Beranda / Rumah Tangga / Hati Wanita yang Tersakiti / Part 31; Fitnah Terbantah

Share

Part 31; Fitnah Terbantah

Penulis: Thearraaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-03 20:50:24

Saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Levana, Rave terdiam dan terlihat cukup terkejut. Pengangan tangan Rave di lengan Levana pun perlahan dilepaskan oleh Levana dan hendak pergi meninggalkan suaminya itu hingga Rave kembali menahan Levana.

“Kenapa Lilian melakukan itu padamu? Apa yang menyebabkannya.. tidak, aku sangat mengenal sifat Lilian, dia melakukan itu pasti ada alasannya.” Rave terlihat menyangkal apa yang terjadi.

Hentakan tangan Levana kembali membuat pegangan Rave di lengannya terlepas. “Tidak ada gunanya aku menceritakan apa yang terjadi padaku jika pada akhirnya kau akan menyangkal semua yang aku katakan.”

“Itu karena semuanya tidak masuk akal untukku! Dengar, aku jauh lebih mengenal Lilian dibandingkan kau, itu sebabnya aku tidak percaya dengan semua yang kau katakan,” tutur Rave yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Levana.

“Aku tahu itu,” jawabnya santai yang mana langsung berbalik dan hendak naik ke lantai atas.

“Ke mana kau akan pergi? Aku belum selesai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 32; Keakraban Terjalin

    Sudah beberapa hari berlalu semenjak kejadian Rave yang tiba-tiba menampar Levana. Hal terakhir yang bisa diingat oleh Levana adalah tangan sang suami yang terluka dan pecahan vas bunga yang berserakan di dekat pintu kamarnya.Tak ada ucapan hingga kabar yang diberikan oleh sang suami hingga hari ini. Levana hanya bisa menebak jika suaminya itu pulang ke rumah utama, menyetir sendiri dalam keadaan tangan terluka. Walau dirinya merasa khawatir, Levana merasa tidak ada hak menanyakan kabar sang suami hingga hari berlalu dengan sendirinya.“Oh Levana, kau tampak manis seperti biasa!” puji Yara—ibu mertuanya, begitu melihat kedatangannya.Levana yang dipuji pun langsung tersipu dan memberikan senyum manisnya. “Terima kasih, Nyonya. Kau tampak elegan seperti biasanya.” Levana membalas pujian sang mertua dengan pujian.Dress formal hitam yang panjangnya di bawah lutut dikenakan oleh Yara Maverick. Blazer yang dibiarkan tersampir di pundaknya menambah kesan santai, tetapi tetap berkelas. Sed

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 33; Obrolan Santai

    “Levana,” panggil ibu mertuanya dengan suara yang sangat lembut. Namun, Levana langsung menggelengkan kepalanya.“Sudah lama aku memikirkan masalah kontrak perjodohan itu, Nyonya, bahkan semenjak aku belum menikah dengan Rave,” ujar Levana tiba-tiba bercerita.“Apa yang mengganggu pikiranmu saat itu? Karena menikah dengan seseorang yang tidak kau cintai?” tanya Yara yang mencoba menebak pikiran Levana, tetapi dirinya kembali menggelengkan kepala.“Sesungguhnya yang aku khawatirkan hanya masalah keturunan saja. Melihat Rave yang seolah tidak peduli memiliki keturunan jauh berbeda dengan tuntutan yang Tuan Maverick berikan padaku,” lanjut Levana.Ekspresi Yara kini terlihat cukup bingung. “Apa yang Francis katakan kepadamu?”Embusan napas yang sangat berat keluar dari mulut Levana. “Anda tahu apa yang aku takutkan, Nyonya? Aku takut anak yang aku lahirkan nantinya hanya akan menjadi masalah di hidup Rave dan tentunya aku mengkhawatirkan hidupnya.”Yara terlihat menggelengkan kepalanya c

