Share

Bab 43

Penulis: Alana Nourah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-18 10:04:16

Monsieur Laurent Raffray membawa Dietrich dan Natalie menuju Suite Imperiale. Sebuah suite yang cocok bagi seorang ratu. Luasnya mencapai 218 meter persegi, dengan pemandangan yang mengarah langsung ke Place Vendôme. Seluruh ruangan yang ada dalam suite didesain dengan cermat. Dinding-dinding ruangan utama dicat putih gading dan terdapat beberapa lukisan mahal sebagai penghias. Kamar tidurnya merupakan replika kamar Marie Antoinette lengkap dengan kanopi berlapis sutra.

Dietrich meletakkan Natalie pelan-pelan sekali di atas ranjang. Gadis cantik itu masih gemetar dan memejamkan mata membuat Dietrich benar-benar merasa khawatir.

Lelaki itu menoleh ke belakang, pada deretan bodyguard Natalie beserta supir sekaligus bodyguard Dietrich sendiri—Monsieur Randall. "Kalian semua berjaga di luar saja." Dietrich hampir memutar bola mata. "Oh, Monsieur Randall, dan jangan lupa panggilkan Misha."

"Baik, Tuan." Monsieur Randall dan yang lain segera meninggalkan ruangan.

Pada saat seluruh suite ter
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 44

    "Kalau begitu jangan berhenti."Dietrich membatu di tempat saat mendengar kalimat itu. Seluruh dunia seolah berguncang. Kalimat itu merupakan undangan secara tersirat atau justru terang-terangan?Natalie nyaris menggigit bibir malu. Gadis cantik itu tidak berpengalaman. Well, tidak terlalu. Namun, yang jelas, ini adalah kali pertamanya mengungkapkan sebuah persetujuan untuk melakukan hal itu.Jantung Nat berdebar-debar. Tubuhnya berubah menjadi panas sekaligus dingin. Sebuah sensasi yang selalu menderanya apabila berdekatan dengan Dietrich. Jika mereka tanpa sengaja menjadi terlalu dekat. Natalie menjilat bibirnya yang mendadak kering. Apakah ini sebuah kesalahan? Dietrich tampak sangat ... shock. Sepertinya bahkan lebih terkejut daripada saat melihat Natalie dipukul oleh Julien."Natalie ...." Dietrich menoleh. Wajahnya dipenuhi berbagai emosi sekaligus. "Kau baru saja mengalami sebuah kejadian yang teramat buruk. Ini bukan benar-benar keinginanmu."Natalie membuka mulut. Tercengang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 45

    Natalie memejamkan mata erat-erat ketika malam telah semakin pekat. Dietrich pergi ke ruangan lain untuk minum sampanye—lelaki itu tadinya mengajak Nat dan berkata bahwa alkohol bisa menenangkan sarafnya yang tegang. Akan tetapi, Natalie menolak.Gadis cantik itu berdiri di pinggiran jendela yang mengarah ke Place Vendôme. Ia telah berganti pakaian. Gaun yang tadi dipakainya sungguh tidak nyaman dikenakan, apalagi untuk tidur. Jadi, Natalie memilih untuk memakai bathrobe.Omong-omong, gadis cantik itu merasa malu. Malu sekali. Hari ini dia tidak bersikap seperti dirinya sendiri. Keinginan untuk terus didekap oleh Dietrich menjadi semakin tak tertahankan dan Natalie dengan begitu sembrononya justru meminta Dietrich untuk melakukan apa yang pria tampan itu inginkan.Namun, Dietrich menolak.Menolak!Natalie menghela napas panjang. Rasa malunya menjadi dua kali lipat sekarang dan saat ini yang ia inginkan hanya menghilang ditelan bumi.Mengapa tidak ada yang pernah memberikan peringatan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 46

    "Aahhh ... Dietrich." Natalie mulai membusungkan dadanya. Tubuhnya gemetar karena hasrat. Natalie agak bingung. Haruskah ia menyerahkan segala sesuatunya pada Dietrich atau menarik diri? Remasan tangan lelaki itu pada dadanya membuat Natalie tersentak. Ada badai yang mengumpul di bagian bawah perut ... dan itu membuat Nat menjadi khawatir. "J-Jangan ...."Dietrich kembali ke atas untuk membungkam keberatan Natalie dengan sebuah ciuman lain. Sebuah lumatan yang mampu membuat Natalie melemas dan gemetar penuh antisipasi."Nnggghh ... mmmhhh ... mhhh ...." Nat menggeliat tak tentu arah ketika remasan tangan Dietrich di dada berubah menjadi permainan di tunas-tunas merah mudanya.Mon Dieu. Natalie melayang ke langit ketujuh tepat pada saat Dietrich menggoda puncak payudaranya sekaligus memagut bibirnya. Ketika salah satu tangan Dietrich bergerak ke bawah untuk memainkan bagian terintim yang kini lembap, seluruh tubuh Natalie berkelojotan hebat. Perempuan cantik itu meledak dalam ledakan o

