Home / Pernikahan / Hasrat Liar Pernikahan / 126 || (21+) Bagaimana Keadaan Steve?

Share

126 || (21+) Bagaimana Keadaan Steve?

Author: MAMAZAN
last update Last Updated: 2024-09-07 19:07:22

Joy bingung harus menjawab apa. Kepalanya mencoba berpikir. "Paling tidak aku harus menenangkan Steve, dan membuatnya semakin jatuh kepadaku," batin Joy.

Joy mengangkat tangannya dan memainkan jemari lentiknya di wajah Steve, "Aku dan Pak Austin sangat dekat, aku sudah menganggapnya seperti teman, jadi tadi aku hanya menjelaskan hubunganku dengan kamu Steve," jelas Joy.

"Lalu apa maksud perkataan Austin, jika dia sudah sering melihat tubuh telanjangmu dan melakukannya denganmu?" cerca Steve yang menahan birahinya karena usapan tangan Joy yang kini bermain di bagian tongkat sensitifnya.

"Terjadi begitu saja, waktu itu kami sama-sama terbawa suasana dan melakukannya.." jawab Joy.

"Dan darinya juga aku curhat kalau aku sangat mengagumimu Steve," lanjut Joy mengambil hati Steve.

Joy yang merasa tongkat milik Steve sesak di dalam celana, mengerling nakal dan menjilati bibirnya dengan gaya erotis.

"Apa kamu butuh bantuan di bawah sini Steve?" bisik lembut Joy sambil mengusap tongkat Steve d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hasrat Liar Pernikahan   127 || Cassanova Insaf

    Melihat Bella berdiri dari duduknya membuat Austin seketika panik."Ahh.. Aku sudah salah membahas ini...!! Dasar bodoh...!!" batin Austin memaki dirinya sendiri."Mau kemana sayang..?" tanya Austin panikBella menoleh," Ah.. aku mau pergi..." jawabnya dengan datar.Deg!"Apa Bella akan pergi menemui Steve..?" batin Austin melongos. Mengutuk kebodohannya karena sudah memancing kekasihnya.Sesudah menjawab Austin, Bella kembali menoleh dan pergi ke tempat penyimpanan kotak p3k.Kemudian, Bella berjalan menuju ke kamar tanpa menoleh kembali ke arah Austin.CeklekBella masuk ke dalam kamar, dan saat dirinya berbalik ingin menutup pintu kamar, "Oh my!" teriak Bella kaget melihat Austin tepat di depannya tengah berdiri. Melihatnya dengan wajah sendu dan tertekuk."Sayang!" Bella memegang dadanya karena kaget."Maaf sayang, aku buat kamu terkejut.." balas Austin dengan penuh penyesalan.Sedari tadi, sejak Bella berjalan menyimpan kotak p3k dan menuju kamar, Austin mengikutinya dari belakan

    Last Updated : 2024-09-07
  • Hasrat Liar Pernikahan   129 || Seperti Obat

    Deg !"Entah sudah berapa kali aku mendengar pernyataan cinta Austin yang seperti ini..." batin Bella. Perasaan hangat langsung mengalir begitu saja setelah mendengar ucapan kekasihnya.Bella melepaskan pelukannya yang manja itu dan melihat Austin."Mungkin ini terdengar aneh. Kenapa aku bisa melepaskan cinta yang aku jaga selama delapan tahun dan bisa memiliki perasaan kepadamu sayang. Jujur aku juga tidak tahu. Apa mungkin karena semua perhatianmu yang dimana aku merasa nyaman dan menjadi diriku sendiri saat bersamamu. Perasaan baru dan kebahagiaan yang kamu berikan seperti obat yang secara perlahan mengobati luka hatiku yang tanpa sadar sudah begitu besar... " tutur Bella."Yang aku tahu saat ini adalah aku juga mencintaimu Austin, dan aku tidak ingin bangun dari mimpi ini, kalau memang ini hanyalah sebuah mimpi..." sambung Bella tersenyum lembut namun terlihat begitu sendu.Austin meraih tengkuk leher Bella dan langsung melumat bibir Bella. Di sesapnya dengan begitu lembut dan pen

