Entah kenapa dirinya merasa tidak suka ketika keluarga Newall tahu tentang kehamilannya.Kenapa aku seolah ingin menyembunyikan kehamilanku dari mereka? Bukankah hubunganku dengan keluarga Newall terutama dengan Kieran sudah berakhir, lantas kenapa aku takut jika mereka tahu masalah ini, batin Levana.“Oh selamat, Levana. Maafkan karena aku tidak tahu kau tengah mengandung sekarang.” Terdengar suara Peter Newall yang mana membuat Levana melihat ke arah kakek tua yang berhadapan dengannya. Levana sendiri bisa melihat wajah Peter terlihat terkejut sekaligus tidak nyaman.“Tapi jika Levana hanya memantau nantinya aku tidak akan keberatan. Aku hanya tidak ingin dia terlibat dengan pekerjaan yang berat,” sahut Francis seolah memberi izin kepada Levana.“Aku dan Kieran pastinya akan sangat senang jika Levana bergabung dan turun langsung saat pameran nantinya. Dedikasi L
“Oh Levana, kau naik di mobil belakang bersama Kieran. Ada yang ingin aku bahas berdua saja dengan Peter,” ujar Francis tiba-tiba yang mana kini fokusnya beralih pada Kieran. “Tak masalah bukan jika kau berangkat bersama dengan Levana?”Pertanyaan Francis yang ditujukan pada Kieran barusan membuat pemuda itu mengangguk paham. “Tidak masalah, Tuan. Sampai bertemu di resto nanti,” respon Kieran yang kini berdiri memperhatikan Francis yang masuk ke dalam mobil yang tengah menunggunya.“Kita pergi sekarang?” tawar Levana saat mobil yang membawa Francis dan Peter pergi.Kieran terlihat menoleh ke arah di mana Rave dan Lilian berada. “Kau tidak ingin menyapa suamimu dulu?” tanya Kieran yang membuat Levana refleks melirik ke arah Rave dan Lilian.Bisa dilihat oleh Levana jika tatapan Rave begitu tajam saat melihat ke arahnya. Namun, Levana tidak peduli akan hal itu karena pada dasarnya Rave memang tidak ada urusan apa pun dengannya, terlebih ketika mengingat pembicaraan mereka tempo hari.“A
“Kita pulang ke rumah, Nyonya?” tanya Damian saat keduanya berada di dalam mobil.“Ya, langsung pulang saja, Damian,” sahut Levana yang mana didengarkan oleh Damian.Tubuh Levana rasanya remuk padahal dirinya hanya duduk dan berdiskusi membahas kegiatan amal. Dirinya sekarang merasa benar-benar kelelahan dan ingin segera beristirahat di rumah.Saat masuk ke dalam rumah Levana dikejutkan oleh sosok laki-laki yang sudah menunggu kedatangannya di ruang keluarga. Levana yang melihatnya hanya mengembuskan napasnya dan memilih pergi ke kamarnya sendiri.“Kau mengabaikanku?” tanyanya yang seolah tak percaya dan mengikutinya dari belakang.“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Levana yang mana tidak memedulikan kehadiran pria itu.“Bagaimana kerja samanya?” Bukannya menjawab, pria itu justru mengajukan pertanyaan baru dan tangannya dengan cepat menahan pintu yang hendak ditutup.“Lepaskan jika kau tidak ingin tanganmu putus!” seru Levana yang hendak mendorong pintu agar tertutup, tetapi pintu
Sidang perceraian Rave Maverick dan Lilian Flynn menjadi topik pencarian teratas. Tak hanya di sosial media, beberapa stasiun televisi swasta pun menayangkan siaran langsung sidang perceraian tersebut.Tak ingin terganggu dengan apa yang terjadi, Levana memilih untuk tetap pergi ke kampus. Dirinya tidak ingin hanya diam di rumah dan tidak berbuat apa pun, karena ujungnya ia pasti akan penasaran dan menonton tayangan sidang perceraian sang suami.“Kau baik-baik saja, Levana?” tegur asisten lab yang lain.Tangan Levana pun seketika berhenti dan menoleh ke arah rekan kerja. “Ya? Aku baik-baik saja. Apa aku membuat kesalahan?” tanya Levana yang kebingungan karena dirinya merasa tidak melakukan kesalahan.Kepala sang rekan kerja menggeleng cepat. “Kau … tidak terganggu dengan sidang perceraian Rave Maverick?” Kepala Levana langsung beralih kembali ke arah rekan kerja. “Oh, Levana, maafkan aku, tapi aku penasaran karena namamu terus dibawa oleh beberapa media.”Yang dikatakan oleh rekan ker
Tiga hari setelah Freeya datang menemuinya, Levana merasakan kebahagiaan tersendiri. Dirinya seolah terlahir kembali dan semuanya berjalan dengan begitu lancarnya.Pagi ini dirinya hendak berangkat ke kampus, kebetulan ia memiliki jadwal untuk mendampingi para mahasiswa baru dalam meneliti hewan peliharaan. Namun, berita terhangat yang muncul di televisi membuat dirinya tidak bisa meninggalkan rumahnya barang sedikit pun, mengingat para wartawan kini memblokir jalanan menuju ke rumahnya.“Apa yang terjadi?”Tubuh Levana terasa begitu lemas ketika nama dirinya kembali terseret dalam berita terhangat pagi ini. Kedua orang tuanya langsung berusaha menenangkannya mengingat dirinya tengah hamil kembali.“Untuk beberapa hari ke depan, kau tidak boleh keluar dari rumah dahulu, Levana. Akan sangat berbahaya jika kau pergi keluar,” ujar sang ayah yang kini meminta ibunya mengantarkan Levana kembali ke kamar.“Dengar, Levana. Semua berita yang kau dengar pagi ini tidak ada hubungannya denganmu.