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 47

    "Dia akan datang ke Paris pekan depan. Bisakah kau meluangkan waktu?"Natalie merasa luar biasa pening hari itu. Seperti dugaannya, salah satu klien besar yang merupakan selebriti pendatang baru membatalkan acara pernikahan. Kemudian, tubuhnya juga gagal total diajak bekerjasama—karena cuaca yang semakin dingin membuatnya lebih mudah sakit. Natalie terlalu terbiasa dengan iklim hangat Mediterania. Jadi, semenjak pindah sepenuhnya ke Paris, dia butuh pakaian berlapis.Ditambah lagi, yang satu ini.Nat mendongak dari berkas-berkas contoh dekorasi pernikahan yang dikirimkan oleh berbagai vendor. Gadis cantik tersebut melihat Chiara Brignone—sang sosialita tersohor dengan followers jutaan di Instagram—berdiri di ambang pintu ruangannya sembari membawa sebuah map berwarna merah muda.Natalie mengernyit. "Maaf? Dia siapa yang kau maksud?"Chiara Brignone melangkah masuk sembari memutar bola mata. "Salah satu calon suami yang telah kau setujui. Kau ingat yang ini?"Natalie meneguk ludah nerv

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 48

    Natalie terdiam. "Paman Arthur ... bagaimana seseorang bisa baik-baik saja setelah dipukul? Putramu melakukan kekerasan padaku."Paman Arthur berdeham sekali lagi. "Pukulan Julien tidak mungkin keras. Dia bukan orang yang kasar pada wanita."Paman Anthony angkat bicara. "Jika pukulan itu tidak keras, maka Natalie tidak mungkin sampai terjatuh, dasar Bodoh!""Itu hanya kata-kata Dietrich untuk membela diri." Arthur membalas sengit. "Dietrich hanya berusaha membuat alibi untuk menutupi kesalahan menghajar putraku sampai Julien masuk rumah sakit!"Natalie memegangi kepalanya sendiri. Ia merasa pusing.Paman Axel menengahi. "Aku sudah meminta CCTV hotel untuk kita lihat kejadian yang sebenarnya bersama-sama. Laurent Raffray pada awalnya menolak. Akan tetapi, karena kasus ini melibatkan Presdir dari Patricia Royal Inn dan putri dari Princess Stéphanie, dia akhirnya mengizinkan. Kita akan melihat siapa yang benar dan siapa yang salah."Paman Axel meminta salah satu asisten pribadinya untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 49

    Di penghujung minggu, Natalie meringkuk di atas tempat tidur. Perempuan cantik itu baru saja terbangun dari sebuah mimpi yang buruk sekali. Mimpi itu melibatkan Dietrich Toussaint.Bayangan si pria tampan dengan mata tajam menawannya itu entah mengapa selalu menghantui. Natalie kenal betul siapa dia dan Nat tahu apa yang Dietrich sukai maupun tidak.Yang tidak Dietrich sukai adalah kebebasannya dirampas. Berkali-kali pria itu menegaskan bahwa dia tidak ingin menikah. Tidak ingin terikat. Memiliki istri dan keluarga sendiri adalah hal yang merepotkan karena Dietrich sudah cukup repot mengurus seluruh Toussaint ditambah seluruh Patricia Royal Inn. Lelaki itu tidak punya banyak waktu tersisa untuk hal lain.Tidak ada tempat bagi pernikahan dalam hidup Dietrich dan kenyataan itu menjadikan apa pun yang mereka berdua lalui tidak akan memiliki tujuan akhir. Sekali lagi Natalie mengingatkan dirinya bahwa tidak ada masa depan bersama Dietrich.Perempuan itu tidak ingin Dietrich mengorbankan a

