Share

Bab 1184

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-24 22:00:26
Pamela duduk bersandar di sofa dan berkata dengan linglung, "Nggak apa-apa."

Sorot mata khawatir tampak jelas di mata Andra. "Apa mungkin kamu mengalami sindrom prenatal? Bagaimana kalau aku meminta seorang dokter untuk datang ke sini memeriksa kondisi tubuhmu?"

Pamela menggelengkan kepalanya.

Andra berkata dengan lembut seakan-akan sedang berjanji pada Pamela. "Jangan khawatir, aku selalu berhati-hati dalam bertindak. Aku nggak akan membiarkan Keluarga Dirgantara menemukan keberadaanmu. Kalau kamu merasa kurang enak badan, harus beri tahu aku!"

"Nggak apa-apa. Tubuhku benar-benar baik-baik saja." Pamela mengalihkan pandangannya ke arah Andra, lalu berkata dengan tidak enak hati, "Tuan Andra, terima kasih atas semua yang telah kamu lakukan untukku. Aku benar-benar tidak ingin merepotkanmu lagi."

Andra mengerutkan keningnya dan tampak sedikit kesal. "Kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku dengan tulus, jangan selalu memanggilku Tuan Andra, panggil saja namaku secara langsun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
ribet kayak ni masalah penguntingan pita doang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1185

    Andra menyipitkan matanya dan berkata, "Lala, sebenarnya apa hubunganmu dengan Perusahaan Vasant?"Pamela tidak menyembunyikan hal itu dari Andra lagi. "Ariel dan Marlon adalah temanku sejak kecil.""Oh, begitu ya!" Andra sudah cukup memahami apa hubungan Pamela dengan Perusahaan Vasant, jadi dia tidak bertanya lebih jauh lagi. "Masalah ini memang sedikit merepotkan! Dua triliun bukan nominal kecil!"Ya, memang benar. Karena nominal fantastis itu pula yang membuat Pamela pusing. Kalau hanya ratusan juta atau miliaran, dia bisa langsung memilih untuk melepaskan uang itu begitu saja!"Lala, apa kamu pernah dengar tentang teknik mengubah wajah?" tanya Andra sambil mengangkat alisnya dan tersenyum.'Teknik mengubah wajah?' Bibir Pamela tampak berkedut. "Apa kamu sedang membicarakan tentang novel seni bela diri?"Andra menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bukan begitu. Aku dengar-dengar sekarang ada benda semacam topeng untuk meniru wajah seseorang dijual di pasaran. Setelah memakai topeng

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1186

    Tepat pada saat ini, sekretarisnya mengetuk pintu ruangannya.Ariel tersadar kembali dari lamunannya dan berkata, "Masuk."Sang sekretaris mendorong pintu dan berjalan masuk ke dalam ruangan, lalu menyodorkan sebuah dokumen kepadanya. "Bu Ariel, ini dokumen yang tadi Ibu minta."Ariel menganggukkan kepalanya dan berkata, "Hmm, letakkan saja!"Setelah meletakkan dokumen itu di atas meja sesuai instruksi Ariel, sekretaris itu bertanya, "Hmm .... Bu Ariel, Tuan Muda Keluarga Yanuar itu datang mencari Ibu lagi. Apa aku harus mempersilakannya masuk?"Mendengar Justin datang lagi, Ariel memijat-mijat pelipisnya dan berkata, "Persilakan dia masuk!"Kalau tidak dipersilakan masuk, pemuda itu juga tidak akan pulang ke rumah dengan patuh, melainkan akan berjalan mondar-mondir di depan pintu ruangannya. Tentu saja tidak baik kalau sampai bawahannya melihat pemuda itu mondar-mandir di depan pintu ruangannya."Baik!" jawab sekretaris itu sambil membungkukkan badannya dengan penuh hormat, lalu berja

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1187

    Ariel mengendarai mobilnya, membawa Justin ke sebuah restoran masakan barat yang terkenal.Memang perlu diakui bahwa butuh perjuangan bagi pemuda itu untuk keluar dari rumah dan menemuinya. Jadi, dia memutuskan untuk membawa pemuda itu memakan makanan yang lezat.Pada akhirnya, begitu memasuki restoran, dia malah bertemu dengan seseorang yang dikenalnya.Agam juga sedang makan di restoran ini. Wanita yang duduk berhadapan dengannya sangat seksi dan menawan. Keduanya tampak sedang makan sambil membicarakan sesuatu.Ariel menyipitkan matanya, kilatan benci sekaligus jijik melintas di matanya.'Sepertinya Pak Agam sedang asyik mengobrol dengan istri sahnya! Tapi, walau demikian, dia tetap nggak berencana melepaskan Bos dan sengaja memasang 'perangkap' di seluruh Kota Marila.''Sebenarnya, apa yang dia inginkan dengan mencari Bos lagi? Apa dia nggak bisa menjalani hari-hari dengan baik bersama istri berdarah campurannya itu saja?''Dengan begitu, Bos juga nggak perlu bersembunyi lagi karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1188

