Wah wah... Ada apa dengan Ethan tuh? Bagaimana akhir dari Steve dan Giselle? Mau update banyak? kirim vote dukungan dan rajin-rajin komentar ya kesayangan~
Bip bip bipCeklekEthan berjalan pelan masuk ke dalam apartmentnya karena waktu sudah menunjuk pukul dua belas malam. Dia tidak ingin mengganggu seseorang yang tengah beristirahat di dalam kamarnya.Tap tap tapDeg!"Oh my!" gumamnya pelan melihat wanita cantik tengah tertidur di atas sofanya dengan begitu lelap.Ethan berjalan dengan hati-hati dengan senyuman di wajahnya yang terukir. Kemudian dia sedikit berjongkok untuk menatap sesaat wajah cantik itu."Cantik..." gumamnya pelan kemudian mengangkat tubuh wanita cantik itu ke dalam pelukannya ala bridal."Euhmm," gumam pelan si wanita dan secara refleks mengalungkan tangannya di leher Ethan.Membuat jantung Ethan berdegup cepat.Dengan pelan dan ringan, Ethan membawa wanita cantik itu masuk ke dalam kamarnya.CeklekEthan berjalan menuju ranjangnya yang luas, kamarnya yang sebelumnya berantakan terlihat sudah rapi, serta kain sprei yang tadi malam sudah tergantikan dengan yang baru."Apa dia yang membersihkannya?" tanyanya dalam hat
"Uhm Iya, tapi apa kamu tidak punya baju lain?" tanya Della dengan wajah merona.Deg!Ethan benar-benar terpesona dengan penampilan Della saat ini. Kemeja putih miliknya yang kebesaran terlihat begitu seksi digunakan oleh Della. Kemeja tersebut benar-benar hanya menutupi tubuh bagian atas dan sedikit pahanya."Iya, maaf tidak ada pilihan lain, karena bajumu yang tadi benar-benar sudah rusak dan tidak layak pakai," jawab Ethan sambil berjalan menghampiri Della."Hmm baiklah," jawab Della dengan wajah merona.Ethan tersenyum, "Mulai sekarang tolong jangan bertindak gegabah tanpa diriku, hmm?" ucapnya pelan sambil meraih tangan Della dan mengecupnya.BlushDella mengangguk mengerti.Ethan merengkuh Della dan memasukkannya ke dalam pelukannya. Diusapnya dengan lembut kepala Della."Dan tetaplah berada di sisiku, aku akan buktikan padamu kalau aku akan memberikanmu kebahagiaan. Aku mencintaimu Della," bisiknya mesra.Della tersenyum, "Iya sayang," jawabnya sambil tersenyum bahagia mendengar
Della mengangguk malu, "Hmm... Iya... Jadi awas saja kalau kamu mengkhianatiku! Aku akan mengejarmu seumur hidupku!" balasnya dengan wajah yang begitu menggemaskan.Cup ! Cup ! Cup !Ethan mencumbu wajah Della berkali-kali, "Hmm... Aku bersedia dikejar oleh wanita cantik sepertimu setiap hari," balas Ethan menggoda kekasihnya itu."Sayang!! Ka—Eumphhhh..." Ethan langsung saja kembali melumat bibir Della dengan dalam."Aku tidak akan pernah melepaskanmu sayang, aku sangat mencintaimu," bisiknya mesra tepat di atas bibir Della.Dan kembali mendaratkan ciuman yang begitu dalam, memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulut Della. Della menjulurkan lidahnya, membuat mereka saling melilit dan menjilati satu sama lain.Tangan kanan Ethan perlahan naik dan mengusap lembut perut Della. Karena dengan posisi tidur seperti ini. Kemeja yang di kenakan Della benar-benar nyaris memperlihatkan bagian bawah tubuhnya."Euhm... Sayang," gumam Della merasakan sesuatu yang begitu menggelitik di tubuhnya. Sent
Della yang dengan masih nafas tersengal-sengal mengangguk dengan mata sayunya, "Iya sayang, miliki aku seutuhnya."SerrrrKata-kata seduktif Della bagaikan saklar yang membuat Ethan semakin bergairah. "Dengan senang hati sayang!"Kemudian pria itu mulai mencari jalan masuk di antara liang kewanitaan Della. Sedikit kesulitan. Dan tepat ketika kepala kejantanannya berada di antara liang basah Della. Ethan mencoba menghentak dengan pelan."Ahhh..." Pekik Della kesakitan merasakan ada sesuatu yang memaksa masuk ke dalam tubuhnya.Ethan dapat merasakan kepala kejantanannya sudah masuk setengah.Kedua tangan Della memeluk tubuh Ethan dengan erat.Melihat wajah kesakitan Della dirinya tersenyum, "Betapa beruntungnya aku bisa memilikimu sayang," bisiknya pelan."Sedikit lagi hmm?" ucapnya pelan lalu melumat bibir Della dengan begitu intens dan dalam. Bagian bawah tubuhnya kembali bekerja. Dan dengan sekali hentakan... Blessh....
