Share

Bab 51

Penulis: Alana Nourah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-18 23:33:08

Meski dapat tampil ceria di hadapan teman-temannya, pada saat sendirian Natalie lebih banyak merenung. Hidupnya yang lurus dan datar-datar saja selama ini tiba-tiba digulung tsunami dahsyat yang membuatnya nyaris kehilangan pegangan.

Ada bayi.

Mon Dieu! Ada bayi di perutnya.

Natalie tidak tahu apakah ini merupakan anugerah atau musibah. Di satu sisi, dia menyukai Dietrich. Tidak. Malah, mencintai lelaki itu. Mendapatkan seorang bayi hasil percintaan tak terduga mereka di Brussel sungguh mengejutkan. Moira Toussaint—istri Axel Junior, pernah menegaskan dalam sebuah obrolan ringan dengan kalimat yang kurang lebih berbunyi begini, "Memangnya apa yang kau harapkan sebagai hasil dari sebuah hubungan seks? TV berukuran 21 inci?"

Memang benar. Selalu ada kemungkinan itu—maksudnya, mendapatkan bayi dari sebuah hubungan seks. Namun, Natalie tidak tahu bahwa cukup satu kali percobaan sudah dapat menghasilkan!

Malam itu benar-benar kacau. Sangat kacau. Nat dan Dietrich begitu larut dalam gairah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 52

    "Di mana Natalie?"Semua orang di lantai dua—dengan pengaturan ruangan semi terbuka—kantor Lyubova menoleh ketika Dietrich datang. Chiara dan Achilleas sedang terhubung dengan Catherine lewat rapat virtual. Suatu kebetulan, muka Catherine terpampang nyata sebesar layar proyektor di dinding kantor.Melihat kedatangan kakaknya secara fisik di kantor Lyubova, Catherine tertawa pelan. "Dietrich! Apa yang kau lakukan di sana? Bukankah seharusnya kau berada di Praha?"Dietrich mendengkus pada sang adik. "Aku mencari Nat.""Natalie pergi entah ke mana. Sudah dua jam." Chiara menjawab. "Tas dan barang-barangnya masih di sini. Kalau kau bisa menemukannya, aku akan sangat berterima kasih."Dietrich menggerutu."Kami sedang rapat, Di. Sebaiknya jangan mengganggu." Terdengar suara Catherine lewat speaker.Dietrich nyaris mengumpat saat itu juga. Punya adik perempuan memang sering membuatnya kesal. Dua-duanya. Baik Catherine maupun Natalie. Well, secara teknis Nat bukan benar-benar adiknya tentu s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 53

    Natalie dan Dietrich memutuskan untuk kembali ke Lyubova sebelum hujan salju semakin deras. Mereka berdua berpamitan kepada Madame Vernoux dengan senyuman lebar yang senada."Terima kasih banyak atas bantuanmu hari ini, Madame Vernoux. Aku akan berkunjung lagi nanti." Natalie membawa buket pilihannya. Sebuah buket bunga Baby's Breath. Gadis cantik itu berencana menaruhnya di ruangan tempatnya bekerja hanya untuk mempercantik meja.Madame Vernoux tersenyum hangat pada Natalie dan Dietrich. "Berkunjunglah kapan pun kalian suka. Aku dan kedaiku tidak akan pergi ke mana-mana."Natalie tertawa pelan. "Berjanjilah kau akan berada di sini dua ratus tahun lagi, Madame."Madame Vernoux mengedikkan bahu main-main. "Mari kita lihat apakah dunia masih menginginkan keberadaanku saat itu tiba."Natalie tertawa lagi sebelum melambaikan tangan dan berseru, "Au revoir—Selamat tinggal!"Dietrich ikut berpamitan. "Terima kasih sudah membangun kedai yang menakjubkan. Aku mengerti sekarang mengapa Natalie

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 54

    Dietrich membawa Natalie menuju apartemennya sendiri. Sebuah apartemen bujangan yang tidak penuh pelayan seperti penthouse milik Natalie. Petugas dari pihak cleaning service akan datang dan membersihkan seluruh tempat itu hanya di siang hari. Jadi, pada malam hari seperti ini, apartemen Dietrich dijamin kosong.Mereka kembali berciuman pada saat pintu lift tunggal menuju apartemen Dietrich di tingkat paling atas menutup. Gerakan tangan Dietrich semakin membabi buta. Mereka meraba dan menjelajah setiap jengkal tubuh Natalie tanpa malu-malu lagi.Pada saat lift membuka, ciuman mereka bukannya berakhir, tetapi justru semakin dalam. Keduanya keluar dari lift masih dengan tubuh saling bertaut dan bibir saling memagut.Natalie menganggap kurangnya kontrol pada diri Dietrich sangat erotis. Dietrich membuka mantel yang ia kenakan dan melemparnya sembarangan. Mantel yang dibawa Natalie juga telah dijatuhkan ketika Dietrich melempar gadis ini ke tempat tidur. Natalie terkesiap keras saat merasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 55

