Share

Hate to Love
Hate to Love
Penulis: flowerevil

Prolog

Penulis: flowerevil
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-02 18:06:24

Mata hazel itu menatap sayu pemandangan di depan sana, menampilkan dua manusia yang salah satunya sangat ia kenali. Meski mata sayu, tetapi ekspresinya menunjukkan wajah yang datar. Tetap tenang menahan emosi yang bergejolak. Ia lalu mencoba mendekati dua manusia itu yang sedang duduk di pinggiran danau dan sepertinya gurauan yang dilontarkan sangat lucu hingga membuat keduanya dapat tertawa lepas.

“Danu…”

Panggilan dengan suara lembut yang membuat sang empu menoleh. Alangkah terkejutnya laki-laki itu saat mengetahui siapa dibalik suara yang memanggilnya. Ia lalu segera berdiri mensejajarkan tubuhnya menghadap gadis itu.

“Aliika..a-aku bisa jelasin.” ucapnya terbata-bata.

Danu mencoba untuk menggapai tangan Aliika, namun gadis itu segera menepisnya kasar. Aliika menatap lekat mata Danu, kelopak matanya sudah dipenuhi dengan air yang tak lama kemudian mengalir membasahi pipinya.

Wanita yang dari tadi duduk itu pun kemudian berdiri dan mendekati Danu. Kemudian pandangan Aliika berganti ke arah mata wanita itu, mereka saling berpandangan menyiratkan sebuah perasaan yang mulut pun sulit untuk mengatakannya. Tangan wanita itu bergerak merangkul lengan Danu, namun Danu segera melepaskannya.

Aliika menghembuskan nafasnya menahan sesak di dada, lalu mengusap kasar peluh dipipinya yang  mengalir deras, “Aku pergi dulu. Maaf sudah mengganggu waktu kalian.”

Aliika mencoba cepat melangkahkan kakinya meninggalkan Danu bersama wanita itu. Ia tak habis pikir dengan apa yang dilihatnya saat ini, dua bulan ia berpacaran dengan Danu. Lalu sekarang Danu mengkhianatinya? Sekian lama Aliika mencoba menutup hatinya lalu mengizinkan Danu untuk masuk ke dalam kehidupannya. Tapi apa yang ia dapatkan? Pengkhianatan?. Bodoh, bodoh sekali Aliika membiarkan seseorang masuk bahkan sebelum traumanya sembuh sempurna.

“Aliika tunggu! Kumohon berhenti sebentar.” Danu mencoba meraih tangan Aliika yang seketika membuat Aliika berhenti. Danu sedikit menarik lengan Aliika agar gadis itu menghadap ke arahnya.

“Tidak perlu penjelasan, Nu. Aku sudah melihat dengan mata kepalaku sendiri.” ucap Aliika masih dengan isakan tangisnya.

“Kamu tidak tahu fakta yang sebenarnya Al.  Jadi please tolong dengerin penjelasan aku dulu.”

“Fakta apa? Fakta bahwa kamu sedang bersanding dengan wanita lain. Itu sebuah fakta yang tidak perlu kamu perjelas lagi, Nu.” ucap Aliika. Wajahnya tertunduk ia tidak bisa menatap mata Danu, entahlah sepertinya ia merasa berat jika harus menatap pacarnya itu, oh tidak mungkin sekarang MANTAN.

Tangan Danu bergerak membelai pelan dagu Aliika lalu menariknya agar mata gadis itu menatapnya.

“Tatap mataku saat kita sedang berbicara.” ucap Danu. Laki-laki itu terus memandangi wajah cantik Aliika. Meskipun pipinya basah tapi tidak memudarkan warna merona nya.

Aliika memang sudah terlahir cantik, kulit putih bersih dengan warna kemerahan di bagian pipinya yang memang sudah alami tanpa bantuan blush on. Dan matanya yang berwarna hazel, membuat gadis itu benar-benar mempesona.

