Share

Bab 57-kisah pahit

Penulis: Amih Lilis
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-04 01:08:07

*Happy Reading*

Flashback

"Ngapain sih, Sayang? Bt banget kamu kayaknya?" tanya Elkava seraya menghampiri kekasihnya, Karmilla yang dari tadi terdengar berdecak kesal seraya mengotak atik ponselnya.

Saat ini, Elkava tengah berada di rumah Karmilla. Berkunjung seperti biasa dan dalam rangka semakin mendekatkan diri pada calon mertua. Tetapi, pacarnya itu dari tadi malah sibuk sendiri dengan raut wajah yang kesal sekali.

"Ini loh, Yang. Dari kemarin aku coba telp sama chat si sirup jeruk. Tapi gak nyambung terus. Padahal, aku kan cuma mau kasih tahu kalau surat kelulusannya ada di sini. Kesel banget aku jadinya," terang Milla akhirnya membuat Elkava akhirnya paham.

"Mungkin Ale sedang sibuk, Yang. Coba kamu teleponya sama Ane. Kali di angkat," usul Elkava.

"Sama aja, Yang. Dua-duanya gak ada yang respon." Karmilla mendengkus kasar. "Ih, nyebelin banget gak sih mereka tuh. Sejak pindah ke rumah pamannya jadi susah banget di hubungi. Apalagi ditemui. Ke sekolah buat ambil ijazah aja, ngg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
dwi...
kasihan banget Arnetta... makin benci deh sama Joshua asli pengen jadikan Joshua Geprek deh...
goodnovel comment avatar
Rara Ararya
makin kesini makin pgn mencabik-cabik jhosua..ksh hukuman yg stimpal Amih, ksh ke algojo mcm frans, raid atau rein biar dia ngerain gmn rsnya mati pelan2 krn di siksa.. haaahhh,,,buang nafas dulu
goodnovel comment avatar
Sindy Septi
kasian bgt arnetta ...hatinya terbuat dari apa sih pamannya si kembar itu dari batu karang kali ya tampol juga ni
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 58-perpecahan

    *Enjoy it!*Bugh!Tanpa tedeng aling-aling. Arletta langsung melayangkan sebuah bogeman kuat pada wajah Elkava, setelah pria itu selesai cerita. Milla langsung berteriak histeris melihat pacarnya tersungkur mengenaskan di lantai."Brengsek lo, Kav! Brengsek!""Bugh!Bugh!Bugh!Seakan kesetanan. Arletta kemudian menerjang Elkava dan melayangkan banyak sekali pukulan pada pria itu. Elkava hanya pasrah menerimanya. "Arletta, sudah! Hentikan!" Milla makin histeris. Sementara Arkana seakan linglung di tempatnya. Antara kaget mendengar cerita pahit Arnetta, dan kaget pada kebrutalan Arletta. Pria itu jadi bingung sendiri harus bagaimana sekarang. "Mas Arkan, tolong! Jangan diem aja!" seru Milla lagi, akhirnya membuat Arkana menginjak bumi lagi. "Arletta, sudah! Sudah!" Arkana lalu berusaha melerai. Menahan Arletta agar tak semakin menggila memukuli Elkava. Herannya, setahu Arkana, Elkava itu lumayan bisa jago diri. Tetapi, kenapa tidak melawan sama sekali dan malah seakan membiarkan Ar

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-04
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 59-Membaca isi hati