    Last Updated : 2024-09-07
  • Hasrat Liar Pernikahan   130 || Keputusan Bella

    Austin dan Bella berjalan sambil saling merangkul. Tangan Austin memeluk bahu Bella, sedangkan Bella dengan manja merangkul pinggang Austin.Sepanjang perjalanan Austin terus mengusap lembut lengan Bella. Sedangkan Bella menyandarkan kepalanya dengan manja di lengan Austin."Mau duduk di sana..?" ujar Austin menunjuk ke salah satu spot yang terlihat sangat nyaman untuk mereka berdua."Hmm, boleh.." balas Bella menyetujui.Austin membersihkan rerumputan lalu menggelar kain piknik yang di siapkan oleh pihak cafe di bawah pohon yang rindang."Nyaman sayang..?" tanya Austin ketika Bella duduk selonjoran di atas kain piknik bermotif kotak-kotak merah itu."Iya, sangat nyaman... Ayo sini...!!!" seru Bella semangat meminta Austin duduk tepat di sampingnya.Austin tersenyum dan menarik ke atas sedikit celananya agar bisa duduk di atas rumput dengan nyaman.Setelah Austin duduk, Bella menarik lengan kekasihnya. "Baring disini sayang.." ujar Bella.Kemudian Austin duduk di samping Bella, dan me

    Last Updated : 2024-09-07
  • Hasrat Liar Pernikahan   131 || (21+) Flashback Misteri Foto

    #Flashback On#Waktu menunjukkan pukul lima pagi, Joy menerima telpon dari seseorang. Dengan sedikit rasa kantuk, Joy melihat siapa sang penelpon yang menghubunginya sepagi ini."Nick ?" Gumam Joy sambil mengusap matanya.Tap"Iya Nick ?!" Sapa Joy kepada Nick."Bisa kau datang ke rumahku ?" Tanya Nick dengan suara seraknya."Kau kenapa Nick? Sakit?" Balas Joy bertanya mendengar suara Nick yang terdengar sedang tidak baik-baik saja."Hmm, iya...!""Bisa kamu datang sekarang? Aku ingin memberikanmu sesuatu yang penting," Jawab Nick.Joy tampak berpikir atas permintaan Nick yang tiba-tiba menyuruhnya ke rumah pribadinya, "Baiklah !""Kirimkan alamat kamu lewat pesan singkat dan sekalian share location," Lanjut Joy."Ok!" Balas Nick.Kemudian Joy juga menutup layar ponselnya, lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.Setelah memakai pakaian kerja yang super ketat. Joy melihat ponselnya, dirinya melihat pesan yang dikirimkan Nick.Tepat jam 6 pagi, dengan menggunakan taksi. J

    Last Updated : 2024-09-08
  • Hasrat Liar Pernikahan   132 || (21+) Joy Mendapatkan Foto

    Nick menyalakan vibrator dan langsung memasukkan alat kecil itu ke dalam liyang kewanitaan Joy dengan mudah karena sudah basah."Akhh !!!" erangan Joy merasakan hantaman getaran di dalam tubuhnya. Sekujur tubuhnya menjadi tegang dan geli secara bersamaan.Joy membuka lebar kedua pahanya dan terus mendesah. Tidak cukup puas melihat ekspresi Joy yang biasa saja. Nick mengambil vibrator lainnya dan menyalakannya dengan getaran maksimal."Eughhh!!!! Nick !! Nick !! AKhh !" teriakan Joy memenuhi ruangan mendapatkan serangan double di inti tubuhnya."A... aku keluar!! Ahhhh ! Ahhhh!!!" Teriak Joy mendapatkan or-gas-me pertamanya dengan mengangkat tinggi pinggulnya."Satu...." seru Nick menghitung berapa kali Joy akan mendapatkan orgasme.Karena alat tersebut tidak Nick singkirkan, membuat Joy kembali mendapatkan serangan orgasme keduanya di dalam li-yang kewanitaan yang terasa sangat sensitif."Nick... Ahhh... Master !!!" erang Joy yang menggeliat tidak karuan karena tangannya terikat. Memb

