Share

21 ~ Layani Aku

Penulis: MAMAZAN
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-07 23:17:48
"Aku tidak ingin kamu kembali. Tinggallah denganku, Irene." Suara Gerald terdengar begitu serius, membuat Irene tercenung.

Irene diam, mencerna apa yang baru saja ia dengar, "Aku akan pura-pura tidak mendengarnya." Ia berusaha untuk menghindari topik tersebut, namun Gerald tidak mungkin menyerah begitu saja.

"Irene, please." Gerald mendekat, matanya memandang Irene dengan intensitas yang meningkat, suaranya penuh harapan.

Mata Irene sayu, "Aku mohon, jangan membuatku berada di posisi yang sulit, Gerald. Saat ini aku hanya menjalankan pekerjaanku." Ia berusaha untuk menjelaskan, namun Gerald tampaknya tidak terpengaruh.

"Tapi aku tidak berpikir demikian, Irene." Gerald mengambil langkah lebih dekat, suaranya rendah dan penuh emosi.

Irene tersenyum sangat tipis bahkan terkesan hambar, "Aku sudah menikah, suamiku menungguku di rumah." Ia mengeluarkan senjata terakhir, berharap itu akan membuat Gerald mundur.

Gerald menurunkan tangannya, rahangnya mengeras, dadanya terbakar. Ia mengepalkan
MAMAZAN

Gerald aslik !! Emosian banget jadi orang, pengen nimpuk! ~~ Bab berikutnya nyusul sayang ^^

| 14
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
MAMAZAN
Gas ya~~ Btw kalian mau jadwal up di jam brp? Pagi, siang atau malam?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   22 ~ Ingat Setiap Moment Ini (21+)

    Bab 22Gerald mengaminkan apa yang ia katakan, semalam ia benar-benar memakan Irene dengan lahap, di setiap inchi tubuh Irene tidak ia lewatkan barang sejengkal.Bahkan untuk malam mereka pun, Gerald meminta pelayan yang menyiapkannya saat Irene tertidur.Namun setelah menyantap makan malam, Gerald kembali melahap Irene di atas meja makan seperti saat ini.“Ah Gerald… Apa kau ingin melakukannya lagi?” Irene kembali di buat mendesah dengan kaki yang terbuka lebar di atas meja makan berbahan marmer itu.Melihat Gerald yang melahap miliknya di bawah sana tiada henti, bahkan ia sudah mendapatkan orgasme pertamanya tapi Gerald tak kunjung berhenti menjilati dan melumat liang kewanitaannya.“Oh! Stop! Stop!” Irene kembali menjerit, mengunci tubuhnya, bahkan kuku-kuku jarinya terlipat ke dalam saat serangan Gerald semakin intens.Desakan dalam perutnya kembali siap meledak, “Ge-gerald…! Ah!”“Hah… Hah… Hah…!” Nafas Irene tersengah-sengal, tubuhnya kembali bergetar hebat.Gerald meraih tangan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   23 ~ Kembali Ke Malam Itu

    Bab 23Berbalut dress berwarna hitam dari salah satu brand mewah, Irene terlihat sungguh mempesona. Rambut hitamnya terurai dengan indah, kulit putihnya terlihat semakin bercahaya, membuatnya tampak seperti seorang putri malam.Gerald terpesona untuk kesekian kalinya, matanya tidak bisa berpaling dari kecantikan Irene. Pria itu menghampiri Irene, berdiri tepat di depan Irene. "Cantik." dengan suara rendah ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping Irene."Terimakasih. Aku menerimanya karena tidak ada pilihan lain, maaf." Irene merasa tidak enak hati harus menerima pakaian senilai ribuan dollar itu.Gerald tersenyum tipis, mengusap lembut punggung Irene, "Semua yang di dalam sana adalah milikmu." Suaranya lembut, namun tetap memiliki nada yang dominant."Tetap saja..." Irene masih merasa tidak nyaman dengan kemewahan yang diberikan kepada dirinya."Ssssttt..." Gerald membisikkan, membuat Irene terdiam. Jarak mereka yang begitu dekat membuat jantung Irene berdegup dengan cepat.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   24 ~ Aku Bukan Pria Jahat

