Share

Bab 972

Penulis: Hargai
Agam menunduk dan berkata, "Pamela nggak ingin mengakuimu. Bahkan kalau dia ingin, aku nggak akan membiarkan dia mengakui Keluarga Yanuar."

Jason berkata sambil mengerutkan kening, "Kenapa? Kamu takut konflik antara kedua keluarga kita akan memengaruhi Pamela dan pernikahanmu?"

Agam berkata, "Konflik eksternal apa pun nggak akan memengaruhi hubungan kami berdua, tapi kalau dia mengakui Keluarga Yanuar, itu akan membuat situasinya di Keluarga Dirgantara sangat canggung. Saat aku di sana, tentu saja aku dapat melindunginya, tapi aku nggak bisa menemaninya 24 jam sehari. Dengan kepribadiannya, dia nggak mau terus mengikutiku. Dia sudah mengalami masa-masa sulit ketika dia masih kecil, jadi menurutku kita nggak perlu menyulitkannya lagi. Kita lebih baik mempertahankan situasi seperti ini."

Jason berpikir sejenak. Dia merasa perkataan Agam masuk akal. "Sekarang, kita hanya dapat mempertahankan status ini. Tapi, kalau kamu berani mengkhianatinya, Keluarga Yanuar nggak akan tinggal diam."

Aga
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Endah Budi Pangestuningsih
cerita yang sangat menarik. sy sangat suka, pamela,peran yang tangguh,pejuang. ......
goodnovel comment avatar
Just Rara
semoga konfrensipert nya berjalan lancar ya pamela
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 973

    Melihat bosnya masuk ke dalam mobil, Marlon dan Ariel berbalik bersama. Mereka menatap Pamela yang masih menguap.Marlon berkata dengan tidak puas, "Bos, kenapa kamu sendirian? Apakah Keluarga Dirgantara nggak mengirim orang untuk mendukungmu? Di mana Pak Agam?"Ariel juga memiliki beberapa pendapat. "Apa maksud Keluarga Dirgantara? Apakah mereka takut Bos kalah dalam ujian, jadi ingin mengakhiri hubungan?"Pamela berkata sambil menggelengkan kepalanya dengan wajah mengantuk, "Nggak serumit itu. Pak Agam mengantarku ke sini. Menurutku, masalahnya nggak serius, jadi aku memintanya untuk pergi ke perusahaan."Marlon berkata sambil mengerutkan keningnya, "Kamu menyuruhnya pergi dan dia benar-benar pergi? Apakah dia mencintaimu? Dia bahkan nggak khawatir kamu ditindas dengan meninggalkanmu sendirian di depan media!"Pamela mengangkat alisnya dengan tidak setuju. "Apakah menurutmu aku akan ditindas?"Marlon berkata sambil mengangkat bahunya, "Tentu saja aku tahu kamu nggak akan menderita ke

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 974

    Marlon memegangi wajahnya dengan ekspresi narsis. "Aku selalu polos!"Ariel berpura-pura muntah. Setelah melihat situasi di luar jendela mobil, ekspresinya menjadi serius. "Bos, ibu dan putrinya yang menyebarkan rumor itu sudah datang."Pamela melihat ke luar jendela mobil. Dia melihat wanita paruh baya dan putrinya yang pergi ke Kediaman Keluarga Dirgantara untuk mencari "keadilan" hari itu. Media yang telah menunggu lama langsung berkerumun, lalu mengepung ibu dan putrinya ....Media bergegas mengajukan pertanyaan. Namun, ibu dan putrinya tetap mengikuti instruksi di Internet. Mereka mengeluh kepada media dan bersumpah dengan yakin bahwa mereka akan memenangkan ujian hari ini.Sikap gadis bernama Nala juga berbeda dengan sebelumnya yang hanya menangis dengan kepala tertunduk. Dia mengangkat kepalanya dan menghadap kamera dengan percaya diri.Ariel berkata sambil mengangkat kaca mata berbingkai emas, "Wanita itu tampaknya sangat percaya diri? Tapi, menurut penyelidikan kami, prestasi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 975

    Rentetan di ruang siaran langsung juga menjadi gempar!"Kenapa Pamela terlihat begitu ceroboh? Apakah dia mengikuti ujian dengan serius?""Bukankah penampilan gadis nakal memang sangat ceroboh? Sifat seseorang sulit diubah! Apakah kamu masih berharap dia mendapat nilai bagus?""Nala terlihat seperti murid baik dengan nilai bagus!""Hanya sekilas, Nala terlihat sangat serius dan percaya diri!""Aku pikir juga begitu! Dukung Nala. Kalahkan orang yang menyebalkan itu!""Aku adalah alumnus Universitas Marila, Pamela adalah mahasiswa terbaik di Universitas Marila!""Di depanmu, apakah kamu orang yang disewa oleh Pamela? Berapa biaya untuk memberi komentar baik?""Hasil tes akan segera keluar, kalian secara alami akan tahu siapa siswa dengan nilai akademis terbaik!""Siapa pun yang datang, Nala tetap adalah siswa nilai akademis terbaik!""Pamela, semangat! Semua guru dan mahasiswa Universitas Marila mendukungmu!""Aduh! Mahasiswa-mahasiswa terbaik dari Universitas Marila begitu kompak, apa m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 976

