Nah loh! Ketahuann kan babang Austin >,<
Austin langsung menuju ke Mansion miliknya. Dirinya pulang sebelum Bella tiba terlebih dahulu di rumah. Di perjalanan Austin tidak lupa untuk membeli sebuket mawar merah untuk sang istri tercinta dan mainan untuk putra tampannya Arion.CiitttPria tampan itu segera memarkir kendaraannya, karena dia baru saja mendapat kabar kalau Bella lima menit lagi akan tiba."Hufftt !! Hampir saja !!" gumam Austin yang segera turun dari mobil.Brak !Austin dengan cepat mengambil bunga dan mainan yang ada di kursi penumpang. Lalu pria bermata biru itu segera masuk ke dalam rumah.Mengambil posisi, dengan berbaring di sofa. Tidak lupa dia membuka jasnya dan membuka dasinya dengan asal. Buket mawar merah dia letakkan di atas meja bersamaan dengan mainan set besar untuk Arion.Dan tidak lama kemudian terdengar suara mobil yang menandakan kalau Bella dan Arion sudah tiba di depan sana.Austin segera menutup matanya. Dan memasang raut wajah kelelahan. Niat awalnya ingin menyambut sang istri dan Arion. De
Flashback dua tahun lalu...Setelah memindahkan Steve dan Nick dari penjara Z ke rumah sakit jiwa. Karena kondisi mental Steve benar-benar terganggu, pria tersebut mengalami delusi. Sedangkan Nick mendapatkan perawatan dari rasa traumanya. Namun Max tiba-tiba mendapatkan telpon dari kepala sipir penjara W. Dimana penjara Giselle berada."Halo, Tuan Max?" sapa Kepala Sipir dengan nada rendah."Ah iya, bagaimana Bu? Kebetulan saya ingin ke sana, ada yang hendak saya bicarakan dengan Anda." jelas Max to the point.Dirinya berniat untuk segera mengeluarkan Giselle dari penjara tersebut dan memindahkan wanita itu ke pusat rehabilitasi."Baik Tuan Max, saya menunggu Anda di sini, karena saya juga ingin membicarakan hal penting kepada Tuan," balas Kepala Sipir wanita itu."Baik Bu."Max pun memutuskan panggilan telponnya, langsung naik ke mobilnya dan melajukan kendaraannya ke Penjara W. Sedangkan Steve dan Nick akan di bawa langsung oleh pihak Rumah Sakit yang merupakan teman dari Austin.K
Sore ini Austin dan Bella benar-benar bercinta dengan sangat panas di dalam ruang karaoke mereka.Austin dengan sengaja membawa istrinya ke ruang karaoke pribadi mereka dan menyalakan music instrument romantic.Karena masih ada orang yaitu Bi Anna, baby sitter Arion.Austin memilih ruang kedap suara. Karena dia benar-benar berniat membuat sang istri terus mendesah dengan keras sore ini.Padahal hal itu selalu Bella lakukan selama bercinta dengan sang suami. Tidak pernah sekalipun Bella tidak mendesah keras saat di berikan hujaman cinta dan nikmat saat bercinta dengan pria tampan dan menggetarkan hati saat memandangnya.“Ughh sayang… Ahh…”Suara desahan dan desisan antara kedua insan yang tiap hari di mabuk oleh cinta ini tidak pernah bosan mendengarkan erangan mereka.“Ah... ah ah !! Ah !! Terus sayang !! Ah love !!! A.. Aku.. !!” jerit Bella dan terus meracau, mendesah dengan mulut menganga ketika milik Austin menghujamnya dengan kuat, sedangkan mulut Austin terus mengulum ke dua punc