    Last Updated : 2024-09-08
  • Hasrat Liar Pernikahan   133 || (21+) Aku Ingin Menyenangkanmu Sayang

    "Love, bangun ?!" bisik Bella lembut mengusap pipi Austin yang masih terlelap dalam tidurnya.Mendapatkan sentuhan dari kekasihnya, Austin perlahan membuka matanya dan tersenyum. "Morning love !" Dengan suara khas bangun tidurnya."Morning too, love !" Balas Bella tersenyum hangat.Austin meraup bibir Bella dan mengecupnya dengan lembut. Bella menerima ciuman Austin dengan sedikit bibir yang terbuka. Membuat Austin ingin melakukan ciuman pagi yang lebih lama.Dilumatnya bibir atas Bella dengan lembut, dan di balas oleh Bella melumat bibir bawah Austin. Austin mulai menyusupkan lidahnya ke dalam rongga mulut Bella dan mengabsennya setiap sudut."Euhm, sayang !" Gumam Bella menikmati ciuman Austin dan remasan tangan Austin di payudara Bella. Tangannya menyusup masuk dari balik kain gaun tidur Bella yang begitu tipis.Ciuman yang semakin panas membangkitkan gairah Austin. Dimana waktu tersensitif pria ketika baru bangun tidur. Perlahan kecupan Austin turun ke tengkuk leher dan di tulang

    Last Updated : 2024-09-08
  • Hasrat Liar Pernikahan   134 || Selembar Kertas Untuk Steve

    Bella berhenti dan turun kembali di antara kedua paha Austin sambil berlutut. Di masukkannya kembali tongkat perkasa Austin ke dalam mulutnya dan melakukan gerakan naik turun. Sedangkan kedua tangannya naik ke bagian dada Austin dan memainkan kedua puncuk dada Austin dengan lembut."Ah! Sayang !" Seru Austin menahan kepala Bella."Sayang !! A-aku keluar !!" Erangan Austin bersamaan menyemprotkan lava panasnya yang sangat banyak di dalam mulut Bella.Sudah tiga hari dia menahan diri selama kekasihnya itu datang bulan. Membuat cairannya yang tertimbun tumpah dengan begitu banyak."Eukhh... Eukhh !" Bella kesulitan menampung semua cairan yang masuk ke dalam mulutnya.Dengan sedikit kesulitan, Bella berusaha menelan semua cairan yang ada di dalam mulutnya. Meskipun ada sedikit yang keluar dari sudut bibirnya.Glek GlekAustin yang melihat kekasihnya meneguk semua cairannya menjadi tertegun. Dirinya langsung duduk dan mendekap wajah Bella."Sayang? Kamu?" Gumam Austin tidak percaya dengan

    Last Updated : 2024-09-08
  • Hasrat Liar Pernikahan   135 || Kantor Pengadilan

    Tiga jam sebelumnya..."Apa kamu siap sayang?" Tanya Austin menggenggam erat tangan Bella.Bella menarik nafasnya dalam-dalam dan dihembuskannya perlahan. "Aku siap sayang," Bella menoleh ke arah Austin dan tersenyum.Austin menuntun Bella masuk ke dalam Kantor Pengadilan. Tanpa melepaskan tautan tangan mereka."Tuan Austin?" Sapa seorang pria yang kini berdiri di depan Austin dan Bella."Ya.. Evan.." Jawab Austin singkat."Silahkan Tuan ke arah sebelah sini," Ujar Evan memandu Austin dan Bella.Bella menoleh ke arah Austin, dan Austin mengangguk mengiyakan. Di perjalanan Bella bertanya, "Siapa sayang ?" Dengan sedikit berbisik."Hmm, Dia adalah Evan, salah satu kenalanku," Terang Austin kepada Bella."Ahh, Baiklah !" Jawab Bella mengerti.Kini mereka berdua sudah berada di sebuah ruangan kantor."Silahkan duduk Tuan Austin dan Nyonya Bella.." Ujar Evan dengan ramah.Austin menuntun Bella untuk duduk terlebih dahulu, lalu dirinya menyusul duduk di sebelah Bella.Evan juga mengambil po