    Setelah semuanya selesai dan Natalie hampir tertidur saking lelahnya, Dietrich menggotong perempuan cantik itu ke dalam bathtub yang telah diisi air hangat. Sang presdir tampan memandikan Natalie dengan lembut. Kemudian, membungkus gadis itu dengan sebuah handuk besar.Ketika diletakkan di atas ranjang kembali, Natalie mendesah nikmat. Tubuhnya lunglai sekali …. Namun, kepuasan itu yang sebetulnya membuatnya terus tersenyum meski mengantuk."Nat ... aku akan keluar sebentar untuk membeli makan malam. Kita belum makan. Aku tidak ingin kau sampai sakit lagi." Dietrich berkata lembut di telinga Natalie.Mata gadis cantik itu sudah setengah terpejam. Namun, ia masih sempat mengangguk. Hmm ... terserah apa kata Dietrich saja. Natalie hanya ingin tidur untuk sekarang-sekarang ini.Kemudian, setelah Dietrich menghilang di balik pintu utama apartemen lelaki itu, ponsel Natalie berdenting pelan. Menandakan ada sebuah pesan masuk. Nat buru-buru membukanya.[From: Douglas Kennedy To: Natalie C

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 56

    Natalie selalu ikut dalam perjalanan mamanya untuk bertemu dengan Lady Louise—sang sahabat, sejak kecil. Nat agak pemalu. Awalnya, dia bahkan tidak pernah berpikiran untuk memulai pertemanan dengan Catherine Toussaint.Natalie lebih sering sendirian. Dua kakaknya laki-laki. Sepupunya kebanyakan juga laki-laki. Anak laki-laki malas mengajaknya bermain karena Natalie tidak pintar berolahraga. Dia tipe gadis feminim yang mencintai keindahan. Tubuhnya selalu kurus dan tidak berotot. Gerakannya cenderung lambat—seperti yang selalu diajarkan di sekolah kepribadian.Bangsawan tidak bergerak dengan terburu-buru. Segala sesuatunya harus regal. Perlahan bahkan, di beberapa kasus, ada larangan bergerak. Contohnya saja jika ada garpu jatuh. Akan ada pelayan yang dengan sigap mengambilnya, kemudian pelayan lain akan datang membawa garpu yang baru.Natalie juga dulunya tidak banyak berbicara. Dia gadis yang tenang. Terlalu tenang.Pada hari itu, di usianya yang menginjak empat belas tahun, Dietrich

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 57

    "Kapan Anda akan pulang, Tuan Dietrich?" Dari ujung panggilan telepon, Sigismund terdengar putus asa. "Kemarin Anda kabur begitu saja dan hari ini Anda tidak berada di kantor."Dietrich menghela napas. "Aku masih punya beberapa urusan di sini. Bisakah kau mengurus segala sesuatunya seperti sebelum aku datang ke Praha? Jangan ganggu aku atau—""Ini adalah persoalan merger internasional, Tuan Dietrich." Sigismund memotong cepat. "Anda menginginkan penyelesaian proyek penggabungan Patricia Royal Inn dengan afiliasi dana real estate dan ekuitas swasta perusahaan The Redstone Group. Sesuai dengan ketentuan perjanjian merger, pemegang saham biasa Patricia Royal Inn Worldwide, Inc., akan menerima $50,50 tunai, tanpa bunga, untuk setiap saham biasa yang mereka miliki segera sebelum waktu efektif penggabungan. Sebagai akibat dari penggabungan, saham biasa Patricia Royal Inn akan berhenti diperdagangkan di Bursa Efek New York pada penutupan pasar hari ini dan akan dihapuskan."Dietrich memijat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 58