Sebuah pelukan hangat langsung didapatkan oleh Levana begitu dirinya bertemu kembali dengan Freeya. Bukannya sengaja menghindarinya, Levana memang tidak memiliki alasan untuk bertemu dan bicara dengan sang sahabat.“Tidakkah kau merindukanku?” sapa Freeya sembari memegang erat kedua tangan Levana.“Tentu saja aku merindukanmu! Asal kau tahu Freeya, aku sangat merindukanmu,” sahut Levana yang membuat Freeya membuang muka.“Jika kau merindukanku, seharusnya kau menghubungiku, Levana. Setelah aku memberi informasi yang seharusnya tidak kau ketahui, kau langsung menghilang begitu saja tanpa kabar,” ujar Freeya yang berhasil membuat Levana merasa bersalah.“Tunggu sebentar.”Levana pun beralih kecil ke arah parkiran di mana Marcel tengah menunggunya. Ia memberikan pesan kepada Marcel untuk pulang sendiri, tetapi ditolak oleh sang sopir.“Pergilah, Nyonya, tetapi jangan menyruhku untuk pulang. Aku bisa mengikutimu dari belakang, jadi nantinya kau tak perlu meminta temanmu mengantarkan pulan
“Kau baik-baik saja, Ms. Sullivan?” tanya salah seorang mahasiswa yang sedang meneliti, menyadarkan Levana dari lamunannya.“Oh, ya, aku baik-baik saja. Jika kalian membutuhkan bantuanku, bisa panggil aku di dalam ruang kerjaku,” ujar Levana yang kini masuk ke dalam ruang pribadinya.Ia menyandarkan punggungnya di punggung kursi, sedangkan matanya fokus membaca berita yang tengah beredar. Saat ini namanya menjadi topik pencarian paling atas, membuat para dosen dan mahasiswa di kampus bertanya-tanya akan apa yang menimpa dirinya.[Selama setahun pernikahannya, Levana Sullivan mendapat ancaman dari kekasih gelap Lilian Flynn tanpa sepengetahuan Rave Maverick sama sekali.] Tawa pahit terlihat jelas di wajah Levana saat membaca berita yang lewat. Ia hanya menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya itu.“Sebenarnya apa yang tengah kau rencanakan? Membawa serta namaku dan bersikap seolah tidak tahu jika Toby Duggan mengancamku selama ini?”Levana meringi
Seminggu telah berlalu dan Levana tidak pernah merasa tenang saat malam datang. Dirinya selalu merasa gelisah entah apa yang membuat malamnya selalu tidak nyaman.Hubungan Levana dan sang ayah perlahan juga mulai membaik ketika dirinya memaksa untuk bicara empat mata dengan sang ayah. Dirinya baru menyadari jika ayahnya itu juga menyimpan rahasia besar seorang diri.“Maafkan ayahmu ini, Levana. Aku tidak pernah terpikirkan jika pengkhianatan Flynn Group juga berdampak besar untuk hidup kita,” ujar sang ayah saat Levana memaksa untuk bicara.“Kumohon jelaskan semuanya dengan perlahan karena aku tidak paham apa maksud ucapanmu itu, Dad.” Levana memprotes ayahnya sendiri.Terdengar embusan napas kasar keluar dari mulut sang ayah. Matanya terpejam sejenak dan saat terbuka, sang ayah menatapnya dengan tatapan sedih dan merasa bersalah.“Sebagai mantan reporter, aku memiliki banyak kenalan yang menjual berita para orang kaya, Levana. Aku bekerja sama dengan seorang paparazzi yang mana tidak
“Oh, Levana! Mum tidak tahu jika kau sudah pulang,” sahut sang ibu yang kini melangkah mendekat ke arahnya.“Aku tidak ada hubungannya dengan mereka, Dad. Sungguh!” ucap Levana yang mengabaikan sang ibu dan mendekati ayahnya sendiri.Sang ayah terlihat frustasi sendiri saat ini dan memilih untuk duduk membelakangi Levana. “Ya, aku tahu itu. Aku tahu jika kau tidak ada hubungannya dengan masalah ini, Levana. Aku hanya marah, marah pada semuanya yang selalu mengaitkanmu dan marah pada diriku sendiri.”Sejujurnya Levana tidak tahu apa yang tengah ayahnya bicarakan, tetapi jika ia mengaitkan dengan berita yang beredar, dirinya bisa paham dan mengerti apa yang membuat sang ayah terlihat begitu marah.Ibu Levana pun melangkah mendekati sang suami dan memeluknya erat dari belakang. “Sama seperti sebelumnya, kita juga bisa melewati ini semua bersama-sama.”Yang bisa Levana lakukan hanya diam saja di tempatnya berdiri. Rasa lelah yang semula menghampirinya kini seakan lenyap begitu saja.“Tuan
