Share

Brownies Manisku

Penulis: Semarapilu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-02 19:11:49

"Hey sayang kenapa kamu menangis, sudah tidak masalah nanti kalau memang kamu perlu motor aku bisa belikan lagi," ucap Rama dengan mudahnya.

Seseorang yang belum pernah mengalami menjadi generasi sandwich tidak akan pernah mengerti apa yang di rasakan Anna.

"Bukan seperti itu. Semua barang yang aku beli sudah habis terjual untuk keluargaku, bahkan aku kira semuanya sudah lebih dari cukup,"

“Aku tidak meminta terlahir sebagai generasi sandwich, tapi aku juga tidak bisa menghindarinya. Kadang kala aku membenci diriku, kadang kala aku menyalahkan orang tuaku. Kenapa mereka memerahku seperti sapi? Maaf, aku hanya manusia biasa yang bisa kapan saja lelah. Bisa kapan saja mengeluh dan bisa kapan saja menangis. Peluk aku, aku butuh sebuah pelukan hangat yang dapat menenangkanku dan dapat mengatakan bahwa aku hebat! Aku dapat melalui semua ini hingga selesai,”

Rama menepikan mobilnya, memberikan pelukan hangat pada Anna. Mengelus kepalanya dengan lembut, lalu berkata ;

“Kamu tahu apa yang mem
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Toko Kue

    Suara lembut terdengar dari sebrang sana “Halo, maaf ganggu waktunya. Aku hanya ingin tahu apakah pekerjaanmu masih banyak?”“Masih, memangnya ada apa?” Rama terdengar sedikit terbata-bata saat menjawab.“Oh baiklah, maaf mengganggu waktumu. Aku hanya ingin tahu saja,” Fee mematikan teleponnya tanpa berkata apa-apa lagi.Anna semakin yakin dengan ucapan Rama bahwa mereka sudah bercerai. Karena obrolan mereka di telepon tidak seperti pasangan suami istri.“Sudah dengar kan?” ucap Rama sembari menge-cup kening Anna. Mereka melanjutkan istirahat agar keesokan harinya bisa beraktifitas kembali.**Saat mata Anna masih sayup terbuka, dia mer4ba-r4ba ranjangnya, ternyata Rama sudah tidak ada di sana. Entah kapan pria itu pergi meninggalkan Anna sendirian.“Br3ngsek sekali kamu, Mas. Pergi begitu saja tanpa pamit!” gerutu Anna saat bangun dari tempat tidur.Dia mencoba menghubungi Rama namun tidak ada jawaban sama sekali, akhirnya dia memutuskan untuk tetap berangkat ke kantor sendiri memb

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Buka

    Rama terkekeh geli. “Dari mana kamu bisa simpulkan bahwa pria yang jarang pulang itu berselingkuh. Apa dari sosial media yang sering kamu lihat itu?”Fee mengerucutkan bibirnya, sambil mengusap air mata yang sudah jatuh di pipinya.“Jadi itu tidak benar? Tapi ciri-ciri yang di sebutkan tepat seperti kamu, jarang pulang, sering sibuk dengan kehidupannya sendiri, emm… bahkan aku juga tidak pernah melihat ponselmu!”“Apa aku terlihat bisa hidup tanpamu? Kita sudah pacaran sejak sekolah, aku mengenal kamu lebih dari sepuluh tahun. Begitu juga dengan kamu, kamu juga tahu apa kegiatanku, hobiku?!” jelas Rama dengan nada sangat lembut.Fee merasa bersalah dengan tuduhannya pada Rama, dia memeluk Rama dengan hasr4t yang tidak terbendung lagi. Belum juga nifasnya selesai tapi dia merasa sudah tidak bisa di tahan lagi.“Mas, kamu malam ini tidur di sini kan? Nggak di rumah satunya lagi? Nggak di pabrik kan?” tanya Fee dengan nada menggoda.“Ya, aku sudah rindu padamu… ” Rama meng3cup pundak Fee

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Terbelenggu

    "Saya salah satu klient—kantor Anna," dengan cepat pria itu menjawab. Hampir saja menimbulkan kecurigaan pada Rama."Iya betul, Sayang. Klient kantorku," ucap Anna pada Rama, dia segera mengambil kue yang sudah di pilih oleh pria di depannya.Saat Anna kembali ke pantry untuk melihat proses pembuatan kue lainnya, tiba-tiba Rama mengikuti...."Siapa sebenarnya dia?""Dia mana? Klientku tadi?" jawab Anna tanpa menoleh ke arah Rama."Ya, jelaskan padaku yang sebenarnya. Klient kantormu atau bekas klientmu lainnya?""Aku tidak mau berdebat denganmu disaat seperti ini, Mas. Sudahlah kalau kamu ingin memperpanjang masalah ini aku akan memilih diam!" cetus Anna kembali ke luar duduk bersama teman-temannya.Rama menatap kepergian pria itu dengan sorot mata penuh kebencian, pria itu juga seperti meledek Rama dan Anna. Senyum yang terpancar di wajahnya penuh celaan."Kenapa bisa kebetulan seperti ini, kenapa Mas Welly harus datang?" batin Anna, nama Welly jika kalian masih ingat dia adalah pela