“Kamu cantik Al.” puji Danu sambil tersenyum mengedarkan seluruh pandangannya ke arah wajah gadis itu, “Aku akan katakan semuanya, kumohon beri aku waktu sebentar saja untuk menjelaskannya.”

“Baiklah.”

Aliika berusaha untuk melihat masalah dari kedua sisi. Ia tidak ingin dicap sebagai seorang yang egois tidak mau mendengarkan apapun dan siapapun.

“Aku dan dia memang berpacaran Al… tetapi aku tidak benar-benar mencintainya. Aku terpaksa melakukan itu Al, aku terpaksa menerima dia sebagai pacarku karena…” ucapan Danu terjeda. Ia terdiam beberapa detik sebelum melanjutkan perkataannya.

“Dia sakit kanker Al, dan dia memintaku untuk mengabulkan permintaan untuk terakhir kalinya yaitu menjadi pacarnya.” lanjutnya.

Aliika melebarkan matanya, ia membungkam mulutnya untuk menahan suara tangisan kerasnya keluar. Sekejam itukah dirinya? Merasa paling tersakiti padahal mungkin saja wanita itu bisa saja pergi selamanya dengan masih menahan sakit karena tidak bisa memiliki Danu.

Gadis itu diam membisu seperti batu, ia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dadanya semakin sesak tubuhnya terasa lemas hingga ia reflek mundur untuk menopang tubuhnya.

“Sudah berapa lama kalian berpacaran?”

“Satu bulan.”

Air mata Aliika semakin deras mengalir ia benar-benar terkejut, pasalnya selama dua bulan ia berpacaran dengan Danu ternyata laki-laki itu juga sudah menjalin hubungan dengan wanita itu. Aliika memukul-mukul dadanya untuk meredakan sesak yang dirasakannya saat ini.

“Aku mohon jangan tinggalin aku Al. Aku sayang sama kamu tapi aku tidak bisa jika harus meninggalkan dia.”

Danu mencoba untuk mendekati Aliika. Gadis itu malah menjauhkan langkahnya dari Danu, membuat Danu semakin bimbang. Danu mengacak-acak rambutnya frustasi ia tidak tahu harus bagaimana lagi. Disisi lain dirinya sangat mencintai Aliika tapi sisi lainnya ia tidak bisa egois meninggalkan wanita itu.

“Lebih baik kita usai disini, Nu. Aku.. aku tidak ingin membuat wanita itu kecewa dan aku juga tidak ingin membuat beban untukmu.” Aliika kembali tertunduk.

“Secepat itukah kamu membuat keputusan Al?” tanya Danu.

“Sudah kubilang bukan, aku tidak ingin menyakiti pihak manapun. Dan keputusanku ini yang paling benar, Nu, kita harus berpisah dan kamu harus menyayangi wanita itu seperti kamu menyayangiku.”

Jawaban Aliika cukup membungkam mulut Danu. Laki-laki itu langsung menarik paksa Aliika dan memeluknya, Danu ikut terisak disana. Aliika berusaha untuk melepas rengkuhan itu namun apa daya dirinya tidak memiliki kekuatan penuh untuk menolaknya.

Beberapa menit dalam posisi itu Danu kemudian melepas pelukannya. Merasa sedikit ada kelonggaran Aliika segera mendorong Danu dan berlari meninggalkan laki-laki itu. Kali ini Danu tidak mengejarnya ia membiarkan Aliika pergi dan menerima keputusan yang sudah ditetapkan oleh gadis itu.

****

Prangggg

“Aaaarrgghh”

Sagara membuang semua benda yang berada di atas meja kerjanya. Emosi nya langsung memuncak ketika Papanya mengatakan sesuatu yang sangat tidak diinginkan terjadi dalam hidupnya.

Yaitu perjodohan.

