Share

Part 24; Pilihan Sulit

Penulis: Thearraaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-27 16:10:12

“Kau tidak pulang juga?” tegur Levana saat dirinya mendapati Rave duduk di ruang makan sembari fokus pada laptop dan ponselnya.

Kepala Rave mendongak sebentar ke arah Levana yang baru saja turun dari kamarnya. “Kau membutuhkan sesuatu?” tanya Rave yang mendapat gelengan kepala dari Levana.

“Sudah dua hari kau di sini, sebaiknya kau pulang,” tegur Levana yang kini fokus pada lemari pendingin di hadapannya.

“Aku tetap akan tinggal,” balas Rave singkat.

“Tidakkah kau memikirkan perasaan Lilian saat ini? Aku baik-baik saja, jadi kau bisa pulang sekarang,” usir Levana yang kembali mengingatkan tentang Lilian.

Rave yang semula sedang minum pun meletakkan gelas yang ia pegang dengan kuat di atas meja. Amarah tertahan seolah menjalar keluar dari tubuhnya.

“Bukankah kita berdua sudah berjanji untuk tidak membahas hal ini? Aku lelah terus bertengkar denganmu,” seru Rave yang tidak dipedulikan oleh Levana.

Yang dikatakan Rave benar, Levana sendiri sudah lelah terus bertengkar dengan suaminya itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 25; Ketegangan Terselubung

    “Jam berapa Rave datang menjemputmu?” tegur sang ibu yang membuat Levana tersadar dari lamunannya.Senyum tipis Levana terlihat diikuti dengan gelengan kepalanya. Ia pun beranjak mendekati sang ibu yang duduk di ranjang lamanya dan membaringkan kepalanya di atas paha milik ibunya.“Ingat ya, Levana, langsung beritahu jika ada masalah dengan rumah tangga kalian.” Tangan sang ibu membelai lembut rambut Levana hingga dirinya tak sadar hingga jatuh tertidur.Sesuatu yang dingin tiba-tiba Levana rasakan di pipi kirinya. Perlahan matanya mulai membuka dan mendapati Rave tengah menatapnya.“Kapan kau datang?” tanya Levana yang begitu kaget hingga terperanjat dari tidurnya.Rave yang semula berjongkok pun bangkit dan duduk di tepi ranjang Levana. “Kau mau menginap di sini malam ini?” tanya Rave dengan suara yang terdengar lembut.Bukannya menjawab, Levana justru berbalik tanya. “Kau lelah?” Matanya pun melihat ke sekeliling kamar mencari sang ibu. “Ke mana Mom?”“Ibumu tidur di kamarnya begit

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 26; Dukungan Kuat

    “Kau di rumah sekarang?”Levana yang tengah mengangkat panggilan teleponnya kini kembali memastikan siapa yang menghubunginya. Dirinya tidak salah lihat, Rave memang yang menghubunginya, suaranya juga suara Rave, tetapi ada rasa bingung saat sang suami menghubunginya untuk menanyakan keberadaannya.“Ya, aku di rumah. Bukankah kau sendiri yang melarangku untuk pergi ke mana pun selama satu minggu ini,” seru Levana yang kembali menempelkan ponsel di telinga kirinya.“Dad memintamu untuk makan malam bersama di Belgrave malam ini.” Terdengar suara Rave yang menyampaikan pesan pada Levana. “Sayangnya aku tidak bisa pulang ke rumah untuk menjemputmu, kau bisa datang sendiri? Dan oh gunakan taksi, kau dilarang mengendarai mobil sendiri.”Cukup lama Levana terdiam memikirkan ajakan makan malam dengan orang tua Rave. Entah kenapa rasa gugup dan takut seolah kembali mendatanginya. Belum lagi saat makan malam nanti Lilian pasti ikut serta makan bersama.“Levana, kau mendengarku?” tegur Rave yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 27; Makan Malam