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Rahasia yang Terancam Terbongkar

    Anna yang masih terpaku di balik meja kasir sampai tidak sadar bahwa Welly telah menyelesaikan pesanannya.Setelah memesan dan membungkus beberapa cookies, Welly berjalan menuju meja di bagian belakang toko, memilih duduk dengan santai. Duduknya menghadap ke luar, seolah dia siap menerima Anna yang akan datang kepadanya.Tanpa menunggu lebih lama, Anna menghampirinya. Namun, sebelum dia sempat membuka suara, Welly sudah lebih dulu berbicara.“Kamu tahu kan, pria yang bersamamu kemarin itu sudah beristri?” katanya dengan nada datar, tapi penuh arti. "Dan yang di depan itu istrinya, hijab warna pink." tambahnya lagi.Anna terdiam sejenak, mencoba menampilkan ekspresi setenang mungkin. “Mereka sudah bercerai.”Welly mengangkat alisnya, ekspresinya tidak menunjukkan kepercayaan penuh. “Benarkah? Aku kurang yakin. Fee tidak pernah bercerita tentang perceraian. Aku akan menanyakannya sendiri.”"Untuk apa mencampuri urusanku? Lagipula wanita itu tidak tahu keberadaanku!" cegah Anna sebelum W

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Kebohongan yang Terungkap

    "Mas, kamu di mana? Kita harus bicara."Anna membaca pesan itu sekilas dan menghela napas panjang. "Sudah cukup, Mas. Aku nggak butuh jawaban lagi. Aku tahu semua ini cuma kebohongan."Anna bangkit dari duduknya, meraih tasnya."Kita sudahi saja ini," suaranya terdengar tegas.Rama terkejut, langsung berdiri dan menahan lengannya. "Jangan gini, Anna. Aku mencintaimu."Anna menatapnya tajam, ada air mata yang tertahan di sudut matanya. "Cinta? Cinta yang penuh kebohongan?""Aku akan menyelesaikan semuanya," Rama berkata dengan nada putus asa."Terlambat," jawab Anna. "Seharusnya kamu menyelesaikan pernikahanmu sebelum mendekatiku. Hal ini pernah kita bicarakan sebelumnya, katamu sudah cerai dengan Fee setelah anak itu lahir. Kenyataannya tidak demikian bukan?"Rama terlihat semakin frustrasi. Dia meraih ponselnya, menekan nomor Fee, lalu menempelkan ponsel ke telinganya. Anna menatapnya tidak percaya.Saat panggilan tersambung, Rama berbicara dengan suara dingin. "Fee, aku ingin kita b

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Hari Pertama

    “Kamu sudah dapat uang tambahan untuk berobat ayahmu, Na?” tanya ibunda Anna Pradeepa.“Belum, Bun. Aku sudah ambil tambahan pekerjaan di resto usai jam kantor, ini bayaran nya dalam satu hari,” jawab Anna mengulungkan satu lembar uang berwarna merah dari dalam tas nya.“Sebenarnya kurang tapi tidak apa-apa bisa buat tambahan bunda belanja,”.Kehidupan keluarga mereka terjun payung semenjak ayah Anna sakit. Dia menjadi tulang punggung yang harus membiayai pengobatan ayahnya juga membiayai sekolah 3 orang adik laki-lakinya. Sedangkan bundanya hanya ibu rumah tangga selama ini.Anna meneteskan air mata selama perjalanan ke kantor menggunakan motor matic hasil kerja kerasnya. Hari ini dia hanya mengantongi sepuluh ribu saja untuk mengisi bensin motor itu.“Dor! Pagi-pagi kok lesu sekali sih Ann," ucap Dinda gadis rumahan yang selalu ceria. Dia adalah salah satu teman dekat Anna di kantor.“Biasa lah, aku pusing kemana lagi harus cari uang.” jawab Anna lemas di sertai cacing dalam perut

