Share

Bab 524

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-26 19:00:49
Kalana terlihat sangat bahagia. Sambil memeluk anaknya, dia berjalan menghampiri Pamela dan berkata, "Kak Pamela, sungguh kebetulan, ya! Kamu juga datang jalan-jalan, ya!"

Dengan ekspresi santai, Pamela berkata, "Iya, termasuk begitu, deh."

Kemudian, Kalana menatap Andra yang membawa keranjang belanja di samping Pamela dengan tatapan yang tidak bisa ditebak, lalu tersenyum sambil bertanya, "Kak Andra, kenapa kamu bisa jalan-jalan dengan Kak Pamela?"

Tetap dengan senyumannya yang tampak licik itu, Andra menjawab, "Karena hari ini Lala dipromosikan menjadi manajer Departemen Penjualan di Perusahaan Yanuar. Kakakmu menyerahkan hak penuh kerja sama penjualan Perusahaan Yanuar dan Perusahaan Bratajaya untuk diurus oleh Pamela, jadi aku membawanya melihat-lihat toko di bawah, supaya dia bisa memahami pasarnya."

Awalnya, Pamela masih khawatir Andra si malaikat maut itu akan sengaja mengucapkan hal-hal yang tidak benar, tetapi syukurnya dia menjawab pertanyaan Kalana dengan jujur.

Di hadapan o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Salmatiara
kalana goblokkk , Pamela lu lawan ga bakal menang
goodnovel comment avatar
Just Rara
sebagus apapun usaha kalana untuk memanas2i pamela tetap si pamela yg akan jadi pemenangnya
goodnovel comment avatar
M Rafka
Kesel aq sma pamela. knpa sii mau ajha prgi sma kalana sii ratu akting. udh tau slalu ad mslh klo ktmu dia. knfa msh di ladenin sch...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 525

    Huh!...Di Restoran Lumbo.Kalana meletakkan anaknya di kursi bayi, lalu menyodorkan menu pada Pamela dengan sangat antusias dan pengertian. "Kak Pamela, biar kamu saja yang pesan. Coba lihat, apa yang mau kamu makan. Jangan sungkan, ya!" kata Kalana.Pamela melambaikan tangannya tanpa mengambil menu itu.Andra tersenyum sambil meletakkan menu restoran ini di hadapan dia dan Pamela sambil berkata, "Nggak apa-apa. Kami bisa lihat satu saja! Lala, coba lihat, apa yang mau kamu makan."Melihat situasi ini, Kalana tersenyum dan sengaja bertanya, "Kak Andra, kamu sungguh perhatian pada Kak Pamela! Jangan-jangan ...."Andra tersenyum sambil berseru, "Kamu juga bisa melihatnya, ya!Pamela mengerutkan bibirnya. Tadi, dia masih merasa bahwa Andra lumayan menjaga sikap, tetapi akhirnya, si malaikat maut itu mulai bertingkah lagi!Saat mereka sedang memesan makanan, Pamela merasakan sepasang mata dingin yang sedang terus memelototi dirinya, membuatnya merasa sangat tidak nyaman.Tatapan itu sang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 526

    Kalana langsung berpura-pura bertindak seakan-akan dia sudah melakukan kesalahan."Aduh! Maaf! Kak Pamela, aku lupa, kamu bilang kamu mau makan makanan yang lebih ringan, tapi aku malah memesan banyak hidangan daging! Pelayan, cepat batalkan semua pesanan yang berminyak, ya, temanku nggak suka!" seru Kalana.Melihat Kalana yang bersandiwara seperti ini, Pamela tersenyum sinis sambil melambaikan tangannya, sebagai isyarat agar pelayan itu tidak perlu melakukan apa pun. "Kalau sudah pesan, ya sudah, kalian makan saja, jangan dibuang," kata Pamela.Kalana pun berkata dengan gelisah, "Tapi ....""Nggak apa-apa, begini saja!" kata Andra sambil memindahkan udang kukus itu ke tempat yang lebih jauh dari Pamela. Kemudian, dia membawa sepiring masakan rebung ke hadapan Pamela dan berkata, "Lala, coba kamu makan yang ini, rasanya asam, manis dan menyegarkan, sangat menggugah selera makan.""Baiklah, terima kasih," kata Pamela sambil menganggukkan kepalanya dan mulai mengambil makanan itu.Namun,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 527