    "Ada sesuatu yang Misha katakan padaku dan kurasa aku perlu membicarakannya denganmu, Istriku Yang Cantik."Suara Vladimir Alexandrov selalu rendah dan renyah. Menggelitik menggoda di telinga Catherine. Perempuan itu sedang duduk di drawing room pada suatu pagi, ketika suaminya masuk setelah selesai berkuda.Catherine mendongak dan tersenyum. Suaminya tak pernah berhenti mengirimkan getaran di sekujur tubuh Kat dan yang paling menyebalkan, wanita cantik itu masih sangat ingin making baby—membuat bayi dengan sang mafia tampan bahkan di saat dirinya sedang mengandung dua bayi sekaligus sekarang. "Mm-hm? Misha mengatakan sesuatu?""Katerina." Vladimir duduk di samping istrinya. "Ini adalah permasalahan serius."Senyum Catherine memudar. "Ada apa? Apakah kalian menghadapi ancaman lagi? Antipova bangkit dari kubur atau semacamnya?"Vladimir tertawa. "Bukan, bukan serius yang seperti itu."Catherine memukul suaminya pelan. "Katakan saja langsung!""Ini tentang temanmu Natalie." Vladimir ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 59

    Dietrich agak mulas membayangkan dirinya berhadapan dengan Nathaniel Casiraghi. Ayah dan ibu Natalie selalu menyambutnya dengan tangan terbuka. Begitu pula dengan kakak kedua Nat, si Gabriel. Akan tetapi, tidak begitu dengan Nathaniel.Pria yang satu itu bersikap penuh kecurigaan serta waspada—seolah Dietrich adalah penjahat yang siap melancarkan aksinya kapan saja."Nathan. Dietrich datang." Gabriel mengumumkan kedatangan mereka pada sang kakak pertama.Pria itu—Nathaniel—memiliki postur tubuh yang tegap dan tinggi seperti ayahnya. Wibawanya tidak main-main. Publik Monako bahkan sempat mengutarakan bahwa Nathaniel Casiraghi seharusnya diberikan posisi 'putra mahkota', bukan sepupunya.Nathaniel melipat koran favoritnya. Le Monde. Didirikan atas permintaan Charles de Gaulle pada akhir Perang Dunia Kedua, Le Monde adalah salah satu surat kabar Prancis yang paling banyak didistribusikan, dan paling mudah ditemukan di media cetak di luar Prancis. Dianggap sebagai surat kabar milik kelomp

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21

Bab terbaru

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 137 [END]

    Natalie memang berada di dalam elemennya. Wanita cantik itu duduk di sebuah kursi rotan, di hadapan bunga-bunga bermekaran, pada dua musim semi selanjutnya. Ruangan di sekelilingnya besar, memiliki sirkulasi udara yang sangat baik, dan berbatasan langsung dengan halaman belakang. Sebuah kebun, penuh tanah berumput, yang sudah jarang ada di properti milik pribadi di Paris.Perempuan itu menarik napas dalam-dalam sembari tersenyum. Ini adalah aroma favoritnya sepanjang masa. Perpaduan lavendel, mawar, dan wisteria yang wangi semerbak bercampur menjadi satu di udara."Kau seharusnya menambahkan wisteria di acara pernikahanmu," kata seseorang yang datang dari belakangnya.Tanpa berbalik pun, Natalie sudah terlalu mengenal suara itu. "Menurutmu begitu, Madame Vernoux?"Seorang wanita pemilik kedai bunga terkenal di Paris ini, Madame Vernoux, mengambil tempat duduk di samping Natalie. Natalie adalah pelanggan favoritnya. Tak perlu mengatakan apa pun, tetapi Madame Vernoux selalu mengabaikan

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 136

    "Ya. Ya … berhasil dengan pujian. Sempurna. Kau benar-benar nakal, Mon Amour." Dietrich masih terengah-engah. Namun, kejantanannya terasa menyembul sekali lagi. Menekan perut Natalie yang duduk di pangkuannya.Sial.Dietrich akhirnya tidak dapat menahannya lagi. Sang presdir tampan kini sepenuhnya menanggapi rayuan Natalie. Tangannya menelusup di balik piyama wanita cantik itu, menyentuh punggungnya yang halus.Bibir Natalie menuruni rahang Dietrich ... mengecap aroma di lehernya lalu, beralih sedikit ke belakang telinga lelaki itu—yang kini Natalie tahu, menjadi titik dimana Dietrich takkan bisa menolaknya. Natalie menjilat belakang telinga Dietrich yang seketika membuat lenguhan pria tampan itu keluar tertahan.Dietrich membenarkan posisi duduknya. Tangannya turun ... beralih menyibak bagian bawah piyama Natalie. Menjamah paha sang istri hingga membangkitkan sensasi geli yang menyenangkan.Dietrich menyentuh bagian lembap diantara kedua kaki Natalie. Wanita cantik itu benar-benar ti