    Last Updated : 2024-09-08

Latest chapter

  • Hasrat Liar Pernikahan   526 || Pauline

    “Hai salam kenal,” sapa Elle ramah kepada Pauline.Pauline tidak menyangka kalau Ludwig terang – terangan seperti itu. “Oh hai, aku Pauline. Salam kenal. Kebetulan aku kenalan lama dari Ludwig.”Elle tersenyum, “Oh ya? Senang berkenalan denganmu Pauline. Ini aku ada bawakan sarapa untukmu. Semoga kamu menyukainya.” Ucap Elle sambil menyodorkan satu box wadah makanan kepada Pauline.Pauline menerimanya, “Terima kasih Elle, aku pasti akan menyukainya.”“Ok kalau begitu, kamu nanti bicarakan dengan kepala desa tentang apa yang ingin kamu lakukan di sini.” Ujar Ludwig kepada Pauline lalu menengok ke Elle. “Ayo sayang, mereka pasti sudah menunggu kita.” Sambung Ludwig berbicara dengan lembut kepada Elle.“Iya sayang,”“Kami duluan ya Pauline…” pamit Elle kepada Ella. Namun baru tiga langkah, Pauline memanggil Ludwig.“Lud!”Langkah kaki Ludwig dan Elle berhenti lalu menengok ke belakang.“Ya?”“Uhm, apa bisa kamu yang bimbing aku selama aku di sini?” ujar Pauline yang langsung membuat Ludw

  • Hasrat Liar Pernikahan   525 || Mantan

    “Ada apa?” tanyanya berusaha tenang.“Aku mau mandi, tapi tidak ada air.” Ucap Pauline sambil memegang handuknya di depan dadanya.“Oh iya maaf, aku lupa bilang. Kalau kamu mau air. Kamu harus memompa air disini.” Jelas Ludwig sambil menunjukka pompa yang ada di dekat kamar mandi. Tanpa Ludwig tahu ternyata Pauline sudah menyusulnya.Begitu Ludwing berbalik betapa terkejutnya, Pauline sudah ada di belakangnya. “Hmm, iya. Tapi apa bisa kamu ajar aku caranya memompa.”“Damn! Kenapa dia hanya mengenakan handuk seperti ini.” Seru Ludwig dalam hati.“Hmm, baiklah…” ujar Ludwig. Dan memberikan contoh cara memompa air.“Ok, biar aku coba!” seru Pauline dengan bersemangat. Wanita manis, mungil tapi menonjol di beberapa area itu terlihat begitu bersemangat mengikuti tutorial cara memompa air.Pauline kemudian memompa air seperti yang di lakukan Ludwig, tapi hal tersebut sangat berbahaya dengan jantung dan boa Ludwig. Bagaimana tidak. Setiak Pauline mengangkat tangannya, handuk tersebut akan i

  • Hasrat Liar Pernikahan   524 || Sukarelawan Baru

    Satu minggu berlalu, karena orang tua Elle menggunakan pengiriman ekspress. Hari ini semua barang pesanannya tiba tanpa kekurangan. Bahkan kedua orang tua Elle memberikan perlengkapan yang mendukung untuk perkebunan nantinya.“Hufftt… Akhirnya selesai juga…” seru Elle begitu merapikan pupuk dan bibit di dalam ruang penyimpanan.Sedangkan Ludwig dan rekan - rekannya bertugas mengangkat barang - barang berat. Mereka juga di bantu oleh beberapa warga lokal.“Pak Dokter…!” seru kepala desa tiba – tiba.“Iya?”“Maaf, apa saya bisa minta waktu anda sebentar? Ada tamu yang baru saja tiba. Dan saya sedikit kesulitan untuk berkomunikasi.” Ujar Kepala Desa dengan tidak enak hati karena harus menyusahkan Ludwig kembali.“Tentu saja Pak, tunggu aku di sana. Aku akan membersihkan tangan terlebih dahulu.”“Baik Pak Dokter,” Kepala desa pun berlalu menemui tamu yang di maksud.Ludwig segera membersihkan tangannya. Menengok kiri dan kanan mencari Elle.“Hanz, kamu lihat Elle?”“Sepertinya masih di Gu

