Share

Bab 2723

Author: Hargai
last update Last Updated: 2024-07-02 23:00:09
"Dian, menurutku lukisan itu nggak pantas, jadi aku meminta pelayan untuk menurunkannya. Sekarang, ada lebih dari tiga orang di rumah. Jadi, kalau ada tamu yang datang, menggantung lukisan keluarga nggak akan terlihat bagus."

"Aku juga mendiskusikannya dengan ayahmu sebelum mengambil tindakan. Dia sudah setuju."

Penampilan bangga Lesti membuat Dian muak. "Apa artinya dia setuju, aku nggak setuju! Di mana lukisanku!"

Lesti sangat bangga. Dia tidak memedulikan kemarahan Dian sama sekali. Dia melambaikan tangannya dengan santai dan berkata, "Setelah aku meminta pelayan untuk menurunkannya, mereka mungkin menaruhnya di suatu tempat. Aku nggak tahu. Lagi pula, lukisan itu nggak berguna lagi, 'kan?"

Ada provokasi yang jelas di matanya. Lesti mengatakan lukisan itu tidak ada artinya. Bukankah dia mengejek ibunya telah tiada?

Dian mengangkat telapak tangannya tinggi-tinggi. Dia ingin menghancurkan mulut wanita di depannya. Namun, pada akhirnya Dian mengepalkan tinjunya dan berlari cepat untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2724

    "Dian, kamu salah dengar. Aku baru saja memberi tahu adikmu hal lain. Mana ada orang gila?"Lesti berbalik dan menghadapi Dian sambil tersenyum. Lesti juga melambai pada Ririn untuk memintanya segera pergi.Namun, saat dia melihat penampilan Dian yang sedih, Ririn tidak ingin melepaskan kesempatan untuk mengejeknya."Melihat tampang gilamu, apa kata-kata ibuku salah?""Kamu nggak cukup menjadi reporter di luar sepanjang hari. Saat pulang, kamu masih mengganggu ibuku. Sekalipun ibuku adalah ibu tiri, dia pasti melakukan hal yang paling baik dan benar!""Tapi, kamu bukan hanya nggak berterima kasih, kamu bahkan semakin keterlaluan. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah keluar dari rumah ini!""Hah? Aku harus membalas kebaikan kalian? Bagaimana lagi aku membalas kebaikan kalian?""Selama bertahun-tahun, kalian telah membuatku takut setengah mati, apa belum cukup? Ini rumahku. Nggak ada satu pun dari kalian yang bermarga Sandiga. Tolong berhenti memberiku perintah!"Dian menyadari bahwa dia

    Last Updated : 2024-07-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2725

    "Kenapa aku tidak bisa menindasnya? Berani-beraninya kalian berdiri di depanku, keluar dari sini."Lesti bangun dengan susah payah. Namun, dia ditabrak oleh putrinya lagi. "Sudahlah! Cepat papah aku. Lihat apakah wajahku luka?""Ah, Bu. Wajahmu berdarah.""Setelah ayah kembali, aku akan memberitahunya!""Dasar wanita nggak tahu aturan, kamu nggak pantas menjadi keluarga ini. Selain latar belakangmu lebih baik dariku, apa yang lebih baik dariku? Kamu benar-benar anak yang nggak diajar oleh ibumu ...."Setelah Dian mendengar kata-katanya, dia tiba-tiba menjadi marah sehingga para pelayan itu tidak dapat menghentikannya.Dia bergegas dan menampar Ririn dua kali dengan keras. Dia juga menghajar Lesti. "Siapa yang suruh kamu memarahiku. Siapa yang suruh kamu memarahiku! Kamu yang nggak diajar oleh ibumu.""Aku hajar kamu."Begitu Fabian kembali, dia melihat pemandangan yang begitu kacau. Dian memukuli istri dan putri keduanya dengan air mata berlinang.Fabian hendak marah. Namun, setelah di

