Share

Bab 407

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-21 16:00:39
Tangan itu bukan tangannya Andra.

Kiara tercengang. Dia mengangkat kepalanya dan melihat wajah tuan muda Keluarga Dirgantara yang dingin dan tajam di hadapannya!

Aura pria yang tiba-tiba muncul ini terlalu kuat, hingga tanpa disadari, Kiara mundur selangkah sambil berkata, "Pak ... Pak Agam!"

Ekspresi Agam cuek. Dia membuka bungkusan itu dan melirik sekilas ke isinya. Baju di dalam memang masih baru, masih ada labelnya, jadi bisa membantu Pamela mengatasi masalah mendesak ini untuk sementara!

Andra menatap Agam sambil tersenyum dan berkata, "Agam, akhirnya kamu datang juga."

Agam sedikit menganggukkan kepalanya sambil berkata dengan serius, "Iya, istriku di mana?"

"Dia di dalam. Sekujur tubuhnya basah kuyup, aku khawatir dia akan masuk angin, jadi aku membawanya ke kamar tamu untuk mengelap dirinya," jawab Andra.

"Terima kasih, Andra," kata Agam sambil agak memicingkan matanya yang dingin. "Tapi, lain kali, sebaiknya jangan membawa istri orang lain ke kamar sesukamu, nggak ada yang mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Just Rara
sikapnya agam tu terlalu lembek sm kalana
goodnovel comment avatar
Ruth Pabita
ah .Agam juga buat kesal. Kenapa selalu mengurus perempuan jahat itu dari pada memperhatikan istrinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 408

    Saat Agam berjalan memasuki kamar tamu itu, Pamela sedang berdiri di sisi ranjang dengan posisi membelakangi pintu kamar, sambil mengelap tubuhnya dengan handuk.Pamela membuka kancing bajunya, tetapi dia tidak melepas bajunya, dia membiarkan bajunya tergantung dengan longgar di bahunya.Dari belakang, terlihat tulang belikatnya yang indah, bagian leher dan bahunya yang ramping, punggungnya yang putih dengan jelas ....Di rumah, Agam tidak memiliki kesempatan untuk melihat pemandangan seperti ini dengan jelas.Namun, gadis ini malah melepaskan kancing bajunya tanpa mengunci pintu. Jika pada saat ini orang yang memasuki ruangan ini bukan Agam, melainkan adalah pria lain, misalnya Andra, bukankah Pamela akan dilihat oleh orang lain?Sambil memikirkan hal ini, Agam mengernyit dan menggertakkan giginya, wajahnya yang dingin pun menggelap.Mendengar seseorang memasuki ruangan, Pamela juga tidak menoleh, dia hanya berkata, "Nona Kiara, tolong letakkan bajunya di lemari di samping pintu, ya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 409

    Saat Agam tersadar dari lamunannya, dia menjentikkan abu rokok dengan jarinya yang panjang sambil menjawab, "Bukan aku, tapi sekretarisnya si Andra."Pamela pun bertanya dengan penasaran, "Kalau begitu, kenapa kamu yang membawanya ke kamar?"Agam menjelaskan dengan singkat kejadian di luar kamar tamu tadi. "Aku kebetulan bertemu dengan mereka di luar, jadi dia meminta bantuanku untuk membawakan bajunya untukmu," kata Agam."Oh! Ternyata begitu, ya!" kata Pamela.Pamela menggosok rambutnya yang basah dengan kuat sambil berjalan ke sisi ranjang dan mengambil ponselnya untuk mengecek notifikasi baru."Sini!" seru Agam sambil mematikan rokok yang tersisa setengah batang di tangannya dan menekuk jari tangannya pada Pamela.Pamela tampak kesal, amarah juga meluap dalam hatinya, dia tidak ingin pergi menghampiri Agam.Namun, dia juga tidak menyukai perang dingin. Setelah berpikir sejenak, dia meletakkan ponselnya dan berjalan ke arah Agam sambil bertanya, "Kenapa Paman memanggilku?"Agam mene

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 410

    Agam membelai kepala Pamela, seakan-akan Pamela adalah anak kucing, sambil berkata, "Paman nggak bohong!""Pamela, karena orang itu Kalana dan dia pernah menyelamatkanku, aku harus memberikan penjelasan yang masuk akal padanya. Kalau itu orang lain, aku juga nggak perlu repot-repot.""Tadi, Paman ingin masuk dengan kamu, tapi penyakit Kalana tiba-tiba kambuh, hingga dia muntah-muntah. Dia terus memanggilku, jadi aku nggak bisa ...."Pamela menjulingkan matanya dan memotong ucapan Agam. "Paman, jangan katakan lagi, aku sudah mengerti!"Dengan alis terangkat, Agam bertanya, "Hah? Apa yang kamu mengerti?"Ekspresi Pamela tidak berubah. Dia duduk tegak di pelukan Agam sambil berkata, "Aku memahami kesulitan Paman! Karena Nona Kalana adalah penyelamat hidupmu, dia juga kehilangan sesuatu yang nggak bisa didapatkan kembali untuk menyelamatkanmu, kamu selalu merasa bahwa kamu berutang budi padanya. Kamu nggak bisa mengabaikannya saat dia terkena masalah, 'kan?"Agam tidak membantah ucapan Pam