Ya, Sagara akan segera dijodohkan dengan seorang gadis pilihan Papanya. Ini bukan yang pertama kali Papanya mencoba menjodohkannya. Sudah berkali-kali peristiwa perjodohan ini terjadi namun Sagara selalu menolaknya. Dan kali ini Papanya mengatakan jika perkataannya tidak bisa ditolak. Dan keputusan ini sudah mutlak.

Sagara hanya bisa meluapkan emosinya kepada barang-barang di sekitarnya. Tak peduli berapa nilai barang itu dan kondisi ruangannya saat ini.

Drrt drrt

Sagara membuka ponselnya saat benda pipih itu bergetar. Ternyata pesan dari Papanya. Sagara sangat malas membukanya, namun rasa penasaran melingkupinya. Apalagi saat ia mengetahui Papanya mengirimkan sebuah gambar.

Kornea mata Sagara membulat sempurna saat melihat gambar itu. Atau lebih tepatnya sebuah foto seorang gadis. Dan Sagara tahu persis siapa gadis itu. Belum sempat Sagara kembali dari keterkejutannya. Ponselnya kembali berdering. Kini Papanya menelepon nya.

“Itu adalah foto gadis yang akan Papa jodohkan denganmu.” ucap pria paruh baya di seberang sana.

“Tapi Pa, Sagara nggak..”

“Jangan bantah keputusan Papa. Kali ini kamu tidak bisa menolak, Lagipula gadis itu anak dari sahabat Papa yang sudah pasti dari keluarga baik dan terpandang.”

Sagara menghela nafasnya, “Aku tidak pantas untuknya, Pa.”

“Keputusan Papa sudah mutlak dan tidak bisa dibantah! Kamu mengerti.”

Tut

Sambungan telepon terputus secara sepihak. Sagara langsung menghempaskan tubuhnya di kursi kerjanya. Ia memejamkan matanya kuat-kuat sambil memijat pangkal hidungnya.

“Sagara laki-laki pengecut yang tidak pantas bersanding dengannya, Pa.” lirih Sagara dengan nada lelahnya.

Bab terkait

  • Hate to Love   Hate to Love. 01

    Aliika membuka kedua matanya perlahan. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar. Ternyata dirinya tertidur di lantai kamarnya. Ia lalu berdiri dan duduk dipinggiran kasur queen sizenya, terdapat sebuah kaca berdiri. Ia lalu memandangi pantulan dirinya dari kaca itu, rambut acak-acakan karena semalam ia merasakan kepalanya yang pusing hebat, matanya yang sembab karena tak henti-hentinya menangis. Bibir pink yang sudah berubah menjadi putih pucat, dan perasaan yang benar-benar kacau saat sepintas teringat kejadian kemarin.Di dunia ini tidak ada yang rela membiarkan orang yang dicintainya mencintai orang lain, dikecewakan dua kali oleh seorang laki-laki memang hal yang menyakitkan. Dua kali? Yap Aliika juga pernah mencintai seseorang tetapi orang itu tiba-tiba meninggalkannya tanpa sebab, hingga saat ini dia belum pernah lagi bertemu dengan sosok itu. Empat tahun Aliika mencoba melupakannya, dan dihadirkan dengan sosok yang Aliika yakini dia sebagai penyembuhnya, yaitu Danu.Nyatanya? Pup

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • Hate to Love   Hate to Love. 02

    “Jangan lupa jam makan siang nanti kita akan menemui calon suami kamu.” Aliika mendapatkan pesan dari Rama. Pesan itu terus berputar-putar di otaknya. Calon suami? Bahkan Aliika yakin dia tidak akan menerima laki-laki itu. Karena sebenarnya sejak lama ia sudah menentukan siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya, terlepas dari banyaknya kegagalan cinta yang Aliika alami. Meski kini itu suatu hal yang mustahil. Namun Aliika memiliki keyakinan dalam hati, bahwa hari itu akan tiba. Hari dimana ia akan berdiri di altar bersama orang yang dicintainya. Kebahagiaan apalagi yang diinginkan para gadis didunia ini selain mengucapkan janji suci bersama orang yang mereka cintai? Aliika menghela nafasnya. Kini ia berada di salah satu cafe favoritnya. Hari ini ia memiliki beberapa janji pertemuan, padat memang jadwal Aliika hari ini. Dirinya akan bertemu klien barunya dan bertemu orang yang akan dijodohkan dengannya. Aliika adalah seorang desainer busana. Ia memiliki rekan dan klien dari kalan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • Hate to Love   Hate to Love. 03

