"Hmm, boleh sayang. Lalu Arion bagaimana ?" balas Bella yang kini sudah merangkul lengan Austin.
Austin berpikir sejenak, "Ayo lihat jagoanku sebentar dan kita pergi berdua saja seperti biasa."
Bella mengangguk setuju, "Ok Hubby!"
Mereka berdua pun keluar dan melewati pintu yang sudah rusak itu.
"Hehhehe, pasti tim ruang 18 terkejut melihat pintu barunya, pffft," tawa kecil Bella.
Bella kembali menggelengkan kepalanya, bagaimana bisa suaminya itu mendobrak pintu sampai membuat pintu tersebut hancur di bagian kusengnya.
"Sayang, kamu benar-benar luar biasa kuat. Bagaimana bisa pintu itu rusak di depannya?”
Austin mengangkut bahu,"Entahlah sayang, kalau seperti itu masih tidak ada apa-apanya." jawabnya dengan nada angkuh.
"Yeeey... Tadi aja panik," goda Bella mencubit pinggang keras suaminya.
"Sudah aku bilang berkali-kali. Apapun tidak lagi aku pikirkan jika tentang kamu sayang," balas Austin lembut dan di balas sen
"Bukannya di kantor sangat banyak pekerjaan ??" sambung pria tersebut.Bella meremas tangan suaminya.Austin tersenyum, "Iya—""Lalu bagaimana kontrak dengan salah satu perusahaan G, kamu saja yang hadiri ! Aku tidak bisa tinggalkan pekerjaan yang ada di kantor saat ini," sambungnya kemudian dengan wajah serius.Austin menghela nafas pelan, "Kontrak semuanya aman Steve, kamu bisa fokus bekerja di sini,""Oke !! Aku harap semua terkendali. Dan apa ini ? Apa ini kekasih baru mu lagi ??" sambung Steve menatap Bella yang tengah berdiri."Bukan, dia istriku," Austin tidak ingin berbohong untuk satu hal ini. Yang lainnya bisa. Namun untuk tidak mengakui istrinya sebagai orang lain itu tidak mungkin. Tidak peduli apapun yang terjadi."Wahhh ! Sejak kapan kamu menikah ! Dasar berengsek kau ! Pokoknya selamat ! Dia sangat cantik !" balas Steve dengan wajah terlihat kesal lalu tersenyum."Terima kasih Steve," balas Austin singkat."Sama-sama !" Kemudian Steve mengulurkan tangannya kepada Bella.
Richard tersenyum, "Aku akan terus memberikan hipnoterapi, dan yang terpenting cukup bersabar sampai Steve sendiri yang membuka hati dan menerima kenyataan untuk dirinya saat ini," jawabnya."Lalu bagaimana dengan Nick?" tanya Austin lagi."Kalau Nick sudah jauh lebih baik dan tetap masih dalam pengawasan, sudah dua minggu ini dia banyak membantu pekerjaan para perawat, aku rasa dia memiliki mental yang cukup kuat. Tapi ini tetap akan sangat berbahaya, karena orang seperti inilah yang sulit di tebak apa yang ada di isi hati terdalamnya," jelas Richard.Austin mengangguk mengerti, "Kamu tenang saja, keamanan Rumah Sakit ini juga sudah di bawah pengawasan pengawalku."Richard tersenyum paham, "Iya, terima kasih, Jadi kalian berdua tidak perlu terlalu memikirkan hal ini. Proses penyembuhan memang akan memakan waktu yang sangat panjang."Austin dan Bella mengangguk paham, "Hmm, baiklah. Kalau begitu aku percayakan Steve dan Nick padamu, mungkin bulan depan baru aku mampir ke sini lagi.""I
