Share

Part. 14

"Sarapan siap!"

"Kok, kamu yang bawa? Milah mana?"

"Dia masih cuci piring. Daripada kamu nunggu lama."

"Balikin lagi! Aku mau Milah yang antar."

Tahan, nggak boleh erosi. Masih pagi.

Kuhela napas panjang sembari meletakkan nampan berisi sarapan di atas meja kerjanya.

"Masih ngambek karena diliatin foto Mimi Peri?"

" .... "

Dia tak menjawab.

"Ya udah lain kali kukirim Foto Cupi Cupita yang asetnya segede semangka. Kamu pasti suka."

"Nggak perlu. Udah, keluar sana! Aku lagi banyak kerjaan!"

Tumben keliatan kerja, biasa juga cuma ongkang-ongkang kaki dan limpahin semua kerjaan sama sekretarisnya.

Apa aku pernah mengatakan kalau keluarga Tuan Stevan mempunyai bisnis travel? Setelah ayahnya yang bule itu tiada, kini dia dan adiknya yang mengelola. Tapi, sejauh ini yang kulihat kerja hanya adiknya. Makhluk tampan lain dari keturunan Alexander, yang kelakuannya nggak kalah membagongkan. Sementara Tuan Stevan lebih banyak bekerja dari rumah. Menerima telepon atau email berisi lapo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status