"Maaf, kakiku nggak nyaman bergerak. Bisakah kamu membantuku memanggil ambulans?" tanya Aylin.Wanita itu tercengang sesaat. Di bawah desakan Aylin, dia baru tersadar."Oh, oh, baiklah, ck ... sial sekali.""Aku keluar untuk makan, tapi malah terkena masalah seperti ini."Setelah dia memanggil ambulans, dia langsung meninggalkan tempat ini.Mendengar keributan di tempat ini, manajer restoran ini menyuruh bibi petugas kebersihan untuk memastikan tidak ada orang lain di dalam sebelum masuk ke dalam."Ada apa? Mereka sudah pergi sangat lama, kenapa belum kembali juga?" tanya Phillip dengan cemas.Hubungan antara Aylin dengan Veren tidak jelas. Melihat mereka berdua berinteraksi, Phillip bahkan menyadari bahwa mereka tidak cocok.Namun, tadi, tak disangka, Veren malah memanggil Aylin untuk pergi dengannya. Phillip pun merasa bahwa hal ini agak aneh."Sepertinya terjadi masalah di kamar mandi, coba aku pergi lihat," kata Jason.Jason melihat beberapa orang berlari ke arah kamar mandi, jadi
Entah berapa lama kemudian, mereka baru tiba di tujuan. Dia dan Viona pun ditinggal di dalam sebuah ruangan.Setelah penculik itu membawa mereka ke tempat tujuan, mereka hanya dikurung dan ditinggalkan begitu saja.Jason tidak akan hanya duduk diam dan menunggu kematiannya.Setelah dia menyadari bahwa tidak ada gerakan di sekitarnya, dia mulai bergerak dengan hati-hati. Namun, tangan dan kakinya diikat dengan sangat erat.Makin besar gesekan yang dia buat, dia makin bisa merasakan kasarnya tali ini, tetapi dia sama sekali tidak bisa melepaskan diri.Sedangkan Viona sudah mulai menangis dengan pelan karena dikurung di ruangan ini."Huhuhu ....""Jangan takut ...." Jason mengucapkan kata-kata ini dengan susah payah. Dia juga tidak tahu apakah Viona mendengarnya atau tidak. Namun, setelah Viona mendengar suara Jason, suara tangisannya menjadi lebih pelan."Cit ...." Saat mereka mendengar suara pintu dibuka, Jason langsung menghentikan seluruh gerakannya dan menoleh ke arah cahaya."Bos, b
Penculik itu berkata lagi, "Akulah yang menculik cucumu.""Kenapa? Kamu pasti tahu tujuan aku menghubungimu, 'kan?"Anisa sudah menangis hingga dia kelelahan, jadi Johan mengambil alih ponselnya."Katakanlah, kami bisa memenuhi semua permintaan kalian asalkan kalian mengembalikan cucu kami dengan aman," kata Johan.Penculik itu berkata, "Cih, orang kaya memang hebat. Tenang saja, kami nggak suka membunuh orang. Asalkan kalian memenuhi permintaan kami, kami pasti akan mengembalikan Tuan Muda dengan patuh.""Hanya saja, kalian juga tahu, kami nggak suka berurusan dengan polisi. Kalau kalian lapor polisi, jangan salahkan kami kalau kami nggak sungkan-sungkan lagi!"Nada bicaranya sangat ganas, sehingga Johan langsung menyetujuinya."Baik, aku akan menyetujui semuanya, katakan saja apa yang kamu mau," kata Johan.Pemimpin kelompok penculik ini tersenyum menyeringai, lalu meniupkan asap rokok di wajahnya Jason, membuat Jason terbatuk. Di ujung telepon lainnya, Johan mendengar suara ini, jan
Sikap Jason yang tenang di hadapan bahaya benar-benar membodohi beberapa penculik itu.Terutama karena sekarang, nyawa gadis di samping Jason juga berada di tangan mereka, jadi mereka tidak perlu takut pada Jason.Pemimpin kelompok penculik ini adalah orang yang dipanggil "Bos" oleh yang lainnya. Pria ini memiliki bekas luka yang sangat menakutkan di wajahnya, yang hampir membekas di seluruh wajahnya.Dengan sebilah pisau kecil yang tajam di tangannya, dia menepuk-nepuk wajah Jason sambil berkata dengan nada yang sangat menantang, "Aku harap kamu nggak berani macam-macam dengan kami. Mana kartunya?""Di saku mana?""Asalkan kami mendapatkan uangnya, kami mungkin bisa melonggarkan tali yang mengikat kalian."Viona yang berada di satu sisi pun bergetar ketakutan. Dia merasakan para penculik ini mendekati dirinya. Dia ingin mendekat dengan Jason. Penutup mata Jason sudah dilepas, tetapi Viona terus dianggap sebagai keberadaan yang tidak penting, orang-orang ini sama sekali tidak menghirau
