Jordan langsung terdiam saat dia melihat sebuah video tentang permohonan maaf seseorang. Di tambah dengan sebuah kata-kata motivasi yang begitu luwes. Jordan pun semakin merasa bersalah dengan apa yang sudah dilakukan oleh dirinya sendiri. Bagaimana pun juga, apa yang dilakukan oleh Jordan adalah tindakan yang begitu tidak baik. Sehingga Jordan mulai merasa terpukul dengan apa yang ada di video tersebut. "Jika kita marah dengan seseorang. Mungkin kita harus merubah cara kita melihat dunia. Jangan pernah melihat dunia dari sisi paling kelam. Tetapi lihat dunia dari sisi lain. Di mana ada banyak kasih yang ada di dunia ini. Hidup berdampingan dengan kata damai adalah satu hal yang harus dilakukan. Sebab berdamai dengan keadaan, jauh lebih baik. Daripada harus hidup dalam sebuah kemarahan yang tidak ada ujungnya." isi dari video Jordan. Jordan yang mendengarkan dengan seksama video tersebut. Mulai sadar akan dirinya yang selama ini terlalu dalam membenci seorang Rahma. Jordan seolah ti
Rahma sebenarnya tidak ingin bercerita pada Egi. Tetapi sikap agresif serta ancaman dari Joanna. Benar-benar membuat Rahm tidak nyaman sama sekali. Di mana Joanna mengancam Rahma dengan ancaman yang serius. Bukan takut, tapi Rahma hanya mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi pada dirinya. Sehingga Rahma pun meminta Egi untuk bersikap tegas pada seorang Joanna sebagai pacarnya. "Aku tidak mengerti dengan dia. Tetapi dia menarik rambutku dengan begitu kasar. Aku tidak melawan sama sekali. Tetapi dia terus menyerang. Maafkan aku, tapi aku hanya berusaha untuk bertahan dari semua yang dilakukan oleh dirinya." ucap Rahma dari sambungan telepon. "Tapi kamu baik-baik sajakan?" tanya Egi begitu panik. "Aku baik-baik saja. Tapi aku khawatir dengan ancaman dari pacarmu. Dia mengancam akan melakukan hal buruk padaku. Jika aku boleh minta, tolong berikan penjelasan pada dia. Di mana kita tidak ada hubungan apapun." ucap Rahma dengan begitu tegasnya. "Baik, aku akan memperingatkan dia.
Jordan terlihat begitu payah saat berhadapan dengan dokter Aulia di ruang kerja sang dokter. Terlihat bagaimana Jordan tidak mampu menyembunyikan kesedihannya atas peristiwa yang terjadi belakangan ini. Jordan pun merasa ini adalah hal yang tidak pernah bisa di duga oleh dirinya. Bagaimana ia mulai merasa bersalah atas sikap yang ditunjukkan kepada Rahma. Dokter Aulia memahami kesedihan yang saat ini sedang dialami oleh Jordan. Dia mengelus lembut rambut Jordan. Mencoba memberikan sedikit semangat yang bisa dilakukan. Dokter Aulia memahami persoalan yang saat ini sedang dialami oleh Jordan. Sehingga sang dokter berusaha untuk meyakinkan Jordan akan semangat untuk jauh lebih baik lagi di hari mendatang. "Apa kamu masih yakin dengan hari ini?" tanya dokter Aulia. "Saya benar-benar sedang dilema parah, Dok." jawab Jordan dengan sedikit lesuh. "Apa yang membuat kamu dilema seperti ini" tanya dokter Aulia kembali. "Kemarahanku pada Rahma. Aku pikir itu sudah cukup. Tapi aku tidak tahu
Egi langsung mendatangi apartemen dari seorang Rahma. Di mana Egi merasa ada satu hal yang janggal telah terjadi. Ada photo di mana Egi dan Rahma berpelukan di atas sofa. Padahal tidak ada orang di apartemen saat itu. Hanya ada Siti yang merupakan asisten pribadi dari Rahma. Ini jelas menjadi pertanyaan besar bagi seorang Egi. Terlebih photo itu kini berada di tangan seorang Joanna. Keanehan itu tentu harus didiskusikan dengan Rahma. Di mana ada sedikit rasa curiga yang mulai dirasakan oleh Egi akan Siti. Mungkin saja dia yang memotret secara diam-diam Rahma dan Egi. Sehingga dia yang mengirimkan semua photo miliknya pada Joanna. Kedatangan dari Egi yang tiba-tiba, tentu menjadi pertanyaan besar bagi Rahma. Apalagi Egi datang di waktu malam yang hampir larut. Di mana Rahma sudah siap tidur saat itu. "Egi, tumben malam-malam kamu datang ke sini." ucap Rahma dengan wajah kaget. "Maafkan aku Rahma. Tapi malam ini aku harus katakan, ada hal yang harus kamu tahu." ucap Egi. "Tahu apa?