Pagi pun menjelang, tepat jam lima pagi Bella bangun terlebih dahulu. Setelah semalam suaminya membujuknya untuk Honeymoon berdua tanpa Arion, dia pun segera mengatur segala keperluan putranya agar tidak ada yang terlewatkan. Dengan beralasan bahwa Mom Agatha dan Dad Edelmiro sudah sangat merindukan cucu mereka. Dan meminta Arion untuk menginap bersama mereka.Mulai dari ASI, diapers, lotion, pakaian ganti untuk di perjalanan. Karena sebenarnya segala keperluan Arion semuanya sudah tersedia di Kediaman Edelmiro. Bukan hanya keperluan standart. Tapi lengkap dengan baby room khusus untuk Arion. Hingga freezer khusus untuk penyimpanan ASI.Setelah selesai merapikan keperluan Arion. Kini dia mulai mengambil satu koper kecil untuk pakaiannya dan Austin selama berlibur di Villa.“Hmm, sepertinya ini lucu.” Gumam Bella sambil tertawa kecil melihat lingerie yang ada di tangannya.Kemudian Bella memilih beberapa lingerie untuk dia bawa nantinya ke Villa. Saking seriusnya memilih-milih lingerie
***Setelah selesai berpakaian. Austin yang menggendong Arion, dengan tangan lainnya mengangkat koper kecil. Kedua tangan Bella juga penuh dengan tas nya serta Diapers Bags milik Arion.Di bawah sudah terlihat Bi Anna yang sudah menunggu dengan tasnya pakaiannya juga. Karena sudah pasti Bi Anna akan ikut menginap di Kediaman Edelmiro.“Bi Anna, tolong tambah ASI beku Arion 40 kantong lagi ya. Masukin di cooling box saja,” pinta Bella kepada baby sitter Arion. Dia tidak ingin selama dia tidak bersama Arion. Putranya itu kekurangan Asi. Jadi setiap dia memiliki waktu, ASInya akan dia perah dan menyimpannya di Freezer untuk stock.“Baik Nyonya,” jawab Bi Anna, lalu masuk ke dapur bersih. Dimana tempat freezer besar khusus untuk ASI berada. Bi Anna dengan telaten mengatur ASI beku terbut ke dalam cooling box.Setelah selesai, salah satu pelayan pria, mengangkat Cooling Box tersebut masuk ke bagasi mobil, begitu juga dengan koper Bella.“Semuanya sudah siap Tuan, Nyonya.”“Terima kasih Pak
“Arion…!!!”Begitu Austin, Bella dan Arion tiba di kediaman Edelmiro. Agatha dan Edelmiro ternyata sedang menunggu mereka di taman rumah bagian depan.Arion yang baru turun langsung tertawa senang melihat Edelmiro dan Agatha. “Gwandpa !! Gwandma !!”Agatha langsung menghampiri cucunya itu, “Ahhh… Arion. Grandma rindu !! Sudah dua minggu tidak ketemu kamu !!”Bella tersenyum melihat kedekatan Grandma, Grandpa dan Arion yang kini benar-benar tidak menganggap keberadaan Austin dan dirinya.“Mom.. Dad.. Apa kabar ? Bagaimana liburannya kali ini ?” Bella menyapa kedua orang tuanya.“Haii sayang, hmm.. seperti biasa !! Menyenangkan. Tapi selalu ada yang kurang ! Mommy selalu rindu dengan Cucu Grandma !!” sahut Agatha membalas ciuman pipi kiri dan kanan anak perempuan mereka.“Tentu saja baik, tuh lihat Mommy kamu. Sangat susah berjauhan dengan Arion !” Edelmiro juga menyambut ciuman pipi kiri dan kanan anak perempuannya itu.Agatha seketika menoleh kepada suaminya dan membelalakkan mata, “A
