Lanjut bestie~~
Ethan memegang kedua kaki Della dan mulai bergerak maju mundur. Sedangkan Della sudah bertumpu dengan kedua tangannya."Ah.. Ah.. Della.. Ughh !! Milikmu sangat enak sayang..!! Ahh.. Ini menjepitku dengan kuat !!!" racauan Ethan yang terdengar begitu vulgar."Ughh.. Iya sayang!! Euhmm Ahh.. Ethan! Ah! Sayang !!"Desahan demi desahan saling bersahutan.Ethan meremas payudara Della dan mengulumnya bergantian. Sedangkan tubuhnya terus memacu dengan kuat, menghentakkan miliknya dengan dalam. Untung saja meja Della terbuat dari marmer begitu kokoh dan bebas dari guncangan kuat dari kedua insan yang di landa asmara ini.Della memegang kepala Ethan, menikmati lumatan dan hisapan di kedua payudaranya."Euhmm sayang.. Ah...!!"Kedua puting Della sudah merekah sempurna dan begitu merah. Namun semakin Ethan menghisapnya. Rasanya sungguh nikmat. Tubuhnya merasakan setruman-setruman yang membuat dirinya sangat ketagihan.Kadang kalau dirinya bermalam di apartment Ethan. Biasanya Ethan menghisap pa
-- Sedikit Warning untuk Bab Ini --"He! Bawa pria baru itu ke toilet seperti biasa saat waktu istirahat," seru salah satu napi yang cukup di takuti di penjara Z."Baik Bos !" jawab salah satu pria yang di duga adalah anak buahnya, kemudian keluar dari toilet."Lalu bagaimana pria yang ini bos ??" tanya salah satu pria kepada Bosnya.Pria yang memiliki badan besar dan rambut panjang itu tersenyum puas. "Hahh !! Kalian bisa memakainya kalau kalian mau!! Aku sudah cukup dengannya hari ini!" balasnya tersenyum smirk sambil mengebulkan asap rokok ke wajah pria yang sudah tidak berdaya di depannya."Uhukk... uhuk..." pria muda yang kini tengah berbaring seketika terbatuk menghirup asap rokok yang begitu tebal."Thank you Bos !!" balas ketiga pria yang merupakan anak buahnya.Salah satu dari mereka langsung menarik pria muda itu ke bilik kamar mandi yang ada di sebelah."Ayo Nick!! Kita lanjutkan ronde berikutnya !!" seru pria tersebut."Tu... tunggu !! Bisakah aku beristirahat, walau sebent
"Bella, sayang... Ini sudah mommy siapkan semua keperluan kamu untuk di Rumah Sakit," seru Agatha yang kini berada di kamar Austin dan Bella."Iya terima kasih banyak Mom, padahal Bella bisa mengaturnya sendiri," balas Bella merangkul lengan Agatha dengan manja.Agatha tersenyum lembut, "Sama-sama sayang, mommy bantuin kamu karena mommy sudah ada pengalaman, jadi nanti begitu kamu masuk ke Rumah Sakit tidak ada lagi yang ketinggalan. Dokter perkirakan due date kamu minggu ini kan ?""Iya mom, hu um... paling lama minggu ini, bisa juga dalam beberapa hari," jawab Bella lembut."Hmm... Kamu fokus saja dengan proses persalinan kamu, jangan memikirkan hal lain. Ingat ada mommy, daddy dan suami kamu yang selalu siap menjadi garda terdepan untuk kamu," ujar Agatha sambil mengusap lembut perut Bella yang sudah membulat sempurna itu.Bella tersenyum hangat. Dia benar-benar merasakan kebahagiaan luar biasa. Bertemu Austin merupakan suatu keajaiban dalam hidupnya.Meskipun awal pertemuan mereka
Namun, tawa geli itu hanya beberapa detik karena sudah berganti dengan erangan dan desahan nikmat yang keluar dari mulut Bella.Begitu pun Austin yang tiada henti mengerang kenikmatan."Euhmm ... Sayang... mau gantian ?" ujar Bella. Kini mereka berada dengan posisi Edge of the Bed. Di mana Bella berada di tepi ranjang. Sedangkan Austin dengan posisi berdiri. Posisi yang membuat nyaman untuk ibu hamil dan tentu saja aman karena tidak menindih perut.Austin tersenyum, "Apa masih bisa?""Hmm.. coba saja sayang...""Ok love." Austin pun menarik miliknya dan naik ke atas ranjang, berbaring dengan nyaman. Sedangkan Bella sudah berada di sisi suaminya dan perlahan naik ke atas perut tengah sang suami dan mengarahkan milik Austin ke inti tubuhnya."Euhm..." gumamnya merasakan tiap gesekan yang terjadi."Ughhh.. Thats so good Love !!" erang Austin ketika Bella mulai bergerak. Menari di atas tubuh sang suami.Austin menahan pinggul sang