    *Happy Reading*Arletta mengemudikan mobilnya dengan gila-gilaan. Menerobos lampu merah seenaknya dan menyalip kendaraan yang lumayan padat di ibu kota. Membuat semua yang dilewatinya memaki marah.Meski begitu, harus diakui jika gadis ini memang pandai sekali dalam soal terbang di jalan. Arkana merasa seperti berada dalam film fast n furious dibawa Arletta ngebut seperti ini. Walau ... ya ... sepanjang perjalanan jantung pria itu berdetak 10x lebih cepat dari biasanya. Tolong ingatkan Arkana untuk cek jantung setelah ini, ya? Arkana tidak tahu akan dibawa ke mana oleh gadis ini. Arletta juga sepertinya mengemudikan mobil tanpa arah yang jelas. Hanya tancap gas saja taunya. Yang penting ngebut dan menjauh dari dua sahabat penipunya. Emosi masih nampak jelas diwajah gadis itu.Ciitttt!Tubuh Arkana sontak terlempar ke depan karena rem mendadak yang Arletta lakukan. Beruntung ditahan seatbelt yang melingkar kuat di tubuhnya. Hingga wajahnya tak sampai menghantam kuat dashboar. Pria it

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-06
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 60-Jarak yang mulai hilang

    *Happy Reading*"Hebat deh pacar aku nih. Makan nasi padang aja, keren banget tampilannya. pake kaca mata item, loh." Arkana menyindir Arletta seraya mengulum senyum geli."Diem deh kamu, Mas. Aku buka nih kaca mata. Masuk kolom gosip kamu. Di sangka abis KDRT anak orang." Arletta membalas dengan suara parau setelah mendengkus kesal. Gadis itu lalu membenarkan letak hodie yang menutupi kepalanya, dan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Faktanya, gara-gara menangis lama dan meraung seperti anak kecil tadi di bukit. Suaranya otomatis jadi serak dan matanya bengkak seperti habis di tonjok orang. Alhasil, saat diajak makan. Arletta pun terpaksa meminjam kaca mata hitam Arkana demi menutupi mata bengkaknya. Gadis yang biasa jutek itu pun bahkan seketika jadi pendiam dan kemayu. Berusaha seminim mungkin mengeluarkan suaranya. Karena apa? Ya karena masih bindeng dan parau. Khas sekali suara orang habis menangis. Arletta malu? Tidak. Tetapi lebih ke ... malas jadi buah bib

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-09
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 61-Kok, licik?

    *Happy Reading*Bugh!"Aduh!"Arkana langsung mengaduh saat tiba-tiba saja tangan Arletta memukul lengannya. Memang tidak kuat, tapi lumayan pedes dan panas di kulit. Apalagi, saat ini pria itu hanya memakai kaos oblong tanpa lengan. Nah, bisa bayangkan sendiri kan gimana rasanya kulit ketemu kulit dalam bentuk gaplokan?"Kamu bisa gak serius dikit, Mas? Ini bukan waktunya becanda, loh?" Arletta mengingatkan. Terlihat kesal dengan ucapan Arkana sebelumnya."Lah, yang becanda siapa, Ayang? Mas juga lagi serius ini. Serius banget malah." Arkana membantah."Terus kenapa bawa-bawa sugar baby sama langsung jadi istri? Hubungannya apa?" Arletta masih tak habis pikir. "Ya jelas ada hubungannya, Ayang. Kan itu biar Mas ada alasan bisa ngasih kamu duit dan nanggung hidup kamu. Soalnya, Mas tahu banget. Status pacar aja gak akan bisa membuat kamu menerima uang Mas begitu aja. Pasti ada aja alasan yang akan kamu kemukakan. Ya, bukan pengemislah. Ya, bukan cewek matre. Ya, gak biasa make duit pa

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-10
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 62-Si mulut pahit

    *Happy reading*"Lo bisa gak, Kan? Kalau bucin gak usah sekalian sama goblok? Nanti ujung-ujungnya lo nyesel sendiri Arkana!" Padahal hari masih pagi. Tetapi, Arkana sudah disuguhkan kultum oleh Bruno. Hanya karena Arkana meminta tolong pria itu untuk mengurus studionya dulu, karena Arkana harus menemani Arletta beberapa waktu ini. Limpahan pekerjaan dan nama Arletta seakan kombinasi yang tepat untuk menghancurkan mood Bruno pagi ini. Setelah sebelumnya memang sudah lumayan hancur karena Arkana seenaknya membawa Arletta ke rumahnya untuk numpang tidur. Memang ada gila-gilanya si kang photo gondrong ini. "Gue bukan goblok Bruno. Gue cuma mencoba melakukan hal yang memang sudah seharusnya di lakukan seorang pacar untuk pasangannya. Dia sangat butuh gue saat ini, Bruno." Arkana mencoba menjelaskan. "Halah kentut! Bilang aja lo emang goblok hingga mau aja dimanfaatin tuh cewek!" tukas Bruno dengan sarkas. Kalau saja Arkana tidak mengenal Bruno baik. Sudah pasti pria itu dengan senan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 63-Rival berat Bruno

