Home / Rumah Tangga / Hati Wanita yang Tersakiti / Part 57; Pesan Tersentuh

Share

Part 57; Pesan Tersentuh

Author: Thearraaa
last update Last Updated: 2024-09-27 20:52:45

Tangan Levana mengepal kuat saat mendengar Francis Maverick yang membahas kehamilannya di hadapan Kieran dan Peter Newall. Entah kenapa dirinya merasa tidak suka ketika keluarga Newall tahu tentang kehamilannya.

Kenapa aku seolah ingin menyembunyikan kehamilanku dari mereka? Bukankah hubunganku dengan keluarga Newall terutama dengan Kieran sudah berakhir, lantas kenapa aku takut jika mereka tahu masalah ini, batin Levana.

“Oh selamat, Levana. Maafkan karena aku tidak tahu kau tengah mengandung sekarang.” Terdengar suara Peter Newall yang mana membuat Levana melihat ke arah kakek tua yang berhadapan dengannya. Levana sendiri bisa melihat wajah Peter terlihat terkejut sekaligus tidak nyaman.

“Tapi jika Levana hanya memantau nantinya aku tidak akan keberatan. Aku hanya tidak ingin dia terlibat dengan pekerjaan yang berat,” sahut Francis seolah memberi izin kepada Levana.

“Aku dan Kieran pastinya akan sangat senang jika Levana bergabung dan turun langsung saat pameran nantinya. Dedikasi L
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 58; Pandangan Sinis

    “Oh Levana, kau naik di mobil belakang bersama Kieran. Ada yang ingin aku bahas berdua saja dengan Peter,” ujar Francis tiba-tiba yang mana kini fokusnya beralih pada Kieran. “Tak masalah bukan jika kau berangkat bersama dengan Levana?”Pertanyaan Francis yang ditujukan pada Kieran barusan membuat pemuda itu mengangguk paham. “Tidak masalah, Tuan. Sampai bertemu di resto nanti,” respon Kieran yang kini berdiri memperhatikan Francis yang masuk ke dalam mobil yang tengah menunggunya.“Kita pergi sekarang?” tawar Levana saat mobil yang membawa Francis dan Peter pergi.Kieran terlihat menoleh ke arah di mana Rave dan Lilian berada. “Kau tidak ingin menyapa suamimu dulu?” tanya Kieran yang membuat Levana refleks melirik ke arah Rave dan Lilian.Bisa dilihat oleh Levana jika tatapan Rave begitu tajam saat melihat ke arahnya. Namun, Levana tidak peduli akan hal itu karena pada dasarnya Rave memang tidak ada urusan apa pun dengannya, terlebih ketika mengingat pembicaraan mereka tempo hari.“A

    Last Updated : 2024-09-28
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 59; Kehadiran Terabaikan

    “Kita pulang ke rumah, Nyonya?” tanya Damian saat keduanya berada di dalam mobil.“Ya, langsung pulang saja, Damian,” sahut Levana yang mana didengarkan oleh Damian.Tubuh Levana rasanya remuk padahal dirinya hanya duduk dan berdiskusi membahas kegiatan amal. Dirinya sekarang merasa benar-benar kelelahan dan ingin segera beristirahat di rumah.Saat masuk ke dalam rumah Levana dikejutkan oleh sosok laki-laki yang sudah menunggu kedatangannya di ruang keluarga. Levana yang melihatnya hanya mengembuskan napasnya dan memilih pergi ke kamarnya sendiri.“Kau mengabaikanku?” tanyanya yang seolah tak percaya dan mengikutinya dari belakang.“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Levana yang mana tidak memedulikan kehadiran pria itu.“Bagaimana kerja samanya?” Bukannya menjawab, pria itu justru mengajukan pertanyaan baru dan tangannya dengan cepat menahan pintu yang hendak ditutup.“Lepaskan jika kau tidak ingin tanganmu putus!” seru Levana yang hendak mendorong pintu agar tertutup, tetapi pintu

    Last Updated : 2024-09-30
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 60; Emosi Terprovokasi