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 135

    Awalnya, Natalie merasa tidak yakin dengan apa yang akan dilakukannya. Berbagai macam ketakutan menyeruak di dalam hatinya. Bagaimana jika keluarga Toussaint menolaknya? Bagaimana jika mereka merasa terhina dengan apa yang telah dilakukannya? Namun, rupanya itu semua tidak terjadi.Natalie selalu diterima dengan tangan terbuka. Sejak dulu pun begitu. Semua orang bersikap baik padanya—bahkan seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Satu-satunya hal yang dapat dikeluhkan oleh Nat adalah pekerjaan suaminya.Well, masa bulan madu memang sudah berakhir, tapi bukankah terlalu cepat?Dietrich sibuk sekali. Meski tidak pergi ke mana-mana, tetapi lelaki itu selalu mengubur diri dalam pekerjaan. Sudah hampir dua bulan Natalie tinggal di dalam kastil Toussaint. Namun, perempuan itu bahkan lebih sering melihat Nasya dan Tata—serta Catherine, tentu saja—ketimbang suaminya sendiri."Dietrich berada di ruang kerjanya lagi?" Catherine menebak saat melihat raut wajah Natalie yang masam seusai makan malam.

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 134

    "Tuan Dietrich, Nyonya Natalie ...."Dietrich dan Natalie menoleh di saat yang bersamaan, ketika mereka mendengar Ashley Morgans memanggil. Ketukan sepatu hak tinggi wanita itu bahkan sama sekali tidak terdengar saking kedua sejoli itu melupakan dunia seisinya dan hanya memperhatikan pasangannya.di sisi lain Ashley meringis saat melihat wajah Natalie Casiraghi memerah. Wanita bangsawan yang telah resmi menjadi majikannya setelah menikah dengan Dietrich itu terlihat malu dan penuh penyesalan."Ah, begini. Tuan Axel Senior memanggil saya untuk beberapa urusan pekerjaan di Brussel. Saya rasa ...." Ashley menunjuk Natalie dan Dietrich yang sudah dalam pose setengah berpelukan itu, lalu melanjutkan, "Saya rasa jasa saya sudah tidak dibutuhkan di sini. Bukan begitu?"Dietrich tersenyum dan mengangguk. "Paman Axel memanggilmu? Wah, kau benar-benar wanita yang sangat sibuk, Ash. Baiklah. Tentu saja kau boleh pergi. Aku akan segera mengirim hadiah ke nomor rekeningmu."Ashley Morgans mengangg

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 133

    Natalie terkesiap kasar. Matanya mulai berair, tetapi pipinya bersemburat merah jambu.Dietrich tadi hampir menyemburkan tawa. Hampir. Beruntung, pria tampan itu dapat membekap mulutnya sendiri tepat waktu. Wah, wah. Ini benar-benar pertunjukan menarik. Seumur hidup, Dietrich belum pernah melihat Natalie mengamuk.Oh, jangan salah. Amukannya sungguh dahsyat—sampai semua orang di ruangan yang sama menahan napas. Namun, entah mengapa, di mata Dietrich, Natalie terlihat ... menggemaskan.Dan manis.Mon Dieu. Sekarang rona merah yang merayapi wajah hingga leher dan dada perempuan itu tampak terlalu menggiurkan untuk ditampik."Tentu saja tidak ...." Natalie menjawab dengan suara bergetar."Apakah kau tidak ingin aku menikah dengan Ashley Morgans?" Dietrich bertanya lagi.Natalie mulai menangis. "Itu ... urusanmu! Terserah padamu ingin menikah dengan siapa."Dietrich menggeram tidak puas. "Jadi, kau baik-baik saja mendengar aku akan menikah dengan orang lain? Come on. Setidaknya jujurlah p