    Last Updated : 2024-07-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2726

    "Bibi Lesti sudah mendiskusikannya terlebih dahulu dengan Ayah sebelum mengganti lukisan itu. Menurut Ayah ada benarnya juga, bagaimanapun keluarga kita sekarang beranggotakan empat orang, bukankah begitu?""Menggantung lukisan itu di ruang tamu nggak baik untuk Bibi Lesti, kalau orang lain melihatnya, bukankah mereka akan menggosipkan keluarga kita?""Menurut Ayah sarannya sangat masuk akal. Selain itu, kamu bisa menggantung lukisan itu di kamarmu, benar, 'kan?""Seingat Ayah nggak ada lukisan yang digantung di kamarmu."Fabian secara terbuka menyatakan setuju dengan Lesti untuk mengganti lukisan itu, membuat Dian semakin sakit hati.Ini artinya keluarga mereka telah menjadi masa lalu bagi Fabian, Dian menjadi satu-satunya orang yang masih merindukan mereka.Dian berkata dengan marah, "Ayah nggak mengerti yang kukatakan?""Lukisan itu hilang, aku nggak bisa menemukannya lagi!""Walaupun Ibu sudah meninggal, mana boleh Ayah melupakan cinta lama begitu saja.""Itu lukisan kita sekeluarg

    Last Updated : 2024-07-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2727

    "Tuan, di luar hujan deras, Dian pasti akan sakit."Nada suara Fabian terdengar tegas, "Dia sendiri yang cari penyakit, memangnya aku yang menyuruhnya keluar?"Mendengar ucapan ketus Fabian, Sri buru-buru berkata, "Kalau begitu tolong biarkan aku mencarinya bersama Nona, lukisan itu kenangan indah bagi Nona.""Tuan, pantas saja Nona sepanik itu."Akhirnya Fabian menghela napas dan melambaikan tangan, Sri buru-buru mengejar keluar.Bisa dibilang ini kesalahan mereka sebagai bawahan karena tidak memperhatikan. Kala itu mereka hanya tahu lukisan yang digantung belasan tahun itu tiba-tiba akan disingkirkan, tapi tidak memperhatikan di mana lukisan itu dibuang.Hufftt, benar-benar tidak adil.Sri tidak tega melihat Dian, dia ikut menerobos hujan tanpa keraguan sedikit pun.Akhirnya Dian menemukan lukisan itu di sebuah gedung terpisah tempat penyimpanan bahan makanan milik tetangga.Dia melihat bingkai foto yang sebelumnya selalu dibersihkan kini dibuang begitu saja ke tanah dan bahkan sudah

    Last Updated : 2024-07-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2728

    Sri berlinang air mata, memandang Dian yang kebingungan, tidak tahu harus berkata apa. Fabian selalu bijak, tetapi selalu ceroboh jika menyangkut wanita.Tak peduli seberapa besar rasa sayangnya pada Lesti, si istri kedua, tidak seharusnya dia memprioritaskan putri yang tidak punya hubungan darah dengannya.Dian-lah satu-satunya putri kandung Fabian, keduanya punya hubungan darah, tapi situasi sekarang justru terbalik.Sri merasa kasihan pada Dian, dia tidak tega mengucapkan kata-kata kejam itu dan hanya menghibur, "Bocah bodoh, mana mungkin ayahmu nggak menyayangimu?""Para pria nggak pandai bicara. Jauh di lubuk hatinya, dia sangat menyayangimu.""Apalagi kamu putri sulung, juga putri satu-satunya. Kelak, seluruh Keluarga Sandiga akan diserahkan padamu.""Dian, mungkin sekarang pikiran ayahmu sedang kacau, tapi kamu harus percaya, dia sangat menyayangimu.""Benarkah?" tanya Dian."Tentu saja benar. Kapan Bibi pernah membohongimu?"Atas hiburan Sri, perlahan-lahan Dian menjadi tenang.

