Di sisi langit lain.Bulan purnama yang bersih sedang menggantung di langit dengan tenang, seolah-olah kebisingan dan kehebohan di sisi lain tidak ada hubungan dengannya.Pamela mengeluarkan ponselnya untuk memotret bulan itu, lalu mengunggah foto itu ke storynya, juga menulis "bulan malam ini sangat indah".Setelah beberapa detik dia mengunggah foto, seorang teman bernama "La" menyukai postingannya, bahkan menulis komentar: "Ya, aku juga merasa begitu."Pamela tidak ingat kalau dia memiliki teman seperti ini di akun sosialnya, jadi dia mengklik foto profilnya untuk melihat siapa dia ....Itu adalah foto seorang gadis tersenyum ke arah kamera, terlihat sangat damai.Setelah melihat konten yang diunggahnya di story, Pamela menyimpulkan bahwa orang itu adalah Kalana dan bisa dipastikan ini adalah akun sosial Kalana.Pamela baru menyadari kalau dirinya menggunakan ponsel Paman, bahkan masuk ke akun sosial Paman. Jadi, foto yang dia unggah tadi pun terunggah di story akun sosial Agam ....
Pria tua yang buta itu tak setuju. "Meski ada keadaan darurat, juga nggak boleh memarkir mobil di tempat pejalan kaki! Orang sekarang hanya mementingkan kemudahan diri sendiri, tak memedulikan perbuatannya akan memengaruhi orang atau gak?!"Benar juga sih. Pamela menghela napas, dia hendak memapah pria tua itu untuk melewati mobil SUV yang menghalangi jalannya ....Tiba-tiba terdengar suara yang nyaring, "Ah! Ngapain kalian?"Pamela menoleh ketika dia mendengar suara itu, lalu melihat seorang gadis berambut ungu memegang tongkat selfie berlari kemari dengan marah ....Gadis itu melihat kaca mobilnya yang retak, lalu menggunakan sikap buruk untuk bertanya pada mereka, "Sialan! Kalian berdua sungguh berengsek! Kenapa kalian menghancurkan kaca mobilku?"Tadi ketika Pamela duduk di tepi Sungai Kolos, Pamela sudah melihat gadis berambut ungu itu.Sepertinya dia adalah selebriti internet.Saat itu, gadis itu merekam pemandangan mengungkapkan rasa cinta di tepi Sungai Kolos dengan ponsel, bah
"Aku tak mau pindah, memangnya apa yang bisa kamu lakukan padaku?"Selebriti wanita itu melirik Pamela dari atas hingga bawah, baru menyadari kalau Pamela sangat cantik sehingga membuatnya merasa tak senang.Namun, melihat tampaknya yang lemah dan penakut, selebriti merasa Pamela bukan tandingannya.Selebriti itu pun berniat jahat, dia mulai menyalakan ponselnya yang di tongkat selfie dan memulai siaran langsungnya ....Selebriti itu langsung memasang ekspresi sedih dan mulai mengeluh kepada netizen di ruang siaran langsung."Teman-teman, tolong aku! Tadi aku bertemu dengan orang yang cari masalah! Orangnya ada di belakangku, mereka seenaknya menghancurkan mobilku tanpa alasan, lalu pria tua itu berbaring di lantai untuk memerasku! Teman-teman, kalian harus menjadi saksiku, huhuhu ...."Selebriti itu sengaja menurunkan tongkat selfienya agar kameranya tidak merekam mobil yang diparkir di tempat pejalan kaki.Melihat selebriti yang tak ada perasaan bersalah, Pamela hanya diam saja. Dia
Pamela memicingkan matanya. Lagi-lagi!Pamela secara refleks merentangkan kedua tangan untuk melindungi pria tua itu di belakangnya, lalu ingin menendang selebriti wanita itu ....Tepat saat itu, sekelompok pria berpakaian hitam datang!Mereka membentuk lingkaran untuk melindungi Pamela dan pria tua itu, sedangkan dua pengawal yang lain pergi menangkap selebriti itu yang agresif itu!Selebriti itu terkejut, lalu berteriak sekencang-kencangnya, "Siapa kalian? Kenapa kalian tangkap aku? Lepaskan aku ...."Ketua pengawal hanya memelototinya. Kemudian, dia berjalan ke tengah lingkaran yang dibuat oleh anak buahnya. Dia membungkuk hormat pada pria tua itu, lalu berbicara dengan ekspresi cemas."Tuan, akhirnya kami menemukanmu! Apa Tuan baik-baik saja? Bagaimana bisa Tuan keluar sendirian? Tuan Muda sudah mengirim kami ke semua tempat untuk mencari Tuan. Tuan Muda sangat khawatir!"Pria tua itu mendengus kesal, lalu dia berkata, "Setiap hari kurung aku di rumah, memangnya aku nggak boleh jal