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Pelanggan Pertama

    “Sepertinya aku ini pelanggan pertama ya untukmu?” tanya pria itu.Anna tersenyum kecut dan hanya menganggukan kepalanya, pria itu terus memandangi Anna dengan senyuman yang lebar dan aneh.“Bukan kah harga mu terlalu murah, bagaimana kalau aku ajarkan caranya. Naikan hargamu setelah denganku ya, kali ini aku juga akan membayarmu dua kali lipat," ucapnya.Pria itu mulai menc*mbu tubuh Anna yang putih mulus, gunung kembarnya masih kencang ukuran yang pas di tangan para pria hidung belang. Anna berusaha menepis halus pria itu tapi semakin Anna berusaha menolak pria itu justru semakin bringas. “Panggil aku mas Welly,” ucapnya sembari membuka pakaian Anna.Anna pasrah dengan apa yang dilakukan pelanggannya itu, meskipun di dalam batin dia sedikit mual akibat bau di mulut sang pria. Tapi itu adalah konsekuensi yang tidak bisa dihindari, tidak bisa memilih seperti apa pelanggan yang dia mau.“Ini bayaran kamu,” memberikan segepok uang lembaran biru.“Terima kasih, Mas,” Anna segera memakai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Siapa Rama?

    “Cherry, namamu?” tanyanya mendadak, membuat Anna terkejut.“Be... Betul, Mas. Kamu?” tanya Anna balik.“Aku Rama, kamu sepertinya anak baik. Boleh aku tahu alasanmu melakukan ini?” Anna terdiam sejenak. Dia ragu akan berkata jujur, namun berbohong untuk apa pikirnya dia tidak akan bertemu dengan orang itu lagi. “Ayahku sedang sakit dan aku memiliki 3 orang adik laki-laki jadi aku harus mencari tambahan uang untuk mereka.” Rama terdiam merasa kasihan dengan gadis cantik ini, hal ini juga baru pertama kali di lakukan oleh Rama. Mereka sama-sama canggung untuk melakukannya.“Emmh aku izin buka bawahnya ya.” ucap Anna menurunkan celana Rama. Pria itu hanya menatap Anna, detak jantungnya terasa hebat hingga suara nya terdengar jelas.Anna mulai memasu-kan mulut nya ke bagian sensitif itu, memainkan nya dengan jago hingga suasana ruangan menjadi panas. Anehnya dengan Rama, Anna sama sekali tidak merasa jijik. Tubuhnya ikut merasakan sensasi yang luar biasa.“Cukup, aku akan berada di ata

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10

Bab terbaru

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Kebohongan yang Terungkap

    "Mas, kamu di mana? Kita harus bicara."Anna membaca pesan itu sekilas dan menghela napas panjang. "Sudah cukup, Mas. Aku nggak butuh jawaban lagi. Aku tahu semua ini cuma kebohongan."Anna bangkit dari duduknya, meraih tasnya."Kita sudahi saja ini," suaranya terdengar tegas.Rama terkejut, langsung berdiri dan menahan lengannya. "Jangan gini, Anna. Aku mencintaimu."Anna menatapnya tajam, ada air mata yang tertahan di sudut matanya. "Cinta? Cinta yang penuh kebohongan?""Aku akan menyelesaikan semuanya," Rama berkata dengan nada putus asa."Terlambat," jawab Anna. "Seharusnya kamu menyelesaikan pernikahanmu sebelum mendekatiku. Hal ini pernah kita bicarakan sebelumnya, katamu sudah cerai dengan Fee setelah anak itu lahir. Kenyataannya tidak demikian bukan?"Rama terlihat semakin frustrasi. Dia meraih ponselnya, menekan nomor Fee, lalu menempelkan ponsel ke telinganya. Anna menatapnya tidak percaya.Saat panggilan tersambung, Rama berbicara dengan suara dingin. "Fee, aku ingin kita b

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Rahasia yang Terancam Terbongkar

    Anna yang masih terpaku di balik meja kasir sampai tidak sadar bahwa Welly telah menyelesaikan pesanannya.Setelah memesan dan membungkus beberapa cookies, Welly berjalan menuju meja di bagian belakang toko, memilih duduk dengan santai. Duduknya menghadap ke luar, seolah dia siap menerima Anna yang akan datang kepadanya.Tanpa menunggu lebih lama, Anna menghampirinya. Namun, sebelum dia sempat membuka suara, Welly sudah lebih dulu berbicara.“Kamu tahu kan, pria yang bersamamu kemarin itu sudah beristri?” katanya dengan nada datar, tapi penuh arti. "Dan yang di depan itu istrinya, hijab warna pink." tambahnya lagi.Anna terdiam sejenak, mencoba menampilkan ekspresi setenang mungkin. “Mereka sudah bercerai.”Welly mengangkat alisnya, ekspresinya tidak menunjukkan kepercayaan penuh. “Benarkah? Aku kurang yakin. Fee tidak pernah bercerita tentang perceraian. Aku akan menanyakannya sendiri.”"Untuk apa mencampuri urusanku? Lagipula wanita itu tidak tahu keberadaanku!" cegah Anna sebelum W