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 50

    "Aku sudah meneleponmu berkali-kali, Natalie Casiraghi." Suara Dietrich terdengar gusar di seberang sana. "Orangku berkata bahwa kau pergi menemui laki-laki di Café de la Paix! Siapa dia?"Natalie menghela napas. Ia bergabung dengan Chiara dan Achilleas di meja lain yang agak tersembunyi setelah Douglas Kennedy memohon undur diri."Siapa?" Chiara bertanya tanpa suara."Dietrich." Natalie balas menjawab hanya dengan gerakan mulut. "Dia sedang mengomel."" ... Nat? Kau dengar aku atau tidak? Cepat keluar dari kafe sialan itu! Bertemu pria lain yang tidak jelas asal-usulnya setelah membatalkan pendekatan dengan Jules bisa menimbulkan masalah baru! Setidaknya tunggulah sampai tiga bulan lagi. Lagi pula, kau tidak tahu apa yang dipikirkan para lelaki saat bertemu denganmu ...." Dietrich kedengaran seperti siap membanting benda apa pun di sekitar lelaki itu.Natalie hendak menjawab, tetapi Achi sudah menyenggolnya dan berkata lirih, "Gunakan speaker!"Natalie mendelik main-main pada Achi, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 51

    Meski dapat tampil ceria di hadapan teman-temannya, pada saat sendirian Natalie lebih banyak merenung. Hidupnya yang lurus dan datar-datar saja selama ini tiba-tiba digulung tsunami dahsyat yang membuatnya nyaris kehilangan pegangan.Ada bayi.Mon Dieu! Ada bayi di perutnya.Natalie tidak tahu apakah ini merupakan anugerah atau musibah. Di satu sisi, dia menyukai Dietrich. Tidak. Malah, mencintai lelaki itu. Mendapatkan seorang bayi hasil percintaan tak terduga mereka di Brussel sungguh mengejutkan. Moira Toussaint—istri Axel Junior, pernah menegaskan dalam sebuah obrolan ringan dengan kalimat yang kurang lebih berbunyi begini, "Memangnya apa yang kau harapkan sebagai hasil dari sebuah hubungan seks? TV berukuran 21 inci?"Memang benar. Selalu ada kemungkinan itu—maksudnya, mendapatkan bayi dari sebuah hubungan seks. Namun, Natalie tidak tahu bahwa cukup satu kali percobaan sudah dapat menghasilkan!Malam itu benar-benar kacau. Sangat kacau. Nat dan Dietrich begitu larut dalam gairah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18

Bab terbaru

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 137 [END]

    Natalie memang berada di dalam elemennya. Wanita cantik itu duduk di sebuah kursi rotan, di hadapan bunga-bunga bermekaran, pada dua musim semi selanjutnya. Ruangan di sekelilingnya besar, memiliki sirkulasi udara yang sangat baik, dan berbatasan langsung dengan halaman belakang. Sebuah kebun, penuh tanah berumput, yang sudah jarang ada di properti milik pribadi di Paris.Perempuan itu menarik napas dalam-dalam sembari tersenyum. Ini adalah aroma favoritnya sepanjang masa. Perpaduan lavendel, mawar, dan wisteria yang wangi semerbak bercampur menjadi satu di udara."Kau seharusnya menambahkan wisteria di acara pernikahanmu," kata seseorang yang datang dari belakangnya.Tanpa berbalik pun, Natalie sudah terlalu mengenal suara itu. "Menurutmu begitu, Madame Vernoux?"Seorang wanita pemilik kedai bunga terkenal di Paris ini, Madame Vernoux, mengambil tempat duduk di samping Natalie. Natalie adalah pelanggan favoritnya. Tak perlu mengatakan apa pun, tetapi Madame Vernoux selalu mengabaikan

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 136

    "Ya. Ya … berhasil dengan pujian. Sempurna. Kau benar-benar nakal, Mon Amour." Dietrich masih terengah-engah. Namun, kejantanannya terasa menyembul sekali lagi. Menekan perut Natalie yang duduk di pangkuannya.Sial.Dietrich akhirnya tidak dapat menahannya lagi. Sang presdir tampan kini sepenuhnya menanggapi rayuan Natalie. Tangannya menelusup di balik piyama wanita cantik itu, menyentuh punggungnya yang halus.Bibir Natalie menuruni rahang Dietrich ... mengecap aroma di lehernya lalu, beralih sedikit ke belakang telinga lelaki itu—yang kini Natalie tahu, menjadi titik dimana Dietrich takkan bisa menolaknya. Natalie menjilat belakang telinga Dietrich yang seketika membuat lenguhan pria tampan itu keluar tertahan.Dietrich membenarkan posisi duduknya. Tangannya turun ... beralih menyibak bagian bawah piyama Natalie. Menjamah paha sang istri hingga membangkitkan sensasi geli yang menyenangkan.Dietrich menyentuh bagian lembap diantara kedua kaki Natalie. Wanita cantik itu benar-benar ti

