Berbalas pesan secara brutal sudah dilakukan oleh Joana. Pacar dari Egi tersebut, sudah berulang kali mengirim pesan yang cukup kasar pada Rahma. Di mana Joana mulai mengatakan perkataan buruk pada Rahma melalui pesan di salah satu aplikasi sosial media tersebut. Melihat photo kebersamaan dari Rahma dan Egi. Sudah pasti membuat Joana marah besar pada keduanya. Dia merasa Rahma memang sengaja mendekati Egi, di mana itu adalah perbuatan yang tidak seharusnya di lakukan oleh Rahma pada Egi. Bagaimana pun juga, Rahma adalah seorang publik figur. Tidak seharusnya Rahma melakukan hal itu. Tetapi dia melakukan itu untuk alasan tidak jelas. Sontak membuat Joana marah besar pada Rahma. Joanna langsung terbakar api cemburu saat melihat bagaimana kedekatan yang terjadi. Di mana Rahma yang dipeluk begitu mesra oleh Egi. Joana merasa di posisi saat ini, Rahma adalah seorang yang paling bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Joana pun ingin segera melakukan tindakan yang cukup masif pada Rahma.
Dua buah es krim sudah di siapkan oleh Jordan saat akan kembali berkunjung ke ruang praktek dokter Aulia. Jordan ingat betul, bagaimana dokter Aulia menyukai es krim rasa coklat. Apalagi saat dia mengigit cone dari es krim itu. Jordan melihat sosok yang berbeda dari dokter Aulia. Jordan pun sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan dokter Aulia. Kedatangan dari Jordan pun disambut hangat oleh dokter Aulia. Dia segera mengambil gelas berisi air putih. Sebelum menaruh segelas air putih itu di hadapan Jordan. Dokter Aulia merasa Jordan adalah salah seorang pasien yang membuatnya selalu menunggu kedatangan dari dirinya. "Apa di belakang tubuh kamu?" tanya dokter Aulia. "Coba Dokter tebak?" jawab Jordan tersenyum. "Kasih saya sedikit clue. Mungkin saya bisa menjawab pertanyaan yang kamu ajukan. Tetapi jangan clue yang sulit. Saya bukan seorang pemikir yang baik." pinta dokter Aulia. "Clue-nya adalah sesuatu yang dingin." ucap Jordan sembari tersenyum. "Sesuatu yang dingin. Apa it
Joanna langsung menarik kuat rambut Rahma, tak kala keduanya bertemu di depan pintu apartemen Rahma. Dengan mata yang melotot, Joanna ingin menegaskan kemarahan yang begitu besar pada Rahma. Di mana Joanna merasa Rahma adalah seorang perempuan yang tidak tahu diri. Ia sudah berani mendekati Egi. Padahal Rahma tahu jika Egi adalah pacar dari Joanna. "Kamu tahu, Egi adalah pacarku. Tapi mengapa kamu masih saja mendekati dia. Seharusnya kamu sadar akan hal itu. Bukan malah semakin lengket dengan dia. Dasar perempuan tidak benar. Aku harap kamu akan merasakan kepahitan yang akan kamu terima." ucap Joanna dengan tegasnya. Rahma berusaha melepaskan tangan Joanna dari rambutnya. Dia memukul, hingga mencubit tangan Joanna. Tetapi kuatnya tangan Joanna di rambut panjangnya. Tidak serta membuat Rahma bisa dengan mudah melepaskan cengkraman tangan Joanna di rambutnya tersebut. "Aku tidak pernah mendekati Egi. Kita hanya berteman biasa saja. Tidak ada yang istimewa dari kita. Jadi lepaskan tan
Jordan langsung terdiam saat dia melihat sebuah video tentang permohonan maaf seseorang. Di tambah dengan sebuah kata-kata motivasi yang begitu luwes. Jordan pun semakin merasa bersalah dengan apa yang sudah dilakukan oleh dirinya sendiri. Bagaimana pun juga, apa yang dilakukan oleh Jordan adalah tindakan yang begitu tidak baik. Sehingga Jordan mulai merasa terpukul dengan apa yang ada di video tersebut. "Jika kita marah dengan seseorang. Mungkin kita harus merubah cara kita melihat dunia. Jangan pernah melihat dunia dari sisi paling kelam. Tetapi lihat dunia dari sisi lain. Di mana ada banyak kasih yang ada di dunia ini. Hidup berdampingan dengan kata damai adalah satu hal yang harus dilakukan. Sebab berdamai dengan keadaan, jauh lebih baik. Daripada harus hidup dalam sebuah kemarahan yang tidak ada ujungnya." isi dari video Jordan. Jordan yang mendengarkan dengan seksama video tersebut. Mulai sadar akan dirinya yang selama ini terlalu dalam membenci seorang Rahma. Jordan seolah ti
Rahma sebenarnya tidak ingin bercerita pada Egi. Tetapi sikap agresif serta ancaman dari Joanna. Benar-benar membuat Rahm tidak nyaman sama sekali. Di mana Joanna mengancam Rahma dengan ancaman yang serius. Bukan takut, tapi Rahma hanya mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi pada dirinya. Sehingga Rahma pun meminta Egi untuk bersikap tegas pada seorang Joanna sebagai pacarnya. "Aku tidak mengerti dengan dia. Tetapi dia menarik rambutku dengan begitu kasar. Aku tidak melawan sama sekali. Tetapi dia terus menyerang. Maafkan aku, tapi aku hanya berusaha untuk bertahan dari semua yang dilakukan oleh dirinya." ucap Rahma dari sambungan telepon. "Tapi kamu baik-baik sajakan?" tanya Egi begitu panik. "Aku baik-baik saja. Tapi aku khawatir dengan ancaman dari pacarmu. Dia mengancam akan melakukan hal buruk padaku. Jika aku boleh minta, tolong berikan penjelasan pada dia. Di mana kita tidak ada hubungan apapun." ucap Rahma dengan begitu tegasnya. "Baik, aku akan memperingatkan dia.