    Bab 24Diperjalanan Irene hanya menatap keluar kaca mobil.Hingga mereka tiba di sebuah Gedung tinggi, area apartment tempat Irene tinggal. Irene menoleh kea rah Gerald, ia memberikan senyuman tipis, “Terimakasih atas tumpangannya.”Wanita cantik itu memainkan jemarinya, dengan suara pelan ia berkata, “Aku… Aku menganggap pertemuan kita kali ini adalah sebuah kesengajaan yang tak perlu di ingat, Gerald. Terimakasih untuk pakaian ini. Dan maaf sudah menyusahkanmu, membuatmu terlibat sampai akhir.”Irene tak berani mengangkat wajahnya, ia sadar jika saat ini Gerald tengah menatapnya dengan intens.“Irene…”“Hmm?”Gerald yang memang menggenggam tangan Irene, menaikkan tangannya, memberikan kecupan lembut di punggung tangan wanita cantik itu, “Look at me.”Seperti kata-kata hipnotis, Irene menoleh saat Gerald memintanya, entah dia yang gila atau alam bawah sadarnya yang sudah terbiasa akan hal itu.Gerald tersenyum tipis, senang Irene tak membantah, ia membelai wajah cantik Irene, “Apa tig

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   25 ~ Kelemahan Irene

    Bab 25“Kamu bisa pulang, aku akan melanjutkannya dengan istriku!” tukas Owen santai, mengabaikan Irene.Wanita yang di suruh Owen pun berdiri dengan wajah cemberut, mengenakan kembali pakaiannya. Setelah itu menghampiri Owen, memberikan kecupan ke pipi pria itu, “Telpon aku bos kalau kamu kesepian lagi.” Bisiknya, tak memedulikan perasaan Irene. Bahkan ia sempat melempar senyuman sinis ke arah Irene.“Hmm.”Setelah pintu tertutup, Owen meraih tangan Irene yang tentu saja langsung di hempas oleh Irene.“Ada apa, sayang?” tanya Owen dengan wajah tanpa bersalah.Irene benar-benar tercengang, “Ada apa? Kau bertanya ada apa, Owen? Yang benar saja!”Owen membuang nafas, “Katakan kenapa kau marah-marah seperti ini?”Irene mengepalkan kedua tangannya, ekspresinya benar-benar kecewa dan terluka. “Kau sudah selingkuh dariku, Owen! Kau bersama wanita lain! Dan sekarang kau masih bertanya apa salahmu? Dan… dan… kau bahkan tidak menjemputku dari tempat itu!”“Hah! Kau masih saja membahasnya.”Mata

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   26 ~ (21+) Kenapa Sungguh Berbeda

    Bab 26Jantung Irene berdegup tak beraturan mendengar ucapan Owen, seketika tubuhnya mengingat setiap sentuhan Gerald di tubuhnya, ia bergidik, “Kamu salah, dia bahkan terlalu baik.” Gumamnya dalam hati tanpa sadar.“Ada apa? Kenapa kamu diam?” Owen menaikkan satu alisnya.Irene menggeleng pelan, dan mengalihkan pandangannya. Namun dengan cepat Owen merengkuh wajah Irene, matanya menyorot tajam, “Apa kamu menikmatinya?”Wanita cantik itu diam, ia menatap balik Owen, “Yakin kamu berhak bertanya seperti itu?”Owen tidak lagi berkata apa-apa, ia menarik Irene, merengkuh kepala belakang wanita cantik itu, melumat bibir nya dengan kasar.Meskipun Irene berkali-kali mendorongnya, tak dapat mengelak.Bahkan saat ini, pakaiannya sudah di buka paksa oleh Owen, tubuh bagian atasnya terpampang, memperlihatkan begitu banyak kissmark yang tercetak di dada Irene, Owen menggeram, “Ternyata kamu sangat menikmatinya.” Gumamnya sembari meremas salah satu payudara Irene dengan keras.“Jadi kamu tidak bol