    *Happy Reading*"Heh?! Maksud lo apaan ngomong kek gitu? Mau ngajak ribut lo!" Bruno menyalak seraya hendak mendekati Arletta. Namun, langsung di tahan Arkana. "No, udah, No. Lo kan--""Siapa yang ngajak ribut? Orang gue ngajakin lo pake rok bareng. Pasti lucu. Biar kayak bestie, kita."Gustiiii ... ini lagi satu cewek. Bukannya ngerti malah makin ngajak ribut. Ugh ... untung sayang. Coba kalau, gak? Ya ... gak berani ngapa-ngapain juga. Daripada di gorok pulpen ajaibnya ya kan?"Bangsat lo, ya! Udah gue bilang gue cowok! Gak maen gue kayak gituan!""Yakin? Gue sih enggak." Meski Bruno sudah meradang setengah mampus sama Arletta. Tetapi gadis itu masih saja menyahut santai. Sambil main ponsel pula. Mentang dilindungi Arkana."Lo--""Faktanya!" sela Arletta cepat. "Meski tampilan lo cowok. Lo tuh kek cewek banget. Udah mah tukang ghibah. Hobbynya julid, ngomel, sok tahu dan suka campurin urusan orang. Plus ...." Arletta akhirnya melirik Bruno dan menatapnya meski masih dengan tatapan s

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 64-Talk

    *Happy Reading*Umumnya, orang kalau melihat pasangannya berduaan, bahkan dipeluk mesra oleh yang lain. Pasti akan marah. Tidak hanya wanita, pria pun akan sama. Tetapi biasanya wanita lebih banyak dramanya. Ya itu mengamuk, menyerang, melabrak, menjambak, pokoknya intinya ngajak ribut aja. Ada pun yang kalem, paling menangis merasa paling tersakiti sedunia.Ya ... namanya juga wanita. Sukanya nonton drama, hidupnya pun jadi suka berdrama. Sudah biasa begitu, ya kan? Women must be lebay. Memang, gak semua wanita begitu, tapi rata-rata ya ... memang begitu. Udahlah akuin aja. Ya kan reader wanitaku?Akan tetapi, sepertinya hal itu tidak berlaku untuk Arletta. Melihat Arkana berpelukan erat dengan wanita lain. Ralat, dipeluk erat wanita lain. Bukannya marah atau berdrama seperti wanita pada umumnya. Gadis itu hanya mendengkus panjang dan menatap Arkana dengan alis terangkat satu. Seakan bertanya 'opo meneh iki, Mas?'. Arkana yang melihat itu tentu saja makin panik di tempatnya. Pria it

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-13
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 65-Kejutan pahit untuk Bruno

    *Happy Reading*Sebenarnya Arletta tak setuju dengan penawaran Bruno. Gadis itu masih menginginkan Arkana menyelesaikan apa pun sangkutan pada gadis yang bernama Rachel tadi. Tetapi, karena Arkana memaksa bahkan sampai menghiba meminta pengertiannya kali ini. Arletta pun terpaksa meluluskan ajakan Arkana untuk pergi dari sana saat Bruno masih menahan Rachel dan mencoba memberi pengertian pada gadis itu.Sayangnya, ternyata Bruno tak bisa menahan Rachel lama. Baru saja keluar pintu rumah dan menuju mobilnya. Gadis itu sudah menghampiri lagi dengan terburu. Hebat juga dia, ya? Padahal saat ini dia memakai heels yang lumayan tinggi. Tetapi, mampu mengejar langkah panjang Arkana dengan cepat. Itu ... kakinya apa gak keselimpet, ya?"Mas, kamu mau ke mana? Kenapa ninggalin aku kayak gitu? Urusan kita belum selesai, Mas!" Rachel menarik tangan Arkana.Pria gondrong yang hari ini memakai kaos polo putih dipadu jeans panjang warna belel itu terlihat mendesah berat. Memutar mata jengah sambil