Austin dengan cepat memakai pakaian seadanya. Dan mengambilkan pakaian untuk sang istri lalu memakaikannya. Tidak lupa Austin menutup tubuh sang istri dengan selimut dengan logo H."Kamu yang tenang, hmm... Biar aku yang urus segalanya sayang,"Pria itu langsung menuju tombol merah yang ada di samping nakasnya.Tiba-tiba alarm berbunyi memekakakkan telinga. Kemudian dia berjalan dengan cepat membuka pintu kamarnya. Terlihat beberapa pelayan langsung menghampiri kamar mereka."Langsung masukkan ke mobil." titah Austin.Sedangkan salah satu pelayan sudah membawa kursi roda. Austin segera mengambilnya, dan membawanya ke dekat Bella."Hup," Austin menggendong Bella dan mendudukkannya di kursi roda."Sakit ?" tanya Austin khawatir."Sedikit," balas Bella sambil tersenyum. Dia benar-benar bersyukur di dampingi oleh suami yang siaga seperti Austin. Limpah cinta dan kasih sayangnya tidak akan pernah tergantikan oleh apapun untuk hidupn
"Ayo Arion, kita tungguin Daddy di depan," seru Bella sambil menuntun putra kesayangannya yang sudah lancar berjalan dan berlari kecil."Daddy??" gumam Arion dengan wajah imutnya.Bella tertawa kecil melihat tingkah lucu Arion yang sebentar lagi menginjak usia 2 tahun. "Iya sayang, Daddy kamu."Anak dan Ibu ini berjalan keluar dari mansion mereka. Semenjak Arion berusia satu tahun. Austin memberikan hadiah mansion untuk putra kebanggaannya itu. Dan di sinilah mereka tinggal saat ini. Austin ingin Arion bisa bermain dengan bebas di halaman yang lebih luas.Dan tepat saat Bella membuka pintu rumah. Terlihat mobil mewah roll royce phantom berwarna silver memasuki halaman rumah."Nah itu Daddy sudah tiba," gumam Bella dengan senyuman yang begitu cantik.Tepat di depan rumah, mobil tersebut berhenti. Pria tampan dan berwibawa keluar dari dalam mobil."Hai boy!" seru Austin dengan sumringah memanggil putranya.Arion dengan cepat melepaskan tautan tangan Ibunya, dan berlari ke arah Austin."
Sedangkan Austin langsung masuk ke kamar untuk mandi air dingin menenangkan kepala atas dan bawahnya yang sudah menegang sempurna."Hmm, sepertinya aku dan Bella harus mengambil liburan minggu ini," gumam Austin senang ingin memberikan kejutan kepada sang istri.Sedangkan di ruang tamu. Bella menghubungi kepala koki yang tinggal di paviliun lain. Sesuai keinginan Austin. Semua pelayan hanya beraktifitas pagi hari dan untuk baby sitter yang menemani Arion akan beristirahat setelah jam 5 sore.Para pelayan hanya bisa datang begitu di hubungi oleh Austin atau Bella. Mereka tidak di ijinkan untuk datang tiba-tiba ke dalam mansion.Itu hanya karena satu alasan. Austin tidak ingin privasinya terganggu, sama saat mereka tinggal di Apartment. Austin yang tidak kenal waktu dan tempat ingin mencumbu serta bercinta dengan istrinya menerapkan peraturan tersebut.Setelah selesai menghubungi kepala koki, Bella kembali menemani Arion untuk bermain.Dan tidak lama kemudian Austin juga sudah ikut masu
"Hubby ?" gumam Bella menahan tubuh suaminya. Mendengar ada suara kedebuk.Austin segera menoleh dan mengusap wajahnya."Mommy... Daddy..." suara manja Arion yang sudah berdiri di atas Baby cribnya. Sedangkan Botol susu nya sudah jatuh ke lantai.Austin dengan cepat berdiri, tapi Bella langsung mencegah suaminya."Biar aku saja Hubby, sepertinya dia mencari ini," ucap Bella sambil tertawa kecil menunjuk payudaranya."Ok sayang," Austin membantu istrinya untuk bangun.Bella dengan cepat mengambil putranya dan menidurkan di atas ranjang utama. Dia pun ikut berbaring dengan posisi menyamping dan kembali menidurkan Arion sambil meminum susunya."Damn !" batin Austin melihat posisi sang istri semakin menggoda."Sayang," suara serak Austin yang mendekat ke arah ranjang.Bella membelalakkan matanya, "Tahan sayang ! Ini tidak akan lama," bisiknya pelan agar Arion tidak terganggu."Tapi... Kamu terlalu menggoda untuk di di