Pria itu dengan acuh tak acuh menoleh pada gadis yang berdiri di samping kakeknya.Ketenangan gadis itu membentuk perbandingan kontras dengan keterkejutan para pejalan kaki, sangat berbeda.Bahkan tidak ada rasa takjub terhadap ketampanannya di dalam tatapan gadis itu.Sebenarnya, Pamela ingin pergi saat melihat keluarganya pria tua itu sudah datang. Akan tetapi, dia tidak bisa pergi karena dikelilingi oleh sekelompok pria berpakaian hitam itu.Pria itu mengangguk padanya dengan sopan, lalu menyapa, "Halo."Pamela juga mengangguk dan menyapa, "Halo."Pamela yang memiliki pandangan estetika normal tentu merasa pria di depannya sangat tampan.Namun, pria ini memberinya kesan yang khusus. Senyuman pria itu hanya dibuat-buat dan hatinya cuek, tidak cocok untuk berteman dekat.Pria ini sangat berbeda dengan pamannya yang angkuh. Paman tampak galak dan memancarkan aura berbahaya yang kuat.Pria ini tampak lembut, tetapi sikapnya cuek. Pria ini cukup memesona.Pria itu berkata lagi, "Terima k
Begitu mobil Marlon melaju pergi, sebuah mobil hitam berhenti di tempatnya tadi.Justin buru-buru turun dari kursi belakang dan berlari ke depan pria tampan berjas abu-abu, lalu bertanya dengan waswas."Kak, bagaimana? Kakek sudah ketemu?"Pria itu baru saja membujuk kakeknya untuk masuk ke mobil. Melihat adiknya terengah-engah, dia melirik Justin sekilas dan bertanya balik, "Dari mana kamu?"Di depan Jason, Justin sama sekali tidak berani bersikap ugal-ugalan seperti biasanya. Dia menundukkan kepalanya dengan patuh, seperti tikus yang takut pada kucing."Kak ... aku dari Manor Sinar Rembulan ...."Tatapan Jason menjadi tegas. "Sudah mau mulai sekolah, kamu masih main sembarangan di luar? Sudah tahun ke-3 kamu mengulang SMA. Kamu nggak mau melengser dari julukan pangeran SMA Angsana?"Justin merasa sangat malu karena disindir kakaknya.Justin dijuluki pangeran oleh siswi-siswi karena tampan.Namun, dia harus duduk di bangku SMA lagi karena tidak lolos ujian nasional. Jadi, dia menjadi
Di Tepi Kahyangan.Perumahan dengan pemandangan sungai di pusat Kota Marila, hanya ada satu unit per lantai dan harganya sangat mahal.Di lantai 28 gedung 8.Begitu masuk ke rumah, Pamela langsung berbaring di sofa. Saking lelah dan mengantuknya, dia tidak ingin bergerak lagi.Seekor kucing gemuk berwarna putih melompat ke badannya dan merengek minta digendong.Pamela akhirnya duduk dengan malas-malasan dan menggendong kucing gemuk itu.Namanya Mimi, ia dipungut oleh Marlon di pedesaan ketika masih kecil. Tahun ini, Mimi sudah berusia 8 tahun.Mimi tampak gemuk, seperti kucing mahal yang dipelihara dengan baik dari kecil. Sebenarnya, Mimi dari dulu hanya makan makanan sisa dari mereka bertiga dan tinggal bersama mereka di ruang bawah tanah yang gelap dan sempit. Setelah bertahun-tahun, barulah ada lingkungan hidup yang tenteram seperti sekarang, serta makanan kucing lezat yang tak ada habisnya.Ariel sedang memanaskan susu di dapur terbuka. Dia menoleh ke arah ruang tamu dan bertanya,
Sepertinya Pamela sedang jengkel hari ini.Menyadari dirinya sembarangan berbicara dan membuat Pamela marah, Marlon segera mendekat untuk meminta maaf, "Bos, maafkan aku. Nggak akan kuulangi lagi ...."Pamela hanya merasa jengkel, tetapi bukan jengkel pada Marlon. Dia memutar matanya dengan tak berdaya, lalu berkata, "Sudah, jangan sok kasihan! Akhir-akhir ini, apa ada karya Berenice yang dipasarkan?"Marlon menjawab dengan serius, "Nggak ada. Semua karya lukis yang dipasarkan akhir-akhir ini adalah karya pelukis luar negeri. Jarang ada karya pelukis dalam negeri."Pamela memicingkan matanya dan tatapannya menjadi suram. "Ya, bantu aku pantau terus.""Baik, Bos!"Sejak tahu dirinya bukan anak kandung Darius, Pamela makin tidak sabar ingin menemukan petunjuk tentang ibunya.Pamela ingin tahu siapa dirinya.Siapa ayah kandungnya? Mengapa pria itu meninggalkan dia dan ibu?Mengapa ibu meninggalkannya di rumah sakit dan tidak pernah kembali? Mengapa ibu menyuruh pria yang tidak memiliki ik