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 132

    Natalie cukup terkejut bagaimana berita-berita mencengangkan yang mengguncang dirinya hingga ke inti, belakangan ini tidak membuatnya langsung pingsan di tempat."Tunggu. Tunggu dulu. Kau akan ... menikah dengan Ashley?" Natalie mendelik tak percaya. "Ashley Morgans?"Dietrich melirik Ashley yang tampak kaku, serta gelisah, di tempatnya berdiri lalu mengembalikan perhatiannya pada Natalie. "Apakah ada yang salah dengan Ashley? Menurutmu ... ada yang kurang dari dia?"Natalie menelan ludah, lalu buru-buru menggeleng. "Tidak. Tentu saja bukan itu maksudku. Ash, aku tidak bermaksud apa-apa. Jangan salah paham. Aku ...."Natalie memutuskan untuk mengatur napasnya dulu sebentar, sebelum ia merasa semakin pusing dan agak tersengal. Wanita cantik itu kemudian mendongak dengan pandangan menantang pada Dietrich. Kebencian terpancar jelas di matanya."Kita bahkan belum resmi bercerai. Tapi, bisa-bisanya kau—" Natalie memejamkan mata dan menggigit bibir. Suara yang dihasilkan selanjutnya terdeng

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 131

    Natalie ingin memikirkan sesuatu. Apa pun untuk mengalihkan kegelisahan yang terus melandanya sejak semalam. Sosok cantik tersebut tidak dapat tidur. Tidak bernafsu makan. Seluruh tubuhnya tidak bisa berfungsi dengan baik semenjak ia mendengar berita mencengangkan itu.Rasanya, Nat masih tidak percaya.Perempuan itu menghela napas panjang lalu melangkah masuk ke dalam shower room dan mengguyur dirinya sendiri dengan air hangat. Ia lelah. Yang diinginkannya adalah tidur. Tetapi, otaknya menolak berhenti berputar. Pikirannya penuh. Usaha memejamkan mata seperti apa pun tidak juga berhasil membuatnya terlelap. Jadi, Natalie memutuskan untuk pergi ke Lyubova saja.Meskipun tidak terlalu berhasil menutupi bengkak di matanya akibat terlalu banyak menangis, setidaknya Natalie berhasil sampai di kantornya tanpa kesulitan lain. Beberapa orang menyapanya hati-hati—seolah ia adalah barang pecah belah—dan beberapa lainnya menyembunyikan pandangan kasihan.Nat benci dua-duanya.Wanita cantik itu b

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 130

    Di saat Natalie berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja dan kembali normal, Dietrich sungguh bersikap mengejutkan. Mengejutkan dan sialnya ... menyebalkan. Ini tidak mungkin, bukan?Natalie memejamkan mata, lalu berusaha mengingat kembali semuanya. Semua yang pernah pria itu lakukan dalam kurun waktu ... semenjak Natalie dapat mengingat.Dietrich selalu ada di sana. Menjadi bagian besar dalam hidup Natalie. Pria itu tidak pernah meninggalkannya sendirian. Keberadaannya dapat dirasakan oleh Natalie melalui banyak hal, meski mereka tinggal berjarak—lewat surat, e-mail, hadiah-hadiah yang dikirim random maupun terjadwal, serta pesan-pesan teks singkat yang terkadang masuk ke dalam ponsel Natalie tanpa tahu waktu.Yang jelas, Natalie tahu Dietrich tidak pernah dekat dengan perempuan lain. Perempuan dalam hidup lelaki itu hanya ada tiga. Ibunya, Catherine, dan Natalie. Banyak gadis-gadis bangsawan mengejar perhatiannya. Akan tetapi, Dietrich tidak pernah memberikan apa yang mereka ingi

  • Hasrat Terlarang Tuan CEO   Bab 129

    Natalie kesal bukan main. Dasar Dietrich kurang ajar. Berani sekali lelaki itu mengganti password apartemen dan membuat Natalie mempermalukan diri sendiri di hadapan para resepsionis dan pegawai apartemen lainnya?Lihat saja. Perempuan itu akan membuat perhitungan. Sepertinya sudah sangat lama semenjak Dietrich merasakan kemarahan Natalie, ya?Siang itu, Natalie pergi ke Lyubova. Lalu, menunggu di sana bersama dengan teman-temannya, Chiara dan Achilleas, seolah tidak ada yang salah. Seolah tidak ada yang terjadi.Natalie berhasil mengalihkan pikirannya dari sang suami selama beberapa jam. Lyubova rupanya cukup sibuk di awal tahun. Setelah liburan Natal dan tahun baru selesai, kantor-kantor mulai beroperasi kembali. Banyak perusahaan yang memakai jasa mereka untuk membuat acara lalu ada sebuah pesanan pesta pernikahan.Natalie selalu super excited dengan pesanan pesta pernikahan."Siapa nama pengantinnya?" Natalie mulai memberondong Chiara dengan pertanyaan. "Apakah mereka jatuh cinta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status