    “Kenapa? Harusnya aku boleh dong banyak tanya karena memang otak ku sudah dipenuhi dengan pertanyaan yang sangat ingin aku ketahui jawabannya.”Aliika membalas tatapan Sagara dengan menantang, dirinya tak ingin kalah juteknya dengan laki-laki yang ada di hadapannya ini.Sagara menyeringai, “Karena aku bukan google yang dirancang untuk menjawab semua pertanyaan mu.”Aliika sedikit tersenyum, sekuat tenaga ia menahan tawanya agar tetap terlihat jutek di hadapan Sagara. Bisa-bisanya dengan tampang dingin namun masih bisa melawak.“Kak Sagara ngelawak?”“Menurutmu?”Tidak! Menurut Aliika, Sagara tidak sedang melawak dilihat dari raut wajahnya saja sudah kelihatan. Menampakkan ekspresi yang datar dan tajam menatap. Aliika mengusap kedua pipinya kemudian menghembuskan nafas panjang. Berhadapan dengan Sagara membutuhkan kesabaran ekstra karena benar-benar Sagara lebih dingin kepadanya.“Kak Sagara tidak mau tanya sesuatu juga ke aku gitu?” tawar Aliika, yang membuat Sagara menaikkan sebelah

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • Hate to Love   Hate to Love. 04

    Andrian dan Aliika langsung menoleh kearah yang dipandang oleh Lola. Ternyata benar, Sagara berdiri disana. Menatap Lola dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Sedangkan di sisi lain seseorang menatap laki-laki itu dengan tatapan sendu.“Sagara.. kamu disini?” tanya Lola lagi. Sagara masih terdiam di tempat tak menggubris ucapan yang sudah dua kali Lola lontarkan padanya.Andrian yang sudah memendam amarah kepada Sagara langsung bangkit dari duduknya. Menatap tajam Sagara dengan ekspresi memperlihatkan sebuah dendam yang nampak tersirat.“Ngapain kamu disini!”Andrian kemudian berjalan mendekat ke arah Sagara dan telah berdiri tepat di hadapan laki-laki itu. Namun hal itu tidak membuat Sagara mengalihkan perhatiannya dari Lola.“Kamu kenapa La?”BughhSatu pertanyaan yang lolos dari bibir Sagara langsung dihadiahi oleh bogeman mentah dari Andrian. Membuat Sagara langsung tersungkur disana. Pengunjung lain langsung bergerombol ke tempat mereka. Mencari tahu apa yang terjadi.“Kak A

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-05
  • Hate to Love   Hate to Love. 05

    Aliika terbangun ketika mendengar suara dari nakas samping tempat tidurnya. Dengan mata masih berat untuk terbuka ia mencari asal suara itu. Dan ternyata itu karena ponselnya yang berdering. Aliika terkejut ketika melihat banyak sekali panggilan tak terjawab dan pesan singkat di ponselnya. Dan yang lebih membuatnya terkejut adalah, itu semuanya dari Sagara. Tak pikir lama Aliika langsung menelpon Sagara kembali.“Halo Kak..” Aliika langsung menjauhkan ponselnya saat suara bising keras terdengar ketika sambungan diterima.“Halo.. ini Aliika ya? Eh kamu bisa kesini nggak? Aku temannya Sagara, dia lagi mabuk di club.” ucap seseorang di seberang sana.Aliika membulatkan mata, “ Apa! Terus?” tanya Aliika panik.“Nanti aku jelasin. Yang penting kamu kesini dulu, aku kirim alamatnya ya.”“Oke.”Sambungan telepon terputus.Aliika sangat panik. Ia melihat ke arah jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah dua belas dini hari. Aliika bingung harus berbuat apa. Namun ia sangat ingin menjemput

