“Bisa kau berjanji padaku untuk tidak menceritakannya pada Rave?” pinta Levana pada Freya sebelum mereka berdua berpisah sore itu. “Kau tahu, Levana, walau aku tidak memberitahu Rave, sudah pasti dia akan tahu sendiri apa yang terjadi. Tidakkah kau pikir jika sopirmu itu akan diam saja?” ujar Freya sembari melirik ke arah Damian. “Aku akan mengurusnya nanti,” sahut Levana yang akhirnya memeluk erat tubuh Freya dan setelahnya pulang bersama Damian. Dalam perjalanan pulang ke rumah, Levana hanya diam memikirkan permintaan Ethan sebelumnya. Teman baiknya itu meminta Levana agar datang ke pesta pernikahannya. Hal yang wajar jika seorang teman dekat, terutama teman masa kecil diundang ke pesta pernikahan temannya. Dan bukankah hal itu juga wajib untuk didatangi oleh temannya sendiri. Namun, Levana merasa berat hati mengingat jika dirinya tidak mungkin mendapatkan izin untuk datang ke pesta pernikahan Ethan dan pacarnya. “Damian,” panggil Levana tiba-tiba saat mobil yang membawa mereka
Tatapan tajam Levana terlihat begitu jelas menatap ke arah sang suami. Dirinya yang berusaha menahan emosinya sejak tadi mendadak kesal dan marah mendengar ucapan dari suaminya itu.“Aku hanya ini.. aku hanya itu.. Ya, aku memang istri keduamu, tetapi aku memiliki hak atas hidupku sendiri!” bentak Levana yang sudah menahan diri cukup lama.Rave terlihat terkejut mendengar bentakan Levana barusan, tetapi bukannya memilih untuk meredakan emosi sang istri, Rave justru membuat suasana semakin panas dengan balas membentak Levana.“Faktanya memang begitu! Oh Levana, apa kau lupa jika hidupmu memang sudah bukan milikmu lagi? Selama tiga tahun menikah denganku, hidupmu hanya untuk diriku dan aku berhak melarang apa yang kau lakukan!” Rave balas membentak Levana yang kini membuat Levana melangkah dan semakin menatap tajam sang suami.“Kau tahu, selama ini aku terus mengikuti apa yang kau inginkan, tapi kali ini tidak, Rave. Aku tetap akan datang ke pernikahan Ethan!” tegas Levana yang refleks
Ekspresi terkejut Levana benar-benar tidak bisa dihilangkan dari wajahnya saat melihat siapa yang datang. Sang ibu pun segera membuka pintu lebih lebar dan membiarkan tamu tersebut masuk.Yang bisa dilakukan oleh Levana saat ini hanya pergi ke dapur untuk membuatkan minuman pada tamu yang datang berkunjung, menyajikannya dan memilih untuk duduk di samping sang ibu yang memintanya untuk segera duduk.“Kau baik-baik saja, Levana?” tanya sang tamu yang langsung disambar oleh ibunya.“Kau masih bertanya, Yara? Tentu saja dia tidak baik-baik saja. Perlakuan anakmu itu benar-benar begitu kasar. Tidak pernah terpikirkan olehku jika kata-kata Rave bisa begitu kejam pada Levana!” Sang ibu langsung mengambil alih pertanyaan yang diajukan untuk Levana.Yara, sang ibu mertua pun segera pindah dan duduk mendekat ke arah ibu Levana. Bisa dilihat oleh Levana jika ibu mertuanya itu tengah menggenggam erat telapak tangan ibunya.“Maafkan putraku, Theresa. Aku tidak tahu apa yang dilakukannya pada Leva
