Share

Arga Marah dan Kesal

Lirikan maut Lalita membuat Arga tak berani menatap istrinya terlebih setelah sang istri melihat isi dari berkas tersebut.

"Mas, apa ini?" Sambil menunjukkan berkas itu.

"Aturan untuk Damar." Jawab Arga.

Lalita menatap Kania, dia tersenyum menenangkan wanita yang kini berada di sampingnya.

"Aturan itu sudah dibatalkan kamu tenang saja ya."

Kania berterima kasih sama Lalita, memang ular itu hanya menurut sama pawangnya.

Selepas Kania pergi, Arga mulai protes kepada Lalita. Dari dulu memang pekerjaan Damar seperti ini. Menjadi asisten seorang CEO besar harus siap dengan segala konsekuensinya.

Jadi bagaimana bisa seorang kepercayaan CEO terus pacaran dan mengabaikan pekerjaan?

Namun bukannya memahami maksud ucapannya Lalita malah terus membela sehingga Arga pun kesal dan marah.

"Memang kalian para wanita itu aneh dan lebay." Arga kembali ke meja kerjanya.

Dia yang ingin pergi makan siang jadi mengurungkan niatnya dan hanya meminta OB membelikan makanan.

"Sudahlah kamu dan Kania
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
gampang...selesaikan d atas ranjang...pasti hilang marahnya......
goodnovel comment avatar
Mirasih
pikirkan cara untuk meluluhkan hati Arga Lalita
goodnovel comment avatar
Lano
Kasih jatah nanti pasti gak marah lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status