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14

Bab terbaru

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Ekstra part 6

    *Happy Reading*"Mas, bagaimana kondisi Arletta?" Satu jam berselang, Bunda dan Ayah sudah hadir di sana. Bersama Gina yang membawa serta koper yang memang sudah disediakan, persiapan kelahiran Arletta. "Masih di dalam, Yah. Sedang bersiap melakukan operasi." Arkana menjawab singkat. Raut khawatir masih tampak jelas di wajahnya. "Akhirnya operasi secar, ya?" tanya Bunda Reen lagi. "Gak ada pilihan lain, Bun. Usia kandungan Arletta belum sempurna dan bayi kami juga salah satunya ada yang terlilit pusar. Jadinya mau tak mau harus operasi."Sebenarnya, Dokter sudah berusaha memberi induksi pada Arletta agar pembukaannya cepat dan bisa lahiran normal. Hanya saja, karena posisi salah satu bayi sepertinya tak memungkinkan bertahan. Maka dari itu, akhirnya operasi secar pun mau tak mau menjadi pilihan saat ini. "Ya sudah tidak apa-apa. Yang penting Ale dan bayi kalian selamat." Bunda Reen tak ambil pusing. "Iya benar. Mau sc atau normal. Itu tidaklah masalah. Seorang ibu tetap akan menj

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 5

    *Happy Reading*"Mas, ayo buruan!" seru Arletta tak sabaran. Melambai pada Arkana. "Iya, iya. Ini juga udah jalan, kok," sahut Arkana santai."Ih, lama, deh!" Gemas pada Arkana, Arletta pun menarik lengan sang suami dan sedikit menyeretnya agar jalan lebih cepat. "Sabar, Sayang. Milla juga gak akan ke mana-mana, kok. Inget, kamu tuh lagi hamil. Gak boleh--""Ck, bawel, deh!" kesal Arletta. "Gak ngerti banget, sih. Namanya juga gak sabar pengen liat anaknya Milla. Kira-kira mirip siapa, ya?"Kemarin malam, Arletta memang baru mendapat kabar kalau Milla sudah melahirkan. Wanita itu pun langsung saja heboh dan meminta pulang ke Jogja malam itu juga. Tak perduli saat itu sudah menjelang subuh. Arletta tetap memaksa suaminya untuk mengantarkan pulang saat itu juga. Namun, karena kondisi Arletta juga sudah hamil tua. Arkana pun tak langsung menurutinya. Bahaya kan melakukan bepergian pada kondisi Arletta saat ini. Makanya, pria itu meminta Arletta berkonsultasi terlebih dahulu kepada dok

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Ekstra part 4

    *Happy Reading*Arkana memperhatikan Arletta dalam diam. Wanita itu saat ini tengah asik membaca buku yang tebal sekali. Entah buku bertema apa, yang jelas ketebalan buku tersebut bisa mengalahkan al-qur'an atau kitab-kitab sejenis. Okeh, mari lupakan tentang buku tersebut. Karena kini bukan itu yang sedang Arkana pikirkan. Pria itu sebenarnya tengah memikirkan Arletta dan kehamilannya yang sudah menginjak usia kandungan enam bulan. Khususnya kebiasaan yang umumnya terjadi pada ibu hamil. Orang bilang, wanita yang sedang hamil itu sensitif dan kadang memiliki keinginan aneh. Atau sebut saja ngidam. Nah! Masalahnya Arkana tidak menemukan hal itu pada Arletta sepanjang usia kehamilannya.Iya, wanita itu memang sempat mengalami morning sick beberapa minggu saat awal kehamilan. Namun hanya itu saja. Sisanya, Arletta itu tampak biasa saja. Tidak sensitif apalagi ngidam yang aneh-aneh. Kan, Arkana jadi curiga, ya? Ini Arkananya yang kurang perhatian atau Arlettanya yang menahan ngidamnya