Keputusan Levana pergi ke pesta pernikahan Ethan Xander bersama sang ibu mertua pun pada akhirnya disetujuinya. Dirinya mengesampingkan bagaimana konflik antara dirinya dan Rave saat sang suami tahu ia pergi ke pesta tanpa izin darinya.Untuk sementara Levana tidak peduli akan hal itu karena yang diinginkannya hanya hadir di hari bahagia sang sahabat. Dirinya juga cukup beruntung karena sang ibu mertua mau menemaninya pergi ke sana.“Oh, Levana, kau tampak sangat cantik. Kecantikanmu benar-benar tidak pernah mengecewakanku,” puji sang ibu mertua ketika Levana selesai dirias.“Terima kasih, Nyonya, dan Anda tampak begitu elegan seperti biasa,” balas Levana balik memuji sang mertua.Tangan sang ibu mertua perlahan mengusap punggung Levana. “Sungguh, Levana, kau sangat cantik hari ini. Sepertinya kehamilanmu juga membawa aura yang begitu cerah.”Senyum tipis Levana terlihat di wajahnya saat mendengar pujian kedua dari sang ibu mertua. Ada rasa bahagia tersendiri bagi Levana, terlebih saa
“Kau baik-baik saja?”Tangan kekar yang memeluk erat pinggang Levana perlahan membantunya berdiri. Entah apa jadinya jika tangan tersebut tidak menangkap dan melindunginya.Dengan anggukan yang sangat pelan, Levana merespon pertanyaan pria tersebut. “Terima kasih sudah menolongku, Rave,” balasnya pada sang suami yang entah datang dari mana.Saat kaki Levana sudah kuat menapak, dirinya baru menyadari betapa ricuhnya aula pesta. Para awak media berusaha menerobos masuk ke dalam aula dengan niat meliput apa saja yang ada di pesta. Sayangnya, apa yang dilakukan oleh para wartawan dan awak media di sana justru membuat kekacauan di pesta pernikahan.“Ethan Xander, apakah Levana Maverick merupakan mantan kekasih yang Anda undang secara khusus?”Pertanyaan dari awak media tiba-tiba menyadarkan Levana jika kondisinya saat ini benar-benar tidak aman. Dirinya berdiri tepat di samping Rave, dan hanya beberapa langkah saja Ethan berdiri seorang diri menghadapi para wartawan.“Apa yang sebenarnya t
Menghadapi perasaan Rave yang tidak tegas membuat Levana sedikit kesulitan. Di suatu waktu, Rave akan sangat membenci dirinya dan seolah menyesal karena telah menerima perjodohan tersebut. Lalu di waktu yang lain, Rave akan sangat khawatir dengan keadaan Levana seolah menganggapnya merupakan orang yang paling ia sayangi di dunia ini. Sama seperti Rave, Levana sendiri tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Saat Rave membenci dan mengatakan kata-kata kasar, Levana sangat menyesal telah menerima perjodohan tersebut. Namun, ada di suatu waktu jika Levana merasa telah jatuh hati pada sang suami. “Jam berapa kau akan bertemu dengan Newall?” tanya Rave saat keduanya berada di ruang rapat di gedung Maverick Group. “Setelah ini aku akan langsung bertemu dengannya di resto,” sahut Levana yang mana matanyaasih fokus pada berkas yang ada di meja. “Di resto? Bukankah kau hendak kunjungan ke penangkarannya?” Rave terlihat bingung dan raut kesal terlihat di wajahnya. “Aku butuh makan
“Aku tidak bisa ke sana sekarang karena ada pekerjaan yang harus kukerjakan. Lagi pula aku sedang bersama dengan Levana sekarang.”Mendengar namanya disebut oleh sang suami membuat Levana refleks menoleh ke arahnya. Dirinya tidak tahu apa dan dengan siapa Rave menelepon, dan ia mencoba untuk mengabaikan sang suami yang kini melirik ke arahnya.Ia berusaha memperhatikan area sekitar saat Kieran kembali datang dan membawakannya laporan baru. Segera saja ia sibukkan dirinya dan menandatangani apa yang Kieran minta di dalam laporan tersebut.“Kalau begitu kami pulang dulu,” ujar Levana yang langsung membuka suara begitu urusan mereka sudah selesai. Dirinya juga sudah merasa sangat lelah sekarang.Saat keduanya tiba di dalam mobil, Levana langsung membuka suara. “Kau bisa menurunkanku di pinggir jalan nantinya, biar aku pulang naik taksi saja,” ujar Levana yang membuat Rave melirik bingung ke arahnya.“Kenapa?” tanya Rave singkat yang memang tidak paham maksud dan keinginan Levana.“Aku se