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   27 ~ Menemani Owen

    Bab 27“Ja-jadi maksud kamu aku menemani kamu makan siang dengan klien kamu?” tanya Irene tak percaya, memperjelas apa yang tadi Owen katakan, karena ini baru pertama kali Owen membawanya di acara pertemuan resmi seperti ini.Owen mengangguk mengiyakan, “Hem.”“Dan ponselku di mana, Owen?” tanya Irene yang sedari tadi di apartment mencari ponselnya tapi tidak dapat ia temukan. Setia pia bertanya ke Owen, suaminya itu hanya menjawab ‘tidak tahu’.“Aku tidak tahu Irene. Nanti aku belikan ponsel baru.” Sahut Owen enteng, “Oh iya, kemarin Bertha menghubungiku dan meminta uang.” Sambung Owen yang tetap focus menyetir.Irene menoleh, “Lalu? Kau tidak ngasih ke dia ‘kan?”“Aku sudah transfer 100 juta. Sepertinya dia kembali terlilit hutang di kasino.”Irene menghela nafas. Wanita cantik itu menutup matanya, lagi dan lagi ia kembali berutang pada Owen. “Seharusnya kamu tidak perlu, Owen.”“Aku tidak suka jika dia terus mengangguku saat bekerja. Kamu tidak perlu memikirkan hal itu.”Setelah men

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   28 ~ Perjanjian

    Bab 28Irene tercenung, gumamannya yang hampir tidak terdengar ternyata masih bisa menembus keheningan ruangan, "Ge-gerald?" Matanya terpaku pada sosok pria yang duduk di belakang meja kerja, yang kini tersenyum padanya dengan sorot mata yang dalam. Sepertinya, pria itu sangat menikmati kejutan ini.Sebelum Irene bisa memproses apa yang terjadi, suara Victor menyela, "Tuan Owen…" Owen menoleh, memberikan perhatian sesaat pada asisten Gerald, sementara itu, Gerald mengedipkan mata dan menaikkan tangan, menutup mulut dengan jari telunjuk, memberi kode yang hanya Irene yang memahami. Kode itu membuat Irene semakin bingung dan waspada."Silahkan duduk," lanjut Victor, yang tadi sengaja mengalihkan perhatian Owen, lalu mengarahkan untuk duduk di kursi kosong yang berhadapan dengan Gerald."Nona, silahkan," Victor menarik kursi untuk Irene yang telah di tinggalkan oleh suaminya. Mempersilahkan wanita cantik itu untuk duduk di samping Owen.Irene melangkah dengan perasaan gusar, mengucapkan t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   29 ~ Sehari Sebelumnya

    Sehari sebelumnya...Pagi itu, setelah bercinta dengan Irene, Gerald pergi menemui Owen. Asistentnya, Victor telah mengatur segalanya dengan rapi, memastikan pertemuan ini berlangsung tanpa hambatan. Di Harold Hotel, Gerald tiba dan masuk ke presidential suite, di mana ada ruang kerja di dalamnya. Suasana mewah dan elegan menyambutnya, bahkan manajer Hotel yang langsung menyambutnya.Ia sengaja memilih Hotel sahabatnya itu agar rahasianya tetap terjaga.Begitu masuk ke dalam kamar presidential suite, di sana terlihat seorang pria dengan rambut blonde dan kulit pucat, yang tidak lain adalah Owen Caruso.Gerald berjalan dengan penuh percaya diri, sembari memperbaiki kancing jasnya, "Anda yang bernama Owen Caruso?" Suaranya kuat dan berwibawa, tidak membiarkan keraguan sedikit pun.Owen, yang baru pertama kali bertemu dengan Gerald, langsung paham jika pria di depannya ini bukanlah pria sembarangan. Dengan instingnya, ia segera membungkuk dan mengulurkan tangan, "Be-benar Tuan." Jawab Ow