Austin dan Bella kini sudah berada di perjalan menuju Villa mereka. “Ahh.. senangnya mereka semua datang temanin Arion !!” seru Bella sumringah.“Iya sayang, jadi kamu sekarang harus fokus ke suamimu !” sahut Austin yang mendapatkan cubitan kecil dari istrinya. Sebenarnya planing awal mereka akan berlibur bertiga, tetapi sesuai perkataan Agatha jika Edelmiro ingin bermain bersama cucunya, dan hal itu juga di manfaatkan oleh Austin untuk memberikan kejutan untuk istrinya itu.“Aoww..”Bella tersenyum, “Siap suamiku sayang.”“Dua hari ini mari kita bekerja keras membuat adik untuk Arion,” Austin mengucapkannya dengan semangat membara.“Semangattt !!” sahut Bella membuat mereka berdua tertawa lepas bersama.Rinng ring ring…Ponsel Austin berbunyi, di layar lcd mobil terlihat nama Max.“Aku angkat dulu ya sayang.”Bella mengangguk mengiyakan. Austin menekan tombol terima dan menyalakan speaker. Sehingga seperti biasa, Bella sellau mendegar apapun yang suaminya sedang bicarakan. Hal yang se
Setelah mengakhiri telponnya dengan Austin. Max segera menghubungi Brice Alroy.Tuutt.. tuutt.. tuutt“Yah.. Kak.. ?!” sahut Brice dengan suara terengah-engah.“Hei brengsek, berhenti sejenak. Aku ingin berbicara serius denganmu.” Seru Max kepada Brice yang mengetahui apa yang saat ini tengah di lakukan pria itu.“Hahh!! Salahmu sendiri Kak menghubungiku di waktu yang tidak tepat… A... Ahh Ahh !! Arg!!” Brice mengerang mendapatkan pelepasannya.“Sialan kau!!” maki Max memijit keningnya. Harus mendengar suara laknat dari bocah play boy ini.“Hahh.. Hahh !! Pergilah ! Dan ya Kak Max.. Ada keperluan apa menghubungiku ?!” Brice menyuruh wanita yang sudah memuaskan nafsu paginya itu untuk menyingkir dan kembali fokus kepada Max.Brice adalah adik sepupu Austin Harold dan kedua orang tuanya telah meninggal. Jadi semenjak berusia tujuh belas tahun Brice tinggal bersama Edelmiro, Agatha dan Austin. Pria itu sangat menghormati sosok Austin dan menjadikan pria itu sebagai panutan.Dan di usia 2
“Oh my! Love! Aku mau keluar!” geram Austin. Bella semakin mempercepat gerakan kepalanya dan lidahnya bermain semakin liar di dalam sana. Hingga suara geraman suaminya dan hentakan pinggul suaminya yang membuat boa Austin semakin masuk ke dalam tenggorokannya. Cairan hangat dan putih kental itu memenuhi mulut Bella. Wanita cantik itu tersenyum, menyambut semua cairan cinta suaminya itu, ia tak melepaskan milik Austin, ia bahkan menghisap ujung lobang mister p suaminya itu, mengeluarkan semua cairannya dan menelannya tanpa sisa. Kemudian ia melepaskan milik suaminya dan berkata dengan erotis, “Ini sudah bersih sayang.” “Oh my! Love!” suara berat Austin yang langsung membaringkan tubuh istrinya, membuat posisi mereka berbalik. Ia menindih Bella dan melumat bibir istrinya itu. Menatap sang istri penuh cinta. “Enak?” tanya Bella lembut dengan napas berat. “Sangat… dalam sekejap kamu membuatku keluar…” jawab Austin tersenyum puas kepada sang istri, kemudian ia menjilati tengkuk lehe
Ini adalah bab spesial buat kalian semua sayang-sayangkuh ~~~ Semoga kalian suka ya ^^ ----Sebelum baca part ini, ada baiknya kalian lihat video di i9 @ma2.zan >,
Vladimir melihat putranya dan mengangguk setuju.“Terima kasih Ayah,” ucapnya dan melihat ke arah Bryan. “Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan Bryan,”“Tentu saja Paman,” jawab Bryan dengan senyuman yang begitu dingin.Pria itu kemudian undur diri dan pamit dari semuanya untuk menghubungi pasukan salju merah untuk mencari keberadaan keluarga Drake hingga tujuh turunan.