Setiba di kantor istrinya, Austin langsung mengantar wanita kesayangannya itu masuk ke dalam ruangannya."Kamu mau langsung kembali hubby??" Bella merangkul suaminya dengan manja.Austin tersenyum kemudian memeluk pinggang Bella dengan mesra dan mengusap lembut rambut istrinya. Dia sangat senang apabila istrinya itu bermanja-manja seperti ini."Ada apa sayang? Mau aku tinggal temanin kamu di sini?" tanya Austin dengan lembut.Bella memeluk suaminya dan menyandarkan pipinya ke dada bidang suaminya."Ck... Tidak sayang, kamu juga harus bekerja," ucap Bella pelan dan tertawa kecil."Aku tidak masalah kalau istriku ini meminta suaminya untuk menemaninya di sini," balas Austin dengan tertawa menggoda dan meremas salah satu bongkahan bawahnya dengan jahil.Tap!Bella menepuk pelan dada suaminya, "Ishh.. Hubby.." kemudian melepaskan pelukannya."Dasar mesum," sambung Bella dengan wajah cemberut."Hehhehe... Tunggu saja h
Austin menunggu para bawahannya untuk mencari informasi tentang wanita bernama Jennifer Reese itu.Untung saja, tadi pada saat dia bersama Bella di dalam ruangannya. Austin sempat melihat dokumen-dokumen yang ada di atas meja kerja Bella. Dan pada saat dia melihat daftar nama perusahaan pakaian yang akan ikut berpartisi dalam acara yang di selenggarakan istrinya. Dia melihat nama Jennifer Reese ada di dalam daftar tersebut.Sedangkan Fin dan Ken tengah membedah hasil rekaman cctv satu minggu dari Bel's Factory.Suara ketikan keyboard dan mouse terus terdengar. Dua bawahannya itu tengah terlihat sibuk."Max, atur pengamanan untuk besok. Aku ingin membawa Bella dan Arion ke Villa," ujar Austin."Villa yang mana Tuan?""Yang di tepi pantai," sahut Austin."Baik Tuan," jawab Max kemudian izin pamit untuk menghubungi beberapa bawahannya.Tap tap tap"Tuan ini semua adalah informasi yang kami dapatkan untuk wanita bernama Jenn
"Sore Nona Bella," balas wanita tersebut.Bella mengulurkan tangannya dan di balas oleh Jennifer.Setelah saling menyapa, Bella yang sudah bertemu dengan Jennifer dua kali tidak lagi merasa canggung."Jadi berapa banyak pakaian yang akan anda tampilkan, Nona Jennifer?" tanya Bella."Hmm, mungkin sekitar tujuh sampai sepuluh model, apa tidak masalah ?" tanya Jennifer.Bella melihat ke arah Della. Bukan apa, untuk tamu maksimal hanya bisa memasukkan maksimal lima desain pakaian mereka. Tetapi sekarang ada yang meminta tujuh sampai sepuluh model. Bahkan klien lama mereka tidak pernah meminta lebih dari jatah mereka.Della menggeleng kepala pelan kepada Bella. Membuat wanita itu paham."Maaf Nona Jennifer, bukannya kami ingin menolak. Tetapi sudah ada ketentuan khusus untuk para tamu undangan hanya mendapatkan slot promo sebanyak lima model," jelas Bella berusaha dengan bahasa yang halus untuk menolak permintaan tidak wajar dari kliennya
Jennifer yang mendengar penuturan Austin merasa besar kepala, apalagi melihat raut wajah Bella yang berusaha tenang.Dirinya tersenyum puas, namun belum lama dirinya tersenyum."Tuan maaf bukan Jennifer Reese klien anda, tetapi Jaqline Reeves," suara Ethan menyela Austin."Oh ya? Benarkah??" sahut Austin."Sayang maaf sepertinya aku keliru, jadi aku tidak mengenal atau pernah bertemu dengan klien yang kamu katakan," sambung Austin yang membuat Bella tersenyum kecil."Hubby!! Awas saja kamu!!" gumam Bella dalam hati. Dia tahu suaminya saat ini tengah mengerjai kliennya."Ahh begitu ya Hubby, sayang sekali," jawab Bella terdengar menyesal."Iya maaf love, kamu tahu kan. Aku tidak mengingat semua nama-nama klien," sambung Austin."Hmm iya sayang tidak masalah."Jennifer yang mendengar percakapan Austin dan Bella mengepal tangannya dengan kuat. Dirinya benar-benar malu saat ini.Della berusaha menahan tawanya, bagaimana tidak dia tahu itu pasti ide dari suaminya, Ethan."Jadi apa lagi saya
"Apa anda yakin Nona Jennifer?? Anda tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti prosedur kami, dan tidak perlu khawatir dengan biaya ganti rugi," balas Bella yang sudah tersenyum penuh kemenangan."Ck!! Ternyata hanya seperti ini, dia benar-benar hanya ingin mencari keuntungan dan apa maksudnya sok kenal dengan Austin. Akhh bikin kesal saja!" monolog Bella dalam hati.Jennifer pun memasang wajah senyuman termanisnya, "Ya Nona Bella, saya yakin. Aku ingin bekerja sama dengan perusahaan anda kedepannya. Jadi tidak mungkin saya membuat anda merugi," balas wanita blonde itu yang masih tetap memasang harga dirinya.Della yang merasa dongkol menjadi tidak tahan dengan tingkah angkuh klien mereka, "Hmm, Ibu, perusahaan DD Closet dengan senang hati mengisi apabila ada tempat yang kosong. Meskipun hanya tiga slot yang di berikan, mereka akan datang dari Kanada," imbuh Della seperti bom kepada Jennifer."Sial! Awas saja Kau Della!!!" teriak Jennifer dengan kesal dalam hati."Oh ya?? Syukurlah!"