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 34; Bahaya Terungkap

    “Hei, Levana. Kau baik-baik saja?” tanya Freya yang membuat Levana mendadak sadar jika dirinya tidak sendirian sekarang.“Sepertinya aku harus ke toilet sebentar,” gumam Levana yang langsung bangkit berdiri, tetapi lengannya dengan sigap ditahan oleh Freya.“Perlu aku temani?” tawar Freya.Levana segera menggeleng cepat menjawab tawaran dari Freya barusan. “Oh tidak perlu, aku baik-baik saja.”“Kau yakin?” Freya yang kembali meyakinkan Levana yang mana langsung dibalas senyum tipis darinya.“Aku baik-baik saja, Freya. Kau tidak perlu khawatir,” bisik Levana yang pada akhirnya dilepaskan oleh Freya.Begitu Freya mengizinkannya pergi ke toilet, Levana langsung mencari bilik toilet yang kosong. Beruntung tidak ada seorang pun di dalam toilet yang mana membuat dirinya sedikit lega. Baru saja ia mendapatkan ancaman lagi dan dirinya mendadak merasakan rasa cemas yang berlebihan.Saat merasa dirinya sudah cukup tenang, Levana pun keluar dari bilik toilet. Dirinya berdiri tepat di hadapan ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 35; Ketakutan Datang

    “Keluar atau akan aku hancurkan mobil jelekmu ini!” gertak si pengancam yang mana tangannya tengah menahan kaca mobil Levana yang sedikit terbuka.Niat Levana sendiri yang sengaja membuka kaca mobil sedikit saja ternyata tidak berhasil. Telapak tangan pria yang berada di luar mobilnya berusaha menekan kaca mobil itu agar bisa turun.“Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku?” seru Levana berusaha melawan ketakutannya.Seringai tipis terlihat di wajah pria yang berada di luar. “Bukankah kau datang untuk menyerahkan dirimu padaku?” desisnya yang berhasil membuat Levana gugup dan khawatir.“Siapa kau sebenarnya? Siapa yang mengirimmu?” Di tengah rasa gugupnya Levana terus mencoba untuk bertahan, mengulik informasi yang mungkin saja bisa berguna untuknya. “Apa Lilian yang datang mengirimmu untuk mengancamku?”Pertanyaan yang diucapkan Levana barusan keluar begitu saja dengan mudahnya. Ekspresi pria yang mengancamnya pun kini mengeras dan entah bagaimana caranya, tangan si pengancam berhasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 36; Berbagi Cerita

    Pukulan keras serta bunyi nyaring yang berasal dari alarm mobil pun terdengar. Rave yang hendak membuka pintu mengurungkan niatnya saat melihat Levana yang sangat ketakutan. Dipeluk dan ditenangkannya Levana hingga keduanya mendengar suara warga yang datang berkumpul.“Masuklah ke kamarmu, aku akan menyusul nanti,” ujar Rave yang kini membantu Levana berdiri. Namun, bukannya mengikuti perintah Rave, Levana justru mengikuti sang suami yang pergi keluar.Baik Levana maupun Rave sama-sama terkejut melihat apa yang terjadi di halaman depan rumah mereka. Ford Fiesta Levana dan Aston Martin Rave dalam keadaan hancur seperti habis dipukul dengan benda keras.“Kalian berdua baik-baik saja?” tanya seorang wanita yang cukup tua kini berjalan mendekati Levana, sedangkan Rave langsung menghampiri mobil kesayangannya yang sudah rusak parah.“Ya, kami baik-baik saja,” jawab Levana dengan suara yang nyaris tak terdengar, berusaha menutupi ketakutannya.“Kau pasti sangat terkejut,” seru wanita itu ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 37; Ajakan Pindah

    “Rave!”Di sisa tenaganya yang sudah hampir habis, Levana langsung mengeluh ketika dirinya mendengar ajakan Rave untuk pindah ke rumah utama. Ia sudah sangat lelah hari ini, tetapi kenapa bahasan dengan Rave tidak ada hentinya.Dirinya membenci jika harus mengulang pembahasan yang sama terus menerus saat mereka bertemu. Ia tahu betul memang hubungan mereka hanya sebatas kontrak saja, tapi jika terus membahas pernikahan dan ajakan pindah rumah siapa yang tidak lelah.“Ini demi keselamatan dirimu, Levana!” tegur Rave yang tahu jika Levana pasti akan menolak ajakan sang suami.“Kau sudah berjanji padaku untuk tidak menyuruhku pindah ke rumah utama. Kenapa kau terus berbohong dan mengingkari janjimu!” Levana berusaha memprotes bahkan dirinya memilih untuk turun kembali.“Karena aku tidak tahu kalau kau diancam seperti ini, Levana. Kau lihat sendiri apa yang kau alami tadi? Mana mungkin aku membiarkan kau di rumah sendirian,” ujar Rave yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Levana.“It