    Makan malam yang telah direncanakan oleh Francis Maverick sejauh ini berjalan lancar. Walau Levana cukup tertekan, dirinya bisa mengatasi agar bisa terlihat tenang saat makan malam tengah berlangsung.“Oh Levana, minggu depan ada pameran tanaman hias lagi. Kau mau pergi bersamaku?” tanya Yara Maverick, sang ibu mertua yang tiba-tiba bersuara.Levana yang terkejut langsung refleks menoleh ke samping kanannya di mana Rave berada. Keduanya seolah paham dengan apa yang masing-masing mereka pikirkan.“Mrs Maverick, maafkan aku, tapi aku tidak cukup yakin bisa datang ke sana mengingat aku sudah lama tidak datang ke klinik,” tolak Levana secara halus yang mana mendapat seringai tipis dari Francis.“Bagaimana jika mengajak Lilian? Jadwalmu kosong minggu depan, kan?” Rave terdengar menyarankan Lilian pada ibunya yang mana dibalas anggukan semangat dari wanita itu.“Minggu ini aku tidak ada jadwal apa pun, aku bisa pergi menemanimu, Mom. Bukankah biasanya aku yang selalu menemanimu datang ke pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 28; Kelamnya Malam

    Teguran Francis Maverick membuat tiga orang di sana refleks terdiam dalam keterkejutannya. Levana yang juga terkejut mendengar teguran Francis hanya bisa menggigit bibir bawahnya.“Pulanglah bersama Levana ke Richmond, Rave,” perintah Francis yang justru membuat Lilian protes.“Kenapa Rave yang harus mengantarkannya, dia datang ke sini naik taksi, pulangnya ya tentu harus naik taksi. Lagi pula Rave terlalu lelah jika harus mengantar Levana dan kembali lagi ke sini,” protes Lilian yang mana justru membuat Levana yang merasa takut karena keberaniannya.“Kalau Rave terlalu lelah untuk pulang ke sini ya dia tak perlu pulang. Lagi pula ia pulang ke rumahnya sendiri dengan Levana,” sahut Francis.“Tidak bisa begitu, Rave sudah lama tidak pulang ke rumah denganku,” tukas Lilian yang masih teguh pada ucapannya.“Jangan hanya memikirkan dirimu sendiri, Lilian. Kau tidak perlu harus diantar Rave karena kau tinggal di dekat sini, sedangkan Levana yang seharusnya diantar pulang, karena selain tem

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 29; Tuduhan Menyakitkan

    “Bagaimana Levana, kau ingin aku membantumu menggugurkan anak yang kau kandung, atau kau lebih memilih menggugurkannya sendiri tanpa bantuanku?”Suara dingin tersebut tiba-tiba kembali membayangi Levana saat dirinya sedang duduk diam di dalam klinik. Rasa takut tiba-tiba menghampirinya hingga tanpa sadar tangan Levana menyentuh perutnya yang masih rata.Ancaman tersebut terus mengantuinya pikirannya di saat ia sedang merasa sendiri. Dipejamkan sebentar matanya dan raut wajah sang pengancam tiba-tiba datang, membuatnya semakin merasa ketakutan.“Bagaimana jika dia benar-benar melakukannya? Apa yang harus aku lakukan?” gumam Levana seorang diri.Kepalanya tiba-tiba dijatuhkannya di atas tumpukan rekam medis hewan yang tengah diperiksanya. “Sebenarnya apa yang aku inginkan? Haruskah aku mengugurkan kandunganku sebelum ia makin besar? Kehadirannya di dunia ini tentu akan semakin mempersulit keadaan.”Tiba-tiba pikirannya kembali pada saat dirinya dan Rave bertengkar. “Anak itu tidak bersa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 30; Emosi Tersulut

    “Dokter, kau tidak apa-apa?”Beberapa staf Levana langsung datang menghampirinya begitu ruang kerja milik Levana dibuka oleh Lilian. Tak ada yang peduli pada Lilian saat ini dan semua staf di sana sibuk membantu Levana.“Aku baik-baik saja. Tolong hati-hati dengan pecahan gelas,” pesan Levana yang mengkhawatirkan kondisi stafnya yang hendak membantu.“Haruskah aku hubungi Tuan Maverick?” tanya Nora yang kini sedang membantu membersihkan luka di lengan Levana.“Oh tidak, dia tidak perlu tahu. Lagi pula ini hanya luka kecil,” tolak Levana yang mana mencoba mengalihkan pandangannya ke arah jendela.“Dokter, tapi kau sedang hamil. Aku khawatir terjadi sesuatu pada kandunganmu,” ucap Nora yang membuat Levana refleks menyentuh perutnya sendiri.“Aku baik-baik saja, kau bisa keluar sekarang,” usir Levana secara halus.Setelah memastikan luka di lengan Levana baik-baik saja, Nora pun izin kembali bekerja, meninggalkan Levana sendirian di ruang kerja miliknya.Saat hanya ada dirinya sendiri, L