Setiba di kantor istrinya, Austin langsung mengantar wanita kesayangannya itu masuk ke dalam ruangannya."Kamu mau langsung kembali hubby??" Bella merangkul suaminya dengan manja.Austin tersenyum kemudian memeluk pinggang Bella dengan mesra dan mengusap lembut rambut istrinya. Dia sangat senang apabila istrinya itu bermanja-manja seperti ini."Ada apa sayang? Mau aku tinggal temanin kamu di sini?" tanya Austin dengan lembut.Bella memeluk suaminya dan menyandarkan pipinya ke dada bidang suaminya."Ck... Tidak sayang, kamu juga harus bekerja," ucap Bella pelan dan tertawa kecil."Aku tidak masalah kalau istriku ini meminta suaminya untuk menemaninya di sini," balas Austin dengan tertawa menggoda dan meremas salah satu bongkahan bawahnya dengan jahil.Tap!Bella menepuk pelan dada suaminya, "Ishh.. Hubby.." kemudian melepaskan pelukannya."Dasar mesum," sambung Bella dengan wajah cemberut."Hehhehe... Tunggu saja h
Austin menunggu para bawahannya untuk mencari informasi tentang wanita bernama Jennifer Reese itu.Untung saja, tadi pada saat dia bersama Bella di dalam ruangannya. Austin sempat melihat dokumen-dokumen yang ada di atas meja kerja Bella. Dan pada saat dia melihat daftar nama perusahaan pakaian yang akan ikut berpartisi dalam acara yang di selenggarakan istrinya. Dia melihat nama Jennifer Reese ada di dalam daftar tersebut.Sedangkan Fin dan Ken tengah membedah hasil rekaman cctv satu minggu dari Bel's Factory.Suara ketikan keyboard dan mouse terus terdengar. Dua bawahannya itu tengah terlihat sibuk."Max, atur pengamanan untuk besok. Aku ingin membawa Bella dan Arion ke Villa," ujar Austin."Villa yang mana Tuan?""Yang di tepi pantai," sahut Austin."Baik Tuan," jawab Max kemudian izin pamit untuk menghubungi beberapa bawahannya.Tap tap tap"Tuan ini semua adalah informasi yang kami dapatkan untuk wanita bernama Jenn
"Sore Nona Bella," balas wanita tersebut.Bella mengulurkan tangannya dan di balas oleh Jennifer.Setelah saling menyapa, Bella yang sudah bertemu dengan Jennifer dua kali tidak lagi merasa canggung."Jadi berapa banyak pakaian yang akan anda tampilkan, Nona Jennifer?" tanya Bella."Hmm, mungkin sekitar tujuh sampai sepuluh model, apa tidak masalah ?" tanya Jennifer.Bella melihat ke arah Della. Bukan apa, untuk tamu maksimal hanya bisa memasukkan maksimal lima desain pakaian mereka. Tetapi sekarang ada yang meminta tujuh sampai sepuluh model. Bahkan klien lama mereka tidak pernah meminta lebih dari jatah mereka.Della menggeleng kepala pelan kepada Bella. Membuat wanita itu paham."Maaf Nona Jennifer, bukannya kami ingin menolak. Tetapi sudah ada ketentuan khusus untuk para tamu undangan hanya mendapatkan slot promo sebanyak lima model," jelas Bella berusaha dengan bahasa yang halus untuk menolak permintaan tidak wajar dari kliennya
Jennifer yang mendengar penuturan Austin merasa besar kepala, apalagi melihat raut wajah Bella yang berusaha tenang.Dirinya tersenyum puas, namun belum lama dirinya tersenyum."Tuan maaf bukan Jennifer Reese klien anda, tetapi Jaqline Reeves," suara Ethan menyela Austin."Oh ya? Benarkah??" sahut Austin."Sayang maaf sepertinya aku keliru, jadi aku tidak mengenal atau pernah bertemu dengan klien yang kamu katakan," sambung Austin yang membuat Bella tersenyum kecil."Hubby!! Awas saja kamu!!" gumam Bella dalam hati. Dia tahu suaminya saat ini tengah mengerjai kliennya."Ahh begitu ya Hubby, sayang sekali," jawab Bella terdengar menyesal."Iya maaf love, kamu tahu kan. Aku tidak mengingat semua nama-nama klien," sambung Austin."Hmm iya sayang tidak masalah."Jennifer yang mendengar percakapan Austin dan Bella mengepal tangannya dengan kuat. Dirinya benar-benar malu saat ini.Della berusaha menahan tawanya, bagaimana tidak dia tahu itu pasti ide dari suaminya, Ethan."Jadi apa lagi saya