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-05
  • Hate to Love   Hate to Love. 06

    Mata gadis itu mulai berkaca-kaca, buih air telah memenuhi kelopak matanya. Namun dari situ Aliika terpikirkan untuk mencoba nama Chalila. Dan ternyata… benar. Aliika tercengang. Sagara benar menggunakan namanya.Tanpa pikir panjang Aliika membopong tubuh Sagara masuk kedalam apartemen itu. Terdapat dua kamar di lantai itu, Aliika membawa masuk Sagara menuju salah satu kamar disana. Ia tak peduli benar atau tidaknya itu kamar Sagara. Yang terpenting ia bisa segera membaringkan Sagara, karena gadis itu sudah sangat lelah menopangnya.Sagara langsung terbaring diatas ranjang. Bahkan posisinya juga tidak benar. Aliika membuka sepatu Sagara dengan telaten dan hati-hati. Kemudian ia menata bantal untuk Sagara dan berusaha membenarkan posisinya. Aliika berniat untuk ke pantry mengambil segelas air putih agar nantinya saat Sagara sadar ia bisa meminum air itu.Namun saat Aliika akan bangkit dari ranjang, Sagara menahan tangan gadis itu. Menariknya hingga terjatuh diatas tubuh laki-laki itu.

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-05
  • Hate to Love   Hate to Love. 07

    Aliika mengerjapkan matanya beberapa kali saat cahaya matahari mengganggu ketenangan tidurnya. Ia menggeliat nyaman dalam tidurnya enggan untuk membuka matanya yang terlihat seperti tumpukan lemak itu. Ia berencana melanjutkan tidur nya jika saja dirinya tidak merasakan semilir angin AC mengalir lembut di tubuh bagian atas nya yang hanya tertutupi oleh selimut tipis namun berbulu.Aliika mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu menyibakkan selimutnya dan mencoba untuk menyandarkan tubuhnya di sandaran kasur. Kening nya mengkerut praktis tepat saat ia menoleh ke nakas samping tempat tidur nya. Terdapat sebuah kemeja oversize terlipat rapi disana. Aliika menduga itu adalah kemeja Sagara yang disediakan untuknya.Aliika kemudian berdiri, langkahnya sedikit sempoyongan sepertinya faktor ia menangis hingga membuat cairan di tubuhnya berkurang dan membuatnya lemah. Gadis itu maju selangkah demi selangkah menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar itu.Setelah selesai membersihkan diri

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-05
  • Hate to Love   Hate to Love. 08

    Andrian mencari keberadaan Aliika. Ternyata gadis itu tengah duduk di dekat jendela yang langsung menampilkan pemandangan jalanan kota Jakarta yang masih sepi. Gadis itu terlalu sibuk dengan buku di depannya ini. Ditemani secangkir kopi yang masih mengeluarkan uap panasnya.Aliika tak memperdulikan laki-laki yang sudah duduk di depannya. Ia tetap fokus mengguratkan pensilnya di atas lembaran buku yang sudah dipenuhi dengan coretan desain busana milik Aliika. Aliika memutuskan untuk fokus saja dengan klien butik yang semakin ramai dan melupakan kejadian beberapa hari yang lalu antara ia dengan Sagara.Ia berusaha meraih cangkir kopi yang ada diatas meja tanpa melepaskan pandangannya dari buku itu, karena fokus dengan setiap garis yang ia bentuk.Ia baru sadar tak menemukan benda yang dirinya cari. Gadis itu benar-benar ingin melempari laki-laki di depannya ini dengan penghapus di samping bukunya atau menamparnya dengan penggaris besi yang ia bawa. Tapi Aliika mengurungkan niat itu kare

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-06

Bab terbaru

  • Hate to Love   Foto siapa?