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 411

    Baju Kiara sedikit kebesaran bagi Pamela. Gaun ini memang sudah tipis dan menggoda. Begitu talinya terjatuh dan menunjukkan leher dan bahu Pamela yang putih dan mulus, dia pun terlihat sangat provokatif.Gadis ini baru mandi, jadi badannya juga wangi.Agam memicingkan matanya, tatapannya membara. Dia hanya bisa menelan liurnya.Tatapan pria ini terasa aneh, jadi Pamela mengikuti arah tatapan pria ini. Begitu dia menunduk, dia langsung merasa malu!Karena tali bahu yang terjatuh, gaun yang potongannya memang sudah rendah pun makin rendah ....Wajah Pamela memerah. Dia langsung menutupi bagian dadanya dengan sebelah tangannya sambil berseru, "Paman lihat apa?!"Sementara sebelah tangannya yang lainnya bergegas menarik kembali tali itu. Kemudian, dia langsung menutupi bagian depan tubuhnya dengan kedua tangannya supaya Agam tidak bisa melihat apa pun.Namun, gaun yang kebesaran ini memang tidak cocok di badannya Pamela. Sedikit saja dia bergerak, tali di bahunya kembali terjatuh ....Kali

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 412

    Di sisi lain.Justin akhirnya memanggang sepiring sayap ayam dengan resep rahasianya. Dia secara khusus menambahkan sejenis bumbu ke dalam sausnya dan membawakannya ke Pamela dengan percaya diri, supaya Pamela mengetahui apa yang namanya sayap ayam panggang yang sesungguhnya!Namun, begitu dia mengangkat kepalanya, dia baru menyadari bahwa tidak ada orang lagi di gazebo!Di mana Pamela berada?Seingat Justin, tadi, kakaknya membawa Pamela pergi berbincang-bincang di gazebo. Sejak kapan kedua orang itu pergi?Dengan ekspresi kebingungan, Justin menggaruk kepalanya, lalu membawa sayap ayam panggang itu ke dalam vila untuk mencari Pamela....Di dalam ruang tamu di vila tersebut, Justin sedang celingukan, tetapi dia tidak juga melihat Pamela. Dia malah melihat Jason dan Kalana yang sedang mengobrol di sofa ....Oleh karena itu, dia menghampiri mereka dengan panggangan itu. Dengan ekspresi santai, dia bertanya, "Kak, Pamela di mana?"Kalana sedang beristirahat sambil bersandar pada kakakny

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 413

    Kalana merasa kesal, tetapi dia malah tetap terlihat baik hati dan bijak. "Justin, tenang saja, Kakak nggak apa-apa! Kak Pamela nggak mungkin sengaja melakukannya. Lupakan saja ..." kata Kalana.Justin menganggukkan kepalanya dengan yakin dan berkata, "Iya! Aku juga merasa bahwa dia nggak mungkin sengaja melakukannya. Pasti ada salah paham. Nanti, biar aku tanyakan padanya!"Kalana seketika terdiam.Dia tidak memercayai telinganya sendiri!Justin, adik kandungnya, malah memercayai karakter Pamela dengan sepenuh hatinya!Apa yang Pamela lakukan pada Justin, hingga Justin begitu terbutakan olehnya?!Dengan ekspresi masam, Jason memicingkan matanya sambil menyaksikan semua kejadian ini. Kemudian, dia berkata dengan tegas dan juga sinis, "Kamu percaya dengan karakter Pamela? Apa yang dia berikan padamu?!"Justin merasa tertekan mendengar teguran kakaknya. Namun, dia langsung berkata, "Dia nggak memberikanku apa pun, tapi dia membantuku beberapa kali, dia juga nggak meminta balasan apa pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 414

    Kalana sama sekali tidak pernah melihat kakaknya dan adiknya bertengkar seperti ini. Untuk sesaat, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan ....Hampir semua orang mengetahui bahwa Justin paling takut pada Jason.Apa pun yang kakaknya katakan, Justin sama sekali tidak berani membantah ucapan kakaknya. Hari ini, demi Pamela, Justin malah berani menentang kakaknya, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.Orang-orang di sekitar menonton keramaian ini dari kejauhan. Kalana tidak ingin Keluarga Yanuar menjadi bahan tawaan, jadi dia menarik baju Jason sambil berkata, "Sudahlah, Kak! Ucapan Justin benar. Mungkin saja aku salah paham terhadap Kak Pamela. Kak Pamela mungkin benar-benar nggak sengaja menendangku! Kak, jangan salahkan Justin lagi. Dia masih kecil, dia belum bijaksana ...."Sambil berbicara, Kalana berdiri dengan lemah. Dia membuang napas dan berkata dengan gaya memelas, "Sekarang, aku akan pergi ke lantai atas untuk membicarakan hal ini dengan Kak Pamela dan Agam. Jangan ungkit

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 415

    "Siapa Pamela yang dikatakan Tuan Jason dan Tuan Justin?""Putri dari keluarga mana?""Nggak tahu, aku nggak pernah dengar namanya!""Siapa pun dia, dia bukan orang biasa! Dia bisa membuat dua tuan muda dari Keluarga Yanuar bertengkar karena dirinya, dia pasti orang penting!"Mendengar gosip yang tidak benar itu, Jason hanya berdeham dan menatap orang-orang itu dengan tatapan cuek.Semua orang langsung merasa sangat tertekan, sehingga mereka hanya bisa membungkam ....Dari ucapan orang-orang yang asal bergosip itu, ada satu hal yang memang benar, yaitu bahwa Pamela bukan orang biasa!Justin, bocah yang tidak pernah tertarik pada wanita itu, malah ditaklukkan oleh Pamela. Apa yang sebenarnya ingin Pamela lakukan? Sudah ada Agam, dia masih merasa tidak cukup, jadi dia mau mendekati mereka dari Keluarga Yanuar?Sambil memikirkan hal ini, Jason memicingkan matanya. Sekarang, dia bahkan mencurigai apakah bantuan yang Pamela berikan pada kakeknya di tepi sungai itu sudah direncanakan terlebi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status