“Kau yakin baik-baik saja? Kau terlihat sangat pucat,” tanya Rave yang terlihat begitu khawatir dengan kondisi Levana saat ini.“Kenapa kau lebih fokus padanya? Bukankah kau datang ke sini untuk menemuiku, tapi kau lebih mengkhawatirkannya. Rave, istrimu itu aku, bukan dia!” protes Lilian yang mana merasa tidak suka dengan sikap Rave pada Levana.Levana yang menjadi alasan dua orang di sana bertengkar pun merasa sangat tidak nyaman. Dirinya memutuskan untuk bangkit dan lebih memilih menunggu di tempat lain, tetapi niatnya itu harus diurungkannya begitu melihat Toby kembali datang bersama seorang pelayan yang datang membawa pesanan mereka.“Ternyata berita di media sosial benar nyata adanya, kalian bertiga begitu harmonis. Mungkin jika aku memiliki dua istri, aku sendiri tidak yakin kedua istriku bisa harmonis,” ucap Toby yang terlihat memuji kedekatan antara Levana, Rave dan Lilian.Berbeda dengan Rave yang menatap Toby dengan tatapan tak suka, Levana justru terus-terusan menundukkan
Sidang perceraian Rave Maverick dan Lilian Flynn menjadi topik pencarian teratas. Tak hanya di sosial media, beberapa stasiun televisi swasta pun menayangkan siaran langsung sidang perceraian tersebut.Tak ingin terganggu dengan apa yang terjadi, Levana memilih untuk tetap pergi ke kampus. Dirinya tidak ingin hanya diam di rumah dan tidak berbuat apa pun, karena ujungnya ia pasti akan penasaran dan menonton tayangan sidang perceraian sang suami.“Kau baik-baik saja, Levana?” tegur asisten lab yang lain.Tangan Levana pun seketika berhenti dan menoleh ke arah rekan kerja. “Ya? Aku baik-baik saja. Apa aku membuat kesalahan?” tanya Levana yang kebingungan karena dirinya merasa tidak melakukan kesalahan.Kepala sang rekan kerja menggeleng cepat. “Kau … tidak terganggu dengan sidang perceraian Rave Maverick?” Kepala Levana langsung beralih kembali ke arah rekan kerja. “Oh, Levana, maafkan aku, tapi aku penasaran karena namamu terus dibawa oleh beberapa media.”Yang dikatakan oleh rekan ker
Tiga hari setelah Freeya datang menemuinya, Levana merasakan kebahagiaan tersendiri. Dirinya seolah terlahir kembali dan semuanya berjalan dengan begitu lancarnya.Pagi ini dirinya hendak berangkat ke kampus, kebetulan ia memiliki jadwal untuk mendampingi para mahasiswa baru dalam meneliti hewan peliharaan. Namun, berita terhangat yang muncul di televisi membuat dirinya tidak bisa meninggalkan rumahnya barang sedikit pun, mengingat para wartawan kini memblokir jalanan menuju ke rumahnya.“Apa yang terjadi?”Tubuh Levana terasa begitu lemas ketika nama dirinya kembali terseret dalam berita terhangat pagi ini. Kedua orang tuanya langsung berusaha menenangkannya mengingat dirinya tengah hamil kembali.“Untuk beberapa hari ke depan, kau tidak boleh keluar dari rumah dahulu, Levana. Akan sangat berbahaya jika kau pergi keluar,” ujar sang ayah yang kini meminta ibunya mengantarkan Levana kembali ke kamar.“Dengar, Levana. Semua berita yang kau dengar pagi ini tidak ada hubungannya denganmu.
