Hhahaha, gemmes banget ~~ Lanjut gak nih bestie? siap next Bab?
Ethan dan Della langsung keluar dari ruang CEOnya—Bella Sophie, menuju ke ruangan milik Della yang tepat berada di sampingnya. Hanya membutuhkan beberapa langkah Ethan dan Della kini sudah ada di depan pintu.CeklekDella membuka pintu ruangannya. Dan tepat pintu tersebut terbuka. Ethan langsung masuk menarik tangan kekasihnya dan menutup pintu dengan rapat. Tidak lupa dirinya mengunci pintu dari dalam.Dug!Ethan langsung merapatkan tubuh Della di belakang pintu kaca tersebut dan melumat bibir Della dengan rakus dan tidak sabaran. Sampai beberapa kali dia menarik dan menghisap bibir Della dengan gemas. Membuat wanita cantik itu mendesah manja.Tangan mereka berdua saling meraba dengan liar. "Sayang, i really want you !!" suara serak Ethan membuat dada Della semakin berdebar tidak karuan.Della menatap lurus manis mata kekasihnya yang terlihat begitu berkabut. Dirinya tersenyum manis, "Ya sayang, lakukanlah...""Eumphh... Ahhh... Ethan... Sayang," Ethan langsung melahap bibir Della dan
Ethan memegang kedua kaki Della dan mulai bergerak maju mundur. Sedangkan Della sudah bertumpu dengan kedua tangannya."Ah.. Ah.. Della.. Ughh !! Milikmu sangat enak sayang..!! Ahh.. Ini menjepitku dengan kuat !!!" racauan Ethan yang terdengar begitu vulgar."Ughh.. Iya sayang!! Euhmm Ahh.. Ethan! Ah! Sayang !!"Desahan demi desahan saling bersahutan.Ethan meremas payudara Della dan mengulumnya bergantian. Sedangkan tubuhnya terus memacu dengan kuat, menghentakkan miliknya dengan dalam. Untung saja meja Della terbuat dari marmer begitu kokoh dan bebas dari guncangan kuat dari kedua insan yang di landa asmara ini.Della memegang kepala Ethan, menikmati lumatan dan hisapan di kedua payudaranya."Euhmm sayang.. Ah...!!"Kedua puting Della sudah merekah sempurna dan begitu merah. Namun semakin Ethan menghisapnya. Rasanya sungguh nikmat. Tubuhnya merasakan setruman-setruman yang membuat dirinya sangat ketagihan.Kadang kalau dirinya bermalam di apartment Ethan. Biasanya Ethan menghisap pa
-- Sedikit Warning untuk Bab Ini --"He! Bawa pria baru itu ke toilet seperti biasa saat waktu istirahat," seru salah satu napi yang cukup di takuti di penjara Z."Baik Bos !" jawab salah satu pria yang di duga adalah anak buahnya, kemudian keluar dari toilet."Lalu bagaimana pria yang ini bos ??" tanya salah satu pria kepada Bosnya.Pria yang memiliki badan besar dan rambut panjang itu tersenyum puas. "Hahh !! Kalian bisa memakainya kalau kalian mau!! Aku sudah cukup dengannya hari ini!" balasnya tersenyum smirk sambil mengebulkan asap rokok ke wajah pria yang sudah tidak berdaya di depannya."Uhukk... uhuk..." pria muda yang kini tengah berbaring seketika terbatuk menghirup asap rokok yang begitu tebal."Thank you Bos !!" balas ketiga pria yang merupakan anak buahnya.Salah satu dari mereka langsung menarik pria muda itu ke bilik kamar mandi yang ada di sebelah."Ayo Nick!! Kita lanjutkan ronde berikutnya !!" seru pria tersebut."Tu... tunggu !! Bisakah aku beristirahat, walau sebent
"Bella, sayang... Ini sudah mommy siapkan semua keperluan kamu untuk di Rumah Sakit," seru Agatha yang kini berada di kamar Austin dan Bella."Iya terima kasih banyak Mom, padahal Bella bisa mengaturnya sendiri," balas Bella merangkul lengan Agatha dengan manja.Agatha tersenyum lembut, "Sama-sama sayang, mommy bantuin kamu karena mommy sudah ada pengalaman, jadi nanti begitu kamu masuk ke Rumah Sakit tidak ada lagi yang ketinggalan. Dokter perkirakan due date kamu minggu ini kan ?""Iya mom, hu um... paling lama minggu ini, bisa juga dalam beberapa hari," jawab Bella lembut."Hmm... Kamu fokus saja dengan proses persalinan kamu, jangan memikirkan hal lain. Ingat ada mommy, daddy dan suami kamu yang selalu siap menjadi garda terdepan untuk kamu," ujar Agatha sambil mengusap lembut perut Bella yang sudah membulat sempurna itu.Bella tersenyum hangat. Dia benar-benar merasakan kebahagiaan luar biasa. Bertemu Austin merupakan suatu keajaiban dalam hidupnya.Meskipun awal pertemuan mereka