    Saat guru sedang memeriksa kertas ujian, keributan di dalam siaran langsung masih berlangsung ...."Nala yang terlebih dahulu mengumpulkan kertas ujian. Hanya dengan sekali pandang saja, terlihat jelas aura kepercayaan diri murid pintar terpancar keluar darinya!""Ya! Seharusnya karena melihat Nala sudah mengumpulkan kertas ujian, Pamela baru panik dan terburu-buru mengumpulkan kertas ujian!""Apa gunanya terburu-buru mengumpulkan kertas ujian? Hal yang terpenting adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan benar!""Coba kalian lihat, Pamela tidur dalam posisi telungkup di atas meja! Dia benar-benar terlihat nggak serius dalam mengerjakan soal ujian!""Perilaku murid bodoh di kelas kami sama persis dengan perilakunya, datang ke sekolah hanya untuk tidur dan masuk ke kamar kecil! Kenapa masih ada orang yang memercayai murid sepertinya adalah murid pintar?!""Kalian semua nggak pernah melihat murid pintar yang sesungguhnya, ya? Nggak semua murid pintar adalah kutu buku. Murid pintar yan

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 977

    "Kami menilai berdasarkan fakta! Nala sudah mengikuti keluarga bersawah selama bertahun-tahun, dia masih bisa mendapat nilai penuh. Tentu saja dia lebih hebat dibandingkan Pamela yang menggantikan hak orang lain berkuliah di universitas terkemuka itu!""Ya, benar! Nala pasti murid pintar yang sesungguhnya!"....Di kediaman Keluarga Yanuar.Seluruh anggota Keluarga Yanuar sedang menonton siaran langsung proses penilaian itu di ruang tamu. Mereka juga sudah melihat hasilnya adalah kedua peserta mendapat nilai penuh. Ekspresi yang berbeda-beda tampak jelas di wajah mereka masing-masing.Johan dan Anisa mengerutkan kening mereka. Mereka memang lebih percaya pada Pamela. Namun, begitu melihat hasilnya adalah kedua peserta itu sama-sama mendapat nilai penuh, kedua lansia itu mulai ragu untuk memercayai siapa.Sementara itu, Marko sedang menyesap kopinya dengan ekspresi muram. Pandangannya terpaku pada Pamela yang sedang menguap dalam layar siaran langsung, perasaannya diliputi oleh sedikit

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 978

    Di konferensi pers, ada seorang wartawan yang bertanya, "Sekarang kedua peserta mendapatkan nilai penuh. Kalau begitu, itu artinya ujian ini nggak ada artinya lagi, 'kan? Hasil ini juga nggak bisa membuktikan sebenarnya siapa yang berhasil lolos ke universitas terkemuka itu! Nona-Nona, apa ada yang ingin kalian katakan?"Nala mengangkat tangannya, mengisyaratkan bahwa ada yang ingin dia katakan!Melihat Nala mengangkat tangannya, pembawa acara berjalan menghampirinya dan menyerahkan mikrofon kepadanya.Nala berkata dengan nada bicara yang sedikit terdengar logatnya, "Aku merasa aku yang sudah memenangkan ujian ini karena aku lebih cepat mengumpulkan kertas ujian. Selain itu, selama bertahun-tahun ini, aku sudah nggak mengulangi pelajaran sekolah menengah atas lagi. Aku mengerjakan soal-soal ujian berdasarkan ilmu pengetahuan yang ada dalam ingatanku bertahun-tahun yang lalu. Di sisi lain, aku dengar Pamela berkuliah di universitas terkemuka, dia nggak pernah meninggalkan studinya, tapi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 979

    Dia melirik ke arah Nala. Saat ini, Nala tampak sangat percaya diri, ibu Nala yang berada di bawah panggung juga terlihat sangat bangga.Pembawa acara berkata, "Ya, benar. Nona dan Nona Nala sama-sama mendapat nilai penuh. Baru saja Nona sudah tertidur, mungkin Nona nggak mendengar saat aku mengumumkan hasilnya."Pamela menguap, lalu mengucapkan tiga kata dengan santai. "Aku nggak percaya."Para wartawan yang berada di bawah panggung melemparkan sorot mata bertanya-tanya ke arah Pamela ...."Baru saja dia bilang apa? Dia nggak percaya? Dia nggak percaya dirinya sendiri mendapat nilai penuh atau nggak percaya Nala mendapat nilai penuh?""Tentu saja dia nggak percaya Nala mendapat nilai penuh! Dia pasti merasa Nala sudah meninggalkan studi selama bertahun-tahun, pasti sudah melupakan banyak ilmu pengetahuan, jadi sudah pasti nggak bisa mendapat nilai penuh! Dia pasti nggak menyangka Nala adalah definisi murid pintar yang sesungguhnya! Setelah meninggalkan studi selama bertahun-tahun, Nal

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 980

    Nala mengerutkan keningnya dengan agak cemas dan berkata, "Ujian ... sekali lagi?"Pamela menganggukkan kepalanya dan berkata, "Hmm, karena dalam ujian kali ini hasil kita seri, maka kita ujian sekali lagi untuk menunjukkan siapa yang lebih unggul. Ini juga sebagai suatu pembuktian kepada para awak media dan penonton siaran langsung, 'kan?"Kilatan kepanikan melintas di mata Nala. "Hmm ... ini ...."Tepat pada saat ini, ibu Nala melangkah naik ke atas panggung dengan cepat dan berkata, "Nala, apa kamu nggak bisa menerima kekalahanmu?"Sudut bibir Pamela melengkung ke atas menunjukkan seulas senyum yang sangat indah. "Bukankah kami berdua mendapat nilai penuh? Aku nggak kalah!"Ibu Nala berkata, "Biarpun kalian sama-sama mendapat nilai penuh, semua orang beranggapan bahwa putriku lebih unggul darimu! Kamu mengatakan mau ujian ulang? Bagaimana bisa ujian ulang? Guru memerlukan waktu dan menguras pikiran untuk membuat soal baru lagi. Apa kamu pikir dengan kamu mengatakan mau ujian ulang,

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status