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 38; Teror Baru

    Menjadi seorang dokter hewan memiliki keuntungan sendiri bagi Levana. Dirinya tidak takut pada hewan jenis apa pun, bahkan dirinya pernah mendapatkan pasien berupa tikus sekalipun.Walau begitu ia tetap saja terkejut ketika membuka paket yang dikirimkan untuknya. Bangkai tikus yang disimpan di dalam kotak persegi berwarna merah muda. Siapa yang menyangka jika isi kotak yang indah itu berisi bangkai binatang.“Kau melihat siapa yang mengantarkan paket ini, Eva?” tanya Levana pada asisten barunya.Kepala Eva menggeleng pelan. “Paket ini sudah ada di depan pintu saat seseorang yang memanggil,” jelas Eva memberitahu apa yang diketahuinya.Kening Levana berkerut memperhatikan kotak yang ada di meja makan tersebut. Ia pun segera bangkit dan mendekati tempat penyimpanan perlengkapan dapur dan mengambil sepasang sarung tangan.“Biar aku saja yang membereskannya, Nyonya,” ujar Eva yang terlihat jijik memandang isi kotak tersebut.Kepala Levana menggeleng cepat. “Sebaiknya kau bereskan sarapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 39; Pertemuan Darurat

    Satu minggu telah berlalu semenjak kejadian Levana diancam kembali si pengancam, dan selama itu juga Levana berusaha untuk mendapatkan kabar intens dari kedua orang tuanya. Ancama si pengancam kembali berhasil untuk menakuti Levana karena membawa serta keselamatan orang yang disayangi.“Jadi, klinik hewan Anda dibangun juga karena bantuan dari Tuan Maverick, Nyonya?” tanya Eva pada suatu malam saat sedang berbincang bersama dengan Levana.“Francis Maverick, ya,” jawab Levana singkat sembari menikmati alunan musik dari radio yang mereka dengar.“Wah pantas saja Anda bisa punya klinik besar di usia yang masih muda. Sepertinya aku terlalu polos menganggap jalan hidup orang lain atas usahanya sendiri,” komentar Eva yang refleks menutup mulutnya. “Oh maafkan aku, Nyonya, aku tidak bermaksud bicara seperti itu.”Tawa kecil Levana kini terdengar dan raut wajahnya sama sekali tidak merasa tersinggung. “Sebenarnya membuka klinik bukan tujuan kariku,” cerita Levana.Eva yang duduk tepat di samp

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11

Bab terbaru

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 137; Kehidupan Baru

    “Setelah mempertimbangkan seluruh bukti persidangan, Vincent Sullivan selaku Tergugat dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan pencemaran nama baik yang diajukan oleh Penggugat, Jacob Flynn. Informasi yang diberikan Tergugat kepada Francis Maverick merupakan fakta, yaitu adanya penggelapan dana, pemalsuan data, dan pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh Penggugat. Oleh karena itu, gugatan Penggugat resmi ditolak dan pengadilan membebankan seluruh biaya dan ganti rugi kepada Penggugat. Putusan persidangan ini dinyatakan selesai.”Ketukan palu sebanyak tiga kali berturut-turut pun terdengar, menandakan jika sidang benar-benar dianggap telah selesai. Perasaan Levana sendiri begitu lega setelah mendengar sang ayah dinyatakan tidak bersalah, sedangkan sang ibu menangis haru dalam pelukan Yara Maverick.Levana langsung mendongak ke arah samping kanannya begitu ia merasakan tangannya digenggam seseorang. Dirinya mendapati Rave tengah tersenyum tulus menatap ke arahnya dan dibalas senyuman yan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 136; Permintaan Kembali

    Pandangan Levana kini tak beralih sedikit pun dari pria di hadapannya. Ia dan Rave kini berada di dalam kamar Levana, duduk berhadapan dengan beberapa tumpuk berkas di hadapan mereka.“Jadi, bagaimana keputusanmu?” tegur Rave yang membuka pembicaraan lebih dulu.Embusan napas berat Levana kini terdengar dan mulai membuka salah satu berkas di hadapannya. Sebelumnya ia sempat berbicara langsung dengan ayahnya, menanyakan perihal kepergian kedua orang tuanya kemarin malam.“Semua perbuatanku di masa lalu itu memang benar, Levana. Walaupun semua informasi yang aku berikan pada Francis Maverick terkait Flynn Group benar adanya, pihak Flynn Group tetap saja bisa menjebloskanku ke dalam penjara dengan undang-undang pencemaran nama baik,” ujar sang ayah yang membuat Levana menggenggam erat ujung kemejanya.“Lalu, apa yang kau inginkan sekarang?” Suara Levana terdengar begitu dingin saat menanyakannya kepada sang ayah, membuat raut wajah sang ayah terlihat begitu sedih.Sebenarnya Levana meras