    Karena aura berbahaya yang dipancarkan oleh Pamela, Kalana merasa ketakutan hingga dia melangkah mundur ...."Aku ... aku punya kakakku! Kakakku akan melakukan apa pun untukku. Dia nggak akan membiarkan wanita jalang sepertimu diam-diam melahirkan anaknya Agam dan mengancam kebahagiaanku! Pamela, kamu harus tahu, kalaupun aku nggak bisa melawanmu, kakakku juga akan menyingkirkanmu demi aku!" kata Kalana.Pamela membuat Kalana mundur hingga ke dinding, lalu mengangkat tangannya dan mengangkat wajah Kalana yang munafik itu. "Ck, wajahmu tampak polos sekali, tapi ucapanmu malah kejam sekali! Kalau kakakmu yang tersayang itu melihatmu seperti sekarang, dia pasti akan terkejut," kata Pamela.Kalana yang berada di posisi yang lebih rendah malah masih mendengus dengan percaya diri dan berkata, "Kenapa? Kamu mau mengatakan hal-hal buruk tentangku di hadapan kakakku? Hahaha .... Menurutmu, kakakku akan percaya? Kakakku nggak hanya nggak akan percaya padamu, tapi juga akan makin membencimu dan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 528

    Empat puluh hari yang lalu ....Pada saat itu, Agam mengatakan pada Pamela bahwa dia akan pergi melakukan perjalanan bisnis selama setengah bulan, tetapi dia pergi menjaga anak dengan Kalana!Pria itu masih terus meluangkan waktunya setiap hari untuk menghubungi Pamela dan menanyakan Pamela apakah dia sudah makan atau belum, apakah dia tidur nyenyak atau tidak, apakah dia merindukan Agam atau tidak ....Agam terus bertindak seperti itu, tetapi ternyata hal itu tidak menahan dirinya dari berhubungan intim dengan wanita lain!Pamela merasa seakan-akan ada sesuatu yang menjanggal di tenggorokannya, dia merasa sangat muak!Tadi, dia merasa mual karena kehamilannya, tetapi sekarang, dia merasa jijik karena reaksi psikologis!Dia merasa jijik karena dia pernah memercayai semua ucapan pria itu, menunggu kepulangan pria itu seperti orang bodoh yang terbutakan karena cinta dan benar-benar ingin hidup dengan pria ini seumur hidupnya!Dia merasa lebih jijik lagi dengan kemunafikan pria itu, yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 529

    Pamela pun tertawa. Setelah tertawa cekikikan, dia tidak bisa menahan diri dari menatap Agam dan berkata, "Tuan Agam, situasi kritis saat itu hanya terjadi karena kita terpaksa dan nggak melibatkan perasaan apa pun. Selain itu, kamu benar-benar merasa kamu akan begitu akurat? Hingga bisa berhasil dalam satu cobaan?"Agam menatap Pamela dengan tatapan penuh kecurigaan untuk sekian lama. Melihat Pamela santai-santai saja dan bahkan tidak tampak gugup sama sekali, pria ini baru mengembuskan kepulan asap. Kecurigaan di tatapannya juga tersebar bersama asap itu, tetapi tidak menghilang sepenuhnya ....Setelah terdiam sejenak, pria ini bertanya lagi, "Suamimu di mana?"Pamela tercengang sesaat. Dia hampir lupa tentang suaminya itu. Dia mengedipkan matanya dengan canggung dan menjawab, "Dia tentu saja sedang bekerja dan mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya!"Agam kembali terdiam."Andra lagi mendekatimu, ya?" tanya Agam.Mendengar pertanyaan ini, Pamela lagi-lagi tercengang sejenak.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 530