  • Hasrat Liar Pernikahan   523 || Jiwa Sosial

    Satu bulan pun berlalu. Ludwig dan Elle sudah hidup bersama. Mereka sudah seperti selayaknya pasangan yang tidak terpisahkan. Para warga lokal juga sangat menyayangi Elle dan Ludwig.“Sayang, sudah dulu… Besok lagi kamu lanjut ya…?” ucap Ludwig lembut menghampiri Elle yang saat ini melukis hanya dengan menggunakan gaun tidur yang begitu tipis.“Hmm… dikit lagi sayang, tinggal satu arsiran lagi.” Balas Elle dengan manja.Ludwig menghampiri kekasihnya itu dan memeluknya dari belakang lalu menyandarkan dagunya di pundak Elle. Mencumbu dan menghirup aroma manis dari tubuh kekasihnya.“Sayang, geli….” Rengek manja Elle di ganggu oleh Ludwig.“Lanjut saja, aku temanin.” Ujar Ludwig.Elle mengerecutkan bibirnya, “Bagaimana bisa lanjut kalau kamu seperti ini?”Ludwig tertawa kecil. “Iyah.. iyah… Kamu lanjutkan dulu, aku siapkan air minum dan vitamin.” Sebelum keluar Ludwig mengecup puncak kepala Elle. Pria itu keluar mangambil segelas air dan vitamin untuk mereka berdua.Dan di saat Ludwig m

  • Hasrat Liar Pernikahan   522 || Seperti Suami Istri

    “Hmm, kamu benar. Takdir kembali mempertemukan kita berdua.”Ludwig mengambil tangan Elle. Menggenggamnya dengan lembut. Elle tersenyum dan ikut menggenggam tangan nya. Mereka berdua berjalan dalam diam menikmati hamparan bintang di atas langit. Hingga mereka tiba di depan rumah.Mereka berdua masuk ke dalam rumah. Ludwig mengantar Elle sampai di depan pintu kamar wanita cantik itu. Jantung Elle berdebar begitu cepat.Elle membuka pintu kamarnya, namun Ludwig masih enggan melepaskan wanita cantik itu. Rasa rindunya belum rela berpisah dengan Elle.Begitu Elle melangkah kakinya masuk, Ludwig menarik tangan Elle. “El…”Jantung Elle berdegup semakin cepat, “Ya?”Ludwig tersenyum lembut, “Bukan hanya karena takdir seperti yang kamu katakan. Aku mengatakan ini karena aku sungguh mencintaimu, sampai detik ini. Perasaanku padamu tidak pernah berkurang. Yang ada aku semakin merindukanmu di setiap helaan nafasku.”“Maukah kamu mau menjadi kekasihku El?” tanya Ludwig menatap lurus manik indah

  • Hasrat Liar Pernikahan   521 || Senyum Bahagia

    Elle keluar dari kamarnya setelah berpakaian dan menyusul Ludwig yang ada di dapur.“Mau makan apa? Pizza, Burger, Spaghetti, atau Steak?” tanya Ludwig sambil tersenyum.Wanita berhazel itu seketika terbengong, “Apa semuanya ada di sini?” gumamnya dalam hati.“Tapi karena kamu pertama kali ke desa ini, aku akan perkenalkan kamu dengan makanan yang ada di sini.” Sambung Ludwig sambil mengeluarkan dua piring sayur lengkap dengan ubi rebus sebagai asupan karbohidrat mereka sambil tersenyum dan mengedipkan satu matanya, menggoda Elle.Elle akhirnya sadar kalau saat ini Ludwig sedang menggodanya, Kemudian wanita cantik itu berdiri dan meninggalkan Ludwig begitu saja.Ludwig dapat mendengar suara ribut – ribut dari dalam kamar Elle. Dan tidak lama kemudian Elle keluar dengan membawa beberapa kotak makanan yang cukup besar.Wanita cantik itu menatanya di atas meja dengan rapi. Elle mengeluarkan empat macam lauk yang membuat Ludwig terkejut.Elle duduk dan tersenyum, “Malam ini kita makan in

