Beranda / Pernikahan / Hasrat Istriku / Pria yang Dirindukan

Share

Pria yang Dirindukan

Penulis: sherina vellyn
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-11 09:00:00

Dengan memegangi sapu, Naya mendekati pintu apartemennya. Bersiap untuk memukul siapa saja yang mencoba untuk masuk ke apartemennya itu. Jantungnya berdetak dengan cepat.

Apalagi setelah pin dikonfirmasi berhasil, Naya meneguk ludahnya kala seseorang itu membuka pintu. Naya sudah berlari beberapa langkah sambil mengangkat sapu. Namun, dia berhenti dan menatapi sosok pria jangkung yang ada di pintu sekarang. Pria itu balik menatapnya.

“Nay? Belum tidur?” Siapa lagi jika bukan Ghiyas, yang sekarang menatapnya dengan bingung.

“Mas Agi ...” Naya menurunkan sapunya dan memandangi Ghiyas dengan tubuhnya yang kaku.

Pandangan Naya terpaku pada suaminya itu. Suaminya yang diam-diam dia rindukan. Sementara Ghiyas menatap Naya dengan perasaan bersalah karena meninggalkannya tanpa sepatah kata dalam waktu yang tidak bisa dibilang sebentar. Keduanya sama-sama terdiam beberapa saat.

Melihat bagaimana Naya tampaknya sempat ketakutan, bahka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hasrat Istriku   Akankah Pria itu Mengerti

    Ghiyas tersenyum kecil menatapi Naya yang sekarang menelungkup menatapnya. Mereka asyik mengobrol berdua pagi itu. Belum mandi dan masih benar-benar baru bangun tidur.“Ngomong-ngomong soal kantor kamu, Sayang. Sampai kapan kamu mau menutupi status pernikahan kamu? Bukankah mengakui kebohongan kamu semakin cepat itu semakin baik? Mas khawatir kamu terlibat masalah, kalau kamu terus menerus menyembunyikan status pernikahan kita.” Ghiyas mulai membahas masalah yang belum mereka selesaikan.Naya terdiam sejenak. Dia pikir Ghiyas sudah lupa atau memang sengaja tak akan membahasnya. Tapi sekarang Ghiyas malah membicarakannya. Membuat Naya terdiam sesaat sebelum menjawab.“Naya enggak tahu, sampai kapannya,” jawab Naya jujur.“Memangnya kemungkinan yang akan terjadi, kalau kamu mengatakan status pernikahan kamu sama kantor itu apa? Kenapa kamu sampai kayak gini? Berusaha menutupi status kita.”“Naya bakal turun j

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Hasrat Istriku   Ghiyas Traktiran

    Rendi, Kevin dan Gabby tercengang saat Ghiyas mentraktir mereka dengan makanan enak siang itu. Setelah kembali dari tugas relawan dan mendapatkan libur akhir pekan, Ghiyas kembali dengan segar. Dia tak lagi pemurung seperti yang dikatakan Kevin saat mereka bertugas.“Lo bilang si Ghiyas pemurung di sana, kan? Kenapa tiba-tiba beliin banyak makanan gini?”“Kayaknya dia kesabet. Ada yang salah sama Ghiyas. Jangan-jangan yang ikut pulang bukan Ghiyas yang asli lagi?”Mereka saling melirik dan menatap ke arah Ghiyas yang sekarang membuka makanan itu. Ghiyas tersenyum menatapi mereka yang kini duduk di sofa dan langsung mengambil yang mereka inginkan. Ghiyas sedang bahagia karena Naya, makanya dia berperilaku seperti ini.“Lo lebih bahagia dari waktu lo pergi nugas. Terjadi sesuatu di rumah? Kenapa? Naya hamil?”“Oh, kayaknya. Lo pulang dan dapat kabar kalau Naya hamil. Itu satu-satunya yang bisa bikin lo kayak

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • Hasrat Istriku   Naya dan Perasaannya