    Berbeda dengan Ariel, Justin tidak berpikir banyak. Dia berkata, "Kak Ariel, kalau begitu, kita makan bersama Kak Agam saja. Lagi pula, lebih asyik kalau makan ramai-ramai!"Setelah berpikir sejenak, Ariel berjalan menghampiri meja yang ditempati oleh Agam dan Sophia. Dia bersiap untuk mencari tahu tentang wanita yang bernama Sophia itu."Kalau begitu, kami nggak akan sungkan lagi!"Senyuman di wajah Sophia tampak makin cerah. "Tentu saja kalian nggak perlu sungkan. Kalian adalah teman Agam, itu artinya kalian juga temanku!"Ariel membenarkan posisi bingkai kacamatanya dan mencibir dalam hati.Di balik sikap ramah wanita bernama Sophia ini, sebenarnya ucapannya mengandung makna tersirat, yaitu dia sedang menunjukkan bahwa hubungannya dengan Agam sangat dekat.Adapun mengenai apakah sebenarnya dia sengaja menunjukkan hal itu atau membocorkan informasi tersebut tanpa sengaja, masing-masing orang memiliki pandangan masing-masing!Ariel duduk di samping Sophia. Secara naluriah, Justin dudu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1189

    Hah!Sophia juga bukan wanita yang sederhana. Jelas-jelas dia tahu bahwa Ariel adalah teman Pamela. Namun, dia sengaja mengatakan bahwa belakangan ini Agam sudah jarang membahas tentang Pamela di hadapan Ariel. Wanita itu jelas-jelas sedang menyatakan bahwa Agam adalah miliknya secara tidak langsung.Karena tidak bisa menyatakan kepemilikannya atas pria itu di hadapan Pamela secara langsung, jadi dia menyatakan kepemilikannya atas pria itu di hadapan Ariel. Mengapa demikian? Karena dia beranggapan, sebagai teman baik Pamela, Ariel pasti akan menyampaikan makna tersiratnya kepada Pamela.'Hehe! Sepasang pria dan wanita ini benar-benar licik!'"Hal yang nggak ingin Pak Agam beritahukan kepadamu, kenapa kamu beranggapan aku akan memberitahumu? Nona Sophia, sebuah kehormatan bagiku karena kamu mengundang kami untuk makan bersama kalian. Tapi, kupikir sepertinya kita nggak akrab, 'kan?"Mendengar sindiran Ariel, Sophia tidak marah, kondisi psikologisnya sangat baik. Dia tetap tersenyum dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1190

    Ekspresi Ariel berubah menjadi muram. Kemudian, dia menyunggingkan seulas senyum dan berkata, "Ya, pernah. Memangnya kenapa?"Sophia bertopang dagu dan mengedipkan mata indahnya. "Nona Pamela mengatakan hal-hal buruk apa tentang Agam? Coba beri tahu aku, agar aku bisa memberi penilaian. Seharusnya pandangan kami hampir sama!"Ariel terkekeh dan berkata, "Nona Sophia, sepertinya aku dan kamu benar-benar nggak seakrab itu sampai-sampai bisa membicarakan hal-hal seperti ini."Sophia mengangkat bahunya dengan bosan. Seakan-akan kecewa karena tidak memperoleh jawaban yang dia inginkan, dia tidak bertanya lebih lanjut lagi.Kali ini, Agam yang angkat bicara."Dia ... pernah mengataiku apa?"Ariel tertegun sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Agam. Kilatan dingin melintas di matanya. Kemudian, dia menyunggingkan seulas senyum dan berkata, "Seharusnya sekarang Pak Agam nggak peduli lagi dengan apa yang pernah dikatakannya, bukan?"Agam tidak punya kesabaran untuk bermain tarik ulur d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1191

    Dia pernah bertemu banyak nyonya keluarga kaya, ada banyak di antara mereka yang tidak bisa mengendalikan pasangan mereka keluar dan bermain dengan wanita lain. Mereka hanya bisa berpura-pura tidak mengetahui hal itu. Namun, sangat jarang ada wanita seperti Sophia yang berpikiran sangat terbuka dan sama sekali tidak mengeluh.Ariel tidak berbicara. Seolah-olah berbaik hati, Sophia mengingatkannya lagi, "Bu Ariel, kamu juga harus berpikiran sedikit terbuka, ya! Kalau wanita nggak berpikiran terbuka, hari-hari yang dia lalui akan sangat melelahkan!""Hmm? Aku harus berpikiran terbuka mengenai apa?" Ariel tidak mengerti maksud wanita itu.Sophia terkekeh dan berkata, "Maksudku Tuan Muda Justin masih muda dan polos. Dia pasti sudah mengumbar banyak janji padamu, 'kan? Jangan terlalu menganggap serius janjinya. Perasaan seorang pria bisa datang dengan cepat dan pergi dengan cepat pula. Saat perasaan mereka sudah berubah, mereka akan mencampakkan wanita mereka begitu saja!"Ariel tertegun se

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1192

    Justin terkejut bukan main. "Kak Ariel, apa kamu sedang ... bercanda denganku?"Walaupun berbagai pemikiran liar memenuhi benaknya sejak pertama kali dirinya "mencicipi rasa" seorang wanita, tetapi dia tetap menghormati keinginan pacarnya. Selama Ariel tidak bersedia, dia tidak akan memaksanya.Sebenarnya, sejak mereka melakukan hubungan itu sekali, dia yang selalu mengganggu Ariel, tetapi Ariel selalu tidak mengizinkannya melewati batas.Ariel menarik kerah baju pemuda itu dengan satu jarinya dan berkata, "Aku nggak bercanda denganmu. Duduk baik-baik dan pakai sabuk pengamanmu. Aku akan membawamu ke rumahku."Justin menelan ludahnya dengan susah payah. Seperti seorang anak kecil yang akan segera mendapat hadiah, dia duduk dengan patuh dan memakai sabuk pengamannya dengan baik.Melihat gerak-geriknya, Ariel tidak bisa menahan dirinya untuk tertawa. Seorang pemuda polos jauh lebih manis dibandingkan pria bajingan yang licik di luar sana!Hidup sangat singkat, jadi harus menikmati hidup

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status