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Terbelenggu

    "Saya salah satu klient—kantor Anna," dengan cepat pria itu menjawab. Hampir saja menimbulkan kecurigaan pada Rama."Iya betul, Sayang. Klient kantorku," ucap Anna pada Rama, dia segera mengambil kue yang sudah di pilih oleh pria di depannya.Saat Anna kembali ke pantry untuk melihat proses pembuatan kue lainnya, tiba-tiba Rama mengikuti...."Siapa sebenarnya dia?""Dia mana? Klientku tadi?" jawab Anna tanpa menoleh ke arah Rama."Ya, jelaskan padaku yang sebenarnya. Klient kantormu atau bekas klientmu lainnya?""Aku tidak mau berdebat denganmu disaat seperti ini, Mas. Sudahlah kalau kamu ingin memperpanjang masalah ini aku akan memilih diam!" cetus Anna kembali ke luar duduk bersama teman-temannya.Rama menatap kepergian pria itu dengan sorot mata penuh kebencian, pria itu juga seperti meledek Rama dan Anna. Senyum yang terpancar di wajahnya penuh celaan."Kenapa bisa kebetulan seperti ini, kenapa Mas Welly harus datang?" batin Anna, nama Welly jika kalian masih ingat dia adalah pela

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Buka

    Rama terkekeh geli. “Dari mana kamu bisa simpulkan bahwa pria yang jarang pulang itu berselingkuh. Apa dari sosial media yang sering kamu lihat itu?”Fee mengerucutkan bibirnya, sambil mengusap air mata yang sudah jatuh di pipinya.“Jadi itu tidak benar? Tapi ciri-ciri yang di sebutkan tepat seperti kamu, jarang pulang, sering sibuk dengan kehidupannya sendiri, emm… bahkan aku juga tidak pernah melihat ponselmu!”“Apa aku terlihat bisa hidup tanpamu? Kita sudah pacaran sejak sekolah, aku mengenal kamu lebih dari sepuluh tahun. Begitu juga dengan kamu, kamu juga tahu apa kegiatanku, hobiku?!” jelas Rama dengan nada sangat lembut.Fee merasa bersalah dengan tuduhannya pada Rama, dia memeluk Rama dengan hasr4t yang tidak terbendung lagi. Belum juga nifasnya selesai tapi dia merasa sudah tidak bisa di tahan lagi.“Mas, kamu malam ini tidur di sini kan? Nggak di rumah satunya lagi? Nggak di pabrik kan?” tanya Fee dengan nada menggoda.“Ya, aku sudah rindu padamu… ” Rama meng3cup pundak Fee

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Toko Kue

    Suara lembut terdengar dari sebrang sana “Halo, maaf ganggu waktunya. Aku hanya ingin tahu apakah pekerjaanmu masih banyak?”“Masih, memangnya ada apa?” Rama terdengar sedikit terbata-bata saat menjawab.“Oh baiklah, maaf mengganggu waktumu. Aku hanya ingin tahu saja,” Fee mematikan teleponnya tanpa berkata apa-apa lagi.Anna semakin yakin dengan ucapan Rama bahwa mereka sudah bercerai. Karena obrolan mereka di telepon tidak seperti pasangan suami istri.“Sudah dengar kan?” ucap Rama sembari menge-cup kening Anna. Mereka melanjutkan istirahat agar keesokan harinya bisa beraktifitas kembali.**Saat mata Anna masih sayup terbuka, dia mer4ba-r4ba ranjangnya, ternyata Rama sudah tidak ada di sana. Entah kapan pria itu pergi meninggalkan Anna sendirian.“Br3ngsek sekali kamu, Mas. Pergi begitu saja tanpa pamit!” gerutu Anna saat bangun dari tempat tidur.Dia mencoba menghubungi Rama namun tidak ada jawaban sama sekali, akhirnya dia memutuskan untuk tetap berangkat ke kantor sendiri memb