“Basmi semuanya dan sisakan pria yang bernama Drake,” ujar Austin kepada Bryan. Bryan pun menyetujuinya.Dan hanya dalam beberapa hari semua keturunan keluarga pengusaha Drake tidak ada lagi di daftar penduduk. Kecuali tersisa Drake yang kini berada di Gudang yang begitu gelap.Austin dan Ludwig masuk ke dalam Gudang tersebut, bersama Max dan tentu saja beberapa bawahan Austin dan keluarga Vladislav.Begitu ikatan mata Drake di buka, betapa terkejutnya pria itu melihat pria yang ada di depannya. “Ka… kauuu…kauuu…?” gumamnya tergugu. Suaranya terdengar gemetar.Ludwig menyeringai, “Kenapa ? Apa kau terkejut melihat mayat
Waktu pun berlalu, keesokan paginya Bella bangun dengan masih berpelukan dengan Elle. Setelah menghabiskan waktu sampai jam satu malam, Ibu dan ana kini benar – benar bercerita tentang kehidupan mereka.Bella dengan jujur bercerita tentang rumah tangga nya yang pernah gagal bersama suami pertamanya, namun sekarang dia hidup dengan penuh cinta dalam keluarga suaminya. Serta orang – orang di sekelilingnya yang begitu mencintainya.Elle yang akhirnya bangun tersenyum lembut menatap wajah cantik putri kesayangannya itu. Putrinya yang membuat hidupnya bagaikan di neraka. Tiada hari tanpa ia memikirkan Bella di setiap helaan nafasnya. Kini ia bisa melihat, bahkan menyentuh wajah cantik Bella.“Kamu tumbuh menjadi wanita yang hebat, nak.” Ucap Elle lembut sambil membelai wajah putrinya.“Mom ?” gumam Bella dengan suara serak manjanya kepada Elle. Menandakan wanita cantik itu juga baru terbangun.“Kamu sudah bangun sayang?” tanya Elle lembut.Bella mengangguk pelan.Dan tiba – tiba pintu terb
Austin, Bryan, Ludwig, Arthur, dan Edelmiro duduk di halaman belakang mansion milik Austin dan Bella yang begitu luas. Di sekitar mereka, terdapat kolam renang yang begitu indah dan taman yang indah dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur.Kolam renang yang sangat besar terletak tepat di tengah-tengah halaman belakang, berwarna biru kehijauan dan dipenuhi dengan air yang jernih. Air di kolam renang tersebut mengalir secara perlahan, menghasilkan suara gemericik yang menenangkan. Di sekitar kolam renang, terdapat beberapa kursi mewah yang didesain khusus untuk bersantai di sekitar kolam renang.Di sekeliling kolam renang, terdapat taman yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur. Ada beberapa jenis pohon besar yang menghasilkan naungan yang lebat, memberikan kesan sejuk dan menenangkan. Taman juga dilengkapi dengan beberapa patung dan ornamen dekoratif yang menambah kesan elegan dan artistik.Di satu sudut taman, terdapat sebuah teras kayu
Hidangan pun mulai di sajikan satu per satu. Kepiawaian Elle dan Laras di dapur membuat mereka menyajikan makanan yang begitu lezat.“Lalu aku dengar dari Bryan kalau kau sekarang menjabat sebagai direktur utama di rumah sakit besar di Irlandia ? Dan Elle adalah pemilik Galeri terbesar di sana?”“Benar, kedua mertuaku yang begitu shock mendengar cerita kami dan melihat keadaan kami merasa sangat bersedih. Mereka memberikan support yang begitu besar kepada kami berdua. Aku di bangunkan sebuah rumah sakit dan akhirnya berkembang seperti saat ini. Dan Elle diberikan Galeri seni agar anak perempuannya itu tidak bersedih dan larut memikirkan Bella.” Jelas Ludwig.Arthur mengangguk dan kemudian menyeringai, “Dan katanya kau adalah keturunan –“Ting tongBel pintu kembali berbunyi. Austin kembali berdiri untuk membuka pintu menyambut tamu yang datang. Arthur dan Ludwig menhentikan percakapan merekaTerlihat Edelmiro dan Agatha berdiri di depan pintu dengan membawa begitu banyak tentengan kan