  • Hasrat Liar Pernikahan   520 || Wanita Yang Tidak Waspada

    Elle sontak menoleh ke asal suara dan blush… Wajahnya kembali memerah karena tepat di depannya ada Ludwig dengan senyuman manisnya tengah melihatnya. Jarak wajah mereka begitu dekat.“Ludwig? Kamu sudah selesai?”“Iya, dan kenapa kamu ada di sini bukannya beristirahat?” balas Ludwig lalu berdiri terlebih dahulu, sambil membantu Elle untuk berdiri dengan mengulurkan tangannya.Elle menerima bantuan Ludwig dan meraih tangan pria tampan di depannya.“Terima kasih,” Elle berdiri. Dengan sigap Ludwid mengambil lukisan yang ada di tangan Elle.“Aku kesini karena aku sempat berpikir kenapa orang yang mengatakan suka padaku tidak kunjung datang setelah aku ada di sini padahal sudah lebih 3 jam sejak dia meninggalkan aku.”“Hmm, aku jadi ragu kalau dia sungguh menyukaiku,” sambung Elle menggoda Ludwig.Ludwig seketika panik, “Bu… bukan begitu… Maaf… bukan mak – ““Hahahhaa…” Elle tertawa melihat wajah panik Ludwig.“Kamu menggodaku?”Wanita cantik berhazel biru itu mengangkat bahunya, “Hmm…”“

  • Hasrat Liar Pernikahan   519 || Tinggal Bersama

    Ludwig langsung menghampiri Elle begitu melihat wanita pujaannya itu. Pria itu benar – benar di buat shock tapi juga bahagia.“Kamu di sini Elle?” tanya pria itu masih tidak percaya.Elle tersenyum dan mengangguk.Kepala desa bingung melihat Pak Dokter terlihat akrab dengan tamunya.“Ehm, Pak Dokter.” Imbuh Kepala Desa.“Ah iya Pak. Maaf. Lalu bagaimana Pak?” tanya Ludwig begitu sadar. Membuat Elle tertawa kecil.“Begini Pak, saya mau menjelaskan rumah tinggal untuk Nona Elle, beliau akan tinggal di rumah yang – ““Tidak perlu Pak, Nona Elle akan tinggal bersamaku.” Potong Ludwig dengan cepat.Tentu saja Elle terkejut, begitu juga dengan Kepala Desa.“Ludwig? Kenapa aku tinggal denganmu?” seru Elle.“Iya, aku sangat sibuk setiap harinya. Setidaknya kalau kamu di rumah singgahku. Aku akan merasa jauh lebih tenang menjagamu dari para kawanan serigala seperti mereka.” Jelas Ludwig sambil menunjuk ke arah tiga pria yang tengah melihat mereka dengan wajah penuh tawa.Elle menoleh ke arah

  • Hasrat Liar Pernikahan   518 || Takdir

    Begitu Elle tiba di rumah Cath. Wanita cantik itu mulai mengurus dokumen – dokumen yang ia perlukan untuk bisa berkeliling dengan bebas di Afrika. Setidaknya butuh waktu seminggu baru ia bisa mulai beraktifitas. Selama satu minggu ini pula Elle terlihat akrab dengan anak – anak di sekitar lingkungan tempat tinggal Cath.Elle setiap hari duduk di depan rumah dan melukis suasana yang ada di depan matanya. Baik tawa polos anak – anak yang tidak paham dengan kondisi mereka saat ini dan raut muram dari beberapa anak yang merasa kelaparan.Hal inilah yang membuat dada Elle merasa miris akan kemiskinan di negara yang ia pijak sekarang.“Huftt seandainya semua orang kaya di dunia ini menyisihkan kekayaan mereka untuk berinvestasi atau memperbaiki system kehidupan di negara ini, aku pikir mereka semua bisa berkembang.” Gumam Elle menghela nafas di suatu sore. Tapi entahlah. Apa memang ini adalah solusinya atau memang tidak ada solusi sama sekali.“Hei Elle, kamu di luar?”“Hai Cath, iya nih la

DMCA.com Protection Status