    “Lo enggak lagi hamil, kan?” tanya Fely sambil menatapi Naya dengan tatapan curiga.“Enggak, elah. Stt, gue enggak mau ngomongin soal hamil-hamil lagi. By the way, pernikahan lo sekitar satu bulan lagi, kan? Ribet banget enggak sih, ngurus pernikahan?”Naya dan Fely bertemu seperti biasa di kafe di dekat rumah sakit tempat Ghiyas bekerja. Dan sebenarnya, Fely juga mulai bekerja di sana. Fely akan memberitahu Naya secepatnya.“Iya, gue bener-bener pusing ngurusnya.” Fely terkekeh sambil memegangi keningnya.“Fel, lo kan, udah pernah pacaran sebelumnya. Lo pernah pacaran jarak jauh juga. Kalian cuman ketemu pas weekend doang. Apa setiap lo pisah terus ketemu lagi, cowok lo rasanya makin ganteng?” tanya Naya, dia agak terpikir kenapa dia merasa Ghiyas belakangan ini tengah menarik.“Iya, itu karena kita jarang ketemu. Jadi lihat orang itu rasanya masih spesial. Kalau makin lama ketemu, gue makin bo

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • Hasrat Istriku   Dari Makanan Naik ke Ranjang

    [Mas lembur. Tidur duluan aja, Sayang. Sleepwell!]Pesan Ghiyas membuat Naya menghela nafasnya. Padahal dirinya sudah menunggu Ghiyas pulang sejak dirinya pulang dari kantor tadi. Naya yang sudah menggunakan gaun tidur duduk di depan meja riasnya. Mengambil body lotion dan mengucapkannya ke tangannya.Meski tak bertemu Ghiyas malam ini, Naya tetap merawat dirinya sendiri. Menggunakan perawatan kulitnya. Naya kemudian menyisir rambutnya dengan rapi dan bersiap untuk tidur.Sementara di rumah sakit, Fely juga kebagian lembur saat itu. Fely berjalan membawa makanan ringan dari minimarket untuk camilannya. Dia hendak kembali ke tempatnya, namun dia mendapati satu hal ganjal di koridor. Membuatnya mundur beberapa langkah untuk memastikan.Pandangannya menatap ke arah Ghiyas yang berjalan sendirian masih dengan jas dokternya. Dari tujuannya yang melewati farmasi, menandakan kalau Ghiyas tengah menuju ke kantin.Namun, seorang gadis dengan medical wears t

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-13
  • Hasrat Istriku   Memalukan

    “Lepas!” Naya menatap Ghiyas dan berusaha tetap terlihat galak, tetap terlihat menahan rasa malu.“Kamu dalam masalah,” bisik Ghiyas sambil mendekatkan wajahnya sesaat untuk menatap matanya.Naya sendiri tak berani menatap Ghiyas. Rasa malu dalam dirinya mendidih. Mengetahui kalau Ghiyas bukan sembarang menerima makanan dari perempuan lain. Itu makanan deliverynya.Karena Naya sudah terlanjur datang dan pakaiannya agak senonoh, Ghiyas membawanya menuju ke ruangan tempat dirinya biasanya beristirahat dengan dokter lain. Ruangan yang pernah Naya kunjungi. Namun sekarang hanya ada mereka berdua. Yang lainnya memberikan privasi.“Siapa yang bilang itu sama kamu? Dari lidah turun ke hati, dari makanan naik ke ranjang? Fely? Sebelumnya kamu enggak pernah datang mendadak. Ini pertama kalinya, sejak ada sahabat kamu di sini.” Ghiyas membuka lokernya sambil mengeluarkan beberapa isinya.Sementara Naya di belakang Ghiyas m

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-13
  • Hasrat Istriku   Testpack?

    Ghiyas menunggu Naya di luar kamar mandi. Dia harap-harap cemas untuk kehamilan Naya. Karena pernikahan mereka sudah berjalan hampir setengah tahun, dia tentu ingin mendengar kalau istrinya itu hamil. Sebentar lagi libur akhir tahun, dia berharap membawa kabar baik kepada dua keluarga.Sementara di dalam kamar mandi, Naya memperhatikan cara penggunaan testpack itu. Dia mendesis kecil karena takut untuk menggunakannya. Takut jika dirinya hamil. Apakah dia akan dipecat jika dirinya nanti hamil, apakah dirinya akan disia-siakan perusahaan.“Enggak mungkin, sih. Soalnya, udah pakai obat pencegah kehamilan juga. No morningsickness juga. Tapi, Mas Agi bakal kecewa enggak sih, kalau ternyata gue enggak hamil?” umpatnya pelan.Dari pada terlalu lama di kamar mandi, Naya segera menuntaskan aktivitasnya itu dan melihat hasil dari alat yang akan mendeteksi kehamilannya itu. Naya menunggu beberapa saat dan dia mendesah lega. Karena dirinya ternyata tidak dalam k

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • Hasrat Istriku   Berpikir untuk Bermain Kotor

