Dalam sekejap, suasana menjadi tegang dan sunyi senyap.Semua orang merasa suasana di tempat ini agak aneh. Sepertinya Tuan Agam sedang menatap sekretaris Tuan Muda Keluarga Yanuar itu?Sorot mata yang tajam sekaligus rumit dan berbahaya itu membuat orang-orang yang melihatnya bergidik ngeri.Nelly juga merasakan sorot mata Agam agak aneh. 'Eh? Kenapa bocah dari Keluarga Dirgantara itu nggak berhenti menatap sekretaris Jason?''Kenapa? Apa dia belum puas menggantung Kalana, sekarang malah tertarik pada wanita lain?''Hah, dasar pria memang nggak ada yang benar! Jelas-jelas sudah ada pasangan sendiri, tapi malah mengincar wanita lain.''Hanya saja, seleranya cukup bagus. Gadis yang bernama Pamela itu memang berbeda dari yang lain. Hanya dengan sekali pandang, dia adalah seorang gadis yang bisa membuat pandangan orang lain nggak bisa beralih darinya.'Nelly tidak menyukai keberadaan Agam di sini. Saat dia bersiap mengeluarkan perintah untuk mengusir pria itu, mata seorang pelayan pria ya
Karena hal ini dipesankan oleh pria yang dia sukai, tentu saja Stevi tidak akan menolak. Dia menganggukkan kepalanya dengan lembut dan berkata, "Baiklah, tenang saja, Kak Jason, aku akan pergi memanggil Kalana."Dalam hatinya, Stevi merasa senang. Dia merasa bahwa Jason menyerahkan tugas sepenting menjaga Kalana padanya, artinya dia termasuk orang yang sangat istimewa dalam hati Jason!Sedangkan Pamela hanyalah sekretaris yang tidak berguna, yang hanya bisa melakukan pekerjaan sampingan!Setelah Stevi pergi, Jason menatap orang-orang yang masih berada di sekitarnya. Tatapannya yang elegan dan lembut sangat sopan, tetapi memancarkan ketidakramahan. "Semuanya, belum cukup, ya?"Semua orang pun terdiam.Tidak ada yang berani bersuara.Dalam sekejap, kerumunan orang ini pun bubar.Jason melirik Pamela sekilas dan bertanya, "Pamela, bagaimana perasaanmu bertemu dengan orang yang nggak ingin kamu temui?"Pamela mendengar sindiran yang samar-samar dari nada bicara Jason, tetapi dia tetap menj
"Lala, ternyata itu kamu!"Melihat wajah Andra si malaikat maut, Pamela tercengang sesaat, lalu baru membuang napas dengan lega dan berkata, "Ternyata kamu, ya!"Andra tersenyum dan bertanya, "Kenapa? Kamu kira aku siapa?""Bukan siapa-siapa, aku hanya terkejut karena kamu tiba-tiba menyerangku seperti itu," jawab Pamela.Apa yang membuat Pamela merasa takut? Apakah dia mengira bahwa Agam kembali untuk mencarinya?Dia sudah berpikir terlalu jauh!Andra tersenyum dan berjalan ke sisi Pamela dengan elegan sambil berkata, "Lala, masihkah kamu mengingat saat kita terakhir bertemu?""Hari itu, aku bertanya padamu, kapan kita bisa bertemu lagi dan kamu bilang tergantung takdir.""Hari ini, kita bertemu di sini. Bukankah ini artinya kita memang ditakdirkan bersama?"Pamela tersenyum dengan paksa dan menjawab, "Iya, sungguh kebetulan."Dengan gaya pura-pura tidak senang, Andra mengernyit dan bertanya, "Sikapmu sungguh nggak tulus! Kamu sama sekali nggak senang, ya, bertemu denganku?"Pamela me
Mendengar namanya keluar dari mulut Pamela, Andra tercengang sesaat.Kemudian, dia tersenyum dengan puas dan berkata, "Sama-sama, Lala. Aku baru menyelesaikan pekerjaanku sebelum aku datang ke sini. Tadi, Derry menghubungiku, katanya mereka lagi minum-minum di Vila Yaya. Seharusnya Jason juga dipanggil ke sana, deh. Maukah kamu pergi ke sana denganku, untuk mencari bosmu?"Jason mungkin saja bersama Derry dan yang lainnya, sedangkan tadi Agam jelas-jelas sudah pergi, jadi Pamela tidak mungkin bertemu dengan pria itu lagi.Sambil memikirkan kemungkinan tersebut, Pamela menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Baiklah, ayo pergi!"...Vila Yaya adalah sebuah vila kecil di dalam Manor Sinar Rembulan, letaknya agak jauh dari aula jamuan, jadi suasananya sepi dan tenang.Pamela mengikuti Andra ke Vila Yaya. Begitu mereka memasuki vila ini, Pamela melihat tiga pria yang sedang duduk dan main kartu.Andra tersenyum sambil bertanya, "Kalian main apa?!""Andra, kebetulan sekali, cepat sini!" Sete