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 135

    Awalnya, Natalie merasa tidak yakin dengan apa yang akan dilakukannya. Berbagai macam ketakutan menyeruak di dalam hatinya. Bagaimana jika keluarga Toussaint menolaknya? Bagaimana jika mereka merasa terhina dengan apa yang telah dilakukannya? Namun, rupanya itu semua tidak terjadi.Natalie selalu diterima dengan tangan terbuka. Sejak dulu pun begitu. Semua orang bersikap baik padanya—bahkan seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Satu-satunya hal yang dapat dikeluhkan oleh Nat adalah pekerjaan suaminya.Well, masa bulan madu memang sudah berakhir, tapi bukankah terlalu cepat?Dietrich sibuk sekali. Meski tidak pergi ke mana-mana, tetapi lelaki itu selalu mengubur diri dalam pekerjaan. Sudah hampir dua bulan Natalie tinggal di dalam kastil Toussaint. Namun, perempuan itu bahkan lebih sering melihat Nasya dan Tata—serta Catherine, tentu saja—ketimbang suaminya sendiri."Dietrich berada di ruang kerjanya lagi?" Catherine menebak saat melihat raut wajah Natalie yang masam seusai makan malam.

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 134

    "Tuan Dietrich, Nyonya Natalie ...."Dietrich dan Natalie menoleh di saat yang bersamaan, ketika mereka mendengar Ashley Morgans memanggil. Ketukan sepatu hak tinggi wanita itu bahkan sama sekali tidak terdengar saking kedua sejoli itu melupakan dunia seisinya dan hanya memperhatikan pasangannya.di sisi lain Ashley meringis saat melihat wajah Natalie Casiraghi memerah. Wanita bangsawan yang telah resmi menjadi majikannya setelah menikah dengan Dietrich itu terlihat malu dan penuh penyesalan."Ah, begini. Tuan Axel Senior memanggil saya untuk beberapa urusan pekerjaan di Brussel. Saya rasa ...." Ashley menunjuk Natalie dan Dietrich yang sudah dalam pose setengah berpelukan itu, lalu melanjutkan, "Saya rasa jasa saya sudah tidak dibutuhkan di sini. Bukan begitu?"Dietrich tersenyum dan mengangguk. "Paman Axel memanggilmu? Wah, kau benar-benar wanita yang sangat sibuk, Ash. Baiklah. Tentu saja kau boleh pergi. Aku akan segera mengirim hadiah ke nomor rekeningmu."Ashley Morgans mengangg

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 133

    Natalie terkesiap kasar. Matanya mulai berair, tetapi pipinya bersemburat merah jambu.Dietrich tadi hampir menyemburkan tawa. Hampir. Beruntung, pria tampan itu dapat membekap mulutnya sendiri tepat waktu. Wah, wah. Ini benar-benar pertunjukan menarik. Seumur hidup, Dietrich belum pernah melihat Natalie mengamuk.Oh, jangan salah. Amukannya sungguh dahsyat—sampai semua orang di ruangan yang sama menahan napas. Namun, entah mengapa, di mata Dietrich, Natalie terlihat ... menggemaskan.Dan manis.Mon Dieu. Sekarang rona merah yang merayapi wajah hingga leher dan dada perempuan itu tampak terlalu menggiurkan untuk ditampik."Tentu saja tidak ...." Natalie menjawab dengan suara bergetar."Apakah kau tidak ingin aku menikah dengan Ashley Morgans?" Dietrich bertanya lagi.Natalie mulai menangis. "Itu ... urusanmu! Terserah padamu ingin menikah dengan siapa."Dietrich menggeram tidak puas. "Jadi, kau baik-baik saja mendengar aku akan menikah dengan orang lain? Come on. Setidaknya jujurlah p