    “Gue minta maaf soal waktu itu. Gue bener-bener enggak kepikiran sampai situ, Nay.” Fely tampak menyesal, dia bahkan mentraktir Naya hari ini sebagai permintaan maafnya.“Sebenarnya gue pengen celupin kepala lo ke es batu. Atau lempar minuman dingin ini ke kepala lo. Cuman, itu udah berlalu beberapa hari yang lalu. Kayak enggak ada gunanya, ngapain coba?!” Naya misuh-misuh, mengingat kejadian itu membuatnya gila sendiri untuk memikirkannya.“Maaf.” Fely benar-benar menyesal, dia menekuk bibirnya, memelas atas ampunan Naya.“Ya udah sih, udah lewat juga. Suami gue malah seneng banget sejak hari itu. Dia jadi sering spam. Meski ganggu banget, tapi gue seneng balik.” Naya terkekeh kecil sambil menyantap makanannya.Seperti biasa, keduanya bertemu di kafe yang sama untuk makan malam.“Lo ada rencana liburan ke mana, Nay?” tanya Fely.“Gue bakal ikut suami gue ke rumah keluarga bes

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • Hasrat Istriku   Liburan ke Pedesaan

    Siang itu Ghiyas dan Naya tiba di sebuah vila yang letaknya agak jauh dari pedesaan. Vila tersebut akan menjadi tempat bermalam mereka berdua. Rumah keluarga Ghiyas letaknya di desa itu.“Seger banget! Tempatnya masih asri, ya?” Naya merentangkan kedua tangannya, merasa bebas.“Iya, masih hutan juga.” Ghiyas membungkukkan tubuhnya pada pegangan kayu tersebut.Keduanya berdiri di balkon, yang menghadap langsung ke jurang. Di mana pemandangannya sangat indah ke bawah sana. Agak membuat Naya ngeri, namun dia menikmati pemandangan alam yang jarang bisa didapatkan di kota. Apa lagi udara sejuk terus menemani hingga siang hari.“Dingin, enggak?” Ghiyas melirik Naya yang menaruh jaketnya di pinggang, dia sempat bilang gerah.“Enggak, adem. Udaranya bagus buat kulit,” balas Naya sambil menggeleng kecil.“Kamu suka?” Ghiyas mendekati Naya dan mendekap istri kesayangannya itu.Naya men

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15

Bab terbaru

  • Hasrat Istriku   Epilog : Ghiyas dan Keluarga Kecilnya

    Teriakan Naya menggema di lorong rumah sakit. Dan di ruang persalinan, Naya memegang kuat brankar. Dengan Ghiyas yang berada di sisinya, mengusap halus kepala Naya. Pandangan Naya menuju ke arah kakinya yang terbuka lebar. Membuka jalan lahir untuk bayinya yang sudah tak sabar ingin keluar. Dengan keringat yang membanjiri kening bahkan hingga menetes ke pipinya.Begitu tangis bayi memecah keadaan yang mencekam itu, Ghiyas menengadahkan kepalanya. Untuk melihat bayi yang sekarang dipegangi dokter yang membantu persalinan saat itu.Senyum pria itu mengembang lebar. Matanya melirik ke arah sang istri yang kini menghela nafasnya dan berusaha menstabilkan nafasnya lagi. Kecupan mendarat berkali-kali di kepala Naya begitu Ghiyas merasakan perasaan lega dan melepaskan rasa bahagia yang dia rasakan.“Fadelico Sangga Donzello Eduardo. Itu, kan?” Ghiyas menatapi Naya yang masih terengah.Sorot mata Naya menatap Ghiyas dan menganggukkan kepalanya sambil

  • Hasrat Istriku   Pria Itu Akan Menjadi Ayah

    Ghiyas menenangkan Naya sampai Naya akhirnya tenang, setelah setengah jam. Dan dia bisa kembali berbaring untuk memejamkan matanya. Sambil mendekap Naya yang masih sesenggukan, Ghiyas berusaha untuk tidur lagi. Sementara Naya terus menatapi Ghiyas.“Naya tanyain Gabby, loh. Awas aja, kalau ternyata Mas enggak ke rumah sakit,” ancam Naya.“Iya, tanya aja sana! Orang catatan panggilannya Gabby juga masih ada di handphone Mas. Kamu mau tanya pihak rumah sakit juga boleh. Mau lihat catatan kerja Mas juga boleh.”“Naya mimpi Mas ninggalin Naya, buat orang lain. Mas bakal kayak gitu sama Naya?”“Enggak, Nay. Sama siapa, coba? Mas udah tua, siapa lagi yang mau sama Mas kalau bukan kamu?”“Banyak. Mas ganteng, kok. Mas awet muda, makanya Naya demen. Pasti banyak juga yang demen sama Mas di luar sana. Bukan Naya doang.”“Enggak, Sayang. Jangan ngajak ngobrol dulu, dong! Mas ngantuk, ni