"Apa anda yakin Nona Jennifer?? Anda tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti prosedur kami, dan tidak perlu khawatir dengan biaya ganti rugi," balas Bella yang sudah tersenyum penuh kemenangan."Ck!! Ternyata hanya seperti ini, dia benar-benar hanya ingin mencari keuntungan dan apa maksudnya sok kenal dengan Austin. Akhh bikin kesal saja!" monolog Bella dalam hati.Jennifer pun memasang wajah senyuman termanisnya, "Ya Nona Bella, saya yakin. Aku ingin bekerja sama dengan perusahaan anda kedepannya. Jadi tidak mungkin saya membuat anda merugi," balas wanita blonde itu yang masih tetap memasang harga dirinya.Della yang merasa dongkol menjadi tidak tahan dengan tingkah angkuh klien mereka, "Hmm, Ibu, perusahaan DD Closet dengan senang hati mengisi apabila ada tempat yang kosong. Meskipun hanya tiga slot yang di berikan, mereka akan datang dari Kanada," imbuh Della seperti bom kepada Jennifer."Sial! Awas saja Kau Della!!!" teriak Jennifer dengan kesal dalam hati."Oh ya?? Syukurlah!"
Austin langsung menuju ke Mansion miliknya. Dirinya pulang sebelum Bella tiba terlebih dahulu di rumah. Di perjalanan Austin tidak lupa untuk membeli sebuket mawar merah untuk sang istri tercinta dan mainan untuk putra tampannya Arion.CiitttPria tampan itu segera memarkir kendaraannya, karena dia baru saja mendapat kabar kalau Bella lima menit lagi akan tiba."Hufftt !! Hampir saja !!" gumam Austin yang segera turun dari mobil.Brak !Austin dengan cepat mengambil bunga dan mainan yang ada di kursi penumpang. Lalu pria bermata biru itu segera masuk ke dalam rumah.Mengambil posisi, dengan berbaring di sofa. Tidak lupa dia membuka jasnya dan membuka dasinya dengan asal. Buket mawar merah dia letakkan di atas meja bersamaan dengan mainan set besar untuk Arion.Dan tidak lama kemudian terdengar suara mobil yang menandakan kalau Bella dan Arion sudah tiba di depan sana.Austin segera menutup matanya. Dan memasang raut wajah kelelahan. Niat awalnya ingin menyambut sang istri dan Arion. De
“Oh my! Love! Aku mau keluar!” geram Austin. Bella semakin mempercepat gerakan kepalanya dan lidahnya bermain semakin liar di dalam sana. Hingga suara geraman suaminya dan hentakan pinggul suaminya yang membuat boa Austin semakin masuk ke dalam tenggorokannya. Cairan hangat dan putih kental itu memenuhi mulut Bella. Wanita cantik itu tersenyum, menyambut semua cairan cinta suaminya itu, ia tak melepaskan milik Austin, ia bahkan menghisap ujung lobang mister p suaminya itu, mengeluarkan semua cairannya dan menelannya tanpa sisa. Kemudian ia melepaskan milik suaminya dan berkata dengan erotis, “Ini sudah bersih sayang.” “Oh my! Love!” suara berat Austin yang langsung membaringkan tubuh istrinya, membuat posisi mereka berbalik. Ia menindih Bella dan melumat bibir istrinya itu. Menatap sang istri penuh cinta. “Enak?” tanya Bella lembut dengan napas berat. “Sangat… dalam sekejap kamu membuatku keluar…” jawab Austin tersenyum puas kepada sang istri, kemudian ia menjilati tengkuk lehe
Ini adalah bab spesial buat kalian semua sayang-sayangkuh ~~~ Semoga kalian suka ya ^^ ----Sebelum baca part ini, ada baiknya kalian lihat video di i9 @ma2.zan >,