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 132

    Natalie cukup terkejut bagaimana berita-berita mencengangkan yang mengguncang dirinya hingga ke inti, belakangan ini tidak membuatnya langsung pingsan di tempat."Tunggu. Tunggu dulu. Kau akan ... menikah dengan Ashley?" Natalie mendelik tak percaya. "Ashley Morgans?"Dietrich melirik Ashley yang tampak kaku, serta gelisah, di tempatnya berdiri lalu mengembalikan perhatiannya pada Natalie. "Apakah ada yang salah dengan Ashley? Menurutmu ... ada yang kurang dari dia?"Natalie menelan ludah, lalu buru-buru menggeleng. "Tidak. Tentu saja bukan itu maksudku. Ash, aku tidak bermaksud apa-apa. Jangan salah paham. Aku ...."Natalie memutuskan untuk mengatur napasnya dulu sebentar, sebelum ia merasa semakin pusing dan agak tersengal. Wanita cantik itu kemudian mendongak dengan pandangan menantang pada Dietrich. Kebencian terpancar jelas di matanya."Kita bahkan belum resmi bercerai. Tapi, bisa-bisanya kau—" Natalie memejamkan mata dan menggigit bibir. Suara yang dihasilkan selanjutnya terdeng

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 131

    Natalie ingin memikirkan sesuatu. Apa pun untuk mengalihkan kegelisahan yang terus melandanya sejak semalam. Sosok cantik tersebut tidak dapat tidur. Tidak bernafsu makan. Seluruh tubuhnya tidak bisa berfungsi dengan baik semenjak ia mendengar berita mencengangkan itu.Rasanya, Nat masih tidak percaya.Perempuan itu menghela napas panjang lalu melangkah masuk ke dalam shower room dan mengguyur dirinya sendiri dengan air hangat. Ia lelah. Yang diinginkannya adalah tidur. Tetapi, otaknya menolak berhenti berputar. Pikirannya penuh. Usaha memejamkan mata seperti apa pun tidak juga berhasil membuatnya terlelap. Jadi, Natalie memutuskan untuk pergi ke Lyubova saja.Meskipun tidak terlalu berhasil menutupi bengkak di matanya akibat terlalu banyak menangis, setidaknya Natalie berhasil sampai di kantornya tanpa kesulitan lain. Beberapa orang menyapanya hati-hati—seolah ia adalah barang pecah belah—dan beberapa lainnya menyembunyikan pandangan kasihan.Nat benci dua-duanya.Wanita cantik itu b

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 130

    Di saat Natalie berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja dan kembali normal, Dietrich sungguh bersikap mengejutkan. Mengejutkan dan sialnya ... menyebalkan. Ini tidak mungkin, bukan?Natalie memejamkan mata, lalu berusaha mengingat kembali semuanya. Semua yang pernah pria itu lakukan dalam kurun waktu ... semenjak Natalie dapat mengingat.Dietrich selalu ada di sana. Menjadi bagian besar dalam hidup Natalie. Pria itu tidak pernah meninggalkannya sendirian. Keberadaannya dapat dirasakan oleh Natalie melalui banyak hal, meski mereka tinggal berjarak—lewat surat, e-mail, hadiah-hadiah yang dikirim random maupun terjadwal, serta pesan-pesan teks singkat yang terkadang masuk ke dalam ponsel Natalie tanpa tahu waktu.Yang jelas, Natalie tahu Dietrich tidak pernah dekat dengan perempuan lain. Perempuan dalam hidup lelaki itu hanya ada tiga. Ibunya, Catherine, dan Natalie. Banyak gadis-gadis bangsawan mengejar perhatiannya. Akan tetapi, Dietrich tidak pernah memberikan apa yang mereka ingi

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 129

    Natalie kesal bukan main. Dasar Dietrich kurang ajar. Berani sekali lelaki itu mengganti password apartemen dan membuat Natalie mempermalukan diri sendiri di hadapan para resepsionis dan pegawai apartemen lainnya?Lihat saja. Perempuan itu akan membuat perhitungan. Sepertinya sudah sangat lama semenjak Dietrich merasakan kemarahan Natalie, ya?Siang itu, Natalie pergi ke Lyubova. Lalu, menunggu di sana bersama dengan teman-temannya, Chiara dan Achilleas, seolah tidak ada yang salah. Seolah tidak ada yang terjadi.Natalie berhasil mengalihkan pikirannya dari sang suami selama beberapa jam. Lyubova rupanya cukup sibuk di awal tahun. Setelah liburan Natal dan tahun baru selesai, kantor-kantor mulai beroperasi kembali. Banyak perusahaan yang memakai jasa mereka untuk membuat acara lalu ada sebuah pesanan pesta pernikahan.Natalie selalu super excited dengan pesanan pesta pernikahan."Siapa nama pengantinnya?" Natalie mulai memberondong Chiara dengan pertanyaan. "Apakah mereka jatuh cinta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status