Rahma turut menyambut gembira ajakan makan siang yang diberikan oleh Jordan. Sekalipun keduanya sempat bertengkar perihal teman semasa SMA. Tetapi Rahma tetap antusias untuk datang ke acara makan siang yang diadakan oleh Jordan. Rahma tampil cantik dengan pakaian super minim. Di tambah dengan sebuah bandu berwarna biru muda. Semakin menambah kecantikan dari Rahma. Dia pun datang lebih awal, daripada Jordan dan dokter Aulia. Rahma segera memesan minuman untuk melepas dahaga yang ada saat ini. Satu gelas es teh sepertinya akan menjadi minuman yang begitu menyegarkan. Apalagi dengan cuaca panas seperti saat ini. Tentu saja akan semakin menambah kesan sejuk yang Rahma ingin segera dapatkan. "Untuk makanannya, Kakak ingin pesan apa?" tanya pelayan restoran. "Es teh dulu saja. Untuk makanan. Nanti saya menunggu teman saya datang terlebih dahulu. Mohon tunggu sebentar yah Mas." jawab Rahma dengan begitu manisnya. "Baik jika seperti itu. Pesanan Kakak akan segera tiba dalam hitungan meni
Egi langsung terkejut saat melihat keberadaan Siti yang sedang berbincang hangat dengan Rosa. Di mana ini merupakan pemandangan yang sulit untuk bisa dijelaskan. Bagaimana pun juga, Rosa dan Rahma adalah musuh bebuyutan. Tetapi Siti terlihat begitu akrab dengan Rosa yang merupakan musuh dari Rahma. Beberapa gambar langsung di ambil oleh Egi sebagai bukti yang bisa dia berikan pada Rahma. Gambar yang memperlihatkan bagaimana Siti dan Rosa yang terlihat begitu akrab. Mereka nyaris seperti seseorang yang sudah lama berteman. "Mana mungkin bisa, mengapa dia terlihat begitu akrab dengan Rosa. Bukankah perempuan itu adalah musuh bebuyutan dari Rahma. Aku harus tahu yang sebenarnya. Mengapa Siti bisa begitu akrab dengan Rosa. Tidak mungkin pertemuan ini tidak di sengaja. Mereka pasti sudah mempersiapkan pertemuan ini sebaik mungkin. Aku harus mencaritahu lebih lagi." ucap Egi dengan wajah penuh curiga. Egi segera mengirim gambar itu pada Rahma. Di mana Egi ingin mengetahui apa respon dari
Satu photo yang di unggah oleh dokter Aulia di akun sosial media miliknya. Seketika membuat heboh keluarga besarnya sendiri. Apalagi ibunya yang begitu memiliki perhatian besar pada dokter Aulia. Merasa apa yang dilakukan oleh dokter Aulia adalah hal yang begitu fatal. Dia berphoto dengan seorang Jordan yang merupakan seorang pemeran video asusila dari Rahma. Ibu dari dokter Aulia pun langsung marah melihat photo dari dokter Aulia yang terlihat begitu mesra dengan Jordan. Di mana mereka saling merangkul pundak satu sama lain. Kepulangan dari dokter Aulia di malam ini pun menjadi sedikit horor. Mengingat ada ibunya yang sudah siap mengultimatum dokter Aulia untuk tidak berhubungan dengan sosok Jordan yang memiliki skandal besar. Sehingga dokter Aulia tidak akan terbawa akan skandal yang sedang di hadapi oleh Jordan saat ini. Baru akan berjalan ke dalam kamar, dokter Aulia langsung di jegat oleh ibunya sendiri. Beberapa pertanyaan dari ibunya pun langsung membuat dokter Aulia sedikit
Satu suara batuk dari Rahma, langsung mengejutkan Siti yang hendak berjalan ke dalam kamarnya. Rahma langsung beranjak dari kursinya. Sebelum menghampiri Siti yang sedikit mabuk tersebut."Boleh kita bicara sebentar?" tanya Rahma dengan wajah serius."Mau bicara apa yah Mbak?" tanya balik Siti ketakutan. "Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan. Mungkin ini bukan hal yang sulit, tapi tergantung dari sisi kamu juga sih. Tapi saya harus bertanya ini. Sebab ini adalah hal yang penting untuk saya tanyakan pada kamu." jawab Rahma dengan tegasnya. Siti yang sudah ketakutan pada Rahma. Seketika berpura-pura pusing, dia pun terlihat memasang wajah pucat. Tidak hanya itu saja, Siti juga seperti seorang yang tidak memiliki banyak energi. Sehingga Rahma pun mulai sedikit iba melihat wajah Siti yang tiba-tiba menjadi pucat tersebut.."Kamu baik-baik saja?" tanya Rahma dengan wajah paniknya. "Sepertinya tidak." ucap Siti sedikit sempoyongan. Melihat Siti terlihat begitu sudah tidak berdaya.