Namun, tawa geli itu hanya beberapa detik karena sudah berganti dengan erangan dan desahan nikmat yang keluar dari mulut Bella.Begitu pun Austin yang tiada henti mengerang kenikmatan."Euhmm ... Sayang... mau gantian ?" ujar Bella. Kini mereka berada dengan posisi Edge of the Bed. Di mana Bella berada di tepi ranjang. Sedangkan Austin dengan posisi berdiri. Posisi yang membuat nyaman untuk ibu hamil dan tentu saja aman karena tidak menindih perut.Austin tersenyum, "Apa masih bisa?""Hmm.. coba saja sayang...""Ok love." Austin pun menarik miliknya dan naik ke atas ranjang, berbaring dengan nyaman. Sedangkan Bella sudah berada di sisi suaminya dan perlahan naik ke atas perut tengah sang suami dan mengarahkan milik Austin ke inti tubuhnya."Euhm..." gumamnya merasakan tiap gesekan yang terjadi."Ughhh.. Thats so good Love !!" erang Austin ketika Bella mulai bergerak. Menari di atas tubuh sang suami.Austin menahan pinggul sang
Austin dengan cepat memakai pakaian seadanya. Dan mengambilkan pakaian untuk sang istri lalu memakaikannya. Tidak lupa Austin menutup tubuh sang istri dengan selimut dengan logo H."Kamu yang tenang, hmm... Biar aku yang urus segalanya sayang,"Pria itu langsung menuju tombol merah yang ada di samping nakasnya.Tiba-tiba alarm berbunyi memekakakkan telinga. Kemudian dia berjalan dengan cepat membuka pintu kamarnya. Terlihat beberapa pelayan langsung menghampiri kamar mereka."Langsung masukkan ke mobil." titah Austin.Sedangkan salah satu pelayan sudah membawa kursi roda. Austin segera mengambilnya, dan membawanya ke dekat Bella."Hup," Austin menggendong Bella dan mendudukkannya di kursi roda."Sakit ?" tanya Austin khawatir."Sedikit," balas Bella sambil tersenyum. Dia benar-benar bersyukur di dampingi oleh suami yang siaga seperti Austin. Limpah cinta dan kasih sayangnya tidak akan pernah tergantikan oleh apapun untuk hidupn
"Ayo Arion, kita tungguin Daddy di depan," seru Bella sambil menuntun putra kesayangannya yang sudah lancar berjalan dan berlari kecil."Daddy??" gumam Arion dengan wajah imutnya.Bella tertawa kecil melihat tingkah lucu Arion yang sebentar lagi menginjak usia 2 tahun. "Iya sayang, Daddy kamu."Anak dan Ibu ini berjalan keluar dari mansion mereka. Semenjak Arion berusia satu tahun. Austin memberikan hadiah mansion untuk putra kebanggaannya itu. Dan di sinilah mereka tinggal saat ini. Austin ingin Arion bisa bermain dengan bebas di halaman yang lebih luas.Dan tepat saat Bella membuka pintu rumah. Terlihat mobil mewah roll royce phantom berwarna silver memasuki halaman rumah."Nah itu Daddy sudah tiba," gumam Bella dengan senyuman yang begitu cantik.Tepat di depan rumah, mobil tersebut berhenti. Pria tampan dan berwibawa keluar dari dalam mobil."Hai boy!" seru Austin dengan sumringah memanggil putranya.Arion dengan cepat melepaskan tautan tangan Ibunya, dan berlari ke arah Austin."