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Brownies Manisku

    "Hey sayang kenapa kamu menangis, sudah tidak masalah nanti kalau memang kamu perlu motor aku bisa belikan lagi," ucap Rama dengan mudahnya.Seseorang yang belum pernah mengalami menjadi generasi sandwich tidak akan pernah mengerti apa yang di rasakan Anna."Bukan seperti itu. Semua barang yang aku beli sudah habis terjual untuk keluargaku, bahkan aku kira semuanya sudah lebih dari cukup,"“Aku tidak meminta terlahir sebagai generasi sandwich, tapi aku juga tidak bisa menghindarinya. Kadang kala aku membenci diriku, kadang kala aku menyalahkan orang tuaku. Kenapa mereka memerahku seperti sapi? Maaf, aku hanya manusia biasa yang bisa kapan saja lelah. Bisa kapan saja mengeluh dan bisa kapan saja menangis. Peluk aku, aku butuh sebuah pelukan hangat yang dapat menenangkanku dan dapat mengatakan bahwa aku hebat! Aku dapat melalui semua ini hingga selesai,”Rama menepikan mobilnya, memberikan pelukan hangat pada Anna. Mengelus kepalanya dengan lembut, lalu berkata ;“Kamu tahu apa yang mem

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Memulainya Kembali

    Anna tiba-tiba saja mendorong tubuh Rama sehingga tubuh mereka tidak lagi menyentuh satu sama lain. Pusaka Rama yang menancap dalam itu pun terlepas seketika.“Anna ada apa?” wajah Rama terlihat panik.“Mas, tipu daya apalagi kali ini untukku. Aku hanya wanita biasa yang saat ini memang membutuhkan belaian dan kasih sayang seorang pria. Tapi kenapa itu harus kamu?” air mata Anna menetes.“Bahkan kamu belum memberiku kejelasan selalu berakhir dengan seperti ini,” imbuhnya lagi.Rama tersungkur lemas, masih dengan tubuh polosnya tanpa sehelai benang pun Rama berusaha menjelaskan ke Anna apa yang sudah terjadi.“Aku sudah selesai dengan Fee, anakku sudah lahir kami hanya tinggal mengurus surat cerai saja. Aku sekarang milikmu seutuhnya,” Rama berusaha mendekat ke Anna meskipun Anna selalu menghindar.“Tentang kejadian tadi? Aku sudah mengawasimu sejak pulang kerja, aku sempat mengurungkan ni

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Bertemu kembali

    “Apa salah istrinya sampai kamu harus menyuruhnya bercerai?” pekik Fina, Bunda Anna.“Lho bunda itu bagaimana sih, kalau jadi selingkuhan juga bukan hal baik untukku? Apa bunda tidak malu jika sampai orang-orang tahu kalau anak sulung bunda ini jadi pelakor?” ketus Anna untuk menjawab bundanya. Perdebatan mereka terhenti saat sang ayah berjalan ke dapur melihat mereka berdebat akan suatu hal.“Ada apa ini, kok malam-malam ribut di dapur?” tanya ayah nya lirih.“Ngga ada apa-apa, Yah. Cuma beda pendapat saja sama bunda lagi ngobrolin soal sinetron kok.” ucap Anna berbohong lalu berjalan pergi ke arah meja makan membawa mie nya.Setelah makan dia pun memikirkan tambahan uang lagi, karena uang yang di berikan Rama sudah hampir habis. Tetapi karena perkembangan pesat kantornya, Anna pun jadi terbantu dalam segi ekonomi. Project yang di jalankan kantor nya berjalan dengan sangat baik. Relasi nya semakin banyak begitu pula pendapatannya...Hingga tidak terasa dia sudah mulai samar dengan

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Istri?

    Di bawah kucuran air membasahi tubuh mereka. Rama terus menyerang dengan kecup*n brutalnya. Membalikkan tubuh Anna dan meluncurkan pusaka besarnya dari belakang. Suatu kenikmatan dunia yang sulit di hindari.Jleb"Aaarhhh" rintih Anna."Merintih keenakankan kamu, Anna." Rama menyeringai lalu segera melemparkan semburan mautnya ke tubuh Anna dengan cepat.**“Aku lelah, Mas. Biarkan aku istirahat merebahkan diri di kasur yang wangi dan empuk ini.” ucap Anna yang baru saja merebahkan badannya di kasur setelah pergulatan hebat di kamar mandi.Rama siap dengan lengannya yang besar untuk menopang kepala Anna hingga wanita cantik itu tertidur. Kesempatan bagi Rama untuk berkirim pesan kepada wanita yang di sembunyikannya yaitu Fee. Sesekali dirinya melihat ke arah Anna yang tertidur pulas, agar tidak ketahuan saat dia sedang berkomunikasi dengan Fee.“Kamu kapan akan jemput aku dari rumah ibuku, Mas. Akhir-akhir ini kamu sering sekali ke luar kota, aku dan anakmu ini rindu ingin di sayang,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status