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 135; Pilihan Berat

    Seharian ini semua pekerjaan Levana mendadak terganggu karena ia terpikirkan dengan ucapan Rave sebelumnya. Ia tidak bisa bekerja dengan baik hingga rekan kerjanya sesama asisten lab menyarankan Levana untuk istirahat di ruangannya sebentar.“Berhenti memikirkannya, Levana. Hidupmu baik-baik saja sebelum dia datang kembali,” keluh Levana yang kini memejamkan matanya sembari bersandar di balik lemari.Sekuat apa pun Levana berusaha menepis pikirannya tentang Rave, ia tidak bisa melupakannya begitu saja. Pertemuannya kemarin malam seolah menghancurkan bentuk pertahanan Levana yang ia bangun sejauh ini.“Dari mana dia tahu jika aku sedang mengandung? Yang tahu tentang kehamilanku hanya mum dan dad saja,” gumam Levana yang mendadak bingung sendiri.“Mungkinkah ada orang lain yang mengetahuinya? Tapi siapa?”Keraguan mengenai kedua orang tuanya tiba-tiba mendatanginya. Ia penasaran dengan apa yang dilakukan kedua orang tuanya kemarin malam hingga membuatnya berada seorang diri di rumah.Ke

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 134; Salah Paham

    “Levana! Apa yang terjadi di rumah semalam? Kenapa bajumu berantakan di ruang keluarga? Dan baju siapa ini?” teriak sang ibu yang langsung membuka pintu kamar Levana tanpa permisi.Baik Levana maupun sang ibu sama-sama terkejut ketika pintu terbuka. Levana yang terbangun karena suara teriakan sang ibunya hanya bisa mematung saat menyadari posisinya saat ini. Begitu juga dengan sang ibu yang langsung membungkam mulutnya sendiri seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan.“Rave?” gumam sang ibu yang mana hanya gerakan bibir saja yang terlihat.Mata Levana refleks terpejam saat mengingat memorinya tadi malam. “Mum, ini tidak seperti yang kau bayangkan!” teriak Levana yang berhasil membangunkan pria di sampingnya.“Oh, Levana, jangan bergerak dan sebaiknya kau pakai bajumu dahulu,” sahut sang ibu yang langsung menutup pintu kamarnya. “Mum tunggu di bawah.”Tangan kanan Levana hanya bisa memijat keningnya saat menyadari apa yang terjadi tadi malam. Rave yang perlahan bangun pun

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 133; Kembali Pulang

    Tubuh Levana seketika membeku ketika dirinya membuka pintu dan mendapati Rave berdiri di hadapannya. Tubuhnya basah, wajahnya pucat, dan kulitnya mengkerut karena terkena hujan yang cukup deras.“Levana..” panggilnya pelan yang mana membuat Levana akhirnya tersadar dari lamunannya.“Rave? Apa yang kau lakukan di sini?Tangan Levana pun refleks menarik lengan Rave ketika dirinya tersadar dari lamunanya. Dengan kesadaran penuh dirinya mempersilakan suaminya itu masuk ke dalam rumah, khawatir akan kesehatan sang suami yang sudah basah kuyup seperti itu.“Sebenarnya apa yang kau lakukan di tengah hujan deras seperti ini? Kau benar-benar mencari penyakit,” tegur Levana yang kini sibuk sendiri membawakan handuk untuk Rave.Levana pun berlari kecil ke kamarnya, mengambilkan handuk untuk Rave. Sedangkan suaminya itu masih berdiri tepat di depan pintu rumahnya.Handuk yang Levana bawa pun langsung disampirkannya ke kepala dan tubuh Rave, mengusapkan di wajahnya hingga tidak lagi basah.“Lebih