“Jadi bagaimana sampai Daddy dan Mommy hidup di Irlandia ?” tanya Bella.Elle tertunduk sedih, “Setelah kondisi kami sudah membaik, Grandpa dan Grandma mu membantu kami untuk pulang. Sedangkan sahabat Daddy dan Mommy juga pergi berpencar ke negara yang berbeda dengan identitas baru kami.”“Grandpa dan Grandma mu di Irlandia memberikan dukungan luar biasa kepada kami berdua.”“Dan begitu kami tiba di Irlandia, kami berdua langsung mencari keberadaan kamu di Swiss, rumah Grandpa Gaston dan Grandma Beatrice. Tetapi yang kami dapatkan adalah berita mengejutkan dari para tetangga yang mengatakan jika mereka pergi dengan tergesa-gesa bersama seorang gadis kecil.” Sambung Elle.“Daddy minta maaf karena tidak bisa menemukan keberadaan kamu Bella, Daddy dan Mommy merasa sangat bersalah.” Ucap Ludwig dengan mata berkaca-kaca.Air mata jatuh di pipi Bella mendengar cerita yang begitu menyedihkan dari kedua orang tua. Bagaimana bisa ia menyalahkan kedua orang tuanya karena kejadiaan naas seperti
Wanita paruh baya itu mengusap lembut punggung Bella, sedangkan pria paruh baya yang berada di sisinya matanya ikut berkaca-kaca menahan embun yang menumpuk di sudut matanya.Bella terlihat semakin kebingungan. Dua orang asing yang tiba-tiba datang memeluknya dan menangis di depannya.Terdengar suara langkah dari dalam. Bella yang masih dalam pelukan wanita asing itu pun menoleh ke suaminya, “Sayang?”Austin tersenyum lembut dan menghampiri istrinya yang terlihat sangat kebingungan itu. Dan hal itu membuat Bella semakin bingung dan bertanya-tanya. Austin memegang pundak istrinya.“Daddy, Mommy… Selamat datang di rumah kami.” ucap Austin kepada pria dan wanita paruh baya di depannya.Bella menekuk keningnya, “Sayang,” perkataan suaminya benar – benar membuatnya sangat bingung.“Apa maksud kamu sayang? Daddy, Mommy?” gumam Bella.Wanita paruh baya itu melepaskan pelukannya, diusapnya air matanya dan menatap Bella dengan senyuman manis di sudut matanya. “Iya sayang, aku mommy mu Elle,
Dan di sinilah keluarga kecil ini berada. Sebelum Arion pindah ke kamarnya. Dia bermanja dengan Bella dan twins.“Hoamss….” Arion menguap dengan besar.“Sudah waktunya tidur ya sayang, besok Arion mau ke sekolah ‘kan?”“Ok mom!”“Cup! Goodnight sayang!” Bella mengecup bibir Arion dan mengusap lembut pipi putranya itu dengan gemas.“Cup ! Goodnight Boy!” ucap Austin dan mengecup pipi Arion.Cup ! Cup! Cup! Sebelum turun dari tempat tidur, Arion memberikan kecupan kepada twins dan Bella.Kemudian pria kecil itu berlari kecil masuk ke dalam kamarnya.Tinggallah Austin dan Bella di atas tempat tidur. Bella bersandar di dada sang suami, memanjakan dirinya.Austin dengan lembut mengusap punggung istrinya. Kemudian dia bergeser dan memperbaiki posisi Bella agar bersandar di headboard dengan nyaman.Pria tampan berhazel biru itu lalu mengambil tempat dan memijit dengan lembut kaki Bella dengan lembut.“Terima kasih sayang…” ucap Bella dengan senyuman bahagianya.Wanita cantik itu menikmati p