Share

Bab 291

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-08 22:01:39
"Dia nggak akan mencelakaimu," kata Agam.

Dengan sikap acuh tak acuh, Agam memotong ucapan Kalana yang penuh akan spekulasi.

Kalana pun merasa sedih. Dia berkata, "Agam, kamu begitu memercayai Kak Pamela? Padahal kalian baru kenal lebih dari sebulan ...."

Pikiran Agam tidak tertuju pada menjawab pertanyaan Kalana, melainkan pada keadaan di dalam ruang rawat. Dia pun menjawab dengan cuek, "Pasangan suami istri harus saling percaya tanpa alasan apa pun."

Pasangan suami istri ....

Kata-kata ini membuat ekspresi Kalana menjadi kaku. Namun, dia langsung tersenyum lagi dan berkata, "Ya, mungkin saja benar-benar ada kesalahpahaman, aku juga merasa bahwa Kak Pamela bukan orang jahat ...."

...

Pada saat ini, Stevi dan Justin menerjang keluar dari dalam lift dan berlari menghampiri yang lainnya dengan terburu-buru ....

Dengan ekspresi penuh amarah, Stevi berseru, "Agam, kami sudah mengetahui keadaannya!"

"Pamela benar-benar keterlaluan!"

"Kalana baru saja pulang dan bahkan sama sekali nggak meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 292

    Mendengar ketidakberdayaan pihak kepolisian terhadap Pamela, Stevi sendiri yang juga pernah mengalami kehebatan Pamela merasa makin marah. Dia pun berkomentar dengan kesal, "Dasar Pamela sialan! Dia benar-benar kejam dan licik!"Justin mengernyit karena dia tidak terbiasa dengan sifat Stevi seperti ini."Kak Stevi, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Bagaimana kalau bukan dia pelakunya?" kata Justin.Stevi tercengang dan menatap Justin dengan tatapan tidak masuk akal sambil berkata, "Justin?"Stevi memang tidak berani melawan Agam, tetapi dia berani berdebat dengan Justin!"Justin! Pamela melukai kakak kandungmu. Kamu nggak membela kakak kandungmu, tapi malah membela orang lain?" kata Stevi.Justin mengernyit dengan kesal dan berkata, "Kak Stevi, jangan memfitnahku seperti itu. Apa pun yang terjadi, aku pasti akan memihak pada kakakku! Aku hanya merasa bahwa Pamela bukanlah gadis kejam yang akan melakukan hal seperti itu. Selain itu, dalam beberapa kejadian sebelumnya, kamulah y

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 293

    Mereka tidak bisa menyinggung Agam, tetapi kakaknya Kalana juga terus menekankan bahwa tersangka pelaku kejahatan ini tidak boleh dilepaskan dengan mudah.Dengan tekanan dari Agam dan juga dari Jason, sekarang pihak kepolisian merasa serbasalah ...."Kata siapa buktinya nggak cukup?"Pada saat ini, suara Jason yang jelas tiba-tiba terdengar dari arah lift ....Mendengar suara pria yang dia sukai, Stevi langsung menatap ke arah datangnya suara. Matanya seketika berkilau. "Kak Jason!"Jason melangkah menghampiri mereka dengan santai dan anggun. Dia memancarkan aura mewah yang sama sekali tidak kalah dari Agam.Melihat kedatangan kakaknya, tatapan Kalana langsung berubah. Dia menjadi percaya diri, tetapi dia tetap berdiri dengan patuh di sisi Agam dan tidak ingin pergi.Justin yang melihat kakaknya langsung bersikap hormat. Dia seketika merasa gugup dan ingin melarikan diri karena dia tidak ingin dimarahi oleh kakaknya.Dengan ekspresi lembut, Stevi menyambut kedatangan Jason. "Kak Jason,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 294

    Jason menundukkan kepalanya dengan elegan dan berkata, "Kalau begitu, mohon bantuan pihak kepolisian. Aku mau masuk untuk konfrontasi dengan Pamela si tersangka pelaku kejahatan ini."Setelah beberapa polisi ini berdiskusi, mereka membawa Jason, saksi mata baru ini, ke dalam ruang rawatnya Pamela.Dengan ekspresi tenang, Agam juga berbalik dan hendak ikut masuk.Namun, polisi yang bertugas untuk mengawal di depan pintu malah mengulurkan lengannya untuk menghalangi Agam."Maaf, Pak Agam. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Karena Anda nggak berhubungan dengan kasus ini, silakan menanti di luar," kata polisi itu.Dengan alis terangkat, Agam bertanya dengan dingin, "Kalau begitu, kenapa orang itu boleh masuk?"Polisi itu tentu saja tahu bahwa "orang" yang dimaksud Agam adalah Jason yang baru memasuki ruangan. Jadi, dia pun menjelaskan keadaannya dengan baik."Karena Pak Jason berhubungan dengan kasus ini, dia bisa memasuki ruangan dengan status sebagai saksi mata, untuk konfrontasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 295

    Polisi ini benar-benar merasa serbasalah!Masing-masing dari mereka memang memiliki alasan yang masuk akal untuk memasuki ruangan. Kalau tahu begitu, dia tidak seharusnya membiarkan orang lain masuk dari awal.Setelah membiarkan satu orang masuk, dia tidak mungkin tidak mengizinkan yang lainnya untuk masuk ....Akhirnya, polisi itu mengayunkan tangannya dengan kesal dan berkata, "Baiklah, masuklah semua! Jangan berisik di dalam, jangan sampai mengganggu pekerjaan kami!"Stevi bergegas menarik Justin untuk berterima kasih pada polisi itu, lalu memasuki ruangan.Polisi itu hanya bisa mengerut keningnya. Sungguh melelahkan!Untung saja proses interogasi yang resmi sudah berakhir. Jadi, sekarang, pengamanan mereka tidak perlu seketat sebelumnya, mereka pun bisa membiarkan semuanya masuk!Karena Jason adalah kakaknya korban, masih belum bisa dipastikan apakah dia bisa menjadi saksi mata yang terpercaya atau tidak. Pemimpin mereka ingin membiarkan Jason masuk terlebih dahulu untuk melihat ko