  • Hasrat Istriku   Kelakuan Bumil

    Naya tengah menunggu Ghiyas pulang, karena Ghiyas akan membawakan beberapa makanan yang sedang ingin dia makan. Ya, dia tengah mengidam dan baru saja menghubungi suaminya yang sedang dalam perjalanan pulang, untuk menitip beberapa makanan.“Assalamu’alaikum.” Ghiyas datang membawakan pesanan istrinya yang tengah mengidam.“Wa’alaikumsalam,” jawab Naya seraya menghampiri Ghiyas dan salim padanya.Ghiyas langsung menyodorkan apa yang dia bawa, membuat Naya tersenyum lebar. Naya menerimanya dan menyajikannya di meja. Ghiyas duduk di sofa sambil menatapi Naya yang belakangan ini kehilangan nafsu makannya, namun punya keinginan yang kuat untuk mencicipi berbagai makanan.“Makannya sedikit-sedikit, nanti mual lagi kalau kebanyakan,” ujar Ghiyas.“Enggak akan. Soalnya Naya mau banget makan ini semua,” jawab Naya dengan yakin.Naya memakan setiap makanan yang dibawakan Ghiyas. Dan Ghiyas se

  • Hasrat Istriku   Kunjungan

    Naya berbaring di brankar. Matanya tertuju pada dokter yang sekarang menyingkap bajunya dan agak menurunkan sedikit celananya. Ghiyas menemani Naya di ruangan itu, untuk mengecek bayinya. Naya melihat ke arah monitor, tak sabar untuk melihat bayinya.Dokter menuangkan gel di atas perut Naya dan mengusapnya dengan alat ultrasound. Dan tampak kondisi rahim Naya di monitor. Dengan kantung janinnya yang sudah terlihat.“Usia kandungannya masih sekitar 4 minggu, belum terdeteksi detak jantungnya,” kata dokter.Ghiyas menganggukkan kepalanya membenarkan. Ghiyas tersenyum sambil melirik Naya yang menatap ke arah monitor terus. Ghiyas tahu bagaimana perasaan Naya sekarang, sejak rahimnya bersih lagi, Naya sudah menantikan kehadiran bayinya. Hingga sekarang, dia muncul.Setelah dari ruangan dokter, Naya menunggu vitamin yang telah diresepkan di farmasi sambil membaca jurnal kehamilan. Dia sudah pernah membacanya, namun entah kenapa rasanya senang memba

  • Hasrat Istriku   Hadiah Terbaik

    “Nay?!” Fely menatap Naya dengan tak percaya, dan melirik ke arah perutnya sendiri yang buncit.“Ini apa?” Ghiyas terkekeh bingung sambil menatapi dua potongan kain yang tak dikenalinya.Naya hanya tersenyum geli melihat reaksi Ghiyas. Sementara yang lainnya sekarang juga demikian, dengan perasaan gemas karena Ghiyas masih belum menyadari apa yang ingin Naya katakan dari hadiahnya itu. Bahkan Kevin sekarang mengerti apa yang menjadi hadiah ulang tahun Ghiyas.“Lebih jelasnya, lihat apa lagi yang ada di bagian bawahnya,” ucap Naya sambil tersenyum.Ghiyas mengernyit dan menarik kertas lain yang menghalangi. Dan dia menemukan sesuatu yang membuat ekspresinya langsung hilang seketika. Ghiyas meraih benda yang sudah lama tak ia lihat lagi. Dan alat seukuran stik es krim itu kini berada di genggaman Ghiyas lebih cepat.“Oh?!” Ghiyas kemudian menatap ke arah Naya dengan penuh keterkejutan.Naya terta

  • Hasrat Istriku   Surprise!