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 132; Terseret Gosip

    Sidang perceraian Rave Maverick dan Lilian Flynn menjadi topik pencarian teratas. Tak hanya di sosial media, beberapa stasiun televisi swasta pun menayangkan siaran langsung sidang perceraian tersebut.Tak ingin terganggu dengan apa yang terjadi, Levana memilih untuk tetap pergi ke kampus. Dirinya tidak ingin hanya diam di rumah dan tidak berbuat apa pun, karena ujungnya ia pasti akan penasaran dan menonton tayangan sidang perceraian sang suami.“Kau baik-baik saja, Levana?” tegur asisten lab yang lain.Tangan Levana pun seketika berhenti dan menoleh ke arah rekan kerja. “Ya? Aku baik-baik saja. Apa aku membuat kesalahan?” tanya Levana yang kebingungan karena dirinya merasa tidak melakukan kesalahan.Kepala sang rekan kerja menggeleng cepat. “Kau … tidak terganggu dengan sidang perceraian Rave Maverick?” Kepala Levana langsung beralih kembali ke arah rekan kerja. “Oh, Levana, maafkan aku, tapi aku penasaran karena namamu terus dibawa oleh beberapa media.”Yang dikatakan oleh rekan ker

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 131; Kabar Mengejutkan

    Tiga hari setelah Freeya datang menemuinya, Levana merasakan kebahagiaan tersendiri. Dirinya seolah terlahir kembali dan semuanya berjalan dengan begitu lancarnya.Pagi ini dirinya hendak berangkat ke kampus, kebetulan ia memiliki jadwal untuk mendampingi para mahasiswa baru dalam meneliti hewan peliharaan. Namun, berita terhangat yang muncul di televisi membuat dirinya tidak bisa meninggalkan rumahnya barang sedikit pun, mengingat para wartawan kini memblokir jalanan menuju ke rumahnya.“Apa yang terjadi?”Tubuh Levana terasa begitu lemas ketika nama dirinya kembali terseret dalam berita terhangat pagi ini. Kedua orang tuanya langsung berusaha menenangkannya mengingat dirinya tengah hamil kembali.“Untuk beberapa hari ke depan, kau tidak boleh keluar dari rumah dahulu, Levana. Akan sangat berbahaya jika kau pergi keluar,” ujar sang ayah yang kini meminta ibunya mengantarkan Levana kembali ke kamar.“Dengar, Levana. Semua berita yang kau dengar pagi ini tidak ada hubungannya denganmu.

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 130; Melepas Rindu

    Sebuah pelukan hangat langsung didapatkan oleh Levana begitu dirinya bertemu kembali dengan Freeya. Bukannya sengaja menghindarinya, Levana memang tidak memiliki alasan untuk bertemu dan bicara dengan sang sahabat.“Tidakkah kau merindukanku?” sapa Freeya sembari memegang erat kedua tangan Levana.“Tentu saja aku merindukanmu! Asal kau tahu Freeya, aku sangat merindukanmu,” sahut Levana yang membuat Freeya membuang muka.“Jika kau merindukanku, seharusnya kau menghubungiku, Levana. Setelah aku memberi informasi yang seharusnya tidak kau ketahui, kau langsung menghilang begitu saja tanpa kabar,” ujar Freeya yang berhasil membuat Levana merasa bersalah.“Tunggu sebentar.”Levana pun beralih kecil ke arah parkiran di mana Marcel tengah menunggunya. Ia memberikan pesan kepada Marcel untuk pulang sendiri, tetapi ditolak oleh sang sopir.“Pergilah, Nyonya, tetapi jangan menyruhku untuk pulang. Aku bisa mengikutimu dari belakang, jadi nantinya kau tak perlu meminta temanmu mengantarkan pulan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 129; Keseharian Hidup

    “Kau baik-baik saja, Ms. Sullivan?” tanya salah seorang mahasiswa yang sedang meneliti, menyadarkan Levana dari lamunannya.“Oh, ya, aku baik-baik saja. Jika kalian membutuhkan bantuanku, bisa panggil aku di dalam ruang kerjaku,” ujar Levana yang kini masuk ke dalam ruang pribadinya.Ia menyandarkan punggungnya di punggung kursi, sedangkan matanya fokus membaca berita yang tengah beredar. Saat ini namanya menjadi topik pencarian paling atas, membuat para dosen dan mahasiswa di kampus bertanya-tanya akan apa yang menimpa dirinya.[Selama setahun pernikahannya, Levana Sullivan mendapat ancaman dari kekasih gelap Lilian Flynn tanpa sepengetahuan Rave Maverick sama sekali.] Tawa pahit terlihat jelas di wajah Levana saat membaca berita yang lewat. Ia hanya menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya itu.“Sebenarnya apa yang tengah kau rencanakan? Membawa serta namaku dan bersikap seolah tidak tahu jika Toby Duggan mengancamku selama ini?”Levana meringi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status