“Oh my! Love! Aku mau keluar!” geram Austin. Bella semakin mempercepat gerakan kepalanya dan lidahnya bermain semakin liar di dalam sana. Hingga suara geraman suaminya dan hentakan pinggul suaminya yang membuat boa Austin semakin masuk ke dalam tenggorokannya. Cairan hangat dan putih kental itu memenuhi mulut Bella. Wanita cantik itu tersenyum, menyambut semua cairan cinta suaminya itu, ia tak melepaskan milik Austin, ia bahkan menghisap ujung lobang mister p suaminya itu, mengeluarkan semua cairannya dan menelannya tanpa sisa. Kemudian ia melepaskan milik suaminya dan berkata dengan erotis, “Ini sudah bersih sayang.” “Oh my! Love!” suara berat Austin yang langsung membaringkan tubuh istrinya, membuat posisi mereka berbalik. Ia menindih Bella dan melumat bibir istrinya itu. Menatap sang istri penuh cinta. “Enak?” tanya Bella lembut dengan napas berat. “Sangat… dalam sekejap kamu membuatku keluar…” jawab Austin tersenyum puas kepada sang istri, kemudian ia menjilati tengkuk lehe
Ini adalah bab spesial buat kalian semua sayang-sayangkuh ~~~ Semoga kalian suka ya ^^ ----Sebelum baca part ini, ada baiknya kalian lihat video di i9 @ma2.zan >,
Vladimir melihat putranya dan mengangguk setuju.“Terima kasih Ayah,” ucapnya dan melihat ke arah Bryan. “Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan Bryan,”“Tentu saja Paman,” jawab Bryan dengan senyuman yang begitu dingin.Pria itu kemudian undur diri dan pamit dari semuanya untuk menghubungi pasukan salju merah untuk mencari keberadaan keluarga Drake hingga tujuh turunan.“Basmi semuanya dan sisakan pria yang bernama Drake,” ujar Austin kepada Bryan. Bryan pun menyetujuinya.Dan hanya dalam beberapa hari semua keturunan keluarga pengusaha Drake tidak ada lagi di daftar penduduk. Kecuali tersisa Drake yang kini berada di Gudang yang begitu gelap.Austin dan Ludwig masuk ke dalam Gudang tersebut, bersama Max dan tentu saja beberapa bawahan Austin dan keluarga Vladislav.Begitu ikatan mata Drake di buka, betapa terkejutnya pria itu melihat pria yang ada di depannya. “Ka… kauuu…kauuu…?” gumamnya tergugu. Suaranya terdengar gemetar.Ludwig menyeringai, “Kenapa ? Apa kau terkejut melihat mayat
Waktu pun berlalu, keesokan paginya Bella bangun dengan masih berpelukan dengan Elle. Setelah menghabiskan waktu sampai jam satu malam, Ibu dan ana kini benar – benar bercerita tentang kehidupan mereka.Bella dengan jujur bercerita tentang rumah tangga nya yang pernah gagal bersama suami pertamanya, namun sekarang dia hidup dengan penuh cinta dalam keluarga suaminya. Serta orang – orang di sekelilingnya yang begitu mencintainya.Elle yang akhirnya bangun tersenyum lembut menatap wajah cantik putri kesayangannya itu. Putrinya yang membuat hidupnya bagaikan di neraka. Tiada hari tanpa ia memikirkan Bella di setiap helaan nafasnya. Kini ia bisa melihat, bahkan menyentuh wajah cantik Bella.“Kamu tumbuh menjadi wanita yang hebat, nak.” Ucap Elle lembut sambil membelai wajah putrinya.“Mom ?” gumam Bella dengan suara serak manjanya kepada Elle. Menandakan wanita cantik itu juga baru terbangun.“Kamu sudah bangun sayang?” tanya Elle lembut.Bella mengangguk pelan.Dan tiba – tiba pintu terb
Austin, Bryan, Ludwig, Arthur, dan Edelmiro duduk di halaman belakang mansion milik Austin dan Bella yang begitu luas. Di sekitar mereka, terdapat kolam renang yang begitu indah dan taman yang indah dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur.Kolam renang yang sangat besar terletak tepat di tengah-tengah halaman belakang, berwarna biru kehijauan dan dipenuhi dengan air yang jernih. Air di kolam renang tersebut mengalir secara perlahan, menghasilkan suara gemericik yang menenangkan. Di sekitar kolam renang, terdapat beberapa kursi mewah yang didesain khusus untuk bersantai di sekitar kolam renang.Di sekeliling kolam renang, terdapat taman yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur. Ada beberapa jenis pohon besar yang menghasilkan naungan yang lebat, memberikan kesan sejuk dan menenangkan. Taman juga dilengkapi dengan beberapa patung dan ornamen dekoratif yang menambah kesan elegan dan artistik.Di satu sudut taman, terdapat sebuah teras kayu