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 296

    Pamela menatap Jason dan berkata, "Sepertinya cek seharga 100 miliar kemarin nggak berguna, ya. Bukankah sudah kubilang, uang itu kugunakan untuk menyewa Pak Jason, supaya Pak Jason nggak muncul lagi di hadapanku selama setahun? Sekarang, 24 jam juga belum berlalu, kenapa Pak Jason datang mencariku lagi?"Jason sudah tahu bahwa tindakan Pamela tidak pernah bisa diprediksi, jadi dia juga sudah tidak merasa heran. Dia tersenyum tipis dan berkata dengan serius, "Nona Pamela, sekarang bukan waktunya untuk bercanda. Kalau bukan demi kasus adikku, aku juga nggak punya waktu untuk mengganggumu."Pamela meminum airnya dengan santai, lalu berkata, "Kalau soal mencelakai adikmu, aku sudah mengatakan semua yang perlu kukatakan pada pihak kepolisian. Kalau Pak Jason masih ada pertanyaan, Pak Jason bisa langsung menanyakannya pada pihak kepolisian."Jason menatap Pamela dengan tatapan cuek dan berkata, "Sekarang, aku datang untuk konfrontasi dengan Nona Pamela atas persetujuan pihak kepolisian."De

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 297

    Jason duduk tegak, lalu mencondongkan tubuhnya ke depan. Dia menggenggam kedua tangannya dan meletakkannya di antara kedua lututnya, untuk menunjukkan sikap tegas dan formal. Kemudian, dia berkata dengan tenang, "Sebelum itu, bisakah aku menanyakan beberapa pertanyaan pada Nona Pamela?"Pamela menjawab dengan acuh tak acuh, "Silakan."Jason mulai bertanya, "Dua hari yang lalu, Nona Pamela pergi ke Sungai Kolos, 'kan?"Pamela mengangguk dan menjawab, "Benar. Malam itu, aku pergi ke Sungai Kolos."Jason bertanya lagi, "Pada saat itu, kenapa Nona Pamela pergi ke Sungai Kolos? Apakah suasana hati Nona Pamela sedang nggak baik, jadi mau pergi menenangkan pikiran di sana?"Pamela pun mengernyit dan bertanya, "Apakah suasana hatiku berhubungan dengan kasus ini?"Tatapan Jason mendalam. Dia menjawab, "Tentu saja. Nona Pamela, jangan menghindari pertanyaanku, silakan dijawab dengan jujur."Pamela memikirkan perasaannya yang susah dideskripsikan pada saat itu, lalu berkata, "Aku hanya merasa bos

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 298

    Pamela tidak panik, dia juga tidak memercayai ucapan Jason.Bagaimana mungkin sesuatu yang tidak dia lakukan bisa terekam? Jangan-jangan itu hantu?"Mana rekamannya? Biar kulihat," kata Pamela dengan tenang.Jason mengangkat dagunya untuk mengisyaratkan agar sekretarisnya menyalakan televisi di dalam ruang rawat ini.Kemudian, dia mengoperasikan ponsel itu dan memutar rekaman itu di televisi supaya semua orang bisa menontonnya bersama ....Dalam rekaman itu, selebriti internet itu berdiri di samping pagar sambil melakukan siaran langsung dengan membawa tongkat narsis.Dari sudut itu, dia kebetulan merekam pemandangan di belakangnya dan Pamela yang berada di jalanan di belakang pun terlihat ....Pamela berada di sudut kanan layar rekaman ini. Dia sedang duduk sendirian di sebuah bangku panjang di tepi sungai sambil meminum minuman ringan. Dia agak menengadah sambil memandang langit. Ekspresinya tidak terlihat dengan jelas.Namun, dia yang duduk sendirian di tempat itu terlihat tidak sen

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 299

    Seorang polisi langsung berseru, "Benar! Itu orangnya! Pria yang mengobrol dengan Pamela itu adalah Kent Marvin yang semalam mencoba untuk menyerang Nona Kalana!"Kemudian, polisi itu menoleh dan menatap Pamela dengan tatapan tegas sambil bertanya, "Pamela, apakah ada lagi yang ingin kamu katakan?"Pamela tampak terkejut. Dia tidak berbicara, hanya saja sudut bibirnya agak bergerak.Hebat sekali!Orang yang ingin menjebaknya ternyata merencanakan semuanya sejauh ini!Jason juga sangat hebat. Awalnya, dia menanyakan serangkaian pertanyaan yang terdengar tidak berarti, tetapi semuanya masuk akal. Tujuannya adalah untuk membangun motif perbuatan Pamela dan mengungkit bahwa Pamela melakukan kejahatan ini karena dorongan kecemburuan yang menjadi kebencian. Akhirnya, Jason mengeluarkan barang buktinya untuk mengonfirmasi kebenaran ucapannya!Pada saat ini, setelah melihat penjahat yang hampir menganiaya dirinya di layar televisi, Kalana langsung melemparkan dirinya ke pelukan Jason sambil ge

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status