    Saat Pamela kembali ke dalam ruangan, dia menyadari bahwa Andra juga tidak berada di dalam ruangan, entah ke mana pria ini pergi.Agam masih belum kembali, jadi hanya tersisa Kalana yang sedang menyuapi anaknya makan.Tadi, di kamar mandi, kedua orang ini berbincang-bincang dengan sangat tidak senang. Pada umumnya, mereka sudah saling mengetahui sifat buruk masing-masing.Sekarang, tanpa kehadiran orang lain, Kalana juga tidak berpura-pura ramah pada Pamela. Dia melirik sekilas ke arah Pamela dengan dingin, lalu terus menyuapi anaknya makan nasi.Pamela berjalan kembali ke tempat duduknya dan mulai makan sambil mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan untuk pria ini ....Pada saat ini, Kalana tiba-tiba menekan tombol untuk memanggil pelayan, lalu menyuruh pelayan itu datang untuk menambahkan kuah di panci.Pamela juga tidak terlalu memerhatikan perbuatan Kalana. Dia sedang sibuk membalas pesan di ponselnya.Sesaat kemudian, seorang pelayan pria yang berpakaian seragam restoran ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 531

    Baru berselang beberapa hari, Kalana sudah bersandiwara lagi!Pamela menatap Kalana dengan tatapan muak. Dia sudah benar-benar muak dengan wanita ini.Anaknya sudah terluka, tetapi Kalana masih saja mengingat untuk memanfaatkan masa kritis ini!Wanita ini benar-benar keterlaluan!Meskipun Pamela tidak menyukai ibunya anak ini, baginya, anak ini tidak bersalah. Jika seorang anak sekecil ini terkena luka bakar, sekarang, dia pasti merasa kesakitan dan tidak memahami mengapa dia merasakan rasa sakit ini ....Pamela tidak membantah. Dia mengeluarkan ponselnya untuk memanggil ambulans. Setelah dia melaporkan alamat tepatnya, dia mematikan panggilan itu dan berkata, "Pelayan itulah yang hampir melemparkan cerek ini ke anakmu. Aku hanya ingin menyelamatkannya, jadi aku mengulurkan tanganku untuk menangkap cerek itu, sedangkan pelayan itu langsung melarikan diri karena takut akan tanggung jawab yang harus dia tanggung!"Kalana malah memasang ekspresi tidak percaya dan berkata, "Kak Pamela, kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 532

    Di unit gawat darurat.Para dokter bergegas mengobati luka anak itu. Setelah lukanya dioleskan dengan obat dan dibungkus dengan baik, dokter itu memberi tahu orang tua anak ini bahwa mata anak ini terluka lumayan parah. Setelah anak ini tumbuh besar, luka ini mungkin akan meninggalkan bekas.Begitu mendengar ucapan ini, air mata Kalana kembali mengalir. Dia berkata, "Anakku, anakku yang malang, masih sekecil ini, tapi wajahnya sudah rusak! Agam, bagaimana ini ...."Agam menenangkannya dengan tenang sambil berkata, "Kata dokter, itu hanya kemungkinan, juga nggak pasti akan terjadi."Kalana masih saja menangis. "Tapi ... kalau ...."Agam sepertinya mulai kesal, dia berkata dengan suara rendah, "Dia anak laki-laki, nggak apa-apa kalau ada bekas luka di wajahnya, yang penting dia baik-baik saja."Kalana menyadari bahwa suasana hati pria ini tidak terlalu baik, jadi dia lebih menahan diri.Dia menyeka air matanya sendiri dan berkata dengan sedih, "Agam, ucapanmu benar, Revan itu anak laki-l

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status