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16

Bab terbaru

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   66 ~ Perjanjian di atas Perjanjian

    Bab 66Keluar dari apartment, Irene yang sedari tadi penasaran langsung menoleh ke arah Gerald, "Ge..." "Nanti sayang." Gerald merengkuh pinggang Irene, membawa wanita cantiknya itu, berjalan menuju mobil yang terparkir. Irene menyipitkan matanya, menghembus napas kesal akan rasa penasarannya, tetapi alhasil membuat kekehan kecil lolos dari Gerald, "Hah! Menggemaskan!" batinnya. Senang? Tentu saja. Sekarang wanitanya tidak lagi terikat dengan seseorang, dia akan membuat Irene menjadi miliknya. Secepatnya! Itulah yang ada dipikirannya saat ini. "Ada apa?" tanya Irene sambil mendongakkan kepalanya ke atas untuk melihat wajah Gerald. Gerald tersenyum tipis, ia mendekatkan wajahnya tepat di telinga Irene, "Aku ingin memakanmu, sayang." Blush! Wajah Irene memerah dan memanas, ia mengalihkan pandangannya. Meskipun sudah sering mendengar kata-kata erotis itu, ia masih tidak terbiasa, bahkan mungkin akan tidak pernah terbiasa. Hingga mereka benar-benar tiba di depan mobil, di mana Vic

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   65 ~ Apakah Berhasil?

    Irene menggigit bibir bawahnya dan menjawab, "Surat cerai!" dengan lugasnya. "Su-surat cerai?" kaget Owen yang kini memperlihatkan dia kembali daru alam bawah sadarnya.Seperti baru saja di sambar petir, Owen melangkah, mendekat ke arah Irene. "Aku tidak akan menyetujuinya, Irene!" sahut Owen dengan wajah menahan amarah. Gerald dengan cepat langsung berdiri di depan Irene, membuat posisinya menjadi garda terdepan untuk sang wanita. Dan hal itu berhasil, Owen terkesiap, membuat pria itu berhenti, bahkan mundur selangkah.Tubuh tegap pria besar itu hampir menutupi tubuh Irene yg berada tepat di belakangnya. Aura intimidasi terasa begitu kuat. Owen mengepal erat tangannya menahan amarah yang kini ia rasakan harus tertelan didalam perasaan mencekam."Tuan Gerald, bisa anda memberikan waktu pada aku dan istriku?""Tidak!" jawab Gerald dingin. "Kamu hanya perlu menandatangani ini dan selesaikan semuanya!"Ia mengambil map yang ada ditangan Irene, menyodorkannya pada Owen. "Aku berikan w

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   64 ~ Membawanya

    Bab 64“Dimana dia sekarang berada?” tanya Gerald pada Victor begitu masuk ke dalam mobil setelah Irene. Suaranya terdengar tegas, namun dengan nada yang santai.“Di apartment Tuan,” jawab Victor sembari menutup pintu mobil. Kemudian mengitari badan mobil, mengambil tempat di posisi pengemudi.Begitu Victor duduk, Gerald berkata, "Langsung ke sana saja.""Baik Tuan Gerald." Victor memulai mesin mobil dan mulai melaju ke tujuan.Irene mengerutkan keningnya, kemudian menoleh ke Gerald, "Kita mau kemana Gerald?" Ia bertanya dengan nada penasaran, matanya berkilau dengan rasa ingin tahu.Gerald tersenyum tipis, "Tentu saja menyelesaikan semuanya hari ini sayang." Suaranya terdengar lembut, namun dengan nada yang tegas."Ya?" Irene kembali bingung, kemudian sadar kemana arah Gerald, "Maksud kamu menemui Owen?" Ia bertanya dengan nada yang sedikit ragu, matanya terlihat khawatir."Iya sayang, aku tidak ingin menundanya barang sedetik pun," ucap Gerald lugas. Lalu menatap wajah cantik wanita