"Hubby...!! Hubby...Cepatt !!!" seru Bella yang tengah duduk memperhatikan bentuk tubuhnya yang hanya memakai dalaman.Austin berlari dari ruang wardrobe dengan tergesa-gesa, "Ada apa sayang ??" tanya yang ikutan panik dengan kemeja yang masih belum terkancing sempurna di badannya."Lihat ini sayang," seru Bella sambil menunjuk perutnya.Austin langsung memperhatikan perut istrinya, melihat tidak ada yang aneh akhirnya dia bertanya, "Ada apa sayang? Perut kamu cantik seperti biasanya," ucapnya kepada sang istri yang kini sudah berlutut di depan istrinya sambil mengusap perut Bella yang mulai membulat sempurna."Ihhh... Bukan itu hubby!! Tadi tuh tiba-tiba si baby bergerak kuat banget sampai perut aku terasa di tendang gitu," jelas Bella gemas kepada sang suami yang selalu saja melempar gombalan tidak tahu tempat.Mata Austin seketika membelalak tidak percaya, "Serius??!" serunya dengan heboh."Hmm... Serius! Makanya tadi aku manggil kamu sayang!" balas Bella sambil menganggukkan kepal
Bella dan Austin berdebar-debar menantikan berita tersebut. Padahal dari awal mereka tidak mempermasalahkan baik laki-laki ataupun perempuan. Semua akan sama saja. Mereka akan mencurahkan kasih sayang mereka untuk anak mereka.Tetapi moment seperti ini tetap terasa mendebarkan."Selamat bayi kalian berjenis kelamin laki-laki..." ucap Dokter Grace.Deg!!Austin langsung memeluk istrinya dengat erat. "Terima kasih sayang."Bella pun ikut terharu melihat betapa bahagianya sang suami. Matanya tidak dapat menahan titik embun yang jatuh ke pipinya.Meskipun dia tahu sang suami tidak pernah menuntut tentang jenis kelamin. Tetapi Bella tahu kalau Austin sangat menginginkan anak laki-laki."Sama-sama hubby," ucapnya pelan.Dokter Grace ikut terharu melihat kebahagian pasangan baru ini. "Nanti di usia kehamilan 30 minggu, kalian bisa kembali untuk melakukan USG 4D, dan melihat ketampanan anak kalian berdua," ujar Dokter Grace."Baik Dokter," jawab Bella.Setelah selesai pemeriksaan dan menyeles
Sudah dua bulan berlalu, semenjak kejadian di Rumah Sakit terakhir kali. Austin tidak pernah jauh sedikit pun dari sang istri kalau berada di luar apartment. Dirinya tidak ingin kejadian tersebut terulang kembali.Dan di manapun istrinya berada akan ada mesin minuman. Baik di Apartment, Bel's Factory, Orion Corporation, sampai di kediaman Edelmiro.Austin membeli beberapa mesin minuman untuk memenuhi keinginan istrinya saat itu.Dan kini mereka berada di Bel's Factory, sudah dua bulan ini Bella sedikit menyibukkan dirinya dengan rutinitas barunya saat ini. Tentu saja pekerjaan lebih banyak di tangani oleh Della.Karena rekomendasi dari Ethan langsung, Della menjadi manajer serta asistent pribadi Bella di Bel's Factory."Bu, lalu bagaimana dengan desain pakaian untuk musim panas nanti?" tanya Della kepada atasannya itu."Hmm, aku sudah membuat beberapa desain. Kira-kira bagus gak ya??" jawab Bella sungkan. Dia masih belum percaya diri atas apa yang selalu dia kerjakan.Tetapi atas suppo
Ethan dan Della langsung keluar dari ruang CEOnya—Bella Sophie, menuju ke ruangan milik Della yang tepat berada di sampingnya. Hanya membutuhkan beberapa langkah Ethan dan Della kini sudah ada di depan pintu.CeklekDella membuka pintu ruangannya. Dan tepat pintu tersebut terbuka. Ethan langsung masuk menarik tangan kekasihnya dan menutup pintu dengan rapat. Tidak lupa dirinya mengunci pintu dari dalam.Dug!Ethan langsung merapatkan tubuh Della di belakang pintu kaca tersebut dan melumat bibir Della dengan rakus dan tidak sabaran. Sampai beberapa kali dia menarik dan menghisap bibir Della dengan gemas. Membuat wanita cantik itu mendesah manja.Tangan mereka berdua saling meraba dengan liar. "Sayang, i really want you !!" suara serak Ethan membuat dada Della semakin berdebar tidak karuan.Della menatap lurus manis mata kekasihnya yang terlihat begitu berkabut. Dirinya tersenyum manis, "Ya sayang, lakukanlah...""Eumphh... Ahhh... Ethan... Sayang," Ethan langsung melahap bibir Della dan