Sebuah pelukan hangat langsung didapatkan oleh Levana begitu dirinya bertemu kembali dengan Freeya. Bukannya sengaja menghindarinya, Levana memang tidak memiliki alasan untuk bertemu dan bicara dengan sang sahabat.“Tidakkah kau merindukanku?” sapa Freeya sembari memegang erat kedua tangan Levana.“Tentu saja aku merindukanmu! Asal kau tahu Freeya, aku sangat merindukanmu,” sahut Levana yang membuat Freeya membuang muka.“Jika kau merindukanku, seharusnya kau menghubungiku, Levana. Setelah aku memberi informasi yang seharusnya tidak kau ketahui, kau langsung menghilang begitu saja tanpa kabar,” ujar Freeya yang berhasil membuat Levana merasa bersalah.“Tunggu sebentar.”Levana pun beralih kecil ke arah parkiran di mana Marcel tengah menunggunya. Ia memberikan pesan kepada Marcel untuk pulang sendiri, tetapi ditolak oleh sang sopir.“Pergilah, Nyonya, tetapi jangan menyruhku untuk pulang. Aku bisa mengikutimu dari belakang, jadi nantinya kau tak perlu meminta temanmu mengantarkan pulan
“Kau baik-baik saja, Ms. Sullivan?” tanya salah seorang mahasiswa yang sedang meneliti, menyadarkan Levana dari lamunannya.“Oh, ya, aku baik-baik saja. Jika kalian membutuhkan bantuanku, bisa panggil aku di dalam ruang kerjaku,” ujar Levana yang kini masuk ke dalam ruang pribadinya.Ia menyandarkan punggungnya di punggung kursi, sedangkan matanya fokus membaca berita yang tengah beredar. Saat ini namanya menjadi topik pencarian paling atas, membuat para dosen dan mahasiswa di kampus bertanya-tanya akan apa yang menimpa dirinya.[Selama setahun pernikahannya, Levana Sullivan mendapat ancaman dari kekasih gelap Lilian Flynn tanpa sepengetahuan Rave Maverick sama sekali.] Tawa pahit terlihat jelas di wajah Levana saat membaca berita yang lewat. Ia hanya menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya itu.“Sebenarnya apa yang tengah kau rencanakan? Membawa serta namaku dan bersikap seolah tidak tahu jika Toby Duggan mengancamku selama ini?”Levana meringi
Seminggu telah berlalu dan Levana tidak pernah merasa tenang saat malam datang. Dirinya selalu merasa gelisah entah apa yang membuat malamnya selalu tidak nyaman.Hubungan Levana dan sang ayah perlahan juga mulai membaik ketika dirinya memaksa untuk bicara empat mata dengan sang ayah. Dirinya baru menyadari jika ayahnya itu juga menyimpan rahasia besar seorang diri.“Maafkan ayahmu ini, Levana. Aku tidak pernah terpikirkan jika pengkhianatan Flynn Group juga berdampak besar untuk hidup kita,” ujar sang ayah saat Levana memaksa untuk bicara.“Kumohon jelaskan semuanya dengan perlahan karena aku tidak paham apa maksud ucapanmu itu, Dad.” Levana memprotes ayahnya sendiri.Terdengar embusan napas kasar keluar dari mulut sang ayah. Matanya terpejam sejenak dan saat terbuka, sang ayah menatapnya dengan tatapan sedih dan merasa bersalah.“Sebagai mantan reporter, aku memiliki banyak kenalan yang menjual berita para orang kaya, Levana. Aku bekerja sama dengan seorang paparazzi yang mana tidak
“Oh, Levana! Mum tidak tahu jika kau sudah pulang,” sahut sang ibu yang kini melangkah mendekat ke arahnya.“Aku tidak ada hubungannya dengan mereka, Dad. Sungguh!” ucap Levana yang mengabaikan sang ibu dan mendekati ayahnya sendiri.Sang ayah terlihat frustasi sendiri saat ini dan memilih untuk duduk membelakangi Levana. “Ya, aku tahu itu. Aku tahu jika kau tidak ada hubungannya dengan masalah ini, Levana. Aku hanya marah, marah pada semuanya yang selalu mengaitkanmu dan marah pada diriku sendiri.”Sejujurnya Levana tidak tahu apa yang tengah ayahnya bicarakan, tetapi jika ia mengaitkan dengan berita yang beredar, dirinya bisa paham dan mengerti apa yang membuat sang ayah terlihat begitu marah.Ibu Levana pun melangkah mendekati sang suami dan memeluknya erat dari belakang. “Sama seperti sebelumnya, kita juga bisa melewati ini semua bersama-sama.”Yang bisa Levana lakukan hanya diam saja di tempatnya berdiri. Rasa lelah yang semula menghampirinya kini seakan lenyap begitu saja.“Tuan