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   63 ~ Surat Gugatan

    Bab 63Gerald pun menceritakan siapa Evan sebenarnya, di mana Evan adalah seorang Kepala di bagian pemerintahan, dan Evan adalah sepupu dari Austin Harold. Suaranya terdengar santai, namun dengan nada yang serius. "Evan adalah salah satu orang terpercaya di pemerintahan ini, dan ia juga sepupu dari Austin Harold."Irene cukup terkejut dan akhirnya paham kenapa Gerald terlihat akrab dengan Evan. Mengingat bagaimana Gerald dan pria bernama Austin saat malam itu layaknya saudara. "Hmm ok Gerald." jawab Irene mengerti, ia tersenyum lembut. Matanya berkilau dengan rasa penasaran, namun juga terlihat lega karena sudah memahami hubungan antara Gerald dan Evan yang terlihat begitu dekat.Beberapa menit pun berlalu hingga pintu kembali terbuka, terlihat Evan berjalan masuk dengan dua map kulit berwarna coklat dan biru di tangannya. Perhatian Gerald dan Irene pun teralihkan, pandangan mereka terfokus pada Evan yang berjalan mendekat.Evan meletakkan map berwarna biru terlebih dahulu di atas mej

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   62 ~ Siap Mengakhiri

    Bab 62Gerald dan Irene duduk di sofa yang nyaman dengan seorang pria dengan jas yang terlihat begitu rapi. Ruangan ini terlihat mewah, dengan dekorasi yang elegan dan jendela besar yang membiaskan cahaya alami ke dalam ruangan. Pria tersebut, yang kemudian Gerald sebut sebagai Evan, menatap Gerald dengan wajah menyunggingkan senyum tipis."So, apa yang aku bisa bantu Tuan Gerald?" Evan bertanya, matanya berkilau dengan rasa penasaran. Ia tidak bisa tidak memperhatikan Irene, yang duduk di samping Gerald dengan postur yang sedikit tegang.Gerald menghela napas pelan, "Evan... Aku mau kamu mengurus dokumen-dokumen Irene dan regalisir semuanya." Suaranya terdengar tegas, namun dengan nada yang lembut ketika ia menatap Irene.Evan yang tadi tersenyum seketika terkekeh pelan, "Hah, aku merasa pernah mengalami ini," gumamnya pelan. Ia memandang Gerald dengan mata yang berkilau, seolah-olah mengingat kenangan lama pada kakak sepupunya—Austin Harold."Ok, ok, sebelum itu ceritakan apa yang s

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   61 ~ Menyelesaikan

    Bab 61Wajah Irene kembali memanas, “Hem, Gerald. Aku—”“Aku tidak menuntutmu untuk menjawabku sekarang, tapi aku tidak menunggu untuk di tolak.”Ucapan Gerald layaknya sebuah ultimatum pada Irene dan seolah memastikan agar ia tidak akan bisa lepas dari pria ini.Ia menarik napas lembut, “Beri aku waktu.”Gerald tersenyum, mengecup puncak kepala Irene. Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi.Setelah itu keduanya kembali focus di layar depan mereka. Gerald memberikan penjelasan singkat kepada Irene tentang rencananya dan para sahabatnya yang telah membantunya tadi.“Tapi yang pasti aku tidak mau kamu ikut mengawasi,” tegas Gerald kepada wanitanya itu.“Gerald, please. Aku ingin sedikit berkontribusi dalam hal ini, lagi pula ini adalah permasalahanku. Aku dan kedua orang tuaku.”“Semua yang berhubungan denganmu akan menjadi tanggung jawabku. Jadi, semua masalah yang kamu hadapi saat ini, biarkan aku yang menanganinya. Karena siapapun yang sudah menyakitimu, tidak akan kumaafkan.” Gerald men