    Ghiyas yang ingin tahu apa yang sebenarnya dilakukan Naya, kini hendak membuka pintu. Namun, pintunya terkunci. Dan membuat Ghiyas menggedor-gedor pintunya secara tidak ramah.“Naya! Naya, buka pintunya!” ucap Ghiyas dengan suara yang tinggi.Namun, belum ada yang membukakan pintu untuknya. Akhirnya Ghiyas bahkan memukul pintu dengan perasaan marah. Mengeluarkan segala yang dia pendam belakangan ini. Rasa lelahnya yang datang entah dari mana, emosinya yang mendadak tak lagi stabil.“Naya! Naya, dengar Mas?! Naya, buka pintunya, sekarang!” sentak Ghiyas.Gabby di sana termangu, menatapi Ghiyas. Dia jadi agak khawatir sekarang pada Naya. Dan dalam benaknya bertanya, kenapa Ghiyas seperti ini dan apakah Naya selama ini baik-baik saja?Dan begitu seseorang membuka kunci rumahnya, tanpa membukakan pintu, Ghiyas langsung membukanya. Dan secara tak langsung membanting pintu itu. Perasaan seperti waktu itu, saat memergoki Naya bersa

  • Hasrat Istriku   Trust Issue

    “Kondisi Naya makin hari makin baik. Sampai dia pulih total, bahkan sekarang Naya jauh lebih baik dari sebelumnya. Lo suami yang baik buat dia.” Gabby melirik Ghiyas sambil tersenyum.“Gue cuman mau mendoakan yang terbaik buat lo sama Naya ke depannya. Makanya, gue mau juga didoain balik, tentang hubungan gue sama Gabby,” ucap Kevin seraya memegangi tangan Gabby.Kevin menggenggam tangan Gabby dan kemudian mengangkatnya, memamerkannya pada Ghiyas. Rendi langsung menyentil tangan Kevin hingga Kevin mendesis kesakitan dan buru-buru melepaskan tangannya dari Gabby. Gabby sendiri hanya terkekeh melihat pacarnya yang dinistakan itu.“Jangan terlalu romantis sekarang, habis nikah nanti bosan duluan,” tegur Rendi.“Emang kalau enggak romantis-romantisan sebelum nikah, nanti enggak akan bosan?” tanya Kevin.“Pastilah. Nanti banyak masalah, karena sama-sama merasa bosan dan mencari orang lain yang lebih

  • Hasrat Istriku   Rajin Bikin Debay

    Setelah tiga bulan berlalu, Naya sudah mampu untuk berjalan seperti biasa. Dan Naya sudah kembali beraktivitas seperti biasa sebagai istri rumah tangga. Mengurusi Ghiyas jauh lebih baik dari sebelumnya. Ghiyas melihat perubahan drastis dari Naya.Sayangnya, Ghiyas sering kali mendapati Naya yang bengong di jendela. Dia pasti bosan di rumah. Dan melihat Naya yang mencari kesibukan dengan membaca buku, atau mengikuti kegiatan secara daring, Ghiyas jadi tak tega terus membuat Naya mengurung diri di rumah.“Nay, kamu ada keinginan buat kerja lagi?” tanya Ghiyas sambil duduk di kasur.Ghiyas memandang Naya yang tengah asyik dengan buku bacaannya. Dan Naya segera mengalihkan pandangannya pada Ghiyas. Dia tersenyum dan menggeleng pelan.“Sebenarnya, Naya agak takut buat kerja di kantor. Tapi, menurut Mas gimana?” tanya Naya.“Kamu tahu, Mas enggak pernah ngelarang kamu bekerja, selama kamu enggak terpaku sama pekerjaan kamu.

  • Hasrat Istriku   Sosok Ghiyas

    “Kak, Kakak berarti keguguran udah dua kali dong, ya?”Ardan bertanya sambil menuangkan susu ke gelas dan menyodorkannya pada Naya yang duduk di meja makan sambil menatap ke arah televisi. Dia tengah menikmati acara kesukaannya di sana.“Iya,” jawab Naya seadanya.“Kak Ghiyas belum pulang, Kak?” tanya Ardan sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.“Belum, makanya Kakak minta kamu di sini dulu. Kamu kayaknya buru-buru banget,” ucap Naya.“Enggak juga. Cuman ... Kakak enggak takut apa sama Kak Ghiyas? Aku dengar dari Mama, katanya Kakak memang cuek banget sama Kak Ghiyas. Kak Ghiyas emang enggak pernah marah sama Kakak ya, kok pada bilang Kak Ghiyas baik banget?” tanya Ardan.Naya mengernyitkan dahinya. “Kamu sekenal apa sama kakak iparmu? Bahkan semua orang juga tahu Mas Ghiyas orangnya baik banget.“ Naya lantas terkekeh karena ucapan adiknya itu.“Mungkin memang

DMCA.com Protection Status