Share

Mangga dari Pohonnya

Cup

Kedua bibir Kania dan Damar bertemu, Ingin sekali marah namun entah mengapa tubuhnya mematung seolah memberi ijin pada asisten Arga itu untuk melakukan hal lebih.

Kania meremas ujung roknya, rasa panas Damar seolah berpindah kepadanya.

Pautan bibir itu akhirnya terurai dan dengan terus mendesah kepanasan pria itu berjalan menuju sebuah ruangan yang kemungkinan besar adalah kamarnya.

Sementara Damar berusaha mengobati rasa panasnya, Kania justru masih mematung merasakan nikmat bekas bibir pria itu.

Meski Kania pernah bersekolah diluar negeri namun dia tetap berkiblat kepada budaya timur yang tidak membiarkan pria menyentuhnya apalagi menciumnya, dan untuk kasusnya kini bisa dibilang Damar adalah orang permata yang mengambil ciumannya.

Tangan Kania tergerak menyentuh bibirnya yang sudah tidak perawan lagi, alih-alih marah Kania justru tersenyum. "Apa aku sudah gila?" gumamnya yang heran mendapati dirinya yang tidak marah sama sekali.

Kania duduk di sofa ruang tamu, pikiranny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Elena
selalu bikin ngakak jatuh tuh harga diri sebagai CEO klo naik mangga
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
sultan mah bebas ...100juta hanya untuk buah mangga...jiwa kemiskinanku meronta² Mak.........
goodnovel comment avatar
Lano
Arini ayo buat kapok suami kamu wkwkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status