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   60 ~ Bertemu Saudara

    Bab 60“Cukup berada disisiku dan terima cintaku.”Irene bergeming, pandangan mereka bertemu, hingga akhirnya Irene menyerah dan menundukkan wajahnya. “Nanti…” jawabnya dengan suara nyaris berbisik.Gerald tersenyum lembut, mengecup puncak kepala Irene, “Hmm, ayo?”Irene mengangguk, membiarkan Gerald membawanya menuju ruang kerja yang terdengar cukup—berisik?Sebenarnya tadi setelah berganti pakaian, ia langsung menghampiri ruang kerja Gerald, namun ia mengurungkan niatnya saat mendengar suara-suara yang begitu ramai. Hingga akhirnya, ia memutuskan masuk kembali ke dalam kamar.Ceklek!Suara pintu Gerald dorong ke dalam, terlihat tiga pria menoleh dengan kompak. Tentu saja sorot mata ketiga pria itu membuat Irene sedikit kikuk.Namun, lagi dan lagi Gerald langsung meraih pingganya, membuat jarak mereka semakin tipis, berjalan menuju sofa yang kosong.“Hai Irene…” sapa ketiga pria itu dengan kompak.Membuat Gerald membuang napas kasar, “Hah! Kalian ini!”Ia kemudian menoleh ke arah Ire

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   59 ~ Balas Budi

    Bab 59“Eh??? Berengsek! Malah ditutup pintunya!” umpat Ethan kesal saat melihat Gerald menutup pintu, bahkan jika tadi ia tidak refleks mundur, sudah pasti wajahnya terkena ciuman telak dari daun pintu.“Pffttt….” Dua pria yang berdiri tepat di belakangnya menahan tawa.Hingga suara ceklekan pintu kembali terdengar, “Mau apa kalian kesini?”Ethan mendengus kesal bukannya menjawab pertanyaan Gerald, ia menoleh ke belakang, “Langsung saja?” bertanya pada Kenan dan Finley.“Hem boleh saja.”Kemudian terlihat beberapa orang pria mengangkat beberapa dos besar yang tidak lain adalah layar monitor. Membuat Gerald semakin mengerutkan keningnya.“Berhentilah bertanya, dan katakan di mana ruangan kerjamu?” ujar Ethan yang kini kembali focus pada Gerald.Gerald membuang napas kasar, ia tertawa kecil, “Setidaknya beri kabar kalau kalian mau kesini!” celutuknya sembari membuka lebar pintu, membiarkan para tamunya itu masuk.Ethan lebih dulu masuk, menyusul Finley dan Kenan beserta para bawahann

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   58 ~ Fakta Baru

    Bab 58"Ayahmu dibunuh oleh seseorang." Kalimat itu terdengar seperti petir di tengah hari yang cerah, membuat kaki Irene tiba-tiba melemah. Jika Gerald tidak cepat menangkapnya, mungkin wanita cantik itu sudah terjatuh. "Ge-gerald apa yang baru saja kamu katakan?" suara Irene terdengar bergetar.Gerald yang melihat itu membuang napas kasar, tanpa ragu ia langsung memboyong tubuh Irene naik ke dalam gendongannya. Pria tampan itu melangkah menuju ruang tamu, begitu tiba di depan sofa yang nyaman, ia mendudukkan Irene, kemudian duduk tepat di sisi Irene."Gerald, jawab aku!" Irene memandang Gerald dengan mata yang berkaca-kaca, suaranya terdengar bergetar dan penuh harap."Calmdown, hmm??" Gerald menangkup wajah mungil wanita itu, menatapnya dalam. "Take a breath." Ia berusaha menenangkan Irene, tapi wanita cantik itu terus mendesak."Katakan Gerald!" desaknya dengan mata yang semakin berkaca-kaca. "Setahuku Ayah sakit, bahkan dokter..." Irene tidak sanggup melanjutkan, air matanya luruh

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status