Jordan terlihat begitu payah saat berhadapan dengan dokter Aulia di ruang kerja sang dokter. Terlihat bagaimana Jordan tidak mampu menyembunyikan kesedihannya atas peristiwa yang terjadi belakangan ini. Jordan pun merasa ini adalah hal yang tidak pernah bisa di duga oleh dirinya. Bagaimana ia mulai merasa bersalah atas sikap yang ditunjukkan kepada Rahma. Dokter Aulia memahami kesedihan yang saat ini sedang dialami oleh Jordan. Dia mengelus lembut rambut Jordan. Mencoba memberikan sedikit semangat yang bisa dilakukan. Dokter Aulia memahami persoalan yang saat ini sedang dialami oleh Jordan. Sehingga sang dokter berusaha untuk meyakinkan Jordan akan semangat untuk jauh lebih baik lagi di hari mendatang. "Apa kamu masih yakin dengan hari ini?" tanya dokter Aulia. "Saya benar-benar sedang dilema parah, Dok." jawab Jordan dengan sedikit lesuh. "Apa yang membuat kamu dilema seperti ini" tanya dokter Aulia kembali. "Kemarahanku pada Rahma. Aku pikir itu sudah cukup. Tapi aku tidak tahu
Egi langsung mendatangi apartemen dari seorang Rahma. Di mana Egi merasa ada satu hal yang janggal telah terjadi. Ada photo di mana Egi dan Rahma berpelukan di atas sofa. Padahal tidak ada orang di apartemen saat itu. Hanya ada Siti yang merupakan asisten pribadi dari Rahma. Ini jelas menjadi pertanyaan besar bagi seorang Egi. Terlebih photo itu kini berada di tangan seorang Joanna. Keanehan itu tentu harus didiskusikan dengan Rahma. Di mana ada sedikit rasa curiga yang mulai dirasakan oleh Egi akan Siti. Mungkin saja dia yang memotret secara diam-diam Rahma dan Egi. Sehingga dia yang mengirimkan semua photo miliknya pada Joanna. Kedatangan dari Egi yang tiba-tiba, tentu menjadi pertanyaan besar bagi Rahma. Apalagi Egi datang di waktu malam yang hampir larut. Di mana Rahma sudah siap tidur saat itu. "Egi, tumben malam-malam kamu datang ke sini." ucap Rahma dengan wajah kaget. "Maafkan aku Rahma. Tapi malam ini aku harus katakan, ada hal yang harus kamu tahu." ucap Egi. "Tahu apa?
Rahma turut menyambut gembira ajakan makan siang yang diberikan oleh Jordan. Sekalipun keduanya sempat bertengkar perihal teman semasa SMA. Tetapi Rahma tetap antusias untuk datang ke acara makan siang yang diadakan oleh Jordan. Rahma tampil cantik dengan pakaian super minim. Di tambah dengan sebuah bandu berwarna biru muda. Semakin menambah kecantikan dari Rahma. Dia pun datang lebih awal, daripada Jordan dan dokter Aulia. Rahma segera memesan minuman untuk melepas dahaga yang ada saat ini. Satu gelas es teh sepertinya akan menjadi minuman yang begitu menyegarkan. Apalagi dengan cuaca panas seperti saat ini. Tentu saja akan semakin menambah kesan sejuk yang Rahma ingin segera dapatkan. "Untuk makanannya, Kakak ingin pesan apa?" tanya pelayan restoran. "Es teh dulu saja. Untuk makanan. Nanti saya menunggu teman saya datang terlebih dahulu. Mohon tunggu sebentar yah Mas." jawab Rahma dengan begitu manisnya. "Baik jika seperti itu. Pesanan Kakak akan segera tiba dalam hitungan meni