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 3

    *Happy Reading*"Dia mencoba bunuh diri lagi?"Pria di hadapannya mengangguk."Lalu?""Sesuai perintah anda, Bos. Kami menyelamatkannya kembali."Pria bule di balik meja itu tersenyum mendengar hal barusan. Mengangguk-angguk mengerti sambil mengusap dakunya perlahan. "Bagus," pujinya kemudian. "Pantau terus keadannya. Jangan sampai kecolongan. Mengerti?" "Mengerti, Bos!" sahut pria itu patuh. Setelah pria bule di hadapannya menyuruh pergi, dia pun lalu beranjak dari termpat tersebut. "Sampai kapan kau akan menyiksanya?" Pria lain di sana berbicara selepas kepergian si anak buah. "Bukankah, semakin cepat dia mati, semakin cepat pula tugasmu selesai?""Aku hanya menjalankan amanat dari putrinya," sahut pria bule bernetra hijau itu dengan santai, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Raid Anderson. "Dia tidak ingin bajingan itu mati dengan mudah."Lawan bicaranya terdiam. Lalu mengangguk faham. "Lalu kapan tugasmu akan berakhir jika bajingan itu tidak kau ijinkan mati?" Pria tadi ber

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 2

    *Happy Reading*Cring! Cring!"Selamat dat--eh, elo Let?"Arletta hanya mengangkat tangan membalas Devi yang menyapa saat melewati pintu. Kemudian menunjuk sebuah meja yang letaknya agak pojok, di mana Arkana tengah berada bersama dua pria dan dua wanita. Devi pun mengangguk faham. "Duduk, deh. Gue bawain minuman nanti." Devi lalu berlalu, melanjutkan langkah yang sempat terhenti. Sementara itu, Arletta pun mencari tempat duduk yang tak jauh darinya."Nih!" Tak berselang lama. Devi kembali dengan segelas coklat hangat yang langsung di serahkannya pada Arletta. "Kok? Kayaknya gue belum pesen, deh?" Arletta heran. "Laki lo yang pesenin," jawab Devi menunjuk meja Arkana dengan dagunya. Arletta melirik ke arah sana juga. Tetapi Arkana terlihat masih fokus mendengarkan kliennya berbicara."Iyakah?""Iya!" Devi meyakinkan. "Tadi pas laki lo datang, dia langsung bilang begini." Devi menegakkan tubuh sejenak, lalu berdehem. "Kamu kenal istri saya, kan? Nanti kalau dia datang, terus pesen

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 1

    Short story of Ka-Cha"Menikahlah dengan saya."Cangkir yang sudah menyentuh bibirnya seketika terhenti mendengar ucapan tersebut. Ia terkejut sekaligus bingung mendengar tawaran tadi. Lebih dari itu, ia merasa tiba-tiba ada rasa sakit yang menjalar dari sudut hatinya mendengar kalimat barusan. Membuatnya teringat kembali pada pria-nya yang telah tiada. Mengerjap perlahan beberapa saat, wanita itu pun meletakan kembali cangkir pada tatakannya. Lalu menghela napas panjang diam-diam demi menenangkan hatinya yang tiba-tiba bergemuruh perih. Matanya melirik perutnya yang semakin membesar sekilas."Apa ... Arletta yang menyuruh anda?" tanya balik wanita itu. Dia adalah Karmilla. Sahabat Arletta. "Ini tidak ada hubungannya dengan Arletta," jawab Pria itu tegas. Yang entah kenapa justru semakin membuat Milla makin curiga. "Kalau begitu siapa yang menyuruh anda melakukan ini?" tuntut Milla kemudian. Pria itu, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Chakra. Menghela nafas berat pendengar pe