Vladimir melihat putranya dan mengangguk setuju.“Terima kasih Ayah,” ucapnya dan melihat ke arah Bryan. “Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan Bryan,”“Tentu saja Paman,” jawab Bryan dengan senyuman yang begitu dingin.Pria itu kemudian undur diri dan pamit dari semuanya untuk menghubungi pasukan salju merah untuk mencari keberadaan keluarga Drake hingga tujuh turunan.“Basmi semuanya dan sisakan pria yang bernama Drake,” ujar Austin kepada Bryan. Bryan pun menyetujuinya.Dan hanya dalam beberapa hari semua keturunan keluarga pengusaha Drake tidak ada lagi di daftar penduduk. Kecuali tersisa Drake yang kini berada di Gudang yang begitu gelap.Austin dan Ludwig masuk ke dalam Gudang tersebut, bersama Max dan tentu saja beberapa bawahan Austin dan keluarga Vladislav.Begitu ikatan mata Drake di buka, betapa terkejutnya pria itu melihat pria yang ada di depannya. “Ka… kauuu…kauuu…?” gumamnya tergugu. Suaranya terdengar gemetar.Ludwig menyeringai, “Kenapa ? Apa kau terkejut melihat mayat
Waktu pun berlalu, keesokan paginya Bella bangun dengan masih berpelukan dengan Elle. Setelah menghabiskan waktu sampai jam satu malam, Ibu dan ana kini benar – benar bercerita tentang kehidupan mereka.Bella dengan jujur bercerita tentang rumah tangga nya yang pernah gagal bersama suami pertamanya, namun sekarang dia hidup dengan penuh cinta dalam keluarga suaminya. Serta orang – orang di sekelilingnya yang begitu mencintainya.Elle yang akhirnya bangun tersenyum lembut menatap wajah cantik putri kesayangannya itu. Putrinya yang membuat hidupnya bagaikan di neraka. Tiada hari tanpa ia memikirkan Bella di setiap helaan nafasnya. Kini ia bisa melihat, bahkan menyentuh wajah cantik Bella.“Kamu tumbuh menjadi wanita yang hebat, nak.” Ucap Elle lembut sambil membelai wajah putrinya.“Mom ?” gumam Bella dengan suara serak manjanya kepada Elle. Menandakan wanita cantik itu juga baru terbangun.“Kamu sudah bangun sayang?” tanya Elle lembut.Bella mengangguk pelan.Dan tiba – tiba pintu terb
Austin, Bryan, Ludwig, Arthur, dan Edelmiro duduk di halaman belakang mansion milik Austin dan Bella yang begitu luas. Di sekitar mereka, terdapat kolam renang yang begitu indah dan taman yang indah dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur.Kolam renang yang sangat besar terletak tepat di tengah-tengah halaman belakang, berwarna biru kehijauan dan dipenuhi dengan air yang jernih. Air di kolam renang tersebut mengalir secara perlahan, menghasilkan suara gemericik yang menenangkan. Di sekitar kolam renang, terdapat beberapa kursi mewah yang didesain khusus untuk bersantai di sekitar kolam renang.Di sekeliling kolam renang, terdapat taman yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur. Ada beberapa jenis pohon besar yang menghasilkan naungan yang lebat, memberikan kesan sejuk dan menenangkan. Taman juga dilengkapi dengan beberapa patung dan ornamen dekoratif yang menambah kesan elegan dan artistik.Di satu sudut taman, terdapat sebuah teras kayu
Hidangan pun mulai di sajikan satu per satu. Kepiawaian Elle dan Laras di dapur membuat mereka menyajikan makanan yang begitu lezat.“Lalu aku dengar dari Bryan kalau kau sekarang menjabat sebagai direktur utama di rumah sakit besar di Irlandia ? Dan Elle adalah pemilik Galeri terbesar di sana?”“Benar, kedua mertuaku yang begitu shock mendengar cerita kami dan melihat keadaan kami merasa sangat bersedih. Mereka memberikan support yang begitu besar kepada kami berdua. Aku di bangunkan sebuah rumah sakit dan akhirnya berkembang seperti saat ini. Dan Elle diberikan Galeri seni agar anak perempuannya itu tidak bersedih dan larut memikirkan Bella.” Jelas Ludwig.Arthur mengangguk dan kemudian menyeringai, “Dan katanya kau adalah keturunan –“Ting tongBel pintu kembali berbunyi. Austin kembali berdiri untuk membuka pintu menyambut tamu yang datang. Arthur dan Ludwig menhentikan percakapan merekaTerlihat Edelmiro dan Agatha berdiri di depan pintu dengan membawa begitu banyak tentengan kan