Hidangan pun mulai di sajikan satu per satu. Kepiawaian Elle dan Laras di dapur membuat mereka menyajikan makanan yang begitu lezat.“Lalu aku dengar dari Bryan kalau kau sekarang menjabat sebagai direktur utama di rumah sakit besar di Irlandia ? Dan Elle adalah pemilik Galeri terbesar di sana?”“Benar, kedua mertuaku yang begitu shock mendengar cerita kami dan melihat keadaan kami merasa sangat bersedih. Mereka memberikan support yang begitu besar kepada kami berdua. Aku di bangunkan sebuah rumah sakit dan akhirnya berkembang seperti saat ini. Dan Elle diberikan Galeri seni agar anak perempuannya itu tidak bersedih dan larut memikirkan Bella.” Jelas Ludwig.Arthur mengangguk dan kemudian menyeringai, “Dan katanya kau adalah keturunan –“Ting tongBel pintu kembali berbunyi. Austin kembali berdiri untuk membuka pintu menyambut tamu yang datang. Arthur dan Ludwig menhentikan percakapan merekaTerlihat Edelmiro dan Agatha berdiri di depan pintu dengan membawa begitu banyak tentengan kan
“Jadi bagaimana sampai Daddy dan Mommy hidup di Irlandia ?” tanya Bella.Elle tertunduk sedih, “Setelah kondisi kami sudah membaik, Grandpa dan Grandma mu membantu kami untuk pulang. Sedangkan sahabat Daddy dan Mommy juga pergi berpencar ke negara yang berbeda dengan identitas baru kami.”“Grandpa dan Grandma mu di Irlandia memberikan dukungan luar biasa kepada kami berdua.”“Dan begitu kami tiba di Irlandia, kami berdua langsung mencari keberadaan kamu di Swiss, rumah Grandpa Gaston dan Grandma Beatrice. Tetapi yang kami dapatkan adalah berita mengejutkan dari para tetangga yang mengatakan jika mereka pergi dengan tergesa-gesa bersama seorang gadis kecil.” Sambung Elle.“Daddy minta maaf karena tidak bisa menemukan keberadaan kamu Bella, Daddy dan Mommy merasa sangat bersalah.” Ucap Ludwig dengan mata berkaca-kaca.Air mata jatuh di pipi Bella mendengar cerita yang begitu menyedihkan dari kedua orang tua. Bagaimana bisa ia menyalahkan kedua orang tuanya karena kejadiaan naas seperti
Wanita paruh baya itu mengusap lembut punggung Bella, sedangkan pria paruh baya yang berada di sisinya matanya ikut berkaca-kaca menahan embun yang menumpuk di sudut matanya.Bella terlihat semakin kebingungan. Dua orang asing yang tiba-tiba datang memeluknya dan menangis di depannya.Terdengar suara langkah dari dalam. Bella yang masih dalam pelukan wanita asing itu pun menoleh ke suaminya, “Sayang?”Austin tersenyum lembut dan menghampiri istrinya yang terlihat sangat kebingungan itu. Dan hal itu membuat Bella semakin bingung dan bertanya-tanya. Austin memegang pundak istrinya.“Daddy, Mommy… Selamat datang di rumah kami.” ucap Austin kepada pria dan wanita paruh baya di depannya.Bella menekuk keningnya, “Sayang,” perkataan suaminya benar – benar membuatnya sangat bingung.“Apa maksud kamu sayang? Daddy, Mommy?” gumam Bella.Wanita paruh baya itu melepaskan pelukannya, diusapnya air matanya dan menatap Bella dengan senyuman manis di sudut matanya. “Iya sayang, aku mommy mu Elle,
Dan di sinilah keluarga kecil ini berada. Sebelum Arion pindah ke kamarnya. Dia bermanja dengan Bella dan twins.“Hoamss….” Arion menguap dengan besar.“Sudah waktunya tidur ya sayang, besok Arion mau ke sekolah ‘kan?”“Ok mom!”“Cup! Goodnight sayang!” Bella mengecup bibir Arion dan mengusap lembut pipi putranya itu dengan gemas.“Cup ! Goodnight Boy!” ucap Austin dan mengecup pipi Arion.Cup ! Cup! Cup! Sebelum turun dari tempat tidur, Arion memberikan kecupan kepada twins dan Bella.Kemudian pria kecil itu berlari kecil masuk ke dalam kamarnya.Tinggallah Austin dan Bella di atas tempat tidur. Bella bersandar di dada sang suami, memanjakan dirinya.Austin dengan lembut mengusap punggung istrinya. Kemudian dia bergeser dan memperbaiki posisi Bella agar bersandar di headboard dengan nyaman.Pria tampan berhazel biru itu lalu mengambil tempat dan memijit dengan lembut kaki Bella dengan lembut.“Terima kasih sayang…” ucap Bella dengan senyuman bahagianya.Wanita cantik itu menikmati p