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 196-Milla yang luar biasa

    *Happy reading*Setelah mengatur nafas sekali lagi dan membulatkan tekad kembali. Arletta pun mulai melangkah ke arah Milla. Langkah kakinya terasa berat sekali, Arletta rasanya harus bersusah payah hanya demi mengambil langkah satu demi satu. Saat jarak antara mereka sudah menipis. Arletta mengangguk sedikit pada perawat yang berjaga sebagai bentuk salam. Nampaknya perawat itu tahu perihal maksud kedatangan Arletta. Buktinya, setelah membalas salam Arletta dengan anggukan dan senyum. Perawat tersebut pun mengambil jarak agak jauh dari Milla. Seolah mempersilahkan mereka bicara. Awalnya Milla masih belum menyadari keberadaan Arletta. Wanita itu masih tampak sibuk mengusap perutnya dengan sayang dan senyum manis. Tidak ada ucapan atau pun celotehan. Hanya tersenyum dan terus tersenyum sambil mengusap perutnya yang sudah agak membuncit. Kata Bunda Reen, usia kandungan Milla hampir memasuki empat bulan. Berarti beda sekitar dua bulan dengannya. Berarti juga, saat kejadian di Villa. Mi

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 195-Meet Karmilla

    *Happy Reading*Arkana sebenarnya kurang suka jika Arletta berdekatan dengan Chakra lagi. Alasannya tentu saja karena pria itu pernah ada hati pada istrinya. Bukan tidak percaya pada kesetiaan sang istri. Namun, waspada itu wajib, kan?Hanya saja, jika dihadapkan pilihan antara Chakra dan Frans. Jelas Arkana akan pilih Chakra. Meski terpaksa, setidaknya Chakra itu masih tahu diri. Pria itu tahu Arletta sudah jadi milik Arkana sepenuhnya. Baik itu raga ataupun hatinya. Bahkan, kini sudah hadir buah cinta mereka di rahim Arletta, kan? Jadi, meski katanya sepupu juga masih boleh menikah. Jelas, Chakra sudah kalah telak darinya. Sementara Frans? Melihat dari sifat dan karakternya. Arkana tidak yakin pria itu bisa tahu diri. Atau lebih tepatnya mau tahu diri untuk tak merebut miliknya. Meski Frans memang tak pernah terdengar menyukai Arletta. Namun masalahnya adalah, Arletta itu terlalu istimewa sebagai seorang wanita. Pria mana pula yang rela melewatkannya. Jadi, daripada kecolongan. Le

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 194-Lembaran baru

    *Happy Reading*"Ba-bayi ... kita?" beo Arletta dengan bingung setelah beberapa saat tertegun di tempatnya. Senyum Arkana semakin melebar seraya mengangguk pasti. Lalu pria itu mengusap perut Arletta lagi yang sebenarnya masih rata."Iya, sayang. Bayi kita." Arkana meyakinkan. "Di sini, ternyata sudah ada bayi kita."Arletta makin tertegun. Perlahan melirik perutnya sendiri yang sedang di usap lembut Arkana dengan tatap tak percaya. Benarkah ia hamil? Kenapa ia tak merasakan apa-apa?"Wajar jika kamu tidak menyadarinya. Dokter bilang, usianya baru enam minggu," ucap Arkana lagi seakan tahu apa yang Arletta fikirkan. Degh!Benarkah? Kalau begitu saat kejadian di villa waktu itu, ia sebenarnya sudah mengandung. Bahkan saat bertarung melawan anak buah Joshua dan pria itu pun, Arletta sudah dalam keadaan .....Tangis Arletta kembali pecah. Dia merasa bodoh dan jahat sekali. Bagaimana mungkin dia tak menyadari keberadaan janinnya sendiri. Abai dan bahkan hampir membunuh anaknya juga saat

DMCA.com Protection Status