“Jadi bagaimana sampai Daddy dan Mommy hidup di Irlandia ?” tanya Bella.Elle tertunduk sedih, “Setelah kondisi kami sudah membaik, Grandpa dan Grandma mu membantu kami untuk pulang. Sedangkan sahabat Daddy dan Mommy juga pergi berpencar ke negara yang berbeda dengan identitas baru kami.”“Grandpa dan Grandma mu di Irlandia memberikan dukungan luar biasa kepada kami berdua.”“Dan begitu kami tiba di Irlandia, kami berdua langsung mencari keberadaan kamu di Swiss, rumah Grandpa Gaston dan Grandma Beatrice. Tetapi yang kami dapatkan adalah berita mengejutkan dari para tetangga yang mengatakan jika mereka pergi dengan tergesa-gesa bersama seorang gadis kecil.” Sambung Elle.“Daddy minta maaf karena tidak bisa menemukan keberadaan kamu Bella, Daddy dan Mommy merasa sangat bersalah.” Ucap Ludwig dengan mata berkaca-kaca.Air mata jatuh di pipi Bella mendengar cerita yang begitu menyedihkan dari kedua orang tua. Bagaimana bisa ia menyalahkan kedua orang tuanya karena kejadiaan naas seperti
Wanita paruh baya itu mengusap lembut punggung Bella, sedangkan pria paruh baya yang berada di sisinya matanya ikut berkaca-kaca menahan embun yang menumpuk di sudut matanya.Bella terlihat semakin kebingungan. Dua orang asing yang tiba-tiba datang memeluknya dan menangis di depannya.Terdengar suara langkah dari dalam. Bella yang masih dalam pelukan wanita asing itu pun menoleh ke suaminya, “Sayang?”Austin tersenyum lembut dan menghampiri istrinya yang terlihat sangat kebingungan itu. Dan hal itu membuat Bella semakin bingung dan bertanya-tanya. Austin memegang pundak istrinya.“Daddy, Mommy… Selamat datang di rumah kami.” ucap Austin kepada pria dan wanita paruh baya di depannya.Bella menekuk keningnya, “Sayang,” perkataan suaminya benar – benar membuatnya sangat bingung.“Apa maksud kamu sayang? Daddy, Mommy?” gumam Bella.Wanita paruh baya itu melepaskan pelukannya, diusapnya air matanya dan menatap Bella dengan senyuman manis di sudut matanya. “Iya sayang, aku mommy mu Elle,
Dan di sinilah keluarga kecil ini berada. Sebelum Arion pindah ke kamarnya. Dia bermanja dengan Bella dan twins.“Hoamss….” Arion menguap dengan besar.“Sudah waktunya tidur ya sayang, besok Arion mau ke sekolah ‘kan?”“Ok mom!”“Cup! Goodnight sayang!” Bella mengecup bibir Arion dan mengusap lembut pipi putranya itu dengan gemas.“Cup ! Goodnight Boy!” ucap Austin dan mengecup pipi Arion.Cup ! Cup! Cup! Sebelum turun dari tempat tidur, Arion memberikan kecupan kepada twins dan Bella.Kemudian pria kecil itu berlari kecil masuk ke dalam kamarnya.Tinggallah Austin dan Bella di atas tempat tidur. Bella bersandar di dada sang suami, memanjakan dirinya.Austin dengan lembut mengusap punggung istrinya. Kemudian dia bergeser dan memperbaiki posisi Bella agar bersandar di headboard dengan nyaman.Pria tampan berhazel biru itu lalu mengambil tempat dan memijit dengan lembut kaki Bella dengan lembut.“Terima kasih sayang…” ucap Bella dengan senyuman bahagianya.Wanita cantik itu menikmati p