"Kamu nggak bisa mengendalikan hasratmu, ya?""Bukankah kita sudah sepakat kalau kalian akan mendapatkan uang? Kamu nggak bisa pergi mencari wanita di luar, ya?""Sekarang, kita lagi melakukan bisnis. Kamu malah hanya memikirkan hal itu! Otakmu bermasalah, ya?""Kalau kamu benar-benar nggak bisa mengendalikan dirimu, bagaimana kalau aku membantumu?"Pria kurus itu memaksa dirinya untuk tersenyum, tetapi dia tidak berani menjawab. Dia bahkan berjalan mundur beberapa langkah.Saat Bos menawarkan bantuan padanya, Bos menatap bagian bawah tubuhnya, lalu melihat pisau kecil yang tajam di tangannya. Jika dia mengungkit hal ini lagi, sepertinya dia tidak punya harapan lagi di masa depannya."Saya hanya bercanda. Lanjutkanlah kesibukan Anda. Saya dan yang lainnya pergi mengawasi pintu saja," kata pria kurus itu.Mendengarkan langkah kaki yang kacau itu pergi, Viona baru membuang napas dengan lega.Sekarang, dia sudah tidak bisa berbicara. Hanya air matanya yang terus mengalir, seakan-akan kera
Jason tahu bahwa orang yang merasa bersalah baru akan terus berbicara.Para penculik ini sudah pasrah dengan hidup mereka. Sekarang, Jason memang berada di posisi lemah, tetapi orang-orang ini tetap saja memiliki celah.Terutama bos ini, sepertinya dia masih melekat pada masa mudanya, yang merupakan kelemahan bos ini.Terlebih lagi, orang-orang ini takut pada Bos, mungkin orang inilah yang memimpin dan mengarahkan setiap gerakan mereka. Orang ini juga mungkin sudah pernah membunuh orang.Tentu saja, hal-hal ini hanyalah tebakan Jason. Jika dia bisa tidak melawan orang-orang ini secara langsung, tentu saja dia tidak ingin melakukannya.Namun, karena mereka adalah orang-orang yang sudah putus asa, artinya setelah mereka mendapatkan uang itu, mereka juga tidak tentu akan melepaskan Jason dan Viona sesuai janji mereka.Jason mengernyit, tamparan di wajahnya bukanlah apa-apa.Dia lebih mengkhawatirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, apalagi masih ada Viona di sampingnya.Sejak mereka dic
Bos itu berkata, "Huh, memangnya ada anak keluarga kaya yang jelek, ya? Bahkan kalau dia jelek pun dirapikan sedikit saja dia sudah bisa menjadi tampan.""Pergi periksa apakah ada uang atau nggak di kartu ini. Tapi, jangan gesek kartunya sesukamu. Kalau sampai orang-orang itu melacak lokasi kita, kita akan celaka. Mengerti?"Tatapan bos ini sangat tajam dan tidak tergoyahkan, membuat pria kurus itu merinding ketakutan. Dia pun menganggukkan kepalanya dan berkata, "Ya, Bos. Tenang saja, aku nggak akan menyentuh uang ini sesukaku.""Aku tahu kalau kami mengikutimu, kami akan mendapatkan banyak uang!"Mendengar ucapan pria kurus ini, Bos baru tersenyum dengan puas dan berkata, "Baguslah kalau kamu tahu. Baiklah, kamu juga ikut pergi."Dia menunjuk seseorang secara acak, menyuruh orang itu untuk pergi dengan pria kurus itu.Pria kurus itu merasa agak kesal, tetapi dia tidak berani menunjukkannya, dia hanya bisa mengangguk.Saat kedua orang ini naik mobil ke kota kecil, dia baru meludah dan
Jadi, dia benar-benar sudah tidak bisa mengenali jalan ke mana mereka akan dibawa oleh mobil itu."Sekarang, Ayah pasti sangat khawatir di rumah. Biasanya, pada saat ini, aku sudah pulang. Tapi, sudah lama sekali waktu berlalu dan aku masih belum pulang ....""Adikku entah mengkhawatirkanku, nggak ...."Saat Viona mengungkit tentang ayahnya dan adiknya, dia langsung berpikir bahwa dia mungkin tidak bisa bertemu dengan mereka lagi. Dia pun kembali menangis ....Jason langsung menenangkannya. "Jangan menangis. Kamu nggak merasa kalau tempat ini mirip sekali dengan gunung yang kita daki waktu kita masih kecil?""Tenanglah, anggap saja kita hanya keluar untuk tamasya! Percayalah padaku, kita pasti akan pulang!"Biasanya, orang kaya seperti mereka tidak suka menginjak tanah seperti ini. Selain kegiatan tamasya, ini pertama kalinya mereka ditinggalkan di rumah kumuh yang berdebu seperti ini.Suara Jason sangat tenang, membuat Viona juga menjadi lebih tenang."Kita benar-benar akan baik-baik