    Embusan napas yang begitu berat terdengar keluar dari mulut Levana. Tatapannya saat ini juga menatap tajam ke arah sang suami yang mana duduk di ranjang yang sama tepat di hadapannya.“Ya, karena perasaan seseorang tidak bisa berubah secepat itu!” tegas Levana yang mana setelahnya dikejutkan dengan amukan dari sang suami.Kursi yang biasa digunakan oleh Levana saat dirinya tengah memakai riasan pun dibanting oleh Rave. Tak hanya itu, beragam alat make up, serta segala produk perawatan kulit milik Levana dihancurkan oleh sang suami.“Rave!” teriak Levana yang kini bangkit dan berdiri tak jauh dari sang suami.Tatapan tajam Rave terlihat jelas, begitu juga kulit wajahnya yang putih kini terlihat merah karena menahan amarah. Keduanya tidak ada yang berbicara dan hanya fokus menatap wajah masing-masing, hingga bunyi dering ponsel Levana terdengar.Dengan sigap Levana melangkah mendekat ke arah meja kerjanya untuk mengambil ponsel yang diletakkannya di sana. Wajahnya mendadak pucat saat me

    Last Updated : 2024-10-01
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 61; Diamnya Kecemburuan

    “Maaf jika tiba-tiba mengganti lokasi pertemuan, Kieran,” ujar Levana yang kini menyambut kedatangan Kieran di salah satu resto.“Tidak perlu meminta maaf, Levana. Lagi pula aku sedang berada di dekat sini,” balas Kieran yang kini fokus menatap pria yang tengah duduk di samping Levana. “Aku tidak tahu jika kau juga datang, Maverick.”“Walaupun aku cukup sibuk dengan pekerjaanku, tapi aku tidak mungkin membiarkan istriku diskusi dengan pria lain di luar,” ujar Rave yang kini fokus pada tablet miliknya. “Fokus saja pada diskusi kalian dan abaikan saja aku.”Yang bisa Levana lakukan hanya tersenyum tipis dan ikut mengeluarkan tablet miliknya, sedangkan Kieran segera duduk dan memberikan proposal yang telah dibuatnya kepada Levana.“Jadi, kau menyetujuinya?” tanya Levana saat melihat isi proposal yang terlihat lebih detail.“Ya, setelah aku berdiskusi dengan kakek lebih lanjut, kami pikir ide darimu sangat bagus, mengingat usaha Maverick Group cukup besar tidak mungkin pasokan bahan makan

    Last Updated : 2024-10-02
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 62; Dukungan Sahabat

    “Terjadi sesuatu?” tanya seorang wanita yang baru datang dan segera duduk di hadapannya.Senyum Levana terlihat begitu jelas saat wanita di hadapannya tiba. Dirinya segera menyimpan tablet miliknya ke dalam tas yang ia bawa.“Apa terlihat begitu jelas?” Levana berbalik tanya sembari menyentuh wajahnya sendiri.“Ya, kau terlihat khawatir dan sedikit mengejutkan kau memintaku untuk datang bertemu,” sahut wanita di hadapannya itu yang mana terlihat memanggil pelayan resto. Levana memberi waktu untuk wanita tersebut memesan makanan yang hendak dipesannya.“Maaf karena aku tiba-tiba menghubungi dan memintamu untuk datang. Kau tahu, aku tidak punya banyak teman dan karena kau menganggap aku adalah temanmu, jadi aku tentu saja sangat senang akan hal itu,” ujar Levana yang mana meminta maaf pada wanita di hadapannya.“Oh, Levana, aku memang temanmu dan kuharap kau tidak meragukan ajakan pertemananku. Sungguh aku sangat senang kau menghubungiku. Aku hanya sedikit terkejut,” jelasnya yang dibal

    Last Updated : 2024-10-03
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 63; Teman Lama

    Ucapan Levana berhasil membuat mata Freya melotot dan tangannya refleks menutupi mulutnya sendiri. Freya benar-benar berhasil dibuat begitu terkejut dengan cerita Levana.“Kau bercanda!” cetus Freya yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.“Sungguh, Freya, aku tidak berbohong padamu. Lagi pula untuk apa aku berbohong jika itu semua tidak benar,” potong Levana cepat.Freya kembali terlihat menarik napas panjang seolah tengah menenangkan dirinya. “Sebentar!” Ekspresi Freya kembali terlihat begitu terkejut seolah baru menyadari satu hal. “Itu artinya mantan kekasihmu.. Newall?”Kepala Levana mengangguk cepat. “Ya, Kieran Newall,” ungkap Levana yang berhasil membuat Freya berdesis mendengarnya.Melihat respon Freya yang berdesis pun membuat mereka berdua menjadi sorotan pengunjung sekitar. Levana pun segera bangkit dan membungkukkan badannya seolah meminta maaf telah membuat keributan.“Kenapa kau begitu terkejut? Apa aku sangat tidak pantas untuk menjadi mantan kek