Pamela mengerutkan bibirnya dan berkata, "Andra, kamu benar-benar nggak ada kerjaan, ya, hingga mengingat hal seperti ini?!"Andra berkata dengan suara rendah, "Aku bukan sengaja mengingatnya. Hanya saja, aku nggak bisa melupakan hari itu. Lala, dalam hatiku, hari itu termasuk kencan pertama kita."Pamela seketika terdiam.Kencan? Kencan apaan?!Pada saat itu, Pamela sudah menikah. Meskipun pernikahan itu hanya sebatas hubungan kerja sama antara dia dengan Agam, jika dia pergi berkencan dalam keadaan seperti itu, bukankah artinya dia selingkuh?Pamela tidak ingin berbicara dengan Andra lagi. Pria ini terus-menerus menggoda Pamela, sayangnya dia menggoda orang yang salah!Pamela tidak akan termakan oleh ucapan-ucapan seperti ini.Di depan mereka, setelah Jason menyesuaikan urutan kartu di tangannya, dia mengangkat kepalanya dan melihat Pamela dan Andra yang sedang berbisik-bisik dalam posisi yang sangat dekat. Jason pun mengernyit, tatapannya juga terlihat jijik.Stevi, sahabatnya Kalan
Pamela tetap menggeleng dan berkata, "Nggak mau."Derry pun merasa kecewa. "Cih! Seorang sekretaris kecil-kecilan, tapi nggak seru diajak main! Nanti, saat bosmu kembali, aku akan memintamu darinya. Besok, kamu pergi menjadi sekretarisku di Perusahaan Kalingga, biar aku latih dengan baik! Menurutmu, Jason akan setuju, nggak?"Pamela pun terdiam.Hal ini susah ditebak!Alasan Jason menerima Pamela adalah karena Pamela berhasil mendapatkan kerja sama besar dari Lomana. Sekarang, kontraknya sudah ditandatangani, jadi ke depannya, penanggung jawab pekerjaan ini sudah boleh diganti.Poin utamanya adalah sikap Jason yang jelas-jelas tidak menyukai Pamela!Jika Jason benar-benar menyerahkan Pamela pada temannya ....Tidak! Pamela harus tetap berada di Perusahaan Yanuar, supaya dia bisa menyelidiki alasan ibunya diusir dari Keluarga Yanuar!Dengan provokasi Derry, Pamela benar-benar merasa tertekan.Setelah berpikir sejenak, Pamela bertanya, "Apa yang mau Tuan Muda Derry pertaruhkan?"Derry te
Cara main yang sudah dia susun dalam otaknya langsung terganggu. Pamela diam-diam menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya dan bersiap-siap untuk mengeluarkan kartunya ....Tiba-tiba, Agam mengulurkan tangannya yang besar dan menekan kartu yang baru Pamela tarik dengan ujung jarinya yang kasar, lalu memilih kartu lain untuk dimainkan!Pamela tercengang sejenak. Dia melihat kartu yang dikeluarkan oleh pria itu. Dia pun langsung tersadar. Cara main pria itu memang lebih tidak terduga dan memiliki peluang menang yang lebih besar.Pamela menoleh dan menatap Agam. Dia merasa heran. Tadi, Agam jelas-jelas tidak menghiraukannya. Sekarang, mengapa Agam tiba-tiba datang membantunya?Mereka pun saling bertatapan ....Dengan ekspresi dingin dan tegas, Agam berkata, "Lihat apa? Mainkan kartumu!"Pamela pun terdiam.'Cih, kenapa marah-marah, sih?!' pikir Pamela.Awalnya, Pamela merasa agak terharu dan ingin berterima kasih pada pria ini ....Bagaimanapun, pria ini datang membantunya deng
Bukankah pria ini memiliki fobia terhadap kuman?!Pamela merasa aneh. Dia mengernyit, tetapi dia tidak ingin pikirannya melayang ke mana-mana, jadi dia mendesak Derry untuk mengeluarkan kartunya.Akhirnya, Pamela meletakkan kartu terakhirnya di meja kartu dan mendapatkan kemenangan sekali lagi.Dengan alis terangkat, dia menatap Derry dan berkata, "Silakan, Tuan Muda Derry! Aku juga sangat menantikan tarianmu!"Pada saat ini, senyuman yang selalu ada di wajahnya Derry menghilang.Dengan ekspresi penuh penantian, Andra berkata, "Iya, Tuan Muda Derry, nggak mungkin kamu nggak menepati taruhan yang kamu usulkan sendiri, 'kan?"Derry menyilangkan lengannya dan mendecakkan lidahnya, lalu berkata, "Andra, kita masih teman, bukan? Kamu begitu gembira melihatku kalah?"Eric berkata dengan nada dingin, "Salah siapa ini? Kamu yang cari masalah sendiri!"Derry berpura-pura sedih dan berkata, "Eric, bahkan kamu pun nggak mengasihaniku!"Saat Andra dan Eric sedang mengejek Derry, Pamela mendengar s