Sedangkan Austin langsung masuk ke kamar untuk mandi air dingin menenangkan kepala atas dan bawahnya yang sudah menegang sempurna."Hmm, sepertinya aku dan Bella harus mengambil liburan minggu ini," gumam Austin senang ingin memberikan kejutan kepada sang istri.Sedangkan di ruang tamu. Bella menghubungi kepala koki yang tinggal di paviliun lain. Sesuai keinginan Austin. Semua pelayan hanya beraktifitas pagi hari dan untuk baby sitter yang menemani Arion akan beristirahat setelah jam 5 sore.Para pelayan hanya bisa datang begitu di hubungi oleh Austin atau Bella. Mereka tidak di ijinkan untuk datang tiba-tiba ke dalam mansion.Itu hanya karena satu alasan. Austin tidak ingin privasinya terganggu, sama saat mereka tinggal di Apartment. Austin yang tidak kenal waktu dan tempat ingin mencumbu serta bercinta dengan istrinya menerapkan peraturan tersebut.Setelah selesai menghubungi kepala koki, Bella kembali menemani Arion untuk bermain.Dan tidak lama kemudian Austin juga sudah ikut masu
"Hubby ?" gumam Bella menahan tubuh suaminya. Mendengar ada suara kedebuk.Austin segera menoleh dan mengusap wajahnya."Mommy... Daddy..." suara manja Arion yang sudah berdiri di atas Baby cribnya. Sedangkan Botol susu nya sudah jatuh ke lantai.Austin dengan cepat berdiri, tapi Bella langsung mencegah suaminya."Biar aku saja Hubby, sepertinya dia mencari ini," ucap Bella sambil tertawa kecil menunjuk payudaranya."Ok sayang," Austin membantu istrinya untuk bangun.Bella dengan cepat mengambil putranya dan menidurkan di atas ranjang utama. Dia pun ikut berbaring dengan posisi menyamping dan kembali menidurkan Arion sambil meminum susunya."Damn !" batin Austin melihat posisi sang istri semakin menggoda."Sayang," suara serak Austin yang mendekat ke arah ranjang.Bella membelalakkan matanya, "Tahan sayang ! Ini tidak akan lama," bisiknya pelan agar Arion tidak terganggu."Tapi... Kamu terlalu menggoda untuk di di
"Keluarkan sayang !!" seru Austin dan benar saja Bella menjerit dengan kuat bersama dengan pelepasannya. Austin pun bergerak semakin cepat membuat Bella kembali merasakan miliknya siap-siap untuk kembali meledak.Austin pun menghentakkan tubuhnya dengan kuat, "Arghh!""Ahhh!!" lengkingan Bella kembali terdengar.Austin menghentakkan tubuhnya beberapa kali hingga cairannya habis tak bersisa. Ia meraih wajah Bella dengan mulut yang masih terbuka mengambil oksigen."Euhm... Uhm..." Austin kembali mencium istrinya dengan mesra."Tadi sungguh luar biasa sayang, I love you istriku," bisiknya lembut dan mengecup kening istrinya."Bersamamu selalu terasa sungguh luar biasa sayang, I love you too.. suamiku..." balas Bella dan memeluk suaminya dengan mesra.Austin tidak melepaskan istrinya dan membawa istrinya posisi yang sama. Mereka masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. "Duduk disini," ucap Austin pelan dan mendudukkan Bella di atas w
Kini mereka sudah tiba di gedung besar bernuansa putih. Kantor Bel's Factory telah di rombak total. Kini interior dan desainnya di dominasi dengan sentuhan warna putih dan kaca.Austin memakirkan mobilnya tepat di depan pintu masuk Lobby. Petugas keamanan langsung dengan siaga menghampiri Bos mereka. Austin membuka pintu lalu keluar, dan berlari kecil membuka pintu untuk istrinya. "Terima kasih Hubby," ucap Bella sambil tersenyum. Kemudian daddy tampan itu mengambil Arion dari car seat dan menggendong putra kesayangannya itu.Bella menghampiri suami dan anaknya. Lalu merangkul mesra lengan suaminya.Sudah rutinitas, Austin akan mengantar istrinya sampai di dalam ruangan kantornya.Mereka bertiga berjalan masuk, yang di susul oleh dua pengasuh untuk menjaga Arion selama bermain di kantor.Austin membuat satu ruangan khusus dengan fasilitas super lengkap untuk putra kesayangannya itu bermain. Dan playroom ini di buka bebas untuk seluruh staff yang ada di Bel's Factory.Begitu tiba di ru
"Tuan, ini ada beberapa dokumen yang harus di tanda tangani untuk kegiatan amal dari Harold Tower," ujar Ethan sambil memberikan map lainnya di atas meja Austin."Hmm, ok ! Lalu bagaimana kegiatan amal yang kemarin ?""Sudah selesai Tuan, Max sementara perjalanan pulang dari Wismar," sebut Ethan. Wismar merupakan salah satu kota yang terletak di pesisir laut Baltik, bagian utara Jerman.Austin pun mengangguk paham, bersyukur semua pekerjaan selalu bisa dia atasi dengan baik.Dua assistent kepercayaannya juga selalu sedia membantu dirinya dengan tanggap. Dahulu Max yang hanya menjadi bayangannya. Kini ikut mengemban pekerjaan yang ada di perusahaan. Karena perusahaan Edelmiro sejak dahulu melakukan kegiatan amal dengan rutin di beberapa kota kecil. Baik di sekitar Jerman maupun di beberapa negara lainnya. Seperti Afrika, palestina, dan masih banyak lagi. Jadi dirinya dan Max yang sering bergantian untuk menghadiri acara amal tersebut."Majukan meeting hari ini, dan selesai sebelum jam 1