    Last Updated : 2024-07-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2729

    "Apa kamu nggak percaya pada Ibu? Kamu harus mempertimbangkan pentingnya masalah ini. Kamu kira kamu bisa menikah dengan Phillip kalau orang lain yang menyampaikannya?"Lesti menyilangkan kaki dan bersandar ke satu sisi, tampak sangat bangga.Ririn tahu jelas, jika ingin berhasil menikah dengan Phillip, dia harus membuat Lesti membujuk Fabian, tampaknya mustahil jika tidak menceritakannya."Sebenarnya begini, terakhir kali aku menguping di pintu dapur, ternyata dulu Keluarga Sanders punya hutang budi pada Keluarga Sandiga.""Ketika Kakek meninggal, kakeknya Phillip datang berkunjung dan berjanji kepada Ayah bahwa Ayah beserta keturunannya boleh mengajukan permintaan apa pun kepada Keluarga Sanders tanpa syarat."Mulut Lesti menganga, "Kamu memang anak pintar, informasi rahasia seperti ini pun bisa terdengar olehmu.""Kelihatannya posisi menantu Keluarga Sanders sudah pasti jadi milikmu, ini sudah menjadi takdirmu."Mendengar perkataan Lesti, Ririn semakin senang."Benar, 'kan? Makanya

    Last Updated : 2024-07-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2730

    "Hanya dengan bertunangan barulah hati mereka bisa tenang, di masa depan keduanya bisa saling membantu karier satu sama lain, bukan begitu?" sambung Lesti.Fabian mengangguk, "Aku tahu kamu peduli pada Dian, bertahun-tahun ini pasti berat untukmu.""Memang ada satu yang aku sukai, Phillip Sanders, dia berbeda dengan pria-pria berpenampilan mencolok itu, tapi kalaupun aku menyukainya, belum tentu dia menyukai Keluarga Sandiga.""Hufftt, sulit sekali."Perasaan Dian tidak nyaman setelah mendengar ucapan Fabian.Lesti tidak menyangka Fabian akan menjatuhkan hati pada Phillip terlebih dahulu.Seluruh tubuhnya menegang, tanpa sadar dia mengerahkan tenaganya. Fabian mendesis, "Ada apa denganmu?""Maaf, maaf, tadi aku mengingat penampilan Phillip, tanpa sengaja malah menusukmu," ucap Lesti.Dia mengusap dengan lembut area tertusuk itu."Menurutku Phillip memang baik, tapi sepertinya nggak cocok dengan karakter Dian," tambah Lesti."Oh? Apa kamu melihat mereka mengobrol?" tanya Fabian dengan s

    Last Updated : 2024-07-02
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2731

    Lesti bergumam tidak senang, "Kenapa giliran putriku kamu bilang terlalu dini?""Karena Dian nggak cocok, nggak ada salahnya 'kan pertimbangkan Ririn, sekarang Ririn sudah menggunakan nama belakang Sandiga, kalau dia jadi menikah dengan Phillip, Keluarga Sandiga juga akan diuntungkan.""Fabian, jangan lupa, selama tiga tahun terakhir perusahaan kita terus memberhentikan karyawan, omzet juga menurun dari tahun ke tahun. Kamu harus memperhatikan masalah ini, jangan sampai kejayaan Keluarga Sandiga berakhir di tangan kita."Kata-kata Lesti seperti palu berat yang menghantam hati Fabian kuat-kuat.Benar, itulah yang dia khawatirkan.Sejak generasi kakeknya, Keluarga Sandiga semakin maju, mengapa kejayaan itu berhenti di generasinya?"Benar katamu, Ririn juga putriku, nggak ada bedanya.""Sebenarnya aku punya cara kalau ingin Phillip menikahi putri kita."Jantung Lesti berdebar kencang. Dia sudah mengetahui rahasia keluarga mereka, tapi sekarang dia pura-pura tidak tahu, "Oh, benarkah ada c

    Last Updated : 2024-07-03

Latest chapter

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status