    Last Updated : 2024-10-04
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 64; Larangan Pergi

    “Bisa kau berjanji padaku untuk tidak menceritakannya pada Rave?” pinta Levana pada Freya sebelum mereka berdua berpisah sore itu. “Kau tahu, Levana, walau aku tidak memberitahu Rave, sudah pasti dia akan tahu sendiri apa yang terjadi. Tidakkah kau pikir jika sopirmu itu akan diam saja?” ujar Freya sembari melirik ke arah Damian. “Aku akan mengurusnya nanti,” sahut Levana yang akhirnya memeluk erat tubuh Freya dan setelahnya pulang bersama Damian. Dalam perjalanan pulang ke rumah, Levana hanya diam memikirkan permintaan Ethan sebelumnya. Teman baiknya itu meminta Levana agar datang ke pesta pernikahannya. Hal yang wajar jika seorang teman dekat, terutama teman masa kecil diundang ke pesta pernikahan temannya. Dan bukankah hal itu juga wajib untuk didatangi oleh temannya sendiri. Namun, Levana merasa berat hati mengingat jika dirinya tidak mungkin mendapatkan izin untuk datang ke pesta pernikahan Ethan dan pacarnya. “Damian,” panggil Levana tiba-tiba saat mobil yang membawa mereka

    Last Updated : 2024-10-05
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 65; Amarah Tertahan

    Tatapan tajam Levana terlihat begitu jelas menatap ke arah sang suami. Dirinya yang berusaha menahan emosinya sejak tadi mendadak kesal dan marah mendengar ucapan dari suaminya itu.“Aku hanya ini.. aku hanya itu.. Ya, aku memang istri keduamu, tetapi aku memiliki hak atas hidupku sendiri!” bentak Levana yang sudah menahan diri cukup lama.Rave terlihat terkejut mendengar bentakan Levana barusan, tetapi bukannya memilih untuk meredakan emosi sang istri, Rave justru membuat suasana semakin panas dengan balas membentak Levana.“Faktanya memang begitu! Oh Levana, apa kau lupa jika hidupmu memang sudah bukan milikmu lagi? Selama tiga tahun menikah denganku, hidupmu hanya untuk diriku dan aku berhak melarang apa yang kau lakukan!” Rave balas membentak Levana yang kini membuat Levana melangkah dan semakin menatap tajam sang suami.“Kau tahu, selama ini aku terus mengikuti apa yang kau inginkan, tapi kali ini tidak, Rave. Aku tetap akan datang ke pernikahan Ethan!” tegas Levana yang refleks

    Last Updated : 2024-10-06

Latest chapter

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 137; Kehidupan Baru

    “Setelah mempertimbangkan seluruh bukti persidangan, Vincent Sullivan selaku Tergugat dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan pencemaran nama baik yang diajukan oleh Penggugat, Jacob Flynn. Informasi yang diberikan Tergugat kepada Francis Maverick merupakan fakta, yaitu adanya penggelapan dana, pemalsuan data, dan pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh Penggugat. Oleh karena itu, gugatan Penggugat resmi ditolak dan pengadilan membebankan seluruh biaya dan ganti rugi kepada Penggugat. Putusan persidangan ini dinyatakan selesai.”Ketukan palu sebanyak tiga kali berturut-turut pun terdengar, menandakan jika sidang benar-benar dianggap telah selesai. Perasaan Levana sendiri begitu lega setelah mendengar sang ayah dinyatakan tidak bersalah, sedangkan sang ibu menangis haru dalam pelukan Yara Maverick.Levana langsung mendongak ke arah samping kanannya begitu ia merasakan tangannya digenggam seseorang. Dirinya mendapati Rave tengah tersenyum tulus menatap ke arahnya dan dibalas senyuman yan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 136; Permintaan Kembali

    Pandangan Levana kini tak beralih sedikit pun dari pria di hadapannya. Ia dan Rave kini berada di dalam kamar Levana, duduk berhadapan dengan beberapa tumpuk berkas di hadapan mereka.“Jadi, bagaimana keputusanmu?” tegur Rave yang membuka pembicaraan lebih dulu.Embusan napas berat Levana kini terdengar dan mulai membuka salah satu berkas di hadapannya. Sebelumnya ia sempat berbicara langsung dengan ayahnya, menanyakan perihal kepergian kedua orang tuanya kemarin malam.“Semua perbuatanku di masa lalu itu memang benar, Levana. Walaupun semua informasi yang aku berikan pada Francis Maverick terkait Flynn Group benar adanya, pihak Flynn Group tetap saja bisa menjebloskanku ke dalam penjara dengan undang-undang pencemaran nama baik,” ujar sang ayah yang membuat Levana menggenggam erat ujung kemejanya.“Lalu, apa yang kau inginkan sekarang?” Suara Levana terdengar begitu dingin saat menanyakannya kepada sang ayah, membuat raut wajah sang ayah terlihat begitu sedih.Sebenarnya Levana meras