Merasa bodoh dan kesal pada dirinya sendiri, Levana memilih bangkit dan berendam di dalam bath tub. Ia mencoba menghilangkan pikirannya tentang Rave dengan sebegitu kerasnya.“Bodoh. Lagi pula bisa-bisanya kau memikirkan pria yang tidak mungkin memikirkanmu?” keluh Levana yang kini memejamkan matanya.Dirinya berjanji akan memulai hidupnya yang baru dan melupakan semua masalah yang pernah menghampirinya. Ia akan hidup kembali menjadi Levana Sullivan, toh dari awal namanya tidak pernah berubah karena negara tidak pernah memberi restu pada pernikahannya.Keesokan harinya, Levana sudah mulai bekerja di laboratorium salah satu universitas di daerahnya. Saat itu proses belajar mengajar sudah selesai, tetapi para mahasiswa yang melakukan penelitian tetap meneliti di dalam lab, dan sudah menjadi tugas Levana untuk membantu mereka.“Ms. Sullivan, aku dengar Anda pernah bekerja di konservasi hewan milik Newall Group. Apa benar begitu?” tanya seorang mahasiswa yang sedang meneliti di dalam lab.
Terakhir kali saat Levana bertemu dengan ayah mertuanya—Francis Maverick, dirinya sudah menekankan jika ia tidak ingin diganggu oleh Rave. Levana juga meminta jika Francis membantunya agar Rave mau menceraikan dirinya.Sebenarnya pernikahan Levana dan Rave tidak terikat hukum apa pun, pernikahan keduanya dianggap tidak sah di mata hukum karena memang peraturan negara yang tidak diperbolehkan memiliki lebih dari satu pasangan di saat yang bersamaan. Perceraian yang diinginkan Levana tidak lain hanya agar Rave melepaskan dirinya. Terkait masalah urusan di media, ia tidak peduli.“Anda bisa langsung bekerja mulai besok, Nona,” ujar seorang wanita yang kini mengantar Levana berkeliling.Pandangan Levana mulai memandangi area sekitar laboratorium yang mana tampak asri dan nyaman. Dirinya berharap dengan pekerjaan barunya ini, ia bisa memulai hidupnya kembali dan melupakan semua masa lalunya yang buruk.“Ngomong-ngomong, Nona, kenapa Anda berhenti bekerja dengan Newall Group? Bagi para lulu
Tidak ada pembicaraan di antara Levana dan Rave hingga keesokan paginya. Levana hanya meminta Rave memeluknya erat di pagi hari sebelum mereka terbang ke London.Begitu tiba di bandar udara Kota London, Levana dan Rave bagaikan orang yang tidak saling mengenal. Levana sudah meminta jika dirinya akan pulang sendiri dijemput oleh sopir pribadi ayahnya.Tidak ada kecurigaan apa pun di pikiran Rave tentang Levana, pria itu justru sibuk sendiri karena begitu melihat berita, dirinya pertama kali menemukan gosip tentangnya dan juga Levana. Berita lain yang membuatnya terkejut adalah kabar tentang Toby Duggan yang sudah dilaporkan dengan berbagai tindak pidana, salah satunya kasus suap yang dilakukan agar dirinya bisa menjadi model internasional.“Terima kasih untuk waktunya, aku harap kau sehat selalu,” bisik Levana sebelum kedua berpisah.“Aku akan menghubungimu nanti,” pesan Rave yang langsung masuk ke mobil lain bersama dengan Max.“Kita pulang sekarang, Nyonya?” tegur sopir pribadi kelua