Share

Bab 2742

Apalagi kerja kerasnya sia-sia, pria itu bahkan tidak melihatnya.

Seiring berjalannya waktu, semakin sedikit reporter yang tersisa, pada akhirnya menyisakan Dian sendirian.

Di siang hari dia tidak merasa takut, tetapi saat malam tiba, dia mulai panik. Akhirnya dia menggertakkan gigi dan menghampiri gelandangan itu untuk bertanya.

"Apa kamu nggak mau menceritakan apa yang terjadi padamu?"

"Kamu sudah lihat, reporter lain sudah pergi, meskipun aku anak baru, kamu nggak punya pilihan lain lagi."

Pria itu meringkuk di balik jaket berlapis kapas yang compang-camping, dia bahkan tidak menoleh, seolah-olah tinggal sendirian di dunia kehampaan, sama sekali tidak mendengar suara Dian.

Situasi jauh lebih baik jika narasumbernya orang lain, tetapi pria ini terus membicarakan kehancuran keluarganya, sementara Dian tidak berani mengambil inisiatif membahas luka hatinya.

Dia berputar-putar di tempatnya beberapa kali dengan cemas, akhirnya menghentakkan kaki dan memindahkan barang-barangnya tepat di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status