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 135; Pilihan Berat

    Seharian ini semua pekerjaan Levana mendadak terganggu karena ia terpikirkan dengan ucapan Rave sebelumnya. Ia tidak bisa bekerja dengan baik hingga rekan kerjanya sesama asisten lab menyarankan Levana untuk istirahat di ruangannya sebentar.“Berhenti memikirkannya, Levana. Hidupmu baik-baik saja sebelum dia datang kembali,” keluh Levana yang kini memejamkan matanya sembari bersandar di balik lemari.Sekuat apa pun Levana berusaha menepis pikirannya tentang Rave, ia tidak bisa melupakannya begitu saja. Pertemuannya kemarin malam seolah menghancurkan bentuk pertahanan Levana yang ia bangun sejauh ini.“Dari mana dia tahu jika aku sedang mengandung? Yang tahu tentang kehamilanku hanya mum dan dad saja,” gumam Levana yang mendadak bingung sendiri.“Mungkinkah ada orang lain yang mengetahuinya? Tapi siapa?”Keraguan mengenai kedua orang tuanya tiba-tiba mendatanginya. Ia penasaran dengan apa yang dilakukan kedua orang tuanya kemarin malam hingga membuatnya berada seorang diri di rumah.Ke

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 134; Salah Paham

    “Levana! Apa yang terjadi di rumah semalam? Kenapa bajumu berantakan di ruang keluarga? Dan baju siapa ini?” teriak sang ibu yang langsung membuka pintu kamar Levana tanpa permisi.Baik Levana maupun sang ibu sama-sama terkejut ketika pintu terbuka. Levana yang terbangun karena suara teriakan sang ibunya hanya bisa mematung saat menyadari posisinya saat ini. Begitu juga dengan sang ibu yang langsung membungkam mulutnya sendiri seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan.“Rave?” gumam sang ibu yang mana hanya gerakan bibir saja yang terlihat.Mata Levana refleks terpejam saat mengingat memorinya tadi malam. “Mum, ini tidak seperti yang kau bayangkan!” teriak Levana yang berhasil membangunkan pria di sampingnya.“Oh, Levana, jangan bergerak dan sebaiknya kau pakai bajumu dahulu,” sahut sang ibu yang langsung menutup pintu kamarnya. “Mum tunggu di bawah.”Tangan kanan Levana hanya bisa memijat keningnya saat menyadari apa yang terjadi tadi malam. Rave yang perlahan bangun pun

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 133; Kembali Pulang

    Tubuh Levana seketika membeku ketika dirinya membuka pintu dan mendapati Rave berdiri di hadapannya. Tubuhnya basah, wajahnya pucat, dan kulitnya mengkerut karena terkena hujan yang cukup deras.“Levana..” panggilnya pelan yang mana membuat Levana akhirnya tersadar dari lamunannya.“Rave? Apa yang kau lakukan di sini?Tangan Levana pun refleks menarik lengan Rave ketika dirinya tersadar dari lamunanya. Dengan kesadaran penuh dirinya mempersilakan suaminya itu masuk ke dalam rumah, khawatir akan kesehatan sang suami yang sudah basah kuyup seperti itu.“Sebenarnya apa yang kau lakukan di tengah hujan deras seperti ini? Kau benar-benar mencari penyakit,” tegur Levana yang kini sibuk sendiri membawakan handuk untuk Rave.Levana pun berlari kecil ke kamarnya, mengambilkan handuk untuk Rave. Sedangkan suaminya itu masih berdiri tepat di depan pintu rumahnya.Handuk yang Levana bawa pun langsung disampirkannya ke kepala dan tubuh Rave, mengusapkan di wajahnya hingga tidak lagi basah.“Lebih