Merasa bodoh dan kesal pada dirinya sendiri, Levana memilih bangkit dan berendam di dalam bath tub. Ia mencoba menghilangkan pikirannya tentang Rave dengan sebegitu kerasnya.“Bodoh. Lagi pula bisa-bisanya kau memikirkan pria yang tidak mungkin memikirkanmu?” keluh Levana yang kini memejamkan matanya.Dirinya berjanji akan memulai hidupnya yang baru dan melupakan semua masalah yang pernah menghampirinya. Ia akan hidup kembali menjadi Levana Sullivan, toh dari awal namanya tidak pernah berubah karena negara tidak pernah memberi restu pada pernikahannya.Keesokan harinya, Levana sudah mulai bekerja di laboratorium salah satu universitas di daerahnya. Saat itu proses belajar mengajar sudah selesai, tetapi para mahasiswa yang melakukan penelitian tetap meneliti di dalam lab, dan sudah menjadi tugas Levana untuk membantu mereka.“Ms. Sullivan, aku dengar Anda pernah bekerja di konservasi hewan milik Newall Group. Apa benar begitu?” tanya seorang mahasiswa yang sedang meneliti di dalam lab.
Terakhir kali saat Levana bertemu dengan ayah mertuanya—Francis Maverick, dirinya sudah menekankan jika ia tidak ingin diganggu oleh Rave. Levana juga meminta jika Francis membantunya agar Rave mau menceraikan dirinya.Sebenarnya pernikahan Levana dan Rave tidak terikat hukum apa pun, pernikahan keduanya dianggap tidak sah di mata hukum karena memang peraturan negara yang tidak diperbolehkan memiliki lebih dari satu pasangan di saat yang bersamaan. Perceraian yang diinginkan Levana tidak lain hanya agar Rave melepaskan dirinya. Terkait masalah urusan di media, ia tidak peduli.“Anda bisa langsung bekerja mulai besok, Nona,” ujar seorang wanita yang kini mengantar Levana berkeliling.Pandangan Levana mulai memandangi area sekitar laboratorium yang mana tampak asri dan nyaman. Dirinya berharap dengan pekerjaan barunya ini, ia bisa memulai hidupnya kembali dan melupakan semua masa lalunya yang buruk.“Ngomong-ngomong, Nona, kenapa Anda berhenti bekerja dengan Newall Group? Bagi para lulu
Tidak ada pembicaraan di antara Levana dan Rave hingga keesokan paginya. Levana hanya meminta Rave memeluknya erat di pagi hari sebelum mereka terbang ke London.Begitu tiba di bandar udara Kota London, Levana dan Rave bagaikan orang yang tidak saling mengenal. Levana sudah meminta jika dirinya akan pulang sendiri dijemput oleh sopir pribadi ayahnya.Tidak ada kecurigaan apa pun di pikiran Rave tentang Levana, pria itu justru sibuk sendiri karena begitu melihat berita, dirinya pertama kali menemukan gosip tentangnya dan juga Levana. Berita lain yang membuatnya terkejut adalah kabar tentang Toby Duggan yang sudah dilaporkan dengan berbagai tindak pidana, salah satunya kasus suap yang dilakukan agar dirinya bisa menjadi model internasional.“Terima kasih untuk waktunya, aku harap kau sehat selalu,” bisik Levana sebelum kedua berpisah.“Aku akan menghubungimu nanti,” pesan Rave yang langsung masuk ke mobil lain bersama dengan Max.“Kita pulang sekarang, Nyonya?” tegur sopir pribadi kelua