Austin langsung menuju ke Mansion miliknya. Dirinya pulang sebelum Bella tiba terlebih dahulu di rumah. Di perjalanan Austin tidak lupa untuk membeli sebuket mawar merah untuk sang istri tercinta dan mainan untuk putra tampannya Arion.CiitttPria tampan itu segera memarkir kendaraannya, karena dia baru saja mendapat kabar kalau Bella lima menit lagi akan tiba."Hufftt !! Hampir saja !!" gumam Austin yang segera turun dari mobil.Brak !Austin dengan cepat mengambil bunga dan mainan yang ada di kursi penumpang. Lalu pria bermata biru itu segera masuk ke dalam rumah.Mengambil posisi, dengan berbaring di sofa. Tidak lupa dia membuka jasnya dan membuka dasinya dengan asal. Buket mawar merah dia letakkan di atas meja bersamaan dengan mainan set besar untuk Arion.Dan tidak lama kemudian terdengar suara mobil yang menandakan kalau Bella dan Arion sudah tiba di depan sana.Austin segera menutup matanya. Dan memasang raut wajah kelelahan. Niat awalnya ingin menyambut sang istri dan Arion. De
Flashback dua tahun lalu...Setelah memindahkan Steve dan Nick dari penjara Z ke rumah sakit jiwa. Karena kondisi mental Steve benar-benar terganggu, pria tersebut mengalami delusi. Sedangkan Nick mendapatkan perawatan dari rasa traumanya. Namun Max tiba-tiba mendapatkan telpon dari kepala sipir penjara W. Dimana penjara Giselle berada."Halo, Tuan Max?" sapa Kepala Sipir dengan nada rendah."Ah iya, bagaimana Bu? Kebetulan saya ingin ke sana, ada yang hendak saya bicarakan dengan Anda." jelas Max to the point.Dirinya berniat untuk segera mengeluarkan Giselle dari penjara tersebut dan memindahkan wanita itu ke pusat rehabilitasi."Baik Tuan Max, saya menunggu Anda di sini, karena saya juga ingin membicarakan hal penting kepada Tuan," balas Kepala Sipir wanita itu."Baik Bu."Max pun memutuskan panggilan telponnya, langsung naik ke mobilnya dan melajukan kendaraannya ke Penjara W. Sedangkan Steve dan Nick akan di bawa langsung oleh pihak Rumah Sakit yang merupakan teman dari Austin.K
Sore ini Austin dan Bella benar-benar bercinta dengan sangat panas di dalam ruang karaoke mereka.Austin dengan sengaja membawa istrinya ke ruang karaoke pribadi mereka dan menyalakan music instrument romantic.Karena masih ada orang yaitu Bi Anna, baby sitter Arion.Austin memilih ruang kedap suara. Karena dia benar-benar berniat membuat sang istri terus mendesah dengan keras sore ini.Padahal hal itu selalu Bella lakukan selama bercinta dengan sang suami. Tidak pernah sekalipun Bella tidak mendesah keras saat di berikan hujaman cinta dan nikmat saat bercinta dengan pria tampan dan menggetarkan hati saat memandangnya.“Ughh sayang… Ahh…”Suara desahan dan desisan antara kedua insan yang tiap hari di mabuk oleh cinta ini tidak pernah bosan mendengarkan erangan mereka.“Ah... ah ah !! Ah !! Terus sayang !! Ah love !!! A.. Aku.. !!” jerit Bella dan terus meracau, mendesah dengan mulut menganga ketika milik Austin menghujamnya dengan kuat, sedangkan mulut Austin terus mengulum ke dua punc