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 132; Terseret Gosip

    Sidang perceraian Rave Maverick dan Lilian Flynn menjadi topik pencarian teratas. Tak hanya di sosial media, beberapa stasiun televisi swasta pun menayangkan siaran langsung sidang perceraian tersebut.Tak ingin terganggu dengan apa yang terjadi, Levana memilih untuk tetap pergi ke kampus. Dirinya tidak ingin hanya diam di rumah dan tidak berbuat apa pun, karena ujungnya ia pasti akan penasaran dan menonton tayangan sidang perceraian sang suami.“Kau baik-baik saja, Levana?” tegur asisten lab yang lain.Tangan Levana pun seketika berhenti dan menoleh ke arah rekan kerja. “Ya? Aku baik-baik saja. Apa aku membuat kesalahan?” tanya Levana yang kebingungan karena dirinya merasa tidak melakukan kesalahan.Kepala sang rekan kerja menggeleng cepat. “Kau … tidak terganggu dengan sidang perceraian Rave Maverick?” Kepala Levana langsung beralih kembali ke arah rekan kerja. “Oh, Levana, maafkan aku, tapi aku penasaran karena namamu terus dibawa oleh beberapa media.”Yang dikatakan oleh rekan ker

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 131; Kabar Mengejutkan

    Tiga hari setelah Freeya datang menemuinya, Levana merasakan kebahagiaan tersendiri. Dirinya seolah terlahir kembali dan semuanya berjalan dengan begitu lancarnya.Pagi ini dirinya hendak berangkat ke kampus, kebetulan ia memiliki jadwal untuk mendampingi para mahasiswa baru dalam meneliti hewan peliharaan. Namun, berita terhangat yang muncul di televisi membuat dirinya tidak bisa meninggalkan rumahnya barang sedikit pun, mengingat para wartawan kini memblokir jalanan menuju ke rumahnya.“Apa yang terjadi?”Tubuh Levana terasa begitu lemas ketika nama dirinya kembali terseret dalam berita terhangat pagi ini. Kedua orang tuanya langsung berusaha menenangkannya mengingat dirinya tengah hamil kembali.“Untuk beberapa hari ke depan, kau tidak boleh keluar dari rumah dahulu, Levana. Akan sangat berbahaya jika kau pergi keluar,” ujar sang ayah yang kini meminta ibunya mengantarkan Levana kembali ke kamar.“Dengar, Levana. Semua berita yang kau dengar pagi ini tidak ada hubungannya denganmu.

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 130; Melepas Rindu

    Sebuah pelukan hangat langsung didapatkan oleh Levana begitu dirinya bertemu kembali dengan Freeya. Bukannya sengaja menghindarinya, Levana memang tidak memiliki alasan untuk bertemu dan bicara dengan sang sahabat.“Tidakkah kau merindukanku?” sapa Freeya sembari memegang erat kedua tangan Levana.“Tentu saja aku merindukanmu! Asal kau tahu Freeya, aku sangat merindukanmu,” sahut Levana yang membuat Freeya membuang muka.“Jika kau merindukanku, seharusnya kau menghubungiku, Levana. Setelah aku memberi informasi yang seharusnya tidak kau ketahui, kau langsung menghilang begitu saja tanpa kabar,” ujar Freeya yang berhasil membuat Levana merasa bersalah.“Tunggu sebentar.”Levana pun beralih kecil ke arah parkiran di mana Marcel tengah menunggunya. Ia memberikan pesan kepada Marcel untuk pulang sendiri, tetapi ditolak oleh sang sopir.“Pergilah, Nyonya, tetapi jangan menyruhku untuk pulang. Aku bisa mengikutimu dari belakang, jadi nantinya kau tak perlu meminta temanmu mengantarkan pulan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 129; Keseharian Hidup

    “Kau baik-baik saja, Ms. Sullivan?” tanya salah seorang mahasiswa yang sedang meneliti, menyadarkan Levana dari lamunannya.“Oh, ya, aku baik-baik saja. Jika kalian membutuhkan bantuanku, bisa panggil aku di dalam ruang kerjaku,” ujar Levana yang kini masuk ke dalam ruang pribadinya.Ia menyandarkan punggungnya di punggung kursi, sedangkan matanya fokus membaca berita yang tengah beredar. Saat ini namanya menjadi topik pencarian paling atas, membuat para dosen dan mahasiswa di kampus bertanya-tanya akan apa yang menimpa dirinya.[Selama setahun pernikahannya, Levana Sullivan mendapat ancaman dari kekasih gelap Lilian Flynn tanpa sepengetahuan Rave Maverick sama sekali.] Tawa pahit terlihat jelas di wajah Levana saat membaca berita yang lewat. Ia hanya menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya itu.“Sebenarnya apa yang tengah kau rencanakan? Membawa serta namaku dan bersikap seolah tidak tahu jika Toby Duggan mengancamku selama ini?”Levana meringi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status