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 31; Fitnah Terbantah

    Saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Levana, Rave terdiam dan terlihat cukup terkejut. Pengangan tangan Rave di lengan Levana pun perlahan dilepaskan oleh Levana dan hendak pergi meninggalkan suaminya itu hingga Rave kembali menahan Levana.“Kenapa Lilian melakukan itu padamu? Apa yang menyebabkannya.. tidak, aku sangat mengenal sifat Lilian, dia melakukan itu pasti ada alasannya.” Rave terlihat menyangkal apa yang terjadi.Hentakan tangan Levana kembali membuat pegangan Rave di lengannya terlepas. “Tidak ada gunanya aku menceritakan apa yang terjadi padaku jika pada akhirnya kau akan menyangkal semua yang aku katakan.”“Itu karena semuanya tidak masuk akal untukku! Dengar, aku jauh lebih mengenal Lilian dibandingkan kau, itu sebabnya aku tidak percaya dengan semua yang kau katakan,” tutur Rave yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Levana.“Aku tahu itu,” jawabnya santai yang mana langsung berbalik dan hendak naik ke lantai atas.“Ke mana kau akan pergi? Aku belum selesai

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 32; Keakraban Terjalin

    Sudah beberapa hari berlalu semenjak kejadian Rave yang tiba-tiba menampar Levana. Hal terakhir yang bisa diingat oleh Levana adalah tangan sang suami yang terluka dan pecahan vas bunga yang berserakan di dekat pintu kamarnya.Tak ada ucapan hingga kabar yang diberikan oleh sang suami hingga hari ini. Levana hanya bisa menebak jika suaminya itu pulang ke rumah utama, menyetir sendiri dalam keadaan tangan terluka. Walau dirinya merasa khawatir, Levana merasa tidak ada hak menanyakan kabar sang suami hingga hari berlalu dengan sendirinya.“Oh Levana, kau tampak manis seperti biasa!” puji Yara—ibu mertuanya, begitu melihat kedatangannya.Levana yang dipuji pun langsung tersipu dan memberikan senyum manisnya. “Terima kasih, Nyonya. Kau tampak elegan seperti biasanya.” Levana membalas pujian sang mertua dengan pujian.Dress formal hitam yang panjangnya di bawah lutut dikenakan oleh Yara Maverick. Blazer yang dibiarkan tersampir di pundaknya menambah kesan santai, tetapi tetap berkelas. Sed

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04

Bab terbaru

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 132; Terseret Gosip

    Sidang perceraian Rave Maverick dan Lilian Flynn menjadi topik pencarian teratas. Tak hanya di sosial media, beberapa stasiun televisi swasta pun menayangkan siaran langsung sidang perceraian tersebut.Tak ingin terganggu dengan apa yang terjadi, Levana memilih untuk tetap pergi ke kampus. Dirinya tidak ingin hanya diam di rumah dan tidak berbuat apa pun, karena ujungnya ia pasti akan penasaran dan menonton tayangan sidang perceraian sang suami.“Kau baik-baik saja, Levana?” tegur asisten lab yang lain.Tangan Levana pun seketika berhenti dan menoleh ke arah rekan kerja. “Ya? Aku baik-baik saja. Apa aku membuat kesalahan?” tanya Levana yang kebingungan karena dirinya merasa tidak melakukan kesalahan.Kepala sang rekan kerja menggeleng cepat. “Kau … tidak terganggu dengan sidang perceraian Rave Maverick?” Kepala Levana langsung beralih kembali ke arah rekan kerja. “Oh, Levana, maafkan aku, tapi aku penasaran karena namamu terus dibawa oleh beberapa media.”Yang dikatakan oleh rekan ker

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 131; Kabar Mengejutkan

    Tiga hari setelah Freeya datang menemuinya, Levana merasakan kebahagiaan tersendiri. Dirinya seolah terlahir kembali dan semuanya berjalan dengan begitu lancarnya.Pagi ini dirinya hendak berangkat ke kampus, kebetulan ia memiliki jadwal untuk mendampingi para mahasiswa baru dalam meneliti hewan peliharaan. Namun, berita terhangat yang muncul di televisi membuat dirinya tidak bisa meninggalkan rumahnya barang sedikit pun, mengingat para wartawan kini memblokir jalanan menuju ke rumahnya.“Apa yang terjadi?”Tubuh Levana terasa begitu lemas ketika nama dirinya kembali terseret dalam berita terhangat pagi ini. Kedua orang tuanya langsung berusaha menenangkannya mengingat dirinya tengah hamil kembali.“Untuk beberapa hari ke depan, kau tidak boleh keluar dari rumah dahulu, Levana. Akan sangat berbahaya jika kau pergi keluar,” ujar sang ayah yang kini meminta ibunya mengantarkan Levana kembali ke kamar.“Dengar, Levana. Semua berita yang kau dengar pagi ini tidak ada hubungannya denganmu.

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 130; Melepas Rindu

    Sebuah pelukan hangat langsung didapatkan oleh Levana begitu dirinya bertemu kembali dengan Freeya. Bukannya sengaja menghindarinya, Levana memang tidak memiliki alasan untuk bertemu dan bicara dengan sang sahabat.“Tidakkah kau merindukanku?” sapa Freeya sembari memegang erat kedua tangan Levana.“Tentu saja aku merindukanmu! Asal kau tahu Freeya, aku sangat merindukanmu,” sahut Levana yang membuat Freeya membuang muka.“Jika kau merindukanku, seharusnya kau menghubungiku, Levana. Setelah aku memberi informasi yang seharusnya tidak kau ketahui, kau langsung menghilang begitu saja tanpa kabar,” ujar Freeya yang berhasil membuat Levana merasa bersalah.“Tunggu sebentar.”Levana pun beralih kecil ke arah parkiran di mana Marcel tengah menunggunya. Ia memberikan pesan kepada Marcel untuk pulang sendiri, tetapi ditolak oleh sang sopir.“Pergilah, Nyonya, tetapi jangan menyruhku untuk pulang. Aku bisa mengikutimu dari belakang, jadi nantinya kau tak perlu meminta temanmu mengantarkan pulan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 129; Keseharian Hidup

    “Kau baik-baik saja, Ms. Sullivan?” tanya salah seorang mahasiswa yang sedang meneliti, menyadarkan Levana dari lamunannya.“Oh, ya, aku baik-baik saja. Jika kalian membutuhkan bantuanku, bisa panggil aku di dalam ruang kerjaku,” ujar Levana yang kini masuk ke dalam ruang pribadinya.Ia menyandarkan punggungnya di punggung kursi, sedangkan matanya fokus membaca berita yang tengah beredar. Saat ini namanya menjadi topik pencarian paling atas, membuat para dosen dan mahasiswa di kampus bertanya-tanya akan apa yang menimpa dirinya.[Selama setahun pernikahannya, Levana Sullivan mendapat ancaman dari kekasih gelap Lilian Flynn tanpa sepengetahuan Rave Maverick sama sekali.] Tawa pahit terlihat jelas di wajah Levana saat membaca berita yang lewat. Ia hanya menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya itu.“Sebenarnya apa yang tengah kau rencanakan? Membawa serta namaku dan bersikap seolah tidak tahu jika Toby Duggan mengancamku selama ini?”Levana meringi

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 128; Rahasia Baru

    Seminggu telah berlalu dan Levana tidak pernah merasa tenang saat malam datang. Dirinya selalu merasa gelisah entah apa yang membuat malamnya selalu tidak nyaman.Hubungan Levana dan sang ayah perlahan juga mulai membaik ketika dirinya memaksa untuk bicara empat mata dengan sang ayah. Dirinya baru menyadari jika ayahnya itu juga menyimpan rahasia besar seorang diri.“Maafkan ayahmu ini, Levana. Aku tidak pernah terpikirkan jika pengkhianatan Flynn Group juga berdampak besar untuk hidup kita,” ujar sang ayah saat Levana memaksa untuk bicara.“Kumohon jelaskan semuanya dengan perlahan karena aku tidak paham apa maksud ucapanmu itu, Dad.” Levana memprotes ayahnya sendiri.Terdengar embusan napas kasar keluar dari mulut sang ayah. Matanya terpejam sejenak dan saat terbuka, sang ayah menatapnya dengan tatapan sedih dan merasa bersalah.“Sebagai mantan reporter, aku memiliki banyak kenalan yang menjual berita para orang kaya, Levana. Aku bekerja sama dengan seorang paparazzi yang mana tidak

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 127; Puncak pengkhianatan

    “Oh, Levana! Mum tidak tahu jika kau sudah pulang,” sahut sang ibu yang kini melangkah mendekat ke arahnya.“Aku tidak ada hubungannya dengan mereka, Dad. Sungguh!” ucap Levana yang mengabaikan sang ibu dan mendekati ayahnya sendiri.Sang ayah terlihat frustasi sendiri saat ini dan memilih untuk duduk membelakangi Levana. “Ya, aku tahu itu. Aku tahu jika kau tidak ada hubungannya dengan masalah ini, Levana. Aku hanya marah, marah pada semuanya yang selalu mengaitkanmu dan marah pada diriku sendiri.”Sejujurnya Levana tidak tahu apa yang tengah ayahnya bicarakan, tetapi jika ia mengaitkan dengan berita yang beredar, dirinya bisa paham dan mengerti apa yang membuat sang ayah terlihat begitu marah.Ibu Levana pun melangkah mendekati sang suami dan memeluknya erat dari belakang. “Sama seperti sebelumnya, kita juga bisa melewati ini semua bersama-sama.”Yang bisa Levana lakukan hanya diam saja di tempatnya berdiri. Rasa lelah yang semula menghampirinya kini seakan lenyap begitu saja.“Tuan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 126; Pemutusan Sepihak

    Merasa bodoh dan kesal pada dirinya sendiri, Levana memilih bangkit dan berendam di dalam bath tub. Ia mencoba menghilangkan pikirannya tentang Rave dengan sebegitu kerasnya.“Bodoh. Lagi pula bisa-bisanya kau memikirkan pria yang tidak mungkin memikirkanmu?” keluh Levana yang kini memejamkan matanya.Dirinya berjanji akan memulai hidupnya yang baru dan melupakan semua masalah yang pernah menghampirinya. Ia akan hidup kembali menjadi Levana Sullivan, toh dari awal namanya tidak pernah berubah karena negara tidak pernah memberi restu pada pernikahannya.Keesokan harinya, Levana sudah mulai bekerja di laboratorium salah satu universitas di daerahnya. Saat itu proses belajar mengajar sudah selesai, tetapi para mahasiswa yang melakukan penelitian tetap meneliti di dalam lab, dan sudah menjadi tugas Levana untuk membantu mereka.“Ms. Sullivan, aku dengar Anda pernah bekerja di konservasi hewan milik Newall Group. Apa benar begitu?” tanya seorang mahasiswa yang sedang meneliti di dalam lab.

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 125; Kehidupan Baru

    Terakhir kali saat Levana bertemu dengan ayah mertuanya—Francis Maverick, dirinya sudah menekankan jika ia tidak ingin diganggu oleh Rave. Levana juga meminta jika Francis membantunya agar Rave mau menceraikan dirinya.Sebenarnya pernikahan Levana dan Rave tidak terikat hukum apa pun, pernikahan keduanya dianggap tidak sah di mata hukum karena memang peraturan negara yang tidak diperbolehkan memiliki lebih dari satu pasangan di saat yang bersamaan. Perceraian yang diinginkan Levana tidak lain hanya agar Rave melepaskan dirinya. Terkait masalah urusan di media, ia tidak peduli.“Anda bisa langsung bekerja mulai besok, Nona,” ujar seorang wanita yang kini mengantar Levana berkeliling.Pandangan Levana mulai memandangi area sekitar laboratorium yang mana tampak asri dan nyaman. Dirinya berharap dengan pekerjaan barunya ini, ia bisa memulai hidupnya kembali dan melupakan semua masa lalunya yang buruk.“Ngomong-ngomong, Nona, kenapa Anda berhenti bekerja dengan Newall Group? Bagi para lulu

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 124; Akhir Kebersamaan

    Tidak ada pembicaraan di antara Levana dan Rave hingga keesokan paginya. Levana hanya meminta Rave memeluknya erat di pagi hari sebelum mereka terbang ke London.Begitu tiba di bandar udara Kota London, Levana dan Rave bagaikan orang yang tidak saling mengenal. Levana sudah meminta jika dirinya akan pulang sendiri dijemput oleh sopir pribadi ayahnya.Tidak ada kecurigaan apa pun di pikiran Rave tentang Levana, pria itu justru sibuk sendiri karena begitu melihat berita, dirinya pertama kali menemukan gosip tentangnya dan juga Levana. Berita lain yang membuatnya terkejut adalah kabar tentang Toby Duggan yang sudah dilaporkan dengan berbagai tindak pidana, salah satunya kasus suap yang dilakukan agar dirinya bisa menjadi model internasional.“Terima kasih untuk waktunya, aku harap kau sehat selalu,” bisik Levana sebelum kedua berpisah.“Aku akan menghubungimu nanti,” pesan Rave yang langsung masuk ke mobil lain bersama dengan Max.“Kita pulang sekarang, Nyonya?” tegur sopir pribadi kelua

DMCA.com Protection Status