    “Vion! Aku punya berita bagus buat kamu.” Teriak Aeera berlari ke arah Vion yang sedang terduduk diam di pojok ruangan sambil bermain lego yang ia tumpuk seperti istana.Vion menoleh malas ke arah Aeera, “Apa?” tanya Vion singkat.“Kamu marah sama aku? Kan yang buat salah Arjuna bukan aku Vion. Lalu kenapa kamu malah marah sama aku?”Vion berdecak, “Aku sepertinya ada pr. Jadi kalau mau ngomong, langsung ngomong aja.”“Ish jangan gitu dong. Oke aku ngomong sekarang. Besok pas acara natal, Mommy aku ngajak keluargamu buat main kerumahku.” Aeera menggandeng lengan Vion. Anak itu langsung melepaskan rengkuhan tangan Aeera.“Nanti aku tanyakan dulu sama Mamah.” Ucap Vion kemudian berlalu darisana. Aeera nampak sedih dengan sikap Vion yang berubah dingin padanya. Dan ini semua karena Arjuna. Aeera kembali mendekati Vion.Anak itu sedang berkutat dengan buku tulis. Ternyata benar Vion sedang mengerjakan pr. Aeera duduk disamping Vion, meletakkan kepala di meja dan menoleh menatap Vion. Anak

  • Hate to Love   Berbaikan

    Aliika masih terngiang dengan ucapan Aeera hari itu. Pasti Vion anak yang dibicarakan oleh Aeera telah kehilangan salah satu orangtuanya. Aliika berharap Vion adalah anak baik yang bisa menjadi teman untuk Aeera.“Permisi.” Ucap seorang wanita yang sudah membawa sebuah kain bahan berwarna putih dan merah. Aliika mendongak setelah tadi fokus di depan laptopnya.“Iya? Ada yang bisa saya bantu?”“Maaf apakah saya bisa meminta tolong anda untuk membuatkan baju dari bahan ini?” tanya wanita itu. Aliika tersenyum dan mengangguk lalu mengambil bahan itu untuk ia lihat.“Apakah baju untuk anda Nyonya. Jika iya saya bisa mengukurnya langsung sekarang.” Ujar Aliika.Wanita itu tersenyum canggung, “Sebenarnya untuk saya dan kedua anak saya. Untuk perayaan natal mendatang.”Aliika mengangguk, “Baiklah tapi saya perlu anak anda untuk datang kesini agar saya mudah untuk mengukurnya. Karena jika hanya di kira-kira nanti takut hasilnya tidak sesuai.” Jelas Aliika ramah.“Baiklah besok saya akan bawa

  • Hate to Love   Dia temanku

    Aeera dan Arjuna sekarang sudah berumur 7 tahun dan telah memasuki kelas 1 SD. Mereka sekolah di asrama elite di daerah Jakarta. Dan pagi ini Aliika akan mengantar kedua anaknya itu ke sekolah. Bersama tubuhnya yang sudah berbadan dua dengan usia kandungan telah menginjak satu bulan.Kehamilan Aliika bukan tanpa sebab, Aeera dan Arjuna lah yang menginginkan untuk memiliki adik. Dan keinginan mereka saling bertolak belakang. Aeera yang menginginkan adik perempuan dan Arjuna yang menginginkan adik laki-laki. Dan untuk pemeriksaan terakhir dokter mendiagnosis jika anaknya laki-laki. Tapi tidak tahu nanti perkembangan selanjutnya.“Okeh siapa yang sudah siap untuk berangkat sekolah angkat tangan.” Riang Aliika bertanya kepada kedua anaknya.“Aku!” seru mereka bersama sambil mengacungkan tangan ke atas. Aliika tersenyum simpul dengan tingkah mereka yang terlihat menggemaskan itu.Aliika menggandeng kedua anaknya di sisi kanan dan kiri. Kali ini ia yang akan mengantar sendiri anaknya. Kare