Namun, tawa geli itu hanya beberapa detik karena sudah berganti dengan erangan dan desahan nikmat yang keluar dari mulut Bella.Begitu pun Austin yang tiada henti mengerang kenikmatan."Euhmm ... Sayang... mau gantian ?" ujar Bella. Kini mereka berada dengan posisi Edge of the Bed. Di mana Bella berada di tepi ranjang. Sedangkan Austin dengan posisi berdiri. Posisi yang membuat nyaman untuk ibu hamil dan tentu saja aman karena tidak menindih perut.Austin tersenyum, "Apa masih bisa?""Hmm.. coba saja sayang...""Ok love." Austin pun menarik miliknya dan naik ke atas ranjang, berbaring dengan nyaman. Sedangkan Bella sudah berada di sisi suaminya dan perlahan naik ke atas perut tengah sang suami dan mengarahkan milik Austin ke inti tubuhnya."Euhm..." gumamnya merasakan tiap gesekan yang terjadi."Ughhh.. Thats so good Love !!" erang Austin ketika Bella mulai bergerak. Menari di atas tubuh sang suami.Austin menahan pinggul sang
Austin dengan cepat memakai pakaian seadanya. Dan mengambilkan pakaian untuk sang istri lalu memakaikannya. Tidak lupa Austin menutup tubuh sang istri dengan selimut dengan logo H."Kamu yang tenang, hmm... Biar aku yang urus segalanya sayang,"Pria itu langsung menuju tombol merah yang ada di samping nakasnya.Tiba-tiba alarm berbunyi memekakakkan telinga. Kemudian dia berjalan dengan cepat membuka pintu kamarnya. Terlihat beberapa pelayan langsung menghampiri kamar mereka."Langsung masukkan ke mobil." titah Austin.Sedangkan salah satu pelayan sudah membawa kursi roda. Austin segera mengambilnya, dan membawanya ke dekat Bella."Hup," Austin menggendong Bella dan mendudukkannya di kursi roda."Sakit ?" tanya Austin khawatir."Sedikit," balas Bella sambil tersenyum. Dia benar-benar bersyukur di dampingi oleh suami yang siaga seperti Austin. Limpah cinta dan kasih sayangnya tidak akan pernah tergantikan oleh apapun untuk hidupn
"Ayo Arion, kita tungguin Daddy di depan," seru Bella sambil menuntun putra kesayangannya yang sudah lancar berjalan dan berlari kecil."Daddy??" gumam Arion dengan wajah imutnya.Bella tertawa kecil melihat tingkah lucu Arion yang sebentar lagi menginjak usia 2 tahun. "Iya sayang, Daddy kamu."Anak dan Ibu ini berjalan keluar dari mansion mereka. Semenjak Arion berusia satu tahun. Austin memberikan hadiah mansion untuk putra kebanggaannya itu. Dan di sinilah mereka tinggal saat ini. Austin ingin Arion bisa bermain dengan bebas di halaman yang lebih luas.Dan tepat saat Bella membuka pintu rumah. Terlihat mobil mewah roll royce phantom berwarna silver memasuki halaman rumah."Nah itu Daddy sudah tiba," gumam Bella dengan senyuman yang begitu cantik.Tepat di depan rumah, mobil tersebut berhenti. Pria tampan dan berwibawa keluar dari dalam mobil."Hai boy!" seru Austin dengan sumringah memanggil putranya.Arion dengan cepat melepaskan tautan tangan Ibunya, dan berlari ke arah Austin."
Sedangkan Austin langsung masuk ke kamar untuk mandi air dingin menenangkan kepala atas dan bawahnya yang sudah menegang sempurna."Hmm, sepertinya aku dan Bella harus mengambil liburan minggu ini," gumam Austin senang ingin memberikan kejutan kepada sang istri.Sedangkan di ruang tamu. Bella menghubungi kepala koki yang tinggal di paviliun lain. Sesuai keinginan Austin. Semua pelayan hanya beraktifitas pagi hari dan untuk baby sitter yang menemani Arion akan beristirahat setelah jam 5 sore.Para pelayan hanya bisa datang begitu di hubungi oleh Austin atau Bella. Mereka tidak di ijinkan untuk datang tiba-tiba ke dalam mansion.Itu hanya karena satu alasan. Austin tidak ingin privasinya terganggu, sama saat mereka tinggal di Apartment. Austin yang tidak kenal waktu dan tempat ingin mencumbu serta bercinta dengan istrinya menerapkan peraturan tersebut.Setelah selesai menghubungi kepala koki, Bella kembali menemani Arion untuk bermain.Dan tidak lama kemudian Austin juga sudah ikut masu