  • Hate to Love   Naluri Cinta yang Kuat

    Aliika membawakan air bersih dan juga kotak obat untuk Sagara. Wanita itu harus segera mengobati suaminya karena takut akan infeksi. Sagara sudah duduk di sofa ruang keluarga. Disana sudah ada seluruh keluarga besar tak terkecuali Danu, Vita, dan Radit.Sagara terlihat sangat memprihatinkan, banyak luka di sekujur tubuh dan wajah. Membuat Aliika menatapnya sedih. Dengan telaten dan hati-hati Aliika mengoleskan antiseptik ditubuh dan wajah Sagara.Sagara terlihat diam dan senyum-senyum sendiri menatap Aliika. Membuat wanita itu seketika kesal, ia lalu memukul lengan Sagara membuat suaminya itu mengaduh kesakitan.“Kok aku dipukul si? Emangnya aku salah apa, Sayang?” tanya Sagara menampakkan wajah bersedih seperti anak kecil.“Ya lagian kamu mah orang lagi luka gitu masih sempet-sempetnya tengil.” Kesal Aliika. Ia lalu kembali mengobati luka Sagara.Miranda terkekeh pelan dengan kedua manusia di hadapannya ini, “Mama bersyukur kamu sudah kembali Sagara. Mama khawatir banget sama kamu.”

  • Hate to Love   Meet Him

    Aliika membuka matanya perlahan, kepalanya terasa pusing dan sangat berat. Ia mencoba bangkit dan menyandarkan tubuh di kepala ranjang. Ia mulai mengedarkan pandangan dan bertanya-tanya ada dimana dirinya saat ini.Aliika kembali mengingat kejadian tadi siang, matanya membelalak, “Lintang. Ya saat itu aku dilecehkan oleh Lintang. Lalu ia membiusku.” Gumam Aliika. Ia kembali mengedarkan pandangan dan mulai berpikir bagaimana cara untuk pergi dari sini.Ia lalu berdiri dan berjalan menuju pintu, dan saat ia menekan handle itu ternyata terkunci dari luar. Aliika semakin kesal ia kembali mengedarkan pandangan untuk mencari celah yang bisa digunakan untuk kabur.Aliika mengernyit dan tersenyum senang saat melihat sebuah jendela. Ia berlari ke arah jendela itu. Mencoba untuk membukanya. Namun sial karena jendela itu macet dan sulit untuk dibuka. Ia semakin bingung harus lewat mana lagi.Aliika terus memukul jendela itu sampai ia mendengar suara kunci membuka pintu itu. Aliika tak menyerah i

  • Hate to Love   Ancaman

    “Apa kau yakin Al, jika pelacakan nomor itu berada di rumah Danu.” Tanya Andrian.Aliika mengangguk mantap, “Aku melihat sendiri kode lokasi itu dan tepat berada dirumah Danu Kak.”Andrian bertopang dagu, berpikir tentang kebetulan ini. Bagaimana bisa lokasi itu dirumah Danu. Ataukah Danu ingin membalas dendam pada Sagara. Dan merebut kembali Aliika.Bahkan sudah sekian tahun tapi kenapa Danu masih ingin memiliki Aliika. Sebegitu cinta kah dia dengan sepupunya ini?“Tapi masalahnya Danu tidak mau mengakui jika ia menculik mas Sagara. Dan ya memang wajahnya meyakinkan jika dia tidak terlibat dengan penculikan ini.” Jelas Aliika.Andrian mengepal, rahangnya mengeras. Jika memang Danu menculik Sagara untuk memiliki Aliika dan malah membuat Aliika menjadi tersakiti. Ia tak akan segan untuk membunuh Danu.Andrian berdiri dan langsung menyambar jaket. Membuat Aliika terkejut begitu juga Lola. Aliika segera mengikuti langkah Andrian yang berjalan keluar rumah.“Kak stop stop.” Tahan Aliika,

  • Hate to Love   Bukan Tandingan

    “Kamu ngapain tadi kesana?” tanya Radit pada Vita. Mereka saat ini sudah berada di apartemen Vita. Setelah mengantar Aliika, Radit langsung membawa Vita ke apartemen. Lelaki itu nampak emosi. Vita memutar mata jengah, “Ya aku ingin menemui kak Aliika lah. Yakali bertemu sama kamu, jijik kali.” Ekspresi Radit terkejut saat mendengar ucapan Vita ia mondar mandir mencengkram rambut frustasi, “Wahh memang kurang ajar ya kamu Vit. Terus kesana cuman mau genit sama cowok lain gitu?” Radit tak habis pikir dengan gadis satu ini. Sepertinya sok cantik dan caper. “Kamu kenapa sih, marah-marah ga jelas.” Vita memicing, “Cemburu ya?” goda Vita sambil menaik turunkan alisnya. “Apa sih ga usah kepedean deh. Siapa juga yang cemburu.” Ujar Radit nampak panik. Raut wajah laki-laki itu sudah memerah dan panas. Laki-laki itu pun memilih untuk pergi dari sana. Dan melanjutkan mengulik informasi mengenai Lintang sesuai yang diperintahkan oleh Rama sebelumnya. ***** Aliika sedang berada di balkon me

  • Hate to Love   Hurt

    Setelah menyimpulkan fakta jika itu hanya sebuah jebakan Aliika kemudian memilih untuk pamit dari sana. Begitu juga dengan Lintang ia juga memilih pamit dan menyusun kembali rencananya. Saat akan melangkah menuju pintu, Danu dengan cekatan membalik badan Lintang dan langsung menghantamnya dengan bogeman hingga Lintang beringsut ke bawah.“Danu!” teriak Aliika. Seakan tuli Danu kembali mendekati Lintang dan menarik kerahnya dan terus menghujamnya dengan tinjuan.Aliika yang panik hanya bisa terus berteriak untuk Danu berhenti namun usaha itu sia-sia, “Kau cepat pisahkan mereka Radit.” Perintah Aliika kepada Radit. Radit sebenarnya malas untuk memisahkan mereka. Biarkan saja Danu menghajar Lintang yang memang kurang ajar itu. Tapi mau bagaimana lagi ia harus patuh pada Nyonya nya.“Baik Nyonya.” Radit mendekat ke zona perkelahian itu dan langsung menarik paksa Danu. Laki-laki itu sedang dilanda emosi jadi Danu menepis kasar Radit membuat Radit sedikit kesal.“Sialan.” Umpat Radit. Radi

  • Hate to Love   Sebuah Jebakan

    Sudah seminggu Aliika sendiri tanpa kehadiran sang suami. Belum ada tanda-tanda mengenai nasib Sagara. Hidup harus terus berjalan karena sekarang Aliika punya Aeera dan Arjuna. Ia harus berusaha untuk tetap tegar dalam mengurus kedua anaknya tanpa suami. Wanita itu tengah bermain di ruang keluarga bersama Aeera dan Arjuna. Tadi ia juga sempat menelepon Vita untuk datang. Namun gadis itu tidak bisa karena sedang bekerja. Alhasil Aliika tidak bisa memaksanya. Tadi juga Lola mengatakan akan datang berkunjung namun entahlah jadi atau tidaknya Aliika juga tidak bisa berharap lebih. Tok tok tok Ketukan pintu membuat fokusnya teralihkan. Aliika menebak jika itu pasti Lola, namun kenapa wanita itu tidak langsung masuk saja. Aliika pun memilih untuk berjalan membuka kan pintu. Betapa terkejutnya Aliika saat mengetahui siapa yang datang. Aliika menatap jengah laki-laki di hadapannya ini, “Aku sudah lelah dengan perlakuanmu Lintang. Jadi kumohon enyahlah